Sesi 15 - Week of 17th Dec 2017

Masa Adven Minggu Ke-3 dan Tujuh ‘O’ Antifon


Intro

Dalam CG hari ini kita akan membahas tentang masa Adven dan keunikan minggu adven ke-3 yang sedang kita jalani sekarang. Semoga lewat bahan dan sharing hari ini, kita dapat mempersiapkan diri lebih baik untuk menyambut kedatangan Yesus di hari Natal nanti.

 

Bahan

  • Masa Adven

 

Bagi umat Katolik, perayaan Natal didahului dengan masa Adven yang merupakan masa persiapan kedatangan Kristus. Bagi banyak orang, Natal dan Adven identik dengan pohon natal, kandang natal, dan hadiah natal. Namun, lebih daripada itu, hal yang terpenting dilakukan adalah persiapan rohani untuk menyambut Kristus. Sayangnya, banyak orang kurang mengetahui alasan dan makna di balik semua persiapan rohani yang dilakukan.

 

Masa Adven ini berkaitan dengan permenungan akan kedatangan Kristus (kata Adven berasal dari Bahasa Latin Adventus yang artinya ‘kedatangan’). Kristus memang telah datang ke dunia, Ia akan datang kembali di akhir zaman; namun Ia tidak pernah meninggalkan Gereja-Nya dan selalu hadir di tengah- tengah umat-Nya. Maka dikatakan bahwa masa Adven merupakan peringatan akan tiga hal: peringatan akan kedatangan Kristus yang pertama di dunia, kehadiran-Nya di tengah Gereja, dan penantian akan kedatangan-Nya kembali di akhir jaman.

Karena masa Adven adalah masa penantian yang harus diisi dengan pertobatan untuk mempersiapkan diri kita dalam menyambut kedatangan Kristus, maka sudah seharusnya umat Allah mempersiapkan diri secara spiritual. Persiapan yang terbaik adalah dengan lebih sering menerima Sakramen Ekaristi dan juga menerima Sakramen Tobat.

Sakramen Ekaristi menyadarkan kita akan kasih Allah yang memberikan Putera-Nya untuk bersatu dengan kita, yang dimulai dengan peristiwa Inkarnasi. Sakramen Tobat menyadarkan kita bahwa kita sebenarnya tidak layak menyambut Kristus karena dosa-dosa kita, namun Kristus datang ke dunia untuk menyelamatkan kita dari belenggu dosa.

Masa Adven adalah waktu yang tepat untuk terus bertekun dalam doa-doa pribadi, membaca Kitab Suci, dan berbuat kebaikan bagi sesama. Sungguh baik kalau kita dapat mengikuti bacaan Kitab Suci sesuai kalender Gereja, karena bacaan-bacaan telah disusun sedemikian rupa untuk mempersiapkan kita menyambut Sang Mesias.

Dalam masa Adven ini, ada sebagian umat yang juga menjalankan Novena Maria dikandung Tanpa Noda, Novena Natal dan Novena Kanak- kanak Yesus. Karena Gereja memperingati Maria dikandung Tanpa Noda (Immaculate Conception) pada tanggal 8 Desember, maka penghormatan kepada Bunda Maria, yang melahirkan Kristus, juga dipandang sebagai devosi yang baik.

  • Minggu Adven ke-3

Pada Minggu Adven III ini, lilin “merah muda” di lingkaran Adven dinyalakan. Warna merah muda ini didapat dari pencampuran warna unggu (Adven) dengan warna putih (Natal). Maksudnya sukacita Natal sudah mulai kita rasakan karena sudah sangat dekat tetapi belum / tidak penuh. Maka Minggu Adven ketiga dalam Tahun Liturgi disebut `Minggu Gaudete”. Bahasa Latin “gaudete” berarti “sukacita”, melambangkan adanya sukacita di tengah masa pertobatan. Pada hari Natal, lilin-lilin putih akan dinyalakan sebagai lambang bahwa masa persiapan kita sudah selesai dan kita memasuki sukacita yang besar dan istimewa karena “TERANG” (Mesias) sudah datang ke dunia dan tinggal di tengah-tengah kita.

Menarik bahwa Nabi Yesaya dalam seruannya untuk berjaga-jaga mengajak supaya orang berjaga-jaga dalam pengharapan, bukan berjaga-jaga dalam ketakutan atau dalam tekanan (lihat Yesaya bab 2). Berjaga-jaga dengan cara ini akan melahirkan kerinduan dan sukacita yang meluap-luap. Nabi Yesaya juga menjelaskan mengapa orang harus bersukacita dalam penantian ini. Karena yang dinantikan adalah Mesias. Dia-lah yang akan datang membawa damai dan sukacita sejati.

Lihat yang diungkapkan oleh Nabi Yesaya dalam Perjanjian Lama, “Orang lumpuh bukan hanya berjalan tetapi meloncat-loncat seperti rusa; orang bisu tidak hanya bisa berkata-kata tetapi menyanyikan lagu pujian; duka dan keluh kesah akan lenyap.” Dalam nada yang sama penginjil Matius mengajak supaya orang tidak ragu-ragu dan bimbang tentang Mesias itu. Karena tanda kehadiran-Nya jelas: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta disembuhkan, orang tuli mendengar, orang mati hidup kembali dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.

  • Tujuh ‘O’ Antifon

Mari kita nyanyikan satu lagu adven yang pasti sudah sangat familiar di telinga kita. Lirik lagu ini diambil dari tujuh ‘O’ antifon yang akan kita bahas di bawah.

O, Datanglah Imanuel – Puji Syukur 443 (Masa Adven)

  1. O, datanglah, Imanuel, tebus umatMu Israel
    yang dalam berkeluh kesah menantikan Penolongnya.
    Bersoraklah hai Israel, menyambut Sang Imanuel!
  2. O Tuhan Allah, datanglah, FirmanMu berkuasalah,
    seperti waktu Kauberi di atas puncak Sinai.
    Bersoraklah, hai Israel, menyambut Sang Imanuel.
  3. O, datang, Tunas Isai, patahkan belenggu pedih
    dan umatMu s’lamatkanlah, sengsaranya musnahkanlah.
    Bersoraklah hai Israel, menyambut Sang Imanuel!
  4. O Kunci Daud, datanglah, gapura sorga bukalah;
    tutuplah jalan seteru, supaya s’lamat umatMu.
    Bersoraklah, hai Israel, menyambut Sang Imanuel.
  5. O Surya Pagi, datanglah dan jiwa kami hiburlah;
    halaukanlah gelap seram bayangan maut yang kejam.
    Bersoraklah hai Israel, menyambut Sang Imanuel!

Referensi lagu bisa dilihat dari Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=h-MqWnEX9A8

Dalam masa Adven, tujuh hari sebelum Natal, yaitu tanggal 17-23 Desember (bertepatan dengan minggu adven ke-3 tahun ini), didoakan antifon sebagai berikut di dalam liturgi harian (Liturgy of the hour) yang didoakan oleh para imam dan kaum awam: O Sapientia (O Kebijaksanaan), O Adonai (O Tuhan), O Radix Jesse (O Pangkal Isai), O Clavis David (O Kunci Daud), O Oriens (O Bintang Fajar), O Rex Gentium (O Raja Segala Bangsa), O Emmanuel (O Imanuel / O Tuhan beserta kita).

Antifon adalah kalimat pendek dari Kitab Suci yang biasanya dibacakan atau dinyanyikan sebelum atau sesudah mazmur dalam liturgi. Kadang-kadang antifon juga dibacakan di awal misa, sebelum persembahan dan sebelum komuni.

Ketujuh antifon di atas adalah nama yang dipakai oleh nabi Yesaya dalam perjanjian lama (bab 7-11) untuk menjelaskan tentang Mesias kepada umat Israel. Mari kita baca doa lengkapnya dan penjelasan untuk setiap antifon.

 

17 Desember (O Sapientia)

O Kebijaksanaan, yang mengalir dari Sabda yang Maha Tinggi, menggapai dari ujung ke ujung dengan penuh kuasa, dan dengan gembira memberikan segala sesuatu; datang dan ajarlah kami jalan kebijaksanaan.

Yesus merupakan Sabda Allah (Kebijaksanaan) yang datang ke dunia dalam rupa bayi mungil di palungan dan wafat di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Dalam doa ini, kita mohon semoga Yesus menunjukkan kepada kita jalan yang harus kita lalui untuk sampai kepada Allah Bapa dan semoga kita diberikan keberanian untuk mencontoh Yesus yang memberikan diri karena kasih kepada sesama.

18 Desember (O Adonai)

O Tuhan dan Penguasa dari bangsa Israel, yang telah menampakkan diri kepada Musa dari dalam semak terbakar, dan telah memberikan kepadanya hukum di Sinai: datang dan bebaskanlah kami dengan rengkuhan lengan-Mu.

Kalau sebelumnya Allah menyatakan hukum-hukum-Nya di atas dua loh batu, maka sekarang Ia menyatakannya lewat sebuah Pribadi (Tuhan). Hukum Tuhan tertulis di dalam hati kita masing-masing. Jika kita menjadikan Tuhan sebagai pusat dalam hidup kita, maka apapun situasi yang kita hadapi, kita percaya bahwa Tuhan selalu ada dan mengarahkan langkah hidup kita sekecil apapun itu.

19 Desember (O Radix Jesse)

O Pangkal Isai, yang berdiri sebagai tanda bagi orang-orang, yang di hadapan-Nya, seluruh raja tidak dapat membuka mulut mereka; yang kepada-Nya seluruh bangsa harus berdoa: datang dan bebaskanlah kami, janganlah menunda lagi.

Isai adalah ayah dari raja Daud dan pangkal Isai merujuk pada kelanjutan kerajaan Daud. Ketika nabi Yesaya menulis ini, kota Yerusalem telah hancur dan bangsa Israel sedang dalam pembuangan di Babilonia. Sepertinya tidak ada harapan lagi. Akan tetapi, tunas yang tertanam di tanah tidaklah mati, melainkan akan tumbuh kembali, seperti yang dikatakan malaikat Gabriel kepada Maria “Allah akan memberikan kepada-Nya tahta Daud dan kerajaan-Nya tidak akan berakhir”.

20 Desember (O Clavis David)

O Kunci Daud, dan tongkat dari bangsa Israel; Yang mana apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka: datang dan pimpinlah tawanan dari rumah penjara, dan dia yang duduk dalam kegelapan dan bayang-bayang maut.

Yesus yang digambarkan sebagai kunci Daud mempunyai kekuasaan tak terbatas atas kerajaan surga dan dapat membebaskan manusia dari belenggu dosa. Kunci ini dipercayakan kepada Santo Petrus sebagai kepala para rasul dan para penerus mereka. Yesus mengatakan “Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” (Yoh 20:23). Di masa adven ini, mari luangkan waktu untuk menerima Sakramen Tobat agar kita dapat menyambut Yesus dengan hati yang bersih.

21 Desember (O Oriens)

O Fajar Timur, Cahaya kemegahan abadi, dan matahari keadilan: Datang dan terangilah mereka yang duduk dalam kegelapan, dan bayang-bayang maut.

Yesus adalah terang yang mengalahkan kegelapan. Menjelang Natal, mari kita renungkan terang Yesus yang hadir dalam hati kita, dan biarkan terang ini menyinari bagian-bagian dalam diri kita yang masih dikuasai kegelapan agar bisa disembuhkan. Dan kita semua diajak untuk menyerupai Yesus, menjadi terang bagi sesama. Tidak hanya dengan memberikan hadiah kepada orang-orang yang kita kasihi, tetapi yang lebih penting adalah dengan mensharingkan iman kita kepada mereka.

22 Desember (O Rex Gentium)

O Raja Segala Bangsa, dan yang dirindukan, Batu penjuru yang membuat bangsa Yahudi dan non-Yahudi menjadi satu: datang dan selamatkanlah manusia, yang telah Engkau ciptakan dari debu tanah.

Yesus datang ke dunia baik untuk bangsa Yahudi maupun non-Yahudi, dan Dia akan menjadi raja segala bangsa. Kita sebagai umat kerajaan Allah mempunyai misi untuk memberitakan kabar gembira ini kepada semua orang. Iman adalah hadiah dari Tuhan tetapi bukan untuk disimpan sendiri melainkan untuk dibagikan kepada orang lain.

23 Desember (O Emmanuel)

O Imanuel, Raja dan Pemberi hukum kami, harapan dari semua bangsa dan keselamatan mereka: datang dan selamatkanlah kami, O Tuhan Allah kami.

Nabi Yesaya telah meramalkan kedatangan Mesias, “Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel” (Yes 7:14). Imanuel artinya Tuhan beserta kita. Dan Yesus menjanjikan ini sebelum Dia naik ke surga: “Aku akan menyertai kamu sampai akhir jaman.” Tunjukkanlah lewat tindakan kita dalam kehidupan sehari-hari bahwa Tuhan beserta kita.

Kalau kita mengambil huruf pertama dari ketujuh antifon di atas mulai dari sebutan yang terakhir, maka akan membentuk kalimat “ERO CRAS”, dalam Bahasa Latin yang artinya “Besok, Aku akan datang”. Yesus seolah-olah menjawab kerinduan manusia. Jadi, penantian dalam masa Adven senantiasa dipenuhi dengan pengharapan akan kedatangan Sang Imanuel/Mesias.

 

  • Renungan dari bacaan 1 Tes 5:16-24
[table “” not found /]

(hening sejenak untuk merenungkan bacaan di atas)

 

Sharing:

  1. Sharingkan persiapan spiritual yang telah kamu lakukan selama masa adven ini. Bisa diceritakan juga alasan mengapa kamu memilih kegiatan itu dan apa yang kamu rasakan selama melakukan persiapan ini.
  2. Sharingkan ucapan syukurmu untuk beberapa hal yang telah terjadi dalam hidupmu sepanjang tahun ini. Bagaimana menurutmu Allah telah campur tangan dalam setiap kejadian tersebut?
  3. Di ayat 23, Paulus mengajak kita untuk memperbaiki diri dalam rangka mempersiapkan kedatangan Yesus yang kedua. Walaupun kita tidak layak, Tuhan tetap mau datang ke dalam hati kita masing-masing. Menyadari hal ini, rencana atau resolusi apa yang ingin kamu lakukan untuk memperbaiki dirimu kedepannya sebagai ucapan syukur untuk kasih Tuhan yang begitu besar?

 

Reference

Advent Reflections booklet

The Great Adventure – Reflections on the O Antiphons with Thomas Smith