Rekoleksi Cell Group Amore Dio – 30-31 Jan 2016


poster TOBDi awal tahun 2016, Cell Group Amore Dio kembali mengadakan acara tahunan dalam bentuk rekoleksi dengan judul “Shades of Love”. Tiga pembicara dari TOBIT diundang untuk membawakan topik ini. Mereka adalah Yurika Agustina, Riko Ariefano dan Lia Ariefano. TOBIT (Theology Of the Body InsighT) adalah sebuah badan pewartaan Teologi Tubuh yang mengedepankan kebenaran, kebaikan dan keindahan iman katolik tentang harkat martabat tubuh manusia, seksualitas dan panggilan hidup dengan harapan mereka yang mempelajarinya mengalami transformasi hati dan pikiran menuju evangelisasi baru. TOBIT diluncurkan sejak 20 November 2010 dan merupakan salah satu dari kerasulan Komunitas Domus Cordis dari Keuskupan Agung Jakarta.

Topik ini dipilih karena melihat kebutuhan katekese di kalangan orang muda Katolik seputar moral dan seksualitas yang sesuai dengan ajaran iman Katolik. Dengan semakin maraknya pengaruh budaya kematian dalam era globalisasi bagi orang muda, seperti seks bebas, pornografi, aborsi dan pelecehan seksual, topik ini menjadi sangat menarik dan relevan, terbukti dengan registrasi yang langsung penuh tidak lama setelah poster disebarkan online, bahkan ada beberapa yang dimasukkan dalam waiting list. Total peserta mencapai 115 orang.

Sesi diawali oleh Yurika yang memberikan penjelasan dasar tentang Teologi Tubuh yang diajarkan oleh Santo Yohanes Paulus II. Kemudian di sesi 2, peserta mendapatkan penjelasan lebih banyak dari Riko tentang perbedaan antara Love dengan Lust, dan bagaimana membangun relasi yang benar antara laki-laki dan perempuan. Setelah itu sesi dilanjutkan dengan adorasi supaya peserta dapat merenungkan penjelasan yang baru diberikan, menyesali dosa-dosa yang telah dibuat sebelumnya, kemudian merasakan kehadiran Yesus yang penuh kasih dan pengampunan. Hari pertama ditutup dengan sesi sharing terpisah antara grup laki-laki dan perempuan, dimana dijelaskan lebih lanjut tentang perbedaan peranan laki-laki dan perempuan dalam rencana Tuhan.

Sesi di hari kedua diawali dengan pembahasan tentang bagaimana menemukan kebahagiaan sejati dalam hidup, baik saat melajang maupun sudah menikah. Juga dijelaskan tentang panggilan hidup menjadi selibat awam. Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang seru karena banyak sekali pertanyaan yang muncul dari peserta. Kemudian perayaan Ekaristi menjadi puncak acara dan juga penutup dari rekoleksi ini.

Cell Group Gabungan West dan Youth Asisi – 21 Aug 2015


Kasih Bunda Maria di keseharian kita

ad-cgg
Umat Katolik sangat identik dengan Bunda Maria, ibu dari sang Juru Selamat Yesus Kristus dan ibu kita semua. Bahagianya kita mempunyai Bunda Maria sebagai perantara doa-doa kita kepada Allah. Betapa pentingnya kita untuk mengenal lebih dekat sosok Maria – bunda Gereja, yang bukan sekedar patung yang ada di setiap gereja di dunia ini.

CG Gabungan West & Youth Asisi membawakan topik “Mother Mary’s Apparitions”. Maria selalu hadir di keseharian kita baik di hati umatnya maupun sebagai sosok nyata lewat penampakannya dalam kehidupan beberapa Santo – Santa. Banyak tempat ziarah di Eropa (Lourdes, Laus, Portugal, dll) atau Meksiko (Guadalupe) mempunyai kisah unik dan berkesan mengenai mukjizat yang nyata karena kehadiran sang Bunda.

Maria selalu hadir kepada orang yang terpilih untuk menyampaikan pesan dan tujuan yang positif dalam membangun kehidupan Gereja. Tapi terkadang tidak semua penampakan itu benar dan dapat memberikan pengaruh yang negatif buat perkembangan iman kita. Oleh karena itu, CGG kali ini juga menekankan perlunya kita untuk mengetahui kriteria-kriteria Vatikan untuk membenarkan penampakan – penampakan tersebut. Berdasarkan kriteria ini, penyelidikan atas penampakan itu dimulai dari keuskupan setempat secara seksama hingga ke jenjang yang lebih tinggi.

Bunda Maria memberi kita senjata untuk melawan Goliat yang ada dalam keseharian kita. Inilah kerikil-kerikil yang menjadi senjatamu:

  1. Berdoa Rosario dengan sepenuh hati
  2. Ekaristi
  3. Kitab Suci
  4. Berpuasa
  5. Pengakuan dosa setiap bulan.

CG Amore Dio menjadi wadah bagi anak-anak muda Katolik Indonesia di Singapura untuk bersama-sama belajar tentang Tuhan dan berbagi suka-duka pengalaman iman masing-masing anggota. Kami selalu ada buat anda semua yang ingin belajar dan mengenal Tuhan lebih dekat. Bergabunglah!

Thanks God we are 10!


Thanks GOD we are 10!

Puji Tuhan, Amore Dio boleh merayakan ulang tahun yang ke-10 tahun ini! Mungkin 10 tahun bisa dibilang pendek, namun bagi komunitas anak muda Katolik di Singapura ini, banyak pertumbuhan yang telah dicapai dalam jangka waktu ini – baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Dimulai oleh 5 – 6 orang di tahun 2005 (waktu itu disebut dengan CG East), Amore Dio sekarang telah berkembang menjadi 10 cell group yang berada di berbagai wilayah di Singapura, dengan lebih dari 200 anggota. Selain pendalaman iman lewat doa, Praise & Worship dan Bible Study, para anggota juga bisa menyalurkan bakat dan talenta mereka lewat ministry-ministry yang ada, seperti Material, Creative, Prayer, Praise & Worship, Membership & Outreach.

Perayaan ulang tahun Amore Dio yang ke-10 ini diadakan tgl 23 Mei yang lalu dan dimulai dengan Misa Syukur & Pelantikan Servant Leaders di Parish Hall, St. Bernadette Church. Dalam homilinya, Romo Sambodo SS.CC. (yang juga menjadi romo pembimbing Amore Dio) menceritakan bagaimana dulu Paulus ditempatkan dalam tahanan rumah namun diberikan kebebasan untuk menerima tamu dan memberikan kesaksian kepada mereka. Ini menjadi pesan dan ajakan bagi Amore Dio untuk selalu mensyukuri dan menggunakan kebebasan yang ada dengan penuh tanggung jawab dan untuk tujuan yang mulia.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, acara kali ini dilanjutkan dengan perayaan di Red Cross Home For The Disabled dan melibatkan bukan hanya anggota Amore Dio namun juga para penghuni di Red Cross Home. Aktivitas yang dipilih pun bertujuan untuk menghibur para penghuni lewat audio & visual (lagu dan tarian). Disela-sela permainan, anggota Amore Dio diberi kesempatan untuk membantu menyuapi para penghuni. Walaupun ini bukan kunjungan Amore Dio yang pertama kali kesana, namun banyak yang tidak menyangka bahwa perayaan CG Birthday ternyata bisa tetap seru dan meriah walaupun dalam wujud bakti sosial. Acara ini adalah bentuk nyata dari moto “Tiada Syukur Tanpa Peduli” dan sesuai dengan visi dan misi Amore Dio untuk menjadi saksi-saksi Kristus yang nyata di tengah masyarakat.

Semoga di tahun-tahun yang akan datang, komunitas ini terus bertumbuh dalam iman dan kasih Tuhan. Selamat Ulang Tahun yang ke-10, Amore Dio!

AmoreDio's Birthday 10 group photo