Sesi 8 - Week of 13 Oct 2019

Merciful Justice


Persiapan fasil:

Fasil menonton video youtube ini sebelum CG supaya lebih memahami bahan CG https://www.youtube.com/watchv=r433colAK2Y

Fasil membantu menjelaskan pertanyaan di intro berdasarkan jawaban di video ini. Tujuan materi CG:

1. Memahami hubungan antara justice and mercy

2. Do justice and mercy contradict each other?

3. Ajakan bagi kita untuk show justice and mercy

Intro

Kita melihat Tuhan di dalam perjanjian lama sebagai yang maha adil, sangat peduli dengan tentang benar dan salah. Sedangkan, di dalam perjanjian baru, Tuhan adalah Tuhan yang penuh belas kasih. Keadilan (justice) dan belas kasih (mercy) terlihat sangat bertolak belakang. Apakah ini berarti Tuhan berubah? Bagaimana realitas belas kasih berkaitan dengan kebutuhan akan keadilan?

(Fasil dapat memberikan sedikit penjelasan berdasarkan dari video yang sudah ditonton saat persiapan)

Bahan

Paus Fransiskus menjelaskan bahwa keadilan dan belas kasih “bukan dua realitas yang kontradiktif, tetapi dua dimensi dari satu realitas yang terungkap secara progresif sampai memuncak dalam kepenuhan cinta”.

Keadilan (Justice)

Keadilan berarti memberikan kepada masing-masing sesuai dengan haknya. Di dalam kerangka hukum manusia, jika Anda melakukan kejahatan tertentu, Anda “berhutang” hukuman tertentu. Misalnya: John mencuri, dan hukuman mencuri adalah dicambuk. Karena itu, John pantas dicambuk.

Ciri-ciri keadilan manusia ini adalah ketidakberpihakan. “Keadilan itu buta.” (Ini mengapa patung keadilan sering digambarkan sebagai seseorang yang ditutup matanya). Mengapa? Hal ini disebabkan oleh pandangan dan pemahaman kita yang terbatas. Kita tidak bisa melihat semua keadaan yang menyebabkan John melakukan kejahatannya. Kita tidak tahu apakah dia mencuri untuk sensasi dan kenikmatan atau mencuri untuk memberi makan keluarganya. Kita hanya melihat kejahatan dan menganggapnya layak dihukum.

Tetapi Tuhan tidak terikat oleh keterbatasan manusiawi kita. Dia melihat semua dan tahu semua. Dan Tuhan tidak memihak seperti seorang hakim yang buta. Dia tidak menghakimi dari jauh, melainkan masuk ke dalam hati kita masing-masing – karena dia menciptakan kita dan mengasihi kita. Santo Paulus berkata “Ketika kita masih berdosa, Kristus mati untuk kita.” Dia tahu kita bukan sebagai penjahat yang membutuhkan hukuman, tetapi jiwa yang terluka dan sakit yang membutuhkan penyembuhan. Allah Bapa kita yang maha pengasih tahu kedalaman dosa kita. Bapa kita di surga melihat setiap keadaan, setiap luka yang menuntun kita pada dosa dan memperhitungkannya.

Jadi, jika keadilan menurut ukuran manusia ingin memberikan hukuman, Tuhan ingin kita sembuh. Jika kita melihat seorang penjahat yang membutuhkan hukuman, Tuhan melihat hati yang sakit karena dosa – hati yang Ia cintai melampaui semua perhitungan – yang perlu disembuhkan. Inilah keadilan Allah, yang memberikan kepada kita berlimpah-limpahnya anugerah di mana dosa berlimpah.

Kita semua lahir dengan kondisi dosa asal. Tuhan memandang kita yang terluka ini dengan belas kasih, bukan sebagai hakim “buta” tentang keadilan yang ketat dan menuntut, tetapi seperti seorang Ayah yang memandangi anakanakNya yang terluka, dengan keinginan untuk menyembuhkan dan memulihkan. Keadilan-Nya memberi manfaat bagi kita, bukan untuk penghukuman kita. Dan seperti apa keadilan ini? Karena Allah tidak mengutus Putra-Nya ke dunia untuk mengutuk dunia, tetapi untuk menyelamatkan dunia melalui Dia. Daripada takut akan keadilan Tuhan, kita harus berharap di dalamnya, mengetahui bahwa Dia memperhitungkan setiap keadaan hidup kita, setiap luka hati kita. Kita harus berharap pada kenyataan bahwa Dia lebih bersemangat untuk menyelamatkan daripada melihat kita binasa.

Belas Kasih (mercy)

Belas kasih (mercy) adalah wajah cinta Allah yang diarahkan kepada orang berdosa, mencari mereka, dan menawarkan mereka pengampunan dan keselamatan. Kata belas kasih di dalam bahasa latin, misericordia berasal dari dua kata: miserere (“pity” or “misery”) dan cor (“heart”). Berdasarkan maknanya dalam bahasa latin, misericordia, mercy berarti “having a pain in your heart for the pains of others, and taking pains to do something about their pain.” Belas kasih adalah sikap Ilahi yang merangkul dan menerima kita. Ketika dihadapkan dengan beratnya dosa, Allah merespon dengan penuh belas kasih.

Ketika kita merenungkan belas kasih, pertanyaan secara alami muncul tentang hubungan belas kasih dengan keadilan. Tuhan tidak berbelas kasih dengan mengorbankan keadilan-Nya. Belas kasih tidak mengabaikan keadilan-Nya, juga tidak menentangnya. Bagaimana mungkin? Keadilan Allah adalah rahmat-Nya yang diberikan kepada semua orang (yang ditindas oleh perbudakan dosa dan konsekuensinya) sebagai anugerah yang mengalir dari kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Keadilan Allah menuntut dosa-dosa manusia dengan serius, yang diambil dan ditebus oleh Yesus. Dalam realitas karya penebusan Yesus Kristus, terdapat peralihan dari murka sejati Allah (real wrath) menjadi anugerah sejati (real grace). Salib Kristus menunjukkan kepada kita kepenuhan keadilan (full justice of God) dan belas kasih (radical revelation of mercy). Kematian Yesus di salib memenuhi keadilan akan akibat dosa, dan di saat yang sama menunjukkan cinta dan belas kasih-Nya yang mengatasi segala akar dari kejahatan, dosa, dan kematian.

Bagaimana respon kita menanggapi kepenuhan keadilan dan belas kasih dari Tuhan? Mengampuni kesalahan dengan sukarela.

Forgive Offenses Willingly

Sukarela bukanlah hal yang mudah. Sukarela berarti bahwa seseorang tidak dipaksa memilih untuk mengampuni karena kurangnya pilihan. Kebanyakan yang kita lakukan adalah mengabaikan pelanggaran selama mungkin, tidak menganggap bahwa pelanggaran itu terjadi.

Selama seseorang melihat dirinya hanya sebagai korban, ia tidak akan pernah bisa mengampuni. Belas kasih dan pengampunan sejati hanya dapat ditawarkan oleh seseorang yang mengakui martabatnya sendiri serta beratnya pelanggaran terhadap martabatnya.

“Not because sin is nothing, not big deal. Not because sin is just an accident. God is just and sin is evil. But because God is merciful. Therefore God invites us to release others from their debt. Just like God of justice, choosing to release us from our debt.” — Fr Mike Schmitz

Mari kita tutup dengan menonton video berikut ini:

https://dynamiccatholic.com/beautiful-mercy-program/reflections/forgive-offenses-willingly

Sharing

1. Apakah keadilan dan belas kasih saling bertentangan? Jelaskan dengan kata-katamu sendiri.

2. Sharingkan bagaimana keadilan dan belas kasih Tuhan terjadi di dalam hidupmu. Apa peranan masing-masing keadilan dan belas kasih dalam pertumbuhan imanmu?

3. Sharingkan pengalamanmu meminta keadilan kepada orang lain tentang suatu hal. Apakah saat itu kamu melangkah lebih jauh untuk show act of mercy?

Referensi