It is written, ‘Man shall not live by bread alone, but by every word that comes from the mouth of God.’
It is written, ‘Man shall not live by bread alone, but by every word that comes from the mouth of God.’
Selamat Tahun Baru!
Semoga di tahun yang baru kita semua dapat semakin bertumbuh di dalam iman dan cinta kasih. Di awal tahun baru ini, kita mendalami tentang karya-karya belas kasih. Secara khusus, kita akan mendalami tentang landasan karya belas kasih, dan jenis-jenis karya belas kasih pada CG kali ini.
Santo Yohanes Paulus II di dalam ensikliknya “Dives in misericordia” menyatakan bahwa “Yesus Kristus mengajarkan bahwa manusia tidak hanya menerima dan mengalami kemurahan Allah, tetapi bahwa ia juga dipanggil 'untuk mempraktikkan belas kasih' kepada orang lain.”
Hari ini untuk CG kita akan melihat sedikit tentang kepercayaan terhadap Tuhan dalam cerita sejarah tentang Ahas, seorang raja, Ahas diberikan kesempatan oleh Tuhan di atas untuk berkat yang luar biasa, tetapi ia menolak dan lebih mementingkan image dirinya dan kekuatan manusia. Di cerita ini kita akan diingatkan akan humility dan iman kita kepada Tuhan.
Minggu Adven ketiga dalam Tahun Liturgi disebut “Minggu Gaudete” yang berarti “sukacita”. Dalam CG hari ini, kita akan merenungkan bacaan dari kitab Yesaya 35:1-10, tentang Allah yang datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia.
CG kali ini diambil dari buku Pendalaman Kitab Suci. Untuk minggu ini, kita akan membahas bacaan dari Hari Minggu Adven II, temanya mengenai Zaman Mesias, diambil dari ayat YESAYA 11:1-10.
Kita menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja daripada aktivitas yang lain (selain tidur). Namun, banyak orang memandang pekerjaan hanya sebagai pemenuhan diri, ada pula yang berpandangan bahwa pekerjaan adalah usaha yang membosankan dan sia-sia. Apa yang salah dengan pandangan ini? Apa yang dapat kita temukan di dalam Alkitab tentang pekerjaan?
CG kali ini kita akan belajar bagaimana kita mencari dan mendengarkan panggilan Tuhan untuk hidup kita melalui discernment of spirit, di bawah ini penjelasan apa itu discernment of spirit dan ciri ciri dari panggilan Tuhan melalui discernment.
Pada CG hari ini, kita mau belajar tentang apa itu karunia, karunia Hirarki dan karunia Karismatik (hierarchical and Charismatic gifts). Selain itu kita juga akan belajar untuk memahami hubungan antara karunia Hirarki dan karunia Karismatik, dan memahami bagaimana karunia-karunia Roh Kudus ini justru menjadi pemersatu dalam Gereja Katolik.
St. Agustinus, seorang Bapa Gereja dan juga salah satu teolog besar Gereja, memberikan kita pencerahan tentang belas kasih dan keadilan yang terpenuhi dalam diri Yesus. Mari kita melihat apa yang diajarkan St. Agustinus mengenai perikop Yesus dan seorang wanita pezinah.
Banyak orang salah mengartikan istilah belas kasih (“mercy”). Mereka berpendapat bahwa semua orang berhak mendapatkan belas kasih tanpa peduli apa yang dia lakukan dan orang-orang lain juga tidak boleh menghakimi. Akan tetapi, arti sebenarnya dari belas kasih itu adalah mengasihi orang yang berdosa. Jadi karena seseorang telah melakukan perbuatan yang salah (dosa), maka orang yang berdosa itulah yang memerlukan belas kasih.
Kita melihat Tuhan di dalam perjanjian lama sebagai yang maha adil, sangat peduli dengan tentang benar dan salah. Sedangkan, di dalam perjanjian baru, Tuhan adalah Tuhan yang penuh belas kasih. Keadilan (justice) dan belas kasih (mercy) terlihat sangat bertolak belakang. Apakah ini berarti Tuhan berubah? Bagaimana realitas belas kasih berkaitan dengan kebutuhan akan keadilan?