Sesi 6 - Week of 27 September 2021

Prioritization Exercise using Ignatian Spirituality


Intro

Sobat-sobat Amoredio, dalam sebulan ini kita telah belajar tentang prioritas dan bagaimana kita harus memprioritaskan Tuhan. Tetapi bagaimana kita bisa melakukan itu jika kadang kita menemukan diri kita sangat sibuk sampai kita sendiri merasa “lost”.

Hari ini kita akan belajar mengenai Daily Examen yang diajarkan oleh Santo Ignatius Loyola dan bagaimana Daily Examen dapat membantu kita untuk menemukan Tuhan di dalam kesibukan kita.

Apa itu Daily Examen?

Daily Examen adalah sebuah teknik merefleksikan peristiwa hidup kita sepanjang hari nya. Ini adalah teknik yang telah dilakukan sejak zaman dahulu untuk melihat karya Tuhan dalam pengalaman hidup kita. St Ignatius Loyola menjelaskan langkah-langkah Daily Examen dalam The Spiritual Exercises karangannya.

Daily Examen lebih merupakan sebuah mindset daripada metode. Ini adalah ulasan tentang kasih Tuhan yang menopang dan menawan, menyentuh hati kita dalam kehidupan kita sehari-hari. Kebanyakan dari kita tidak cukup sering berhenti untuk melihat ke mana Tuhan memimpin kita di hari kita, dan dalam hidup kita. Dengan berdoa Daily Examen, kita membuka hati kita untuk melihat kehadiran Tuhan dalam hidup kita melalui gerakan hati kita sepanjang hari. Di sini kita diajak untuk merasakan kehadiran Tuhan dan belajar mengerti apa arahan Dia untuk hidup kita.

Daily Examen adalah sebuah hadiah yang datang dari Tuhan sendiri dan Tuhan ingin Daily Examen disebarluaskan ke banyak orang. Kaum Jesuit sendiri melakukan Daily Examen 2 kali setiap harinya pada pagi hari dan petang, dari dulu hingga sekarang.

Bagaimana cara melakukan Daily Examen

Ada banyak cara/langkah untuk melakukan Daily Examen, tetapi inti dan tujuan Daily Examen selalu sama. Yang kita akan bahas hari ini adalah cara-cara dasar dalam melakukan Daily Examen. Carilah waktu sejenak dari kesibukan kita— diusulkan untuk melakukannya pada siang atau malam hari. Tidak ada batasan waktu khusus untuk harus berapa lama melakukan Daily Examen ini. Namun, kita anjurkan untuk melakukan exercise ini sekurang-kurangnya 10 menit. Lakukan hal berikut dengan urutan seperti di bawah ini. Jangan terburu-buru and don’t skip any step.

1. Become aware of God’s presence

Lihatlah kembali peristiwa-peristiwa yang sudah terjadi sepanjang hari, tetapi kali ini renungkanlah dengan penyertaan Roh Kudus. Kadang peristiwa-peristiwa ini bisa membingungkan, susah dimengerti atau dilupakan. Mintalah bantuan Tuhan untuk memberi kesadaran dan pengertian.

2. Review the day with gratitude

Gratitude/Rasa syukur adalah dasar hubungan kita dengan Tuhan. Jalanilah hidup dengan kesadaran akan kehadiran Tuhan dan rasakan suka cita dan bahagia. Fokuslah pada karunia yang telah kita terima. Ingat kembali orang-orang yang berinteraksi dengan kita: auntie di foodcourt, rekan kerja, anggota keluarga di WhatsApp, pasangan, temen kuliah, dll. Apa yang telah kita dapat dari mereka? Apa yang telah kita berikan untuk mereka? Coba ingat kembali hal-hal sekecil apapun itu: apa yang kita makan, apa yang kita lihat, apa yang kita kerjakan, dan hal-hal kecil lainnya yang membuat kita senang dan bersyukur. Tuhan hadir dalam setiap hal-hal kecil ini.

3. Pay attention to your emotions

Salah satu ajaran St Ignatius yang paling penting adalah menyadari kehadiran Roh Kudus dalam emosi yang kita rasakan. Refleksikan kembali apa yang kita rasakan sepanjang hari ini. Apakah kita merasa bosan? Kesal sama temen kuliah, teman kerja, sama boss? Bahagia? Marah? Percaya diri? Iri? Sebel? Apa yang ingin Tuhan sampaikan kepada kita lewat perasaan ini?

Apabila kita merasa ada hal yang kita lakukan atau pikirkan yang kurang berkenan di mata Tuhan, ingat dan catatlah perasaan-perasaan ini. Pikirkan juga apa ada sebab dan implikasi dari perasaan ini. Apakah mungkin rasa frustasi yang kita rasakan ini adalah tanda dari Tuhan untuk mencari pekerjaan lain? Apakah kita merasa cemas untuk seseorang? Mungkin kita perlu mengirim pesan yang menghibur untuk orang tersebut.

4. Choose one feature of the day and pray from it

Mintalah pada Roh Kudus untuk membantu mengarahkan perhatian kita kepada Tuhan mengenai satu kejadian paling penting hari ini. Mungkin saja kejadian itu merupakan suatu perasaan yang kuat (negatif/positif), sebuah pertemuan dengan seseorang, atau sebuah momen yang penuh sukacita dan damai. Mungkin juga ini adalah suatu momen yang pada awalnya tidak kelihatan penting, tetapi seiring kita melakukan refleksi, kita semakin menyadari betapa signifikannya kejadian tersebut. Ingat kembali, coba rasakan perasaan tersebut, dan doakanlah. Biarkan doa spontan ini muncul dari hati kita dalam bentuk pujian, rasa tobat ataupun rasa syukur.

5. Look towards tomorrow

Mintalah pada Tuhan untuk menerangi hari esok. Perhatikanlah perasaan yang muncul pada saat kita merenungkan apa yang mungkin akan datang di esok hari. Apa ada rasa takut, ragu-ragu, senang, malas, antisipasi yang menggebu-gebu? Tuangkanlah perasaan ini dalam wujud doa dan mintalah panduan, bantuan dan pengertian dari Tuhan. Berdoalah meminta harapan untuk hari esok.

6. Conversation with God

St Ignatius mengajak kita untuk berbicara dengan Yesus layaknya sahabat. Akhirilah sesi Daily Examen ini dengan berbicara kepada Tuhan. Mintalah pengampunan, perlindungan dan bantuan. Apabila ada pertanyaan atau keraguan, tanyakanlah kepada Yesus. Lakukanlah semua ini dengan Roh Kudus yang penuh rasa syukur. Hidupmu adalah sebuah karunia dari Tuhan sendiri. Akhirilah doa ini dengan Doa Bapa Kami.

Group Exercise

  1. Split into groups of ~3 people and do Daily Examen together
  2. Do 1 step at a time, taking ~5 mins each
  3. Share what you feel and experience with the group after you complete every step. Take ~2 mins each step 4. At the end of exercise, pray for each other within the group

Time: 30-40 minutes

Conclusion

Dengan melakukan Daily Examen lebih sering, kita diharapkan bisa lebih sering merefleksikan kejadian-kejadian yang terjadi dalam kesibukan kita. Daily Examen juga dapat membantu kita untuk menjadi lebih sensitif dengan peran Roh Kudus di dalam keseharian kita dan untuk melakukan komunikasi yang lebih intim dengan Tuhan. Semoga kita bisa mempunyai pikiran yang lebih jernih dan kesadaran lebih untuk mengatur prioritas hidup kita dan tentunya memprioritaskan Tuhan sebagai yang nomor 1 dalam hidup kita.