Sesi 77 - Week of 25 Jul 2021

Relasi Kita dengan Tuhan di Tengah Pandemi


Pengantar

Dunia kita ada di tengah-tengah krisis dengan adanya pandemi COVID-19 ini. Semuanya berubah. Cara kita bekerja, sekolah, bertemu dengan teman, membeli kebutuhan sehari-hari. Bahkan kita juga melihat perubahan di dalam Gereja di mana kita tidak bisa lagi sesuka hati datang dan mengikuti misa. Banyak dari kita yang merasa tertekan oleh kenyataan bahwa kita harus menghabiskan sebagian besar waktu kita di rumah. Kita pun juga merasa prihatin dengan kesejahteraan kita dan orang-orang yang kita sayangi. Dalam situasi ini, pernahkah kita berhenti dan bertanya pada diri sendiri, “Bagaimana keadaan hubungan saya dengan Tuhan di masa pandemi ini?”

Survey Quiz

Total Points = Overall Attachment to God

  • 28 = Absolutely Secure
  • 29 – 66 = Very Secure
  • 67 – 101 = Varying degrees of secure/insecure
  • 102 – 139 = Very Insecure
  • 140 = Absolutely Insecure

Pertanyaan

1. Dari survey di atas, bagaimanakah relasi kamu dengan Tuhan di tengah pandemi ini? Sharingkan perasaan kalian ketika melihat hasilnya.

Total Section 1 = Avoidant Scale (to share your thoughts, feelings, hopes, dreams with God and relying on him in every aspect of your life)

  • 14 = Absolutely Eager
  • 15 – 33 = Generally Comfortable
  • 34 – 50 = Varying degrees of comfortable/resistant
  • 51 – 69 = Generally Resistant
  • 70 = Absolutely Resistant

Jika skor section 1 (Avoidant Scale) kita tinggi, kita perlu meluangkan waktu lebih banyak dengan Tuhan. Saatnya kita berbagi harapan, impian, ketakutan, kekhawatiran, dan kegembiraan kita dengan Tuhan. Tuhan ingin menjadi bagian dari setiap aspek kehidupan kita. Dia ingin menjadi satu dengan kita seperti yang dikutip dari Yoh 17:21— “supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.”

2. Apakah kamu sedang tidak merasa nyaman atau jauh dari Tuhan? Sharingkan 1-2 poin dari hasil survey kamu (mungkin ada poin yang rendah atau tinggi).

Total Section 2 = Anxious Scale (in relationship with God)

  • 14 = Absolutely Confident and Trusting
  • 15 – 33 = Rarely Doubtful
  • 34 – 50 = Varying degrees of doubtful/trusting
  • 51 – 69 = Rarely Trusting
  • 70 = Absolutely Doubtful

Kalau skor section 2 (Anxious Scale) kita tinggi, kita perlu mengingatkan diri kita tentang pemeliharaan, belas kasih, dan kasih setia Tuhan dari dulu sampai sekarang. Salah satu kebiasaan yang baik adalah untuk membuat jurnal untuk mengingat berkat-berkat kita setiap harinya. Renungkan ayat-ayat alkitab yang mengingatkan kita tentang kemampuan kita untuk percaya kepada Tuhan.

3. Apakah kamu sering cemas sehingga susah percaya dengan kasih setia Tuhan? Sharingkan 1-2 poin dari hasil survey kamu (mungkin ada poin yang rendah atau tinggi).

Ways to Build Relationships with God

Berikut ini adalah beberapa cara yang kita bisa lakukan untuk mendalami hubungan kita dengan Tuhan.

Start by listening to Him

Yang penting untuk kita lakukan adalah untuk benar-benar hadir dan mendengarkan Tuhan. Kita perlu meluangkan waktu dan berusaha untuk fokus agar bisa mendengarkan Dia.
Tips masa pandemi: Luangkan 5 menit setiap paginya untuk membaca renungan harian.

Cultivate silence

Kita tidak bisa mendengarkan suara Tuhan jika kita sibuk dengan kebisingan dan gangguan (mainan, Netflix, sosmed, dll.). Gangguan-gangguan ini mengalihkan fokus kita dari pertanyaan penting dalam hidup kita: Mengapa kita disini? Apa arti hidup kita disini? Siapakah sesungguhnya Tuhan itu? Dan apa yang Dia inginkan dari kita? Dengan sedikit keheningan, kita bisa mulai mencari jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang kita punya mengenai Tuhan, sehingga kita dapat lebih mengenal Dia.
Tips masa pandemi: Ketika melakukan renungan (tips di atas), matikan hp kita.

Seek humility

Kerendahan hati adalah awal dari kebijaksanaan. Kita tidak bisa benar-benar melihat ‘kasih’ apabila ada keegoisan di depan kita. Ketika kita benar-benar menyadari bahwa kita berdosa dan kita bukan siapa-siapa, di saat itulah pertobatan, belas kasihan, kesabaran, dan pengampunan dari yang lain akan tampak. Nilai-nilai ini adalah batu fondasi dari kebijaksanaan. Tidak ada kebijaksanaan yang bisa terjadi di dalam kemarahan, tuduh-menuduh, dan harga diri yang terluka.
Tips masa pandemi: Sebelum tidur, tuliskan hal-hal yang membuat kita kesal hari ini. Apakah kita benar-benar pantas untuk marah/kesal untuk hal tersebut? Berdoalah kepada Tuhan untuk kerendahan hati.

Cultivate honesty

Kejujuran merupakan sesuatu yang langka. Banyak kebohongan yang dilakukan dengan tidak sengaja atau bahkan tidak menyakiti orang lain, tapi kebohongan tetap kebohongan. Kitab suci memuja wanita dan pria yang jujur karena mereka seperti udara segar di dalam ruangan yang penuh dengan asap. Kejujuran mengizinkan pikiran untuk bernafas dan berpikir lebih jernih. Hal yang paling susah namun penting dari kejujuran adalah untuk jujur dengan diri sendiri tentang motif pribadi dari tindakan-tindakan yang kita lakukan. Ketika kita mendasarkan perbuatan kita di atas nilai kejujuran, kita akan semakin dekat dengan Tuhan.

Tips masa pandemi: Ingat James 1:26 “If anyone thinks he is religious and does not bridle his tongue but deceives his heart, his religion is vain.”

Seek to be holy

Kesucian adalah suatu kebiasaan untuk menyesuaikan pikiran dan tindakan kita dengan jalan Tuhan, bukan jalan kita. Tidak ada rumus baku untuk mencapai kesucian. Yang terpenting adalah untuk mencintai dunia karena Tuhan mencintainya dan Dia telah mengirimkan anakNya yang tunggal untuk menebusnya.
Tips masa pandemi: Lakukan sekurang-kurangnya salah satu dari 10 poin ini. Ini adalah awal dari perjalanan untuk menjadi orang kudus.

Pray

Doa itu lebih dari sekedar memberitahu Tuhan apa yang kita inginkan. Jika kita terus menerus berbicara, kita tidak bisa mendengarkan apa yang Tuhan ingin sampaikan. Ini saatnya kita kembali ke poin awal tentang keheningan dan kerendahan hati, di mana kita berserah dan mendengarkan arahan Tuhan.
Tips masa pandemi: Ketika kita merasa lelah saat bekerja, berhenti sebentar dan berdoa kepada Tuhan.

Read

Kitab suci adalah firman Tuhan yang hidup. Ketika kita membaca firman Tuhan, kita sedang mendengarkan Tuhan berbicara kepada kita.
Tips masa pandemi: Ikut Bible in A Year bersama Fr. Mike Schmitz. Daftar di sini.

Believe and act

Iman merupakan hadiah dari Tuhan, tetapi kita harus bersedia dan siap untuk menerimanya. Persiapan ini dimulai dengan mengenal Tuhan lebih jauh lagi. Ketika kita mengenal Dia dan rencana-Nya, kita akan semakin mencintai Tuhan dengan melakukan apa yang Ia rencanakan.

Tips masa pandemi: Renungkan talenta apa yang kita punya dan coba lihat apakah ada ministry yang memerlukan bantuan kita. Saatnya menjawab panggilan Tuhan.

Komunitas

Kita semua memerlukan persahabatan dan komunitas untuk membangun relasi kita dengan Tuhan. Teman-teman dan komunitas kita ikut membentuk diri kita. Teman yang baik mendukung kita. Teman yang buruk merusak kita. Dan itulah sebabnya mereka sangat menentukan keberhasilan dan kegagalan kehidupan kristiani kita.

Tips masa pandemi: Buat komitmen untuk cek dengan teman CG kita yang sudah lama tidak datang.

Penance and Eucharist

Tuhan senantiasa ada untuk kita di ruang pengakuan dosa dan di setiap perayaan Ekaristi. Kemurahan hatiNya tidak pernah habis dan Dia selalu menunggu kita di dalam heningnya Tabernakel. Ini adalah bukti bahwa Tuhan selalu mencintai dan menginginkan kita untuk mencintai Dia kembali dengan sepenuh hati. Tips masa pandemi: Pergi ke misa fisikal setiap bulan dan/atau daftar pengakuan dosa.

Perlu ditekankan bahwa 10 poin ini bukanlah satu-satunya cara; tentu saja ada banyak juga cara yang lain agar kita dapat membangun relasi dengan Tuhan. Yang penting adalah bagi kita untuk meninjau ulang kondisi hubungan kita dengan Tuhan saat ini dan mencari cara yang paling bermakna untuk kita semakin mendekatkan diri kepada Tuhan.

Pertanyaan

4. Dari langkah-langkah di atas, apakah resolusi yang akan kamu lakukan untuk meningkatkan kualitas relasi kamu dengan Tuhan?

Referensi