Facilitator?
(error)
Jawaban untuk fasil akan ditampilkan

Sesi 14 - Week of 10th Dec 2017

Prophecy Fulfilled – Jesus’ Birth


Intro

Dalam CG hari ini kita akan mengambil sepenggal kisah dari injil Lukas tentang kelahiran Yesus di Bethlehem. Dari penggalan kisah ini, kita mau belajar sedikit lebih details beberapa ayat dan juga bagaimana interpretasi dari kisah tersebut (bible study). Mungkin banyak dari kita yang jarang atau bahkan belum pernah membaca dan mencoba mengerti Alkitab dengan cara seperti ini, karena biasanya kita lebih menggunakan Kitab Suci untuk merenung dan merefleksikannya untuk aplikasi dalam kehidupan kita sehari-hari (bible sharing).

Sharing 1 : Menurut kalian, adakah keuntungan dari belajar Kitab Suci dengan secara mendalam atau mendetail? Jika iya, apa keuntungannya?

Panduan fasil : Beberapa alasan mengapa kita harus melakukan studi akan kitab suci terlebih dahulu, menurut Evangelii Gaudium paragraph 152:

EG152. There is one particular way of listening to what the Lord wishes to tell us in his word and of letting ourselves be transformed by the Spirit. It is what we call lectio divina. It consists of reading God’s word in a moment of prayer and allowing it to enlighten and renew us. This prayerful reading of the Bible is not something separate from the study undertaken by the preacher to ascertain the central message of the text; on the contrary, it should begin with that study and then go on to discern how that same message speaks to his own life. The spiritual reading of a text must start with its literal sense. Otherwise we can easily make the text say what we think is convenient, useful for confirming us in our previous decisions, suited to our own patterns of thought. Ultimately this would be tantamount to using something sacred for our own benefit and then passing on this confusion to God’s people. We must never forget that sometimes “even Satan disguises himself as an angel of light” (2 Cor 11:14).

 Main Topic

Hari ini, mari kita bersama-sama mencoba untuk melakukan bible study akan perikop dibawah yang ditulis Santo Lukas tentang kisah kelahiran Yesus Kristus.

 Luke 2:1-20

The Birth of Jesus

  1. In those days a decree went out from Emperor Augustus that all the world should be registered.
  2. This was the first registration and was taken while Quirinius was governor of Syria.
  3. All went to their own towns to be registered.
  4. Joseph also went from the town of Nazareth in Galilee to Judea, to the city of David called Bethlehem, because he was descended from the house and family of David.
  5. He went to be registered with Mary, to whom he was engaged and who was expecting a child.
  6. While they were there, the time came for her to deliver her child.
  7. And she gave birth to her firstborn son and wrapped him in bands of cloth, and laid him in a manger, because there was no place for them in the inn.

The Shepherds and the Angels

  1. In that region there were shepherds living in the fields, keeping watch over their flock by night.
  2. Then an angel of the Lord stood before them, and the glory of the Lord shone around them, and they were terrified.
  3. But the angel said to them, “Do not be afraid; for see—I am bringing you good news of great joy for all the people:
  4. to you is born this day in the city of David a Savior, who is the Messiah, the Lord.
  5. This will be a sign for you: you will find a child wrapped in bands of cloth and lying in a manger.”
  6. And suddenly there was with the angel a multitude of the heavenly host, praising God and saying,
  7. “Glory to God in the highest heaven, and on earth peace among those whom he favors!”
  8. When the angels had left them and gone into heaven, the shepherds said to one another, “Let us go now to Bethlehem and see this thing that has taken place, which the Lord has made known to us.”
  9. So they went with haste and found Mary and Joseph, and the child lying in the manger.
  10. When they saw this, they made known what had been told them about this child;
  11. and all who heard it were amazed at what the shepherds told them.
  12. But Mary treasured all these words and pondered them in her heart.
  13. The shepherds returned, glorifying and praising God for all they had heard and seen, as it had been told them.

 Sharing 2 : Sharingkan lah makna, pesan atau pengertian yang kalian dapat dari perikop diatas (diharapkan setiap orang untuk sharing)

 Commentary (bhs indo.Komentari)

 Komentari-kitab suci adalah sebuah rangkaian tulisan yang menjelaskan arti dari sebuah perikop dalam kitab suci. Sebuah komentari bisa menjelaskan sepatah teks dari bahasa yang digunakan atau juga dapat menjelaskan dari konteks sejarahnya. Semua komentari berusaha menjelaskan perikop-perikop kitab suci dengan menggunakan teologi, atau dengan kata lain menjelaskan : bagaimana Kitab suci ‘fits together’ dan apa pesan yang ingin disampaikannya.

Dibawah ini Komentari dari beberapa ayat diatas:

Ayat 1: Disini fakta historical sedikit melenceng. Herodes mati pada tahun 4 Sebelum Masehi dan Augustus merupakan kaisar dari 27 Sebelum Masehi sampai 14 Masehi. Sampai sini semua masih benar. Tetapi Quirinius merupakan gubernur Syria dari tahun 6 sampai 7 Masehi. Sehingga kejadian sensus secara kronologis disini sangat membingungkan.

Yang membingungkan adalah pada masa Yesus lahir, Quirinus harusnya belum menjadi gubernur Syria.

Ayat 7: firstborn son; Kata ‘prototokos’ (bhs. Yunani) ini tidak menunjukan bahwa ada anak kedua, ketiga dst. Disini kata tersebut dipagai untuk menunjukan bahwa Yesus adalah anak pertama Maria.

Kata ini juga dapat dikaitkan dengan ‘first born’ yang merupakan referensi kepada Bangsa Israel (bandingkan Kel 4:22-23; Yer 31:9)

Wrapped him in band of cloths (dalam terjemahan lain sering juga disebut swaddling clothes) : mencerminkan sebuah parallel antara Yesus dan Raja Salomo yang juga dibalut dengan swaddling clothes (bdk wisdom of Solomon 7:4). Hal ini juga dapat menunjukan parallel atas ‘anak Daud’ , dimana Yesus dan Salomo, keduanya juga disebut sebagai anak Daud.

Manger : merupakan tempat untuk makanan ternak.

Yesus yang ditempatkan di tempat makanan ternak, akhirnya sungguh-sungguh menjadi makanan kehidupan bagi kita semua dalam bentuk roti dan anggur.

Inn (bhs yunani: kataluma): dapat diartikan sebagai sebuah tempat di dalam rumah atau juga dimana para hewan bertemu di alam terbuka.

Dalam jaman Yesus, tempat ‘penginapan’ (inn) dapat dibayangkan seperti bangsal besar, bukan dalam bentuk kamar-kamar seperti motel atau hotel sekarang.

Ayat 11: Messiah the Lord : Lukas menggunakan titel Christos dan Kyrios. Bisa diingat pula bahwa gelar Yesus yang diberikan disini adalah gelar yang didapat Lukas setelah kebangkitan-Nya. Tetapi Lukas sudah menggunakannya dalam kisah kelahiran Yesus.

Untuk lebih mengerti : seperti contohnya dalam sebuah biografi presiden Jokowi. Dituliskan dalam buku biografinya: Presiden Jokowi lahir pada tanggal sekian, di kota xxx. Dalam hal ini bukan artinya si bayi tersebut sudah dikenal sebagai seorang Presiden saat ia dilahirkan.

Interpretation

Kisah yang kita baru baca diatas adalah salah satu penggalan kisah yang paling banyak di-interpretasikan di dalam Alkitab perjanjian baru. Oleh karena itu, sangat lah sulit bagi pembaca diluar sana untuk memilah dan menentukan komentar atau interpretasi mana yang berguna. Terlebih lagi untuk pembaca yang mau mengerti bagaimana Lukas membentuk kisah yang ditulisnya itu secara garis besar.

Terlalu terobsesi dengan ke-akuratan Lukas dalam Injilnya adalah merupakan sebuah contoh, bagaimana pembaca bisa dengan demikian, kehilangan main-point dalam cerita yang sesungguhnya Lukas ingin sampaikan. Dalam hal ini misalnya : Quirinius dan sensus yang dilakukannya tidak tepat dengan fakta-fakta historical lainnya. Tetapi injil Lukas dalam kisah ini, harusnya tidak dibaca dengan kaca mata sejarah.

Terlebih lagi, terobsesi dengan ke-akuratan historical seperti ini, dapat membawa pembaca ke jalan yang menyimpang. Lukas dalam ceritanya membutuhkan seorang kaisar dan sensus, karena ia mau membawa pembaca ke kisah dimana Maria dan Joseph pergi ke Bethlehem. Lukas perlu menempatkan mereka di Bethlehem, karena tradisi menceritakan Bethelehem sebagai tempat kelahiran Yesus, di saat dimana Herodes berkuasa. Juga karena kelahiran di kota Daud tersebut merupakan hal yang penting untuk kredensial sang mesias. Dengan kata lain, kita disini berhadapan tidak dengan ‘scientifically determined chronology’ , tetapi dengan ‘purposely storytelling’.

Ketika kita membaca kisah diatas sebagai kreasi literatur oleh Lukas, kita akan bisa menghargai lebih dalam apa yang ingin ia sampaikan. (Teologi dari Injil Lukas adalah prophecy-fulfillment, atau pemenuhan janji Allah) Disini kita tidak perlu lagi bergelut terlalu lama tentang prophecy-fulfilment, karena Lukas menempatkan hal itu dalam kisah diatas, hampir dengan sebuah kepastian : what the angel announces, the speherds see, what they see they report, and it is all as ‘was spoken to them (2:20). Begitu juga dalam pemberitaan kepada Zakaria dan Maria, dimana sosok malaikat hadir dan memberikan nubuat tentang kejadian yang akan terjadi di masa depan dan juga interpretasi akan kejadian tersebut. (cth: tidak hanya memberitahu kalau ia akan hamil, tapi juga menjelaskan siapa anak yang dikandungnya dan apa yang akan ia lakukan)

Sosok Maia dan Joseph disini sangat konsisten dengan kisah-kisah sebelumnya. Mereka merupakan bagian dari keluarga Daud, lewat Joseph. Sehingga Yesus adalah merupakan “putra Daud” dan juga “putra Tuhan”. Maria dan Joseph adalah orang yang sederhana dan patuh. Mereka juga diceritakan Lukas sebagai sosok keluarga yang miskin. Kita bisa liat hal tersebut dari adanya “manger, inn, band of clothes” dan juga para gembala yang datang. Penggembala pada jaman tersebut merupakan para pekerja kelas bawah. Tetapi penggunaan ‘para gembala’ disini bukanlah sebuah ketidaksengajaan dari Lukas; Para gembala berkumpul untuk melihat “putra Daud” yang dalam tradisi adalah Penggembala dari bangsa Israel (1 sam 16:11, 17:15, 2 Sam 5:2).

Pembaca kisah ini bahkan mungkin diajak Lukas untuk merefleksikan ayat 2:12 ke dalam dimensi yang lebih dalam lagi. Disarankan perspektif baru disini untuk tidak melihat keadaan dari bayi yang dideskripsikan tersebut, melainkan sebuah details yang unik yang disisipkan oleh Lukas. Apakah ketiga rentetan frase dalam Bahasa Yunani akan kata: ‘wrapped him in cloth strips, placed him in a manger, because there was no place’ adalah antisipasi akan ritmus yang sama dengan ketiga rentetan frase : ‘wrapped him in linen cloth, placed him in a rock-hewn tomb, where no one had yet been laid’ ?  Sehingga kisah kelahiran sang Mesias sesungguhnya juga sudah sedikit mencerminkan bagaiman kisah pemakaman-Nya akan terjadi. Sebuah penulisan literatur yang luar biasa, bukan?

Sharing 3 : Setelah membaca dan mempelajari bahan diatas, cobalah membaca perikop Luk2:1-20 sekali lagi, apakah ada perbedaan dari pemahaman kalian? Sharingkan perbedaan tersebut.

Sharing 4 : Pernahkah kalian melakukan bible study secara mendalam sebelumya? Jika ya, sharingkan pengalaman kalian tersebut. Jika tidak, sharingkan bagaimana cara kalian membaca atau mengerti perikop kitab suci.

Summary

Di dalam kisah diatas, beberapa hal yang kita dapat ambil dan pelajari:

  • bacalah kitab suci dengan kaca mata yang benar; terlalu terobsesi dengan keakuratan sejarah dapat membawa kita lupa akan pesan yang sesungguhnya ingin disampaikan.
  • Yesus, Maria dan Joseph adalah keluarga yang sederhana, yang dapat kita lihat dari bagaimana keadaan Yesus dilahirkan saat itu
  • Yesus adalah putra Daud yang lahir di Bethlehem
  • Lukas menunjukan penggenapan janji Allah kepada umat Israel dalam diri Yesus Kristus sudah dikisahkan sejak saat Ia lahir (Mesias)

5 tips yang harus kita pegang dalam membaca Kitab Suci :

  • Selalu kembali kepada Bahasa yang orisinil
  • Lihat apa genre literature yang sedang kalian baca
  • Bacalah teks dengan pengertian konteks jaman tersebut (political, sejarah, social, etc.)
  • Baca dengan fokus kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan sang penyelamat
  • Berpandu akan pengajaran dari Magisterium

Reference

Sacra Pagina, Daniel J. Harrington SJ, Editor, The Gospel of LUKE, Luke Timothy Johnson, p 49-53