Sesi 10 - Week of 22 Oct 2023

Lectio Divina


Intro

Halo sobat CG sekalian, hari ini kita akan menjalani sebuah praktik spiritual yang bernama Lectio Divina. Lectio Divina adalah suatu bentuk meditasi mendalam terhadap Firman Tuhan. Tujuan utama dari Lectio Divina adalah untuk memahami, merenungkan, dan mendalami hubungan kita dengan Allah melalui bacaan Kitab Suci. Metode ini tidak hanya sekedar membaca, melainkan juga mengundang kita untuk mendengarkan suara Tuhan dalam kata-kata-Nya, merenungkan makna yang lebih dalam, berdialog dengan-Nya, dan merasakan panggilan-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari.

Melalui praktik Lectio Divina, kita diundang untuk membangun fondasi spiritual yang kokoh, memperdalam pemahaman kita akan ajaran Gereja Katolik, dan menggali kebijaksanaan rohani yang dapat membimbinglangkah-langkah kita. Semoga melalui waktu yang kita habiskan bersama dalam Lectio Divina ini, kita semua dapat tumbuh dalam iman dan kasih kepada Tuhan serta sesama, mengambil inspirasi dari Firman-Nya untuk menerangi perjalanan hidup kita.

Bacaan yang akan kita renungkan hari ini diambil dari bacaan Injil untuk hari Minggu yang akan datang. Dengan melakukan ini, semoga kita akan lebih siap ketika menghadiri Misa hari Minggu yang akan datang dan dapat lebih merasakan kehadiran Tuhan dalam Misa tersebut yang ingin berbicara kepada kita.

Bacaan minggu ini diambil dari Matius 22:34-40 tentang hukum yang terutama, yaitu kasih. Kita pastinya sudah sering mendengar ajaran Yesus ini untuk mengasihi Allah dan mengasihi sesama. Sepintas hal ini terlihat mudah untuk dilakukan tetapi hari ini kita diajak untuk merefleksikan lebih dalam lagi apakah tindakan kita sehari-hari sudah mencerminkan kasih ini ataukah ada hal-hal yang menghalangi kita untuk mengasihi seperti yang Tuhan inginkan dan bagaimana kita dapat memperbaikinya.

Metode

Mari kita buka Lectio Divina ini dengan doa singkat, memohon kepada Tuhan untuk membimbing waktu doa kita.

Kemudian lakukan langkah-langkah berikut:

1. Baca (5 menit)

Dengan perlahan dan penuh konsentrasi, baca teks Alkitab di bawah ini sekali. Kata atau frase apa yang menarik perhatian atau menggerakkan hati kita? Cobalah rasakan lebih dalam jika perlu.

Bacaan — Matius 22:34-40 (Hari Minggu Biasa ke-30, Tahun Liturgi A)
Hukum yang terutama

Mat 22:34     Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka

Mat 22:35     dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
Mat 22:36     “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?”
Mat 22:37     Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Mat 22:38     Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Mat 22:39     Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Mat 22:40     Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

2. Renungkan (5 menit)

Dengan perlahan dan penuh doa, baca teks tersebut sekali lagi. Apa yang Allah coba sampaikan kepada kita dalam teks ini? Apa yang ditawarkan-Nya kepada kita? Apa yang Dia minta dari kita? Perasaan apa yang muncul dalam diri kita?

Bacaan — Matius 22:34-40 (Hari Minggu Biasa ke-30, Tahun Liturgi A)
Hukum yang terutama

Mat 22:34     Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka

Mat 22:35     dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
Mat 22:36     “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?”
Mat 22:37     Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Mat 22:38     Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Mat 22:39     Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Mat 22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

3. Tanggapi (5 menit)

Dengan perlahan dan penuh doa, baca teks tersebut lagi. Tanggapi Allah dari hati kita. Berbicaralah kepada Allah tentang perasaan dan wawasan kita. Tawarkan dirimu kepada Allah.

Bacaan — Matius 22:34-40 (Hari Minggu Biasa ke-30, Tahun Liturgi A)
Hukum yang terutama

Mat 22:34    Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka

Mat 22:35    dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
Mat 22:36    “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?”
Mat 22:37    Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Mat 22:38    Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Mat 22:39    Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Mat 22:40    Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

4. Istirahat (5 menit)

Kalau diinginkan, kita bisa membaca teks tersebut sekali lagi. Duduklah dengan tenang di hadapan Allah, bertanya, “Apa yang Engkau sedang coba katakan kepada aku?”

Beristirahatlah dalam kasih Allah dan
dengarkan Dia.

Bacaan — Matius 22:34-40 (Hari Minggu Biasa ke-30, Tahun Liturgi A)
Hukum yang terutama

Mat 22:34    Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka

Mat 22:35    dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
Mat 22:36    “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?”
Mat 22:37    Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Mat 22:38    Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Mat 22:39    Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Mat 22:40    Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

Penutup

Kalian bisa mengakhiri dengan sebuah Doa Bapa Kami atau doa singkat lainnya. Akan lebih baik juga jika kalian mencatat apa yang muncul selama waktu ini di dalam sebuah jurnal supaya kalian bisa melihat kembali di kemudian hari.

Pertanyaan Sharing:

1. Berdasarkan pengalamanmu, sharingkan bagaimana kamu telah mencintai Allah dengan segenap hati, jiwa
dan akal budi.
2. Menurutmu, apakah susah untuk mencintai diri sendiri Apakah ada saat dimana kamu merasa tidak puas dengan dirimu dan berharap Tuhan menciptakan dirimu berbeda dengan kamu yang sekarang?
3. Sharingkan satu momen dimana kamu melakukan tindakan kasih kepada sesama (bisa anggota keluarga, teman, atau orang yang tidak dikenal sekalipun) yang membuatmu merasakan kuasa Allah bekerja melalui kamu untuk menyentuh orang tersebut.

Referensi:
https://www.loyolapress.com/catholic-resources/prayer/personal-prayer-life/different-ways-to-pray/lectio-divina/
https://www.imankatolik.or.id/alkitabq.php?q=Mat21:28-32