AmoreDio Beach Cleaning


Dalam menyambut Natal, umat Katolik mempersiapkan diri dengan membersihkan diri dari dosa. Dengan semangat yang sama, AmoreDio juga mau mengajak teman-teman untuk membersihkan lingkungan. Membersihkan pantai merupakan salah satu cara untuk menjaga supaya pantai tetap sehat dan dapat dinikmati oleh semua orang.

Pada tanggal 12 Desember 2020 lalu, AmoreDio mengadakan acara Beach Cleaning di East Coast Park. Terdapat sekitar 30 orang ikut serta membersihkan pantai. Acara ini tentunya sudah mendapatkan ijin dari National Environment Agency (NEA) dan dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan di Singapura.

Peserta dibagi menjadi beberapa group yang terdiri dari 5 orang. Setiap group ditugaskan untuk membersihkan area pantai yang berbeda. Masing-masing dari kami dilengkapi dengan kantong sampah, sarung tangan dan penjepit tongs. Tahukah kalian, kita bisa pinjam tongs dan ember dari Cleanpod juga loh!

Sampah apa saja yang kita temui? Pada umumnya, pantai East Coast Park sudah cukup bersih. Kita hanya menemui beberapa sampah plastik seperti sedotan, gelas plastik, lollipop stick, puntung rokok, dan lain-lain.

It was a good and fun exercise! 🙂 Berikut beberapa foto saat Beach Cleaning:

Untuk mengikuti kegiatan-kegiatan AmoreDio, kalian bisa follow Instagram kami di @amoredio.sg. Sampai jumpa di acara berikutnya!

AmoreDio Night #MarKiCar Web Series


Circuit breaker tidak menjadi halangan buat acara AmoreDio Night (ADN). Sedikit berbeda dari ADN yang lalu, kali ini teman-teman Cell Group AmoreDio menyuguhkan sesuatu yang baru, yaitu sebuah Web Series di YouTube AmoreDio dengan judul “MarKiCar – Mari Kita Cari”.

MarKiCar Web Series mengangkat tema Theology of the Body (TOB) sebagai materi pembahasan yang dibagi dalam 3 episode dan ditutup dengan Live Q&A Session di YouTube pada hari Sabtu, 27 Juni 2020 lalu. Bersama dengan Yurika Agustina dari komunitas Teologi Tubuh by Domus Cordis, Jakarta, kami ingin mengupas tuntas tentang apa sih itu TOB dan pesan apa yang mau disampaikan kepada kaum muda.

MarKiCar Web Series Episode 1 berjudul #TOBeyou. Episode pertama ingin mengajak teman-teman untuk mengenali dan mencintai diri sendiri. 4 key points yang bisa dipetik dari episode pertama adalah:

  1. Teologi Tubuh mau mengajarkan kita untuk melihat Allah melalui tubuh
  2. Tubuh tidak hanya fisik, tetapi juga spiritual dan ilahi
  3.  Jangan biarkan media (social media) menentukan hidup kita, bangunlah pusat kendali (power) dalam diri dan batin kita untuk bahagia. Kalau punya kendali diri, bisa jadi influencer juga lho!
  4. Teologi Tubuh membantu kita untuk mengolah kekurangan kita menjadi kelebihan kita

MarKiCar Web Series Episode 2 berjudul #TOBejoyful. Episode kedua ingin mengajak teman-teman untuk mencari tahu cara-cara mencapai sebuah kebahagiaan. 4 key points yang bisa dipetik dari episode kedua adalah:

  1. Sukacita (joy) adalah buah dari hidup baru
  2. Tanggapilah secara positif proses dalam hidup baru untuk menjadi pribadi yg lebih baik
  3. Perlihatkan dan tularkan sukacita melalui attitude dan ucapan kita ke sekitar kita
  4. Berkomunitaslah yg berdasarkan cinta kasih untuk mencapai buah dari hidup baru, yaitu sukacita

MarKiCar Web Series Episode 3 berjudul #TOBeablessing. Episode ketiga ingin mengajak teman-teman untuk menyebarkan kebahagiaan dan sukacita kepada sesama. 3 key points yang bisa dipetik dari episode ketiga adalah:

  1. Our ultimate life goal is to be a self-giving person
  2. To be a self-giving person, always practice self-love with humility
  3. Bangunlah relasi dengan Tuhan sebelum membangun relasi dengan orang lain

Live Q&A session bersama Ka Yurika membahas pertanyaan-pertanyaan yang sudah dikumpulkan dari sejak episode 1 tayang. Penasaran apa saja yang dibahas? Langsung saksikan lengkapnya di YouTube Channel AmoreDio atau lewat http://linktr.ee/ADNMariKitaCari.

Material Ministry (MM) Podcast


Di sini, Material Ministry (MM) akan menjawab pertanyaan-pertanyaan kalian tentang Cell Group atau pertanyaan mengenai iman Katolik lainnya, melalui podcast seperti di bawah.

Di sesi pertama ini, MM akan menjawab 4 pertanyaan yaitu:

  1. Sebutkan apa hubungan antara gereja Katolik dan para rasul (Rivaldi)
  2. May be the chatolic curch have the document about Asumpta and immaculata (Antoni)
  3. Lebih baik melayani tuhan atau melayani pekerjaan tuhan (Ronaldi)
  4. Mohon penjelasan secara detail iman kita tentang tabur tuai dan apa bersamaan dan perbedaan dengan hukum karma pada kepercayaan/agama lain (Filipus)

Jawabannya ada di audio di bawah

Amoredio Night: The Asian Idol


Berbicara soal role model, adakah orang yang menjadi panutan dalam kehidupan kita untuk lebih mengenal Dia?

Kembali berkolaborasi dengan Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM), acara AmoreDio Night (ADN) yang diadakan pada bulan Juni yang baru lalu, di Parish Hall, Gereja St. Bernadette membantu kita menjawab pertanyaan ini. Dengan tema Asian Idol, kita diajak untuk berefleksi kisah hidup seorang kudus yang terkenal dari benua Asia, yaitu Santa Teresa dari Kalkuta, untuk belajar darinya.

Saudara Stefanus Yudanto, dari KTM, membantu kita untuk mendalami hal ini. Dia berbagi cerita bagaimana kisahnya telah menginspirasi dia dalam kehidupan pribadi dan keluarganya.

Ada dua hal utama yang bisa diteladani dari Santa yang terkenal dengan pelayanannya pada orang miskin dan penderita kusta:

  • Ketaatan: keberanian untuk melepas kekhawatiran kita, supaya karya Allah nyata dalam hidup kita dengan kekuatan doa
  • Kerendahan hati: Santa Teresa melakukan pelayanannya bukan karena ingin mendapatkan Nobel atau dinobatkan sebagai Santa, tapi sebagai bentuk cintanya kepada Allah, untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.

Salah satu pesan Santa Teresa dari Kalkuta yang terkenal yaitu:

“If you are humble, nothing will touch you, neither praise nor disgrace, because you know what you are.”

Melalui acara ini, kita diingatkan kembali untuk menjadi terang melalui perbuatan-perbuatan kecil di sekitar kita, dalam pekerjaan dan kegiatan kita sehari-hari, sebagai bentuk pelayanan & ketaatan kita pada Allah.

AmoreDio Agustusan 2019


Tujuh belas Agustus tahun 45, itulah hari kemerdekaan kita! Di tahun 2019 ini kita merayakan ulang tahun Tanah Air kita tercinta yang ke-74. AmoreDio mengadakan acara yang kita sebut AmoreDio Agustusan di Labrador Park, ditujukan untuk orang Indonesia yang tinggal di Singapura untuk berkumpul dan merayakan kemerdekaan Indonesia bersama.

Acaranya berupa games dan barbeque, dan dimulai dengan praise and worship dimana kita menyanyikan lagu Doa Kami oleh Sari Simorangkir dan lagu-lagu Indonesia lainnya. Tak lupa juga kita mendoakan agar bangsa Indonesia dan pemerintahannya selalu ada dalam bimbingan dan perlindungan Tuhan.

Games-games yang disiapkan oleh 6 ministries berbeda di AmoreDio juga menarik, misalnya dari Prayer Ministry memainkan charade yang berhubungan dengan isi Kitab Suci dan adanya angel dan demon yang mempengaruhi para peserta dalam menyampaikan jawaban yang tepat. Praise and Worship Ministry mengharuskan para peserta untuk menebak lagu rohani hanya dengan peragaan gerakan dan senandung oleh salah satu anggota tim, juga fill in the blank berbagai macam lagu rohani dalam waktu yang ditentukan. Fit & Faith, merupakan kelompok “ekstrakurikuler” di AmoreDio untuk anggota yang gemar berolahraga, menyiapkan games berupa lompat karung estafet sambil menyampaikan satu ayat dalam Kitab Suci dari satu anggota ke anggota lainnya, diakhiri dengan foto bersama sesuai dengan interpretasi kelompok tentang “fit and faith”. Dari Creative Ministry, games berupa satu tim harus menggambar bersama menggunakan satu spidol yang diikat dengan banyak tali, dan setiap anggota memegang satu ujung tali. Alhasil, gambar yang dihasilkan terlihat abstrak namun menantang kreativitas dan kekompakkan. Ministry of Membership and Outreach mengharuskan setiap tim untuk berkenalan dengan sesama anggota cell group AmoreDio yang ditentukan dengan cara berfoto bersama dan bertukar akun social media, dan juga untuk berfoto dengan orang asing. Yang terakhir, Material Ministry, menantang pengetahuan tentang Kitab Suci melalui tebak-tebakan gambar sketsa yang digambar oleh salah satu anggota tim, dan diakhiri dengan menyusun puzzle.

Usai berkeringat, semuanya beranjak ke barbeque pit untuk menikmati makanan yang sudah disiapkan oleh tim konsumsi. Makanannya enak-enak dan mengobati homesick akan masakan rumah, seperti martabak terang bulan, sate, nasi dan mie goreng, tempe, bakwan, kerupuk, berbagai macam sambal, kue pukis, pastel, dan lain-lain. Sungguh hari yang berfaedah karena kita dapat mempererat hubungan dengan sesama anggota dan berkenalan dengan peserta baru, berolahraga dan menambah pengetahuan rohani bersama, dan juga menikmati makanan Indonesia yang lezat. Untuk foto-foto keseruan acara Agustusan dan informasi lebih lanjut tentang AmoreDio, bisa ditemukan di Instagram @amoredio.sg. Sampai jumpa di acara AmoreDio selanjutnya!

God of All Comfort


Orang bilang kalau seorang pemimpin haruslah bisa menjadi teladan bagi anggota-anggotanya, dan prinsip inilah juga diterapkan kepada para servant leaders di AmoreDio. Teman-teman yang menjadi servant leaders diharapkan untuk bisa mendalami iman Katolik mereka dengan lebih lagi, melalui devosi harian, datang ke seminar / acara-acara Katolik, dan recently dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan Katolisasi.

Beberapa bulan lalu kami membuat video singkat tentang buku yang kami baca. Udah liat belum videonya? Check them out on our Youtube channel if you haven’t already! 🙂

Nah, untuk sesi review dan sharing buku v2.0 ini, kami tidak melakukannya melalui video melainkan tulisan. Yuk kita simak bersama-sama ulasan buku yang pertama dari teman kita Rani:

Book title: God of All Comfort
Author: Hannah Whitall Smith

Memorable quote: Because of His unfathomable love, the God of love, when He sees His children resting their souls on things that can be shaken, must remove those things from their lives in order that they may be driven to rest only on the things that cannot be shaken.” (page 100)

Siapa sih yang nggak guilty of holding on to something / some activities / someone yang kadang ngejauhin kita dari Tuhan? Entah itu too much addiction with games / online shopping, too much browsing on Instagram / social media, too much involved dengan negative vibes colleagues, etc. sampe kita sendiri ga punya waktu or worst, turn against God.  Passage ini terutama act as wake up call for me, karena beberapa bulan terakhir my work consumes my time so much yang membuat gue jauh dari Tuhan.

Berdoa sering ketiduran, waktu morning devotion juga sangat tight, kadang nggak selesai / setengah hati, serving di ministry juga berkurang, dan setiap kamis sekarang I hardly go to cell group because I work overtime everyday. I literally barely have time for myself, let alone God. Nggak cuma time aja, I’ve also turned into someone whose impatient, bitch easily, and worst of all, unable to serve my family which was my goal in the first place.

I guess logically kita semua tau kalo kita mesti get rid of things yang bikin kita menjauh dr Tuhan. Tapi susah ya dilaksanakan? Like the above example, I know the solution is easy. Just quit the job, right? Tapi the enemy selalu saja bisa manipulate and tempt us;- there’s ego inside me that insist that I can overcome this, stop being a pussy and just suck up, and I know I will prove myself that I’m capable of doing well in this job – there’s worry and doubt inside; what’s gonna happen if I’m unemployed? Will I find another job easily? Should i stay in Indo? Or should I head back to Singapore / Australia? What’s gonna happen with my family? etc.

Indeed, the devil is the mastermind of evil acts that pull ourselves away from the Lord. Apalagi di masa2 lengah dan trial and when you’re so far away from God. 

But I noticed that it all comes back to trust and surrender to Him. There is only one permanent, unshakeable, immovable factor in our lives and that’s God and our relationship to Him. That I must “depend on the Lord and His strength and always seek Him for help” (1 Chronicles 16:11). After all, even Heavenly Father look after birds and grass, who do not labor or spin (Matthew 6:25-34). 

That I should take courage to leave behind or remove things/people that further my distance to God, because when I “seek first His kingdom and His righteousness, and all these things will be given to you as well.” (Matt 6:33).

I’m so blessed that even in these trials God still equipped me with angels: there are friends who fervently pray hard for my faith (2 of my friends encouraged me to do morning devotion of Litany of Trust), that He always found me (again and again) when I’m lost.  

So in this new year, I decided to quit my job; enrolled myself in retreat at the end of January, and serve my family (so they can get to know God more). I trust that He will provide my needs, I trust that He will lead me to things that He has planned for me… on top of the overwhelming peace I felt, I’m super stoked and excited of the new chapters He will bring!

What Should I Do in Adoration?


(Image taken from Life Teen)

Entering an adoration room for the first time can be a calming and yet a little intimidating experience at the same time. Not because we fear being with Jesus in prayer, but rather wondering what should we do when we are in the room.

As we aim to be closer to God and to be more like Him in our everyday lives, Adoration is a perfect time to sit in silence, to reflect and to pray. It’s when we put ourselves in the presence of the Lord that we learn to listen and open ourselves to His Grace that flows from the Blessed Sacrament.

Back to the question – what should one do in adoration? To help you with that, here are a few suggestions for your next trip to the Adoration room:

  1. Slowly read Sacred Scripture until something hits you. Then listen.
  2. Say the Holy Rosary.
  3. If you can’t say 15 decades, say five decades.
  4. If you can’t say five decades, say one decade (something like what Pope Emeritus Benedict XVI has mentioned)..
  5. If you can’t say one decade, say one Hail Mary very slowly.
  6. If you can’t say one Hail Mary, say “Holy Mary”, like a little child saying “Momma”.
  7. Pray as you can, not as you can’t.
  8. Look at the Good God, and let Him look at you.
  9. Consider that the Sacred Body of Jesus came from Holy Mary. Thank her.
  10. Tell Jesus something that made you happy. Then listen.
  11. Tell Him what you are afraid of. Then listen.
  12. Tell Him what angers you. Then listen.
  13. Speak about your loved ones.
  14. Pray for an enemy.
  15. Talk with Him about work.
  16. Pray to St. Joseph for a happy death.
  17. Pray for the Holy Souls in Purgatory.
  18. Sing a song for Him in your heart.
  19. Promise to trust Him.
  20. See the Blessed Virgin kneeling next to you, adoring her Son and praying with you.
  21. Realise that your Holy Guardian Angel is with you. Ask him to coach you in holiness.
  22. Renew your loyalty to His Church.
  23. Ask your patron saint to pray for you to know and do God’s Will.
  24. Lean on Him. Tell Him you love Him.
  25. Thank Him for the Sacraments.
  26. For a time, don’t DO anything. Be with Him, as a friend, while He works.
  27. Ask Him if that is perhaps what he wants you to “do” more often.
  28. Tell Him your failures. Ask for help. Then listen.
  29. Slowly recite the Beatitudes.
  30. Say one Our Father slowly.
  31. Say the Creed slowly.
  32. Slowly recite a favourite psalm. Perhaps Psalm 50 (51), the Miserere, one or two lines at a time.
  33. Pray for a great love of the Cross.
  34. See Our Lord in His Passion…stand there, with Him, as Our Lady does.
  35. Lean into the hurricane of graces coming from the monstrance.
  36. Consider the blinding Uncreated Light shining out from Him.
  37. Be aware that He is sending out graces to the world right then through you.
  38. Pray the ‘Jesus Prayer’: Lord Jesus Christ, son of God, have mercy on me, a sinner.
  39. Pray Jesus, mercy… and listen. Pray Mercy, Jesus… and listen.
  40. Tell Him: Jesus, I trust in You…strengthen my trust.
  41. Ask Him: Lord, what do you what me to do? And how do you want me to do it?
  42. Ask Him to show you the next step.
  43. Talk to Him heart to Heart.
  44. Pray for the Holy Father.
  45. Pray for vocations.
  46. Look at yourself. Count your gifts. Then thank Him.
  47. Pray for the world.
  48. Enjoy just being in His Presence.

(List taken from article originally appeared on Catholic.sg)

AmoreDio Sports Day – 23 Juli 2016


AmoreDio Sports Day – 23 Juli 2016

AmoreDio Sports Day (ASD) merupakan acara olahraga rutin tahunan yang diadakan oleh komunitas AmoreDio Tujuan dari acara ini adalah selain untuk membentuk generasi yang aktif dan dinamis, juga untuk mempererat hubungan antar anggota cell Group (CG) yang merupakan inti dari komunitas AmoreDio. Tahun ini acara ASD diadakan di Bishan Park, dimana panitia berasal dari gabungan antara CG Bishan dan CG Novena.

Acara dimulai pukul 4 sore dan puji Tuhan, meskipun paginya Bishan Park diguyur oleh hujan lebat, pada sore hari, hujan sudah reda dan acara dapat dimulai dengan baik. Sekitar 40 peserta dari berbagai umur, dari yang masih sekolah hingga yang sudah berkeluarga ikut memeriahkan permainan-permainan Sports day yang meliputi: Human Ring Toss, Captain’s Ball, Amazing race, dan tembak air yang mirip dengan acara TV “Takeshi Castle”. Tidak perlu jadi atlet dalam permainan-permainan ini, melainkan butuh ketangkasan dan kekompakan tim!

Permainan berlangsung sangat seru dan sengit, hal ini tampak dari setiap anggota tim yang saling bekerjasama dan beradu strategi di tiap permainan. Walaupun dari peserta ada yang baru kenal, merekapun tidak segan memberi masukan dan semangat. Akhirnya, satu dari 4 tim menjadi pemenangnya dan mendapatkan hadiah bingkisan dari panitia. Tetapi tentunya semua yang hadir telah menjadi pemenang, karena baik panitia dan peserta, semua sangat menikmati acara yang penuh gelak tawa dan canda ini. Sungguh keakraban dan kekeluargaan terasa disana.

Di penghujung acara, peserta menikmati camilan nikmat sambil mengobrol santai dan memandang indahnya Bishan park yang beranjak senja. Eits.. tentunya tak lengkap jika tidak ada sesi foto bersama! Smile!! Seru bukan hidup berkomunitas?

Bagi anda muda mudi Katolik di Singapura, mari kita bertumbuh bersama dalam iman dan hidup berkomunitas dalam AmoreDio. Siapa bilang hidup berkomunitas itu boring?  http://cg.amoredio.org

 

ASD 2016

 

CG Amore Dio’s 11th Birthday – 21 May 2016 “From Nothing to Something


Tahun ini Cell Group Amore Dio merayakan ulang tahunnya yang ke-11. Mengambil tema “From Nothing to Something”, peserta diajak untuk mengingat kembali akan pertumbuhan Amore Dio mulai dari ‘nol’ sebelas tahun yang lalu hingga hari ini telah berkembang menjadi 9 cell groups dan 5 ministries yang melayani anggota Amore Dio.

Poster juga mengambil referensi dari mukjizat Yesus memberi makan 5,000 orang dengan hanya 5 roti dan 2 ikan. Apa yang menurut manusia mustahil, bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Para peserta dan panitia diingatkan bahwa tidak ada talenta atau pelayanan yang terlalu kecil untuk Tuhan ubah menjadi berharga bagi-Nya dan sesama kita. Acara tahun ini terbilang sangat unik dibanding tahun-tahun sebelumnya dimana panitia mengangkat tema lomba masak-memasak. Anemo dan respon dari peserta pun begitu tinggi sejak pertama kali panitia membuka pendaftaran.

Mengutip kesaksian dari pihak panitia, persiapan acara ini pun boleh dikatakan telah menjadi bukti nyata mukjizat Tuhan yang mengubah “From Nothing to Something”. Beberapa hal luar biasa yang telah dialami panitia selama proses persiapan salah satunya adalah bagaimana Tuhan menyediakan tempat acara yang sangat pas dan peralatan memasak yang begitu banyak, yang biasanya sulit untuk didapatkan oleh kalangan anak muda yang masih belum berumah tangga.

Lokasi acara yang awalnya telah ditetapkan tiba-tiba dibatalkan oleh pihak manajemen satu minggu sebelum acara sehingga panitia tidak mempunyai tempat untuk beracara. Tetapi Tuhan mengirimkan pertolongan-Nya lewat Om Handoyo dan Tante Josephine yang dengan sukarela dan gembira menawarkan tempat tinggalnya untuk menjadi tempat acara lomba memasak. Peralatan memasak yang sangat sulit didapatkan dari kalangan anak muda pun secara ajaib dapat dikumpulkan hingga lengkap melalui bantuan luar biasa dari para ibu KKIS yang tidak segan meminjamkan peralatan dapurnya untuk digunakan dalam lomba masak-memasak kali ini.

Happy 11th Birthday, Amore Dio! Doa dan harapan kami semua untuk Amore Dio terus bertumbuh menjadi keluarga dimana setiap anggota dapat mengenal dan mengalami kasih Tuhan.

 

Bergabunglah bersama komunitas muda-mudi Katolik di Singapura, Amore Dio.  http://cg.amoredio.org

amoredio

Rekoleksi Cell Group Amore Dio – 30-31 Jan 2016


poster TOBDi awal tahun 2016, Cell Group Amore Dio kembali mengadakan acara tahunan dalam bentuk rekoleksi dengan judul “Shades of Love”. Tiga pembicara dari TOBIT diundang untuk membawakan topik ini. Mereka adalah Yurika Agustina, Riko Ariefano dan Lia Ariefano. TOBIT (Theology Of the Body InsighT) adalah sebuah badan pewartaan Teologi Tubuh yang mengedepankan kebenaran, kebaikan dan keindahan iman katolik tentang harkat martabat tubuh manusia, seksualitas dan panggilan hidup dengan harapan mereka yang mempelajarinya mengalami transformasi hati dan pikiran menuju evangelisasi baru. TOBIT diluncurkan sejak 20 November 2010 dan merupakan salah satu dari kerasulan Komunitas Domus Cordis dari Keuskupan Agung Jakarta.

Topik ini dipilih karena melihat kebutuhan katekese di kalangan orang muda Katolik seputar moral dan seksualitas yang sesuai dengan ajaran iman Katolik. Dengan semakin maraknya pengaruh budaya kematian dalam era globalisasi bagi orang muda, seperti seks bebas, pornografi, aborsi dan pelecehan seksual, topik ini menjadi sangat menarik dan relevan, terbukti dengan registrasi yang langsung penuh tidak lama setelah poster disebarkan online, bahkan ada beberapa yang dimasukkan dalam waiting list. Total peserta mencapai 115 orang.

Sesi diawali oleh Yurika yang memberikan penjelasan dasar tentang Teologi Tubuh yang diajarkan oleh Santo Yohanes Paulus II. Kemudian di sesi 2, peserta mendapatkan penjelasan lebih banyak dari Riko tentang perbedaan antara Love dengan Lust, dan bagaimana membangun relasi yang benar antara laki-laki dan perempuan. Setelah itu sesi dilanjutkan dengan adorasi supaya peserta dapat merenungkan penjelasan yang baru diberikan, menyesali dosa-dosa yang telah dibuat sebelumnya, kemudian merasakan kehadiran Yesus yang penuh kasih dan pengampunan. Hari pertama ditutup dengan sesi sharing terpisah antara grup laki-laki dan perempuan, dimana dijelaskan lebih lanjut tentang perbedaan peranan laki-laki dan perempuan dalam rencana Tuhan.

Sesi di hari kedua diawali dengan pembahasan tentang bagaimana menemukan kebahagiaan sejati dalam hidup, baik saat melajang maupun sudah menikah. Juga dijelaskan tentang panggilan hidup menjadi selibat awam. Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang seru karena banyak sekali pertanyaan yang muncul dari peserta. Kemudian perayaan Ekaristi menjadi puncak acara dan juga penutup dari rekoleksi ini.