Sesi 14 - Week of 01 Dec 2019

Zaman Mesias (Hari Minggu Adven II)


Pertanyaan Sharing:
Apakah kalian tahu 4 makna dari 4 lilin Adven? Apa saja makna dari tiap-tiap lilin tersebut?

Jawaban Fasil:
Setiap lilin pada koronka Adven memiliki makna: 1. lilin pertama melambangkan hope,
2. lilin kedua melambangkan faith,
3. lilin ketiga melambangkan joy
4. lilin keempat melambangkan peace.

Intro

CG kali ini diambil dari buku Pendalaman Kitab Suci. Untuk minggu ini, kita akan membahas bacaan dari Hari Minggu Adven II, temanya mengenai Zaman Mesias, diambil dari ayat YESAYA 11:1-10.

Zaman Mesias

Pengantar

Dalam sejarah hubungannya dengan YHWH, Israel selalu berlaku tidak setia. Mereka meninggalkan Allah dan mengingkari perjanjian-Nya. Karena mereka tidak mau bertobat, berulangkali Allah menimpakan hukuman kepada mereka. Sekalipun telah berulangkali mengalami derita penghukuman itu, selalu ada di antara umat Israel orang-orang yang tetap berpegang pada pengharapan yang mengalir dari keyakinan akan kesetiaan YHWH.

Memang Ia menghukum umat Israel yang tidak setia, tetapi tidak mungkin Ia mengingkari janji yang telah diucapkan- Nya sendiri. Kalau Ia memusnahkan seluruh umat itu, itu berarti Ia tidak setia akan janji-Nya (bdk. 2Sam 7: janji YHWH mengenai keluarga dan kerajaan Daud). Sebaliknya, Ia menghendaki bahwa janji-Nya dapat dipenuhi. Karena itu, tidak seluruh bangsa akan dimusnahkan; Ia akan menyelamatkan sekelompok orang Israel yang tetap setia (Yes 4:3). Ia menjanjikan masa depan yang cerah bagi orang-orang yang setia pada-Nya. Masa depan ini menyangkut dua hal: 1) keadaan baik yang akan dialami pada zaman baru, dan 2) pribadi yang akan memimpin umat Allah pada zaman baru itu, yakni Raja Mesias.

Dengan berbagai cara para nabi menggambarkan bahwa masa depan yang akan dinikmati oleh umat Allah itu akan membawa kebahagiaan bagi mereka. Yes 11:6-10 memberikan gambaran tentang zaman baru itu sebagai firdaus yang baru. Pada zaman baru dosa diampuni dan manusia didamaikan kembali dengan Allah. Umat Allah akan dipimpin oleh Raja Mesias yang tidak hanya akan menciptakan kesejahteraan dan kedamaian di antara manusia, tetapi juga kesejahteraan dan kedamaian dalam seluruh alam.

Hari Minggu Adven II (A), 8 Desember 2019 – YESAYA 11:1-10

1Suatu tunas akan keluar dari tunggal Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. 2Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN; 3ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. 4Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.

5Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang. 6Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. 7Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu. 8Anak yang menyusu akan bermain-main dekat liang ular tedung dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak. 9Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi dasarnya. 10Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.

Struktur
1 Asal dan kualitas pribadi Raja Mesias (ay. 1-3a).

2 Raja akan membangun keadilan sosial dengan bertindak jujur dan adil (ay. 3b-5).

3 Segala tindakannya diarahkan untuk menciptakan damai (ay. 6-10) di atas bumi.

Ulasan

[1-3a] Tunas dan taruk adalah kiasan dari seseorang raja yang akan dilahirkan dari keturunan Isai. Isai adalah ayah Daud (1Sam 16:1-13). Tunggul ini disebut sebagai tunggul Isai, bukan tunggul Daud, karena justru raja yang diharapkan adalah yang seperti Daud. Tunas dan taruk ini menjadi harapan bagi Israel.

Kualitas diri raja yang akan datang ini melebihi batas-batas manusia. Kualitas diri yang ditunjukkan disini lebih bersifat rohani dan ilahi. Ia memiliki Roh Tuhan, seorang pemimpin kharismatis, seperti para pemimpin Israel di masa lampau, seperti Yosua, para hakim, Samuel, Saul, dan Daud (bdk. Bil 11:17; Ul 34:9; Hak 3:10; 6:34; 11:29; 1Sam 10:10; 11;16; 16:13). Anugerah istimewa yang ada padanya tampaknya diarahkan untuk menjamin ketertiban hidup bersama dan untuk membela kaum miskin.

[3b-5] Hikmat dan pengertian menjadikan raja itu tidak terikat pada nasihat tertentu, tetapi terbuka pada yang baik. Nasihat dan keperkasaan erat hubungannya dengan hikmat dan pengertian. Keperkasaan menyebabkan nasihat itu terlaksana dengan baik. Pengenalan yang dimaksudkan adalah pengenalan akan Allah dan hal ini erat berhubungan dengan takut akan Tuhan. Raja yang dipenuhi dengan roh hikmat dan pengertian ini tidak hanya memandang hal-hal yang lahiriah atau dipengaruhi oleh kesaksian orang lain. Ia dapat melihat hati manusia dan inti persoalannya.

Ia datang terutama untuk menyelamatkan golongan yang menjadi korban ketidakadilan dan kesewenang-wenangan golongan yang berkuasa. Mereka akan dihakimi dengan keadilan, mereka akan dilepaskan dari penindasan dan perlakuan tidak adil. Keadilan yang dibawanya juga akan dikenakan pada bumi dan orang fasik. Yang dimaksudkan dengan bumi adalah dunia kelaliman yang menyebabkan penderitaan kaum miskin itu, yaitu dunia orang fasik.

[6-10] Pemerintahan Raja Mesias tidak hanya menciptakan kesejahteraan dan kedamaian di antara manusia saja, melainkan juga kesejahteraan dan kedamaian dalam seluruh alam. Pada zaman Mesias dosa diampuni dan manusia didamaikan kembali dengan Allah. Dengan demikian damai yang telah dirusak oleh dosa manusia juga dipulihkan. Pemerintahan Mesias menjadi pemerintahan damai. Damai itu pun mencakup dunia binatang, termasuk ular yang dahulu membujuk manusia berdosa. Zaman Mesias ini digambarkan sebagai taman firdaus yang dipulihkan.

Nabi Yesaya, seperti nabi Hosea, mengharapkan bahwa pada zaman keselamatan yang akan datang, damai antara manusia dan binatang akan dipulihkan (ay. 6-8, bdk Hos 2:18). Pengharapan ini bukan tanpa hubungan dengan janji tentang raja penyelamat yang mendahuluinya. Ia akan membawa kebenaran ke dalam dunia. Bila kebenaran ini berlaku, seluruh dunia akan dibawa ke dalam kondisi yang dimaksudkan oleh Allah bagi dunia sejak semula. Perubahan ini akan terjadi hanya karena bumi penuh dengan pengenalan akan Allah dan ketika semua melakukan kebenaran di bawah bimbingan sang kebenaran itu sendiri. Semua bangsa akan dapat melihat damai yang dibangun oleh Raja Mesias itu. Mereka akan datang kepadanya karena merindukan kedamaian seperti yang dibangun Raja Mesias.

Amanat

Manusia dikuasai oleh dirinya sendiri dengan seluruh keinginan dan ketamakannya. Akibatnya, manusia dipengaruhi dan digerakkan oleh dirinya sendiri itu. Manusia yang dikuasai oleh dirinya sendiri inilah yang menindas orang lemah, yang membuat orang miskin menjadi lebih menderita. Selain itu, manusia yang dikuasai oleh dirinya sendiri ini juga menghancurkan damai manusia dengan alam. Keserakahan manusia menghancurkan alam tanpa dapat dilawan oleh alam. Manusia merindukan kedamaian dalam hidupnya. Manusia mendambakan kehidupan yang tenang, aman, tanpa permusuhan, tanpa ancaman. Tetapi kedamaian yang sejati tidak dapat diharapkan dari manusia. Dari dirinya sendiri manusia tidak dapat mewujudkan damai yang sejati itu.

Mesias, Raja Damai, yang diibaratkan sebagai suatu tunas yang tumbuh dari tunggul Isai itu merupakan tanggapan Allah atas damai yang dirindukan oleh manusia. Ia akan menghancurkan penindasan antar manusia dan akan menghadirkan kembali kebenaran, kejujuran, keadilan, dan sikap takut akan Allah kepada manusia untuk mewujudkan damai di antara manusia. Selain itu, ia pun akan memulihkan damai antara manusia dengan alam yang telah rusak akibat ketamakan manusia.

Segala suku di dunia mencari Raja pembawa damai itu. Mereka datang kepadanya karena dari raja itulah mereka dapat mengharapkan damai itu. Dari raja itulah pengharapan mereka akan kedamaian dapat terpenuhi. Sikap suku-suku inilah sikap yang benar menyambut datangnya raja damai itu. Damai sudah dibawa kepada manusia: yang menolaknya tidak akan menikmati damai itu sedangkan yang menerimanya akan hidup dalam damai itu.

Sharing

1. Apakah kalian merindukan kedamaian dalam hidup kalian? Sharingkan kedamaian seperti apa yang kalian rindukan?
2. Apa yang sudah atau dapat kalian lakukan untuk membawa kedamaian? Sharingkan!
3. Kita percaya bahwa Yesus datang untuk membawa damai. Bila demikian, mengapa dunia tetap belum mengalami damai yang sejati? Sharingkan pendapat kalian!


Tambahan panduan fasil untuk mengapa dunia belum mengalami damai yang sejati.
Damai sejahtera yang sejati hanya didapatkan dari Yesus Kristus, sang Juruselamat. Dunia boleh menjanjikan sesuatu menyenangkan namun itu hanya bersifat sementara dan berujung pada kebinasaan. Bila saat ini kalian tidak merasakan damai sejahtera, mungkin kalian sedang jauh dari sumber damai itu, Tuhan.

“Damai sejahteraKu, Kuberikan kepadamu dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu.” Yohanes 14:27.

Kunci utama agar kita bisa hidup damai adalah bersekutu denganNya. Bangunlah keintiman denganNya seperti dengan membaca Firman dan berdoa. Satu hal yang perlu kita ingat, yaitu damai sejahtera hanya diberikan kepada orang yang taat kepada perintahNya.

“Tidak ada damai sejahtera bagi orang-orang fasik!” Yesaya 48:22

Tetapi tidak hanya berhenti disitu saja. Damai sejahtera dapat kita dapatkan jika kita memenuhi syarat berikut ini:
1. Luk 2 : 14 ; kedamaian diberikan kepada orang yang berkenan kepadaNya.
2. Rm 2:10 ; kedamaian dimilki orang yang berbuat baik
3. Gal 5:22 ; damai sejahtera adalah salah satu buah yang harus kita hasilkan
4. Efs 2:17 ; damai sejahtera diberikan kepada yang dekat dengan Tuhan.
5. Efs 6:15 ; damai sejahtera dimiliki orang yang punya kerelaan melayani.
6. Kol 3 :15 ; damai sejahtera bisa kita dapatkan jika hidup kita dipimpin Kristus.
7. 1 Tes 5:23 ; damai sejahtera dimiliki semua orang yang hidupnya menjaga kekudusan

Referensi