Sesi 5 - Week of 13 September 2021

Is his/her soul your first priority?


Intro

Setiap dari kita tentu saja punya relasi dengan sesama, baik itu di dalam lingkup keluarga, dalam lingkup pacaran, dalam lingkup pertemanan, pekerjaan, komunitas gereja, dll. Di sesi CG kali ini kita mau belajar bersama tentang apa sih prioritas yang paling penting di dalam hubungan kita dengan sesama dan bagaimana kita dapat “keep it up”.

Dalam bahan hari ini kita akan menggunakan contoh di lingkup pacaran/pasangan hidup, tetapi tentu saja pembahasan hari ini dapat juga digunakan di dalam lingkup lainnya. Buat yang belum mempunyai pasangan, bahan hari ini bisa dipakai untuk persiapan ketika mendapatkan pasangan di masa depan.

Sharing pendek: sharingkan ketika kamu pertama kalinya merasakan jatuh cinta.

His/her soul

Ketika kita sedang jatuh cinta pada seseorang, sering kali kita “go for extra mile” untuk orang tersebut. Kita mau memberikan yang terbaik kepada si dia. Tetapi tidak jarang kita juga terlena dan sering berasumsi sendiri apa yang sebenarnya adalah yang terbaik untuk orang tersebut. Yang menurut kita baik, mungkin belum tentu sungguh-sungguh baik untuk orang tersebut.

Tetapi 1 hal yang pasti, yang sudah kita pelajari di sesi CG sebelumnya, prioritas hidup kita yang terutama adalah Tuhan. Jadi apapun yang kita lakukan harus selalu kembali menuju prioritas tersebut. Demikian pula di dalam hal ini ketika kita jatuh cinta.

Tuhan mau menunjukan diri-Nya kepada kita juga lewat orang-orang sekitar, lewat hubungan kita dengan mereka. Tuhan menciptakan hubungan antar manusia untuk membuat kita mencapai kekudusan!

Cinta sejati selalu mengarah ke Surga dan harusnya memotivasi kita selalu untuk menjaga soul/jiwa dari pasangan yang kita cintai itu.

“Loving someone never means sinning with them.”

Cinta Kasih itu membangun, menguatkan, dan menguduskan jiwa kita, ketika kita menginginkan hal yang baik untuk seseorang yang kita cintai. “God is love”, jadi hubungan yang berpusat di dalam Tuhan adalah hubungan yang benar dan yang seharusnya kita cari.

Berikut ini kita akan membahas 3 langkah yang dapat kita lakukan untuk menempatkan Tuhan sebagai pusat dalam relasi kita dengan pasangan:

Meluangkan waktu pribadi untuk Tuhan

Setiap orang, baik yang sudah berpasangan ataupun belum, dianjurkan untuk meluangkan waktu sendirian bersama Tuhan karena ini adalah cara kita menunjukkan cinta kepada Tuhan dan sekaligus menumbuhkan / menguatkan cinta tersebut.

Ini bukan berarti kita harus menghabiskan waktu seharian di Gereja. Kita bisa melakukannya di kamar sendiri dan mulai dari hal yang kecil, misalnya berdoa 5 menit, tapi dilakukan secara rutin setiap hari. Ingat perumpamaan yang dipakai oleh Yesus tentang biji sesawi, biji yang sangat kecil pada awalnya tetapi setelah bertumbuh menjadi pohon yang besar dan membawa banyak kegunaan (lihat Mat 13:31).

Meluangkan waktu bersama Tuhan tidak harus selalu dalam kesunyian. Kita bisa bercakap-cakap dengan Tuhan kapan saja dan dimana saja, bahkan ketika kita sedang menyetir, sedang memasak di dapur atau sedang mengerjakan hal apapun juga. Bayangkan kita sedang bercakap-cakap dengan teman baik kita, seperti itulah juga kita bercakap-cakap dengan Tuhan. Dalam kesibukan sehari-hari kita, ingatlah akan Tuhan yang setia menemani kita dan bawa diri kita ke hadapan-Nya. Jika kita sering lupa akan Tuhan, mintalah kepada malaikat pelindung kita untuk selalu mengingatkan kita karena ini adalah bagian dari tugas mereka.

Semua hal di atas haruslah dimulai sedikit demi sedikit secara rutin sampai ini menjadi kebiasaan karena suatu kegiatan harus dilakukan terus-menerus setidaknya selama 3 minggu sebelum hal itu menjadi kebiasaan. Setelah berhasil melatih diri, kita akan otomatis mencari Tuhan setiap saat dan percakapan dengan Tuhan pun dapat mengalir dengan sangat mudah. Ini adalah tanda bahwa Tuhan mulai menjadi prioritas nomor 1 dalam hidupmu.

Melibatkan Tuhan dalam relasimu dengan pasangan

Kita tidak dapat mencintai pasangan kita dengan baik jika hanya mengandalkan diri sendiri. Kita bergantung pada Tuhan dan kita membutuhkan rahmat dari-Nya agar dapat mencintai seperti yang Tuhan inginkan. Ketika kita terbiasa mendengarkan Tuhan, maka sabda-Nya akan masuk ke dalam pikiran dan hati kita, dan membimbing kita dalam bertindak atau dalam mengambil suatu keputusan. Tanyakan kepada Tuhan apa yang Tuhan ingin kita lakukan terhadap pasangan kita hari ini atau mintalah rahmat agar dapat berkata-kata dengan hikmat jika kita harus mendiskusikan hal yang sulit dengan pasangan.

Jika kamu ingin menempatkan Tuhan sebagai prioritas utama dalam relasimu dengan pasangan, lakukan hal ini bersama-sama dengan pasanganmu. Berdiskusilah bersama tentang Tuhan dan sharingkan peranan Tuhan dalam hidup kalian masing-masing. Cara seseorang memandang Tuhan akan menunjukkan cara dia memandang dirinya sendiri. Dengan berdiskusi tentang Tuhan, kamu dapat mengenal pasanganmu lebih dalam.

Dan yang terpenting adalah berdoa bersama untuk membangun relasi yang berpusat pada Tuhan. Jangan melihat doa bersama ini seperti kegiatan yang menghabiskan waktu atau suatu beban. Justru dengan berdoa bersama, kamu akan semakin dekat dengan Tuhan dan pasanganmu, dan relasi kalian menjadi semakin kuat.

See God in all things

Sebagai manusia kita tertarik dengan hal-hal yang baik, yang benar, yang penuh kasih dan membawa kehidupan, karena kita diciptakan seturut dengan rupa Allah yang adalah Maha Baik, Maha Benar, Maha Kasih dan sumber kehidupan. Dunia ini memiliki sedikit dari keindahan Tuhan dan karena kita tertarik kepada Tuhan maka kita juga tertarik dengan bayangan Tuhan di dunia sekitar kita.

Ketertarikan ini adalah sesuatu yang baik jika kita menyadarinya. Kita dapat melihat bayangan Tuhan kemanapun kita memandang, terutama dalam diri manusia lain. Tetapi kita harus waspada agar tidak melihat hal-hal di dunia ini sebagai sumber kebahagiaan yang utama dan lalu lupa bahwa kebahagiaan sejati hanya bisa diberikan oleh Tuhan dan bukan dari hal-hal di dunia bahkan dari pasangan kita sekalipun.

Dalam relasi kita dengan pasangan, ingatlah bahwa segala kemanisan yang kita alami saat ini hanya sebagian kecil dari apa yang Tuhan janjikan kepada kita. Tempatkan Tuhan sebagai pusat dalam relasimu dan bukan sebaliknya. Kamu jatuh cinta dengan pasanganmu karena dia membawa rupa Allah dan bukan karena dia mempunyai badan yang bagus atau wajah yang cantik/tampan, dsb.

Kita harus mensyukuri segala hal-hal baik yang boleh kita miliki dan hubungan yang harmonis dengan pasangan, tetapi ingatlah bahwa semuanya itu haruslah membawa kita semakin dekat dengan Tuhan.

Hasil dari 3 langkah di atas

Apakah dengan menempatkan Tuhan sebagai prioritas utama di atas pasangan kita akan membuat hubungan kita dengan pasangan hancur? Justru terbalik! Dengan memprioritaskan Tuhan, justru akan membuat hubungan kita dengan pasangan bertumbuh dan menjadi lebih erat.

Layaknya membangun sebuah rumah, kita harus meletakkan bagian-bagian di tempat mereka yang tepat. Atap tidak akan berguna sebagai fondasi, dan sebaliknya fondasi tidak akan berguna sebagai atap. Taruhlah mereka ditempat yang tepat, sehingga mereka dapat memperkuat satu sama lain.

Jika kamu membuat Tuhan sebagai fondasi hubunganmu, hubunganmu akan menjadi sebuah refleksi yang indah akan-Nya.

Amoris Laetitia – Kegembiraan Cinta

Berikut tips-tips dari Pope Francis untuk membangun relasi yang kuat:

  • Buatlah waktu untuk satu sama lain, sesibuk apapun kalian (bdk p.224)
  • Terkadang, cukup dengarkan saja (bdk p.137)
  • Terima kekurangan pasanganmu (bdk p.92) dan terbuka dengan ketidaksempurnaan pasanganmu (bdk p.113)
  • Jangan pernah akhiri harimu dengan kemarahan (bdk p.104) dan jangan mendendam (bdk p.103)
  • Ucapkan tolong, terima kasih dan maaf (bdk p.133)
  • Kepercayaan adalah kunci (bdk p.114)
  • Ingatlah: cinta butuh usaha (bdk p.135)
  • Saat berdebat, akui perspektif pasanganmu (bdk p.138) dan beda pendapat tanpa menyakiti (bdk p.139)

Sharing

  1. Sharingkan hal/kebiasaan yang kamu contoh dari orang lain (bisa pasangan/anggota keluarga/teman) yang membuat imanmu semakin bertumbuh.
  2. Pernahkah kamu mengalami sebuah relasi di mana seseorang dalam hidupmu secara sadar atau tidak sadar menyulitkanmu dalam menempatkan Tuhan sebagai prioritas? Sharingkan.
  3. Bagi yang mempunyai pasangan: Apakah Tuhan diikutsertakan dalam hubungan kalian? Dan sedalam apa? Sharingkan (baik ya atau tidak).
  4. Bagi yang belum berpasangan: Bagaimanakah kalian akan mengikutsertakan Tuhan dalam hubungan kalian di masa depan? Sharingkan.
  5. Sharingkan apa yang kalian lakukan ketika menghadapi konflik dalam hubungan dengan pasangan.

Reference