Sesi 12 - Week of 17th November 2019

Discernment of Spirits and God’s Calling


Intro

CG kali ini kita akan belajar bagaimana kita mencari dan mendengarkan panggilan Tuhan untuk hidup kita melalui discernment of spirit, di bawah ini penjelasan apa itu discernment of spirit dan ciri ciri dari panggilan Tuhan melalui discernment.

Discernment of Spirit

Pagi hari kita bangun, berdoa, sarapan, melakukan aktivitas dan rutinitas kita seperti kerja atau sekolah, balik ke rumah dan istirahat, di hari kemudian kita melakukan lagi, dan di hari berikut, dan di hari berikut.
Adakah dari kita yang merasa bosan atau merasa ingin perubahan, bertanya ke diri sendiri atau ke Tuhan, apakah ini jalan hidup yang kupilih atau dipilih Tuhan, dan sepertinya Tuhan juga tidak menjawab kalau kita bertanya hal ini (is it my calling?)

Discernment of spirit bukanlah suatu keajaiban atau bakat yang kita dapatkan yang memungkinkan kita bisa melihat hal hal supernatural (hantu, melihat masa depan atau masa lampau, dsb). Menurut santo Ignatius Loyola, discernment of sprit adalah interpretasi “Gerakan batin”. Gerakan ini terdiri dari pikiran, imajinasi, emosi, kecenderungan, keinginan, perasaan, tolakan, dan ketertarikan. Dengan kita melatih diri kita sensitive dengan gerakan batin ini, refleksi, dan mengerti dari mana semua itu, kita bisa mengerti apa rencana Tuhan buat kita.

Coba kalian ingat dengan aktiviats minggu lalu, menggambar saudara saudari dari CG, pada waktu kalian menggambar, kalian menggambar dengan apa? Pikiran atau perasaan atau imajinasi? Aktivitas minggu lalu juga salah satu cara kalian mengerti gerakan batin, cara lain yang bisa dilakukan juga adalah doa, meditasi, atau adorasi.

Sampai point di sini, mungkin ada diantara kalian yang berpikir, bagaimana kalau kita salah mengartikan? Dan kita malah mengikuti kemauan kita sendiri atau mengikuti yang bukan dari Tuhan.

Santo Ignatius mengatakan, ada 2 gerakan batin, spiritual consolation (penghiburan rohani) dan spiritual Desolation (kekeringan rohani).

Spiritual consolation adalah pengalaman begitu bersemangat dengan cinta Tuhan sehingga kita merasa terdorong untuk memuji, mencintai, dan melayani Tuhan serta membantu orang lain sebaik mungkin. Penghiburan rohani mendorong dan memfasilitasi rasa syukur yang mendalam atas kesetiaan, belas kasih, dan keterlibatan Allah dalam hidup kita. Dalam penghiburan, kita merasa lebih hidup dan terhubung dengan orang lain.

Spiritual Desolation adalah pengalaman jiwa dalam kegelapan berat atau kekacauan. Kita diserang oleh segala macam keraguan, dibombardir oleh godaan, dan terperosok dalam keasyikan diri. Kita terlalu gelisah dan cemas dan merasa terpisah dari orang lain. Perasaan seperti itu, dalam kata-kata Ignatius, “menyebabkan seseorang kehilangan iman, harapan dan kasih.”

Mungkin pada saat ini kalian bertanya bagaimana kita bisa mengerti apakah gerakan batin yang kita alami adalah panggilan Tuhan atau dengan dasar spiritual consolation.

Discernment of God’s calling

Ada orang bernama Matthew Kelly, seorang pembicara motivasi, dia mengatakan bahwa panggilan Tuhan melalui discernment memiliki 3 ciri:

Kebutuhan yang sah

“Anda tidak akan pernah merasa cukup memiliki sesuatu yang tidak Anda butuhkan,” kata Kelly. Jadi jika kita menghabiskan hidup kita mengejar keinginan kita daripada kebutuhan yang sebenarnya, kita tidak akan pernah puas.

Apa kebutuhan sah kita? Kelly mendefinisikan empat area. Ini adalah (1) kebutuhan fisik seperti makanan, tempat tinggal, istirahat, dan olahraga; (2) kebutuhan emosional; (3) kebutuhan intelektual yang dipenuhi sebagian besar melalui stimulasi mental dan rekreasi; dan akhirnya, (4) kebutuhan spiritual untuk keheningan, doa, dan Sakramen. Kita harus menyeimbangkan ke-4 kebutuhan di atas, jangan sampai salah satu kebutuhan menjadi lebih dipentingkan dari yang lain

Pada saat yang sama, ingatlah bahwa tetangga Anda juga memiliki kebutuhan sah yang sama. Perintah Tuhan untuk mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Mrk 12:31), mendorong kita untuk menyediakan kebutuhan sah orang lain sebaik mungkin. Kita harus discernment dan menahan diri untuk tidak menyerah kepada setiap keinginan – terutama keinginan yang merusak – karena “mencintai adalah untuk kebaikan orang lain (CCC 1766).” Untuk ini, kita dapat melakukan karya belas kasih jasmani dan rohani (corporal and spiritual works of mercy), contohnya: pemenuhan kebutuhan materi orang miskin, menasihati yang ragu, dan menghibur yang menderita.

Bakat dan Kemampuan

Setelah kita mengidentifikasi kebutuhan yang sah, kita harus menilai apakah kita memiliki bakat dan kemampuan yang relevan.

Kalau kita berpikir dengan baik dan seksama, Tuhan memiliki beberapa tujuan dalam pikiran ketika ia memilih karisma mana yang ditanam di dalam kamu. Janganlah kita merasa bodoh atau berpura pura bodoh tentang panggilan kita, seperti yang dilakukan hamba yang dipercayakan dengan satu talenta (lihat parable Matius 25:14-30). Kita adalah stewards dari karunia yang diberikan Tuhan dan dipanggil untuk menginvestasikannya dalam pelayanan yang penuh kasih kepada Allah dan sesama kita.

Kata Kelly “Bakat dan kemampuanmu adalah vokasional. Mereka memberi petunjuk tentang misi Anda dalam hidup.” Jangan galau ketika kita merasa hanya memiliki sedikit talenta. Justru panggilan Tuhan semakin terlihat jelas dalam kehidupan kita.

Dikatakan bahwa, dari waktu ke waktu, Tuhan mengundang kita untuk keluar dari zona nyaman kita dan mengembangkan talenta baru. Kita harus terbuka untuk ini. Disaat kebutuhan yang sah bertepatan dengan talenta yang kita miliki, kita tinggal selangkah lagi untuk mengkonfirmasi panggilan.

Keinginan terdalam

“Jauh di lubuk hatimu, kamu memiliki hasrat untuk hal-hal baik – dan Tuhan telah menempatkan hasrat-hasrat itu di hatimu untuk membimbingmu menuju kehidupan yang dia bayangkan untukmu,” kata Kelly. Tetapi apa yang membedakan keinginan dangkal dari keinginan yang terdalam?

Keinginan dangkal seringkali egois dan tidak ada gunanya contohnya kemalasan, kebanggaan, pemuliaan diri, takut ditolak atau gagal, serta keserakahan akan sensasi murahan. Tuhan mengundang kita untuk melihat melampaui hal- hal ini dan menemukan hasrat terdalam yang telah Dia tanamkan di dalam hati kita.

Doa adalah cara terbaik untuk membedakan keinginan terdalam kita. Ketika kita menempatkan diri kita di hadapan Yesus, Hati Kudus-Nya membakar semua kebohongan yang kita katakan pada diri kita tentang panggilan kita, dan tatapan penuh kasih-Nya menenangkan kita dari ketakutan kita. Ketika kita berdoa, kita membiarkan Tuhan membebaskan kita untuk mengeksplorasi hasrat terdalam yang telah Dia taburkan di hati kita.

Pertanyaan:

  1. Sharingkan apakah ada dari kalian yang pernah merasa bingung perlu melakukan apa dengan yang kalian hadapi? Seperti misalkan ditolak atau putus cinta tanpa penjelasan yang cukup, atau tiba-tiba kehilangan pekerjaan, atau lagi mencari kerjaan sudah sampai setahun tapi tidak ada berita lagi setelah interview; apa yang kalian kerjakan waktu itu?
  2. Sharingkan dimana kalian dengar atau coba menggunakan discernment? Kenapa?
  3. Sharingkan saat kalian mau mengambil keputusan yang penting dan dalam diri kalian terjadi konflik?
  4. Sharingkan sewaktu kalian menggambar saudara saudari kalian apakah yang kalian gunakan untuk mengambil keputusan menggambar yang kalian gambar

Reference:

https://www.ignatianspirituality.com/making-good-decisions/discernment-of-spirits/introduction-to-discernment-of-spirits/
https://sacred-texts.com/chr/seil/seil79.htm
https://www.catholic.sg/three-requisite-signs/