Facilitator?
(error)
Jawaban untuk fasil akan ditampilkan

Sesi 24 - Week of 17 Jul 2017

Akhir Jaman Menurut Ajaran Gereja Katolik (bagian Ke-2): The Second Coming


Pendahuluan

Kita mendoakannya setiap hari Minggu dalam Syahadat kita:

Ia akan kembali dengan mulia,
mengadili orang yang hidup dan yang mati;
kerajaan-Nya takkan berakhir.

Namun demikian, pembahasan tentang Kedatangan Kedua Yesus jarang sekali kita dengar atau perhatikan. Padahal, gagasan tentang ini cukup sering disebutkan dalam Perjanjian Baru. KedatanganNya yang Kedua ini dikenal dengan nama “Hari Tuhan” atau “Parousia”, dalam bahasa Yunani Kuno, yang artinya kehadiran/kedatangan seseorang.

Ungkapan “Kedatangan Kedua” ini mengacu pada keyakinan Kristiani akan perkataan Yesus bahwa Ia akan datang kembali dalam kemuliaan untuk menghakimi semua orang. Parousia akan menandakan akhir sejarah manusia, sebagaimana yang kita ketahui. Bilamana hal ini akan terjadi, tidak ada seorang pun yang mengetahuinya selain Bapa, dan juga tidak dijelaskan secara gamblang bagaimana hal ini akan terjadi.

Tanda-tanda Sebelum Kedatangan Kedua

Sebelum kita membahas tentang apa yang akan terjadi saat Yesus datang kedua kalinya, ada baiknya kita sedikit mengupas kembali tanda-tanda yang mendahului sebelum KedatanganNya, yang telah kita bahas dalam CG minggu lalu.

Perjanjian Baru memberi beberapa isyarat dan tanda-tanda sebelum Hari Tuhan, misalnya peperangan, bencana alam, munculnya Antikristus dan penyesatan, tanda-tanda di langit, dan lain sebagainya.

Memang banyak dari tanda-tanda ini terkesan penuh penderitaan dan begitu menakutkan. Namun seperti yang sudah disimpulkan dalam materi sebelumnya, tak ada yang sebenarnya perlu kita takuti, apabila kita hidup sesuai dengan kehendakNya.

Lalu apakah KedatanganNya kembali juga akan membawa lebih banyak kesengsaraan? Mari kita bahas.

Prinsip pengajaran Gereja Katolik tentang Kedatangan Kedua/apa yang terjadi

  1. Akhir Dunia

    10. Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.

    1Pet 3:10

    29. ”Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang.

    Mat 24:29
    Kedua ayat ini mengatakan bahwa saat KedatanganNya menandakan berakhirnya dunia ini. Meskipun tidak seorang pun yang mengetahui bagaimana persisnya dunia akan dilenyapkan. Dan setelahnya akan ada langit dan bumi yang baru.

    1. Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.

    Why 21:1

    Pertanyaan Sharing

    Just for fun, menurut bayangan/imajinasi kalian, bagaimanakah dunia ini akan berakhir?

  2. Akhir Kematian
    Kita sudah mendengar dan percaya bahwa kematian bukanlah akhir dari segalanya, namun hanyalah akhir dari kehidupan kita di dunia ini, sedangkan roh kita tetap hidup.

    Kematian adalah akhir dari kehidupan di dunia; Kematian adalah akhir dari perziarahan menusia di dunia.

    KGK 1007, 1013
    Setelah KedatanganNya yang kedua, tidak akan ada lagi kematian, sebab:

    1Tes 4:16-17

    [table “” not found /]

    1Kor 15:51

    [table “” not found /]

  3. Akhir Api Penyucian
    Segera setelah kita meninggal, kita akan diadili, dan ini dikenal sebagai ‘pengadilan khusus’. “…manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.” (Ibr 9:27) Kisah orang kaya dan Lazarus juga menggambarkan akibat penghakiman yang diadakan segera setelah kematian (Luk 16:19-31). Setelah diadili secara pribadi, jiwa-jiwa ditentukan untuk masuk Surga, Api Penyucian atau Neraka sesuai dengan perbuatan manusia tersebut. Jika kita didapati oleh Tuhan dalam keadaan kudus, maka jiwa kita dapat segera masuk surga. Jika belum sepenuhnya kudus, karena masih ada faktor ‘cinta diri’ yang menghalangi persatuan sepenuhnya dengan Tuhan, maupun masih ada akibat dosa yang harus kita tanggung, maka jiwa kita disucikan dulu di Api Penyucian. Jika kita didapati oleh Tuhan dalam keadaan berdosa berat dan tidak bertobat maka keadaan ini membawa jiwa kita ke neraka.Pada akhir jaman, setelah kebangkitan badan, kita (jiwa dan badan) akan diadili dalam Pengadilan Umum/ Terakhir. Pada saat inilah segala perbuatan baik dan jahat dipermaklumkan di hadapan semua mahluk, “Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak diketahui dan diumumkan”(Luk 8: 17). Setelah akhir jaman, yang ada tinggal Surga dan Neraka, tidak ada lagi Api Penyucian, sebab semua yang ada di dalam Api Penyucian akan beralih ke Surga.
  4. Kebangkitan Badan/Orang Mati
    Kebangkitan badan yang dimaksud di sini adalah badan yang telah terurai dan hancur akibat kematian akan dibangkitkan pada akhir zaman dan kemudian akan bersatu dengan jiwa masing-masing. Dengan demikian, setiap individu akan kembali mempunyai persatuan antara jiwa dan badan, dan kemudian hidup dalam kekekalan.Orang-orang mati akan dibangkitkan (Yoh 5:27-29; 11:23-24). Tubuh orang-orang yang jahat akan bersatu dengan jiwanya dan masuk dalam siksa abadi di neraka, sedangkan tubuh orang-orang benar akan bersatu dengan jiwanya dan akan memasuki kebahagiaan kekal di surga. Tubuh orang-orang benar akan bersinar seperti matahari (Mat 13:43) dan tak bisa lagi mengalami penderitaan, penyakit dan kematian (1 Kor 15:42).Setelahnya orang-orang yang masih hidup akan diangkat untuk diadili menurut perbuatan-perbuatan kita selama di dunia.
  5. Penghakiman Terakhir
    (Mat 25:31-46; Why 20:1-15). Seluruh umat manusia akan dikumpulkan di hadapan tribunal yang akan menyatakan keseluruhan sejarah manusia. Segala sesuatu yang diperbuat seseorang akan dinyatakan di hadapan segala mahluk, tak ada yang tersembunyi. Tuhan akan mengumumkan penghakiman/ hukuman final, atau penghargaan final yang melibatkan tubuh dan jiwa setiap manusia: ke neraka atau ke surga. Mereka yang wafat sebelum kedatangan Yesus yang kedua telah mengetahui tujuan akhir mereka pada saat penghakiman khusus, dan hal ini tidak berubah. Hanya pada Pengadilan Akhir, pengadilan mereka dinyatakan kembali dan diumumkan hasilnya pada segenap mahluk, dan jiwa mereka bersatu dengan tubuh mereka menuju ke tempat tujuan akhir: surga atau neraka sesuai dengan hasil Penghakiman tersebut.Katekismus Gereja Katolik mengajarkan demikian tentang Penghakiman Terakhir:[table “” not found /]
  6. Restorasi Universal
    Setelah Penghakiman Terakhir, maka Gereja akan disempurnakan dalam kemuliaannya, sebagai Yerusalem yang baru (Why 21). Gereja hanya akan terdiri dari orang-orang kudus, yaitu semua orang benar sejak Adam, dari Abel sampai ke orang pilihan terakhir. Ini tertuang dalam Katekismus:


    “Gereja… hanya akan disempurnakan dalam Kerajaan surgawi” (LG 48), waktu kedatangan kembali Kristus dalam kemuliaan-Nya. Sampai saat itu “Gereja berlangkah dalam penziarahannya antara penghambatan dunia dan penghiburan Allah” (Agustinus, civ. 18,5 1). Gereja sadar bahwa di dunia ini ia masih jauh dari Tuhan, di perasingan dan merindukan Kerajaan yang disempurnakan, agar “dipersatukan dengan rajanya dalam kemuliaan” (LG 5). Penyempurnaan Gereja dan melalui dia penyempurnaan dunia dalam kejayaan, tidak akan terlaksana tanpa ujian-ujian besar. Baru sesudah itu “semua orang yang benar sejak Adam, dari Abel yang saleh sampai ke orang pilihan terakhir, akan dipersatukan dalam Gereja semesta di hadirat Bapa” (LG 2).

    KGK 761
    Para orang kudus akan berjaya bersama Kristus, dalam tubuh dan jiwa yang mulia, dan akan melihat Allah dengan pandangan yang membahagiakan, dimana Allah akan membuka Diri kepada orang-orang pilihan-Nya secara tidak terbatas dan akan menjadi sumber kebahagiaan, perdamaian dan persekutuan sempurna, tanpa akhir. Unsur-unsur dunia akan hancur karena nyala api ilahi, dan Tuhan akan menciptakan langit dan bumi yang baru (2 Pet 3:12-13), kuasa jahat dikalahkan, dan segala sesuatu akan ditaklukkan di bawah-Nya, dan Allah menjadi semua di dalam semua (1 Kor 15:28).
    Pertanyaan Sharing

    1. Bagaimana pandangan anda mengenai KedatanganNya kembali, sebelum dan sesudah membaca materi hari ini?
    2. Apa saja yang sudah kalian lakukan untuk menyambut KedatanganNya kembali? Sharingkanlah!

Kesimpulan

Kita telah mengetahui dan percaya bahwa KedatanganNya yang kedua pasti akan terjadi. Dia akan datang dalam segala kemuliaanNya, dan bahwa tidak ada satu pun yang akan tersembunyi, meski tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui kapan waktunya, bahkan Anak pun tidak – hanya Bapa yang mengetahuinya.

Apakah benar bahwa Yesus tidak tahu? Untuk mengerti hal ini, kita harus mengerti bahwa dalam diri Yesus ada dua kodrat: kodrat manusia dan kodrat Allah. Dalam kodrat-Nya sebagai Allah, Dia tahu kapan terjadinya akhir dunia. Kalau Allah tidak tahu, maka Dia bukan lagi Allah. Namun pengetahuan tentang hal ini bukan didapatkan-Nya dari kodrat-Nya sebagai manusia.

Jadi apakah yang dapat kita simpulkan dari materi CG hari ini?

Dalam CG minggu lalu telah dikatakan bahwa kita tidak perlu takut dan gelisah menjelang KedatanganNya kembali. Jika kita telah hidup sesuai dengan perintah-perintahNya, apakah yang perlu kita takuti?

Masa Advent yang kita jalani setiap tahun sebenarnya adalah waktu yang sangat tepat untuk merefleksikan penantian kita. Masa Advent bukan hanya untuk kita menantikan hari kelahiranNya, namun juga untuk penantian dan persiapan kita untuk KedatanganNya kembali.

Jika kita menantikan hari KedatanganNya yang pertama yang penuh kesederhanaan, maka seharusnya kita pun menantikan KedatanganNya kembali yang penuh kemuliaan.

KedatanganNya kembali pada dasarnya adalah sebuah pengharapan. Pengharapan akan dipenuhinya janji-janji Tuhan. Pengharapan ini sepatutnya kita jalani dengan penuh rasa syukur, seperti yang selalu kita doakan di atara kedua bagian doa Bapa Kami: We wait in joyful hope for the coming of our savior Jesus Christ.

Referensi:

Downloadables

Session 24 – Week of 17 July 2017