Facilitator?
(error)
Jawaban untuk fasil akan ditampilkan

Sesi 75 – Week of 9th Nov 2015

Galatians 3:13-29 – Why The Law


Intro

Dalam pembahasan hari ini, kita akan membahas tetang hukum Taurat dan Janji Tuhan

Bacaan

Konteks

[table “” not found /]

Hukum Taurat atau janji

[table “” not found /]

Pertanyaan

  1. Kristus menebus kutukan (Baca Galatia 3:13-14)

    Dapat kita lihat bahwa ketegangan antara janji Tuhan kepada Abraham dan permasalahan Hukum Musa. Di dalam ayat ini Paul merefer kepada karya penebusan Kristus. Mengapa ini logis untuk disebutkan disini?


    Agar dapat menghargai karya Yesus sepenuhnya, kita perlu memahami kutuk hukum taurat. Kedalaman teologis Kristus perlu dibaca dalam terang Yudaism untuk lebih dimengerti. Oleh karena itu, mengapa Paulus telah berusaha keras untuk membahas tentang ini dalam suratnya. Dia ingin orang-orang Galatia, untuk benar-benar memahami arti Hukum Musa. Sebagai orang Galatia mereka mungkin salah mengerti. Jadi Paulus memberikan pelajaran penting tentang Yudaism, dimulai dengan, bapa orang Yahudi, hingga ke Perjanjian Lama. Ketika mereka mengerti bahwa hukuman membawa kutukan, bukan berkat, mereka akan mengerti karya Tuhan di atas kayu salib. Yesus adalah jawaban dari dilemma tentang hukum Taurat. Berhubungan dengan kutuk hukum Taurat, yaitu kematian, Yesus membuka pintu kebebasan dan berkat tidak hanya bagi orang Yahudi tetapi kepada semua orang yang menaruh kepercayaan dan harapan kepada wafat Yesus. Paulus melihat hal ini sebagai pemenuhan janji Tuhan kepada Abraham untuk memberkati orang non-Yahudi.Hukum Taurat/ Law of Moses refer to 613 commandments https://en.wikipedia.org/wiki/613_commandments

    Baca Ulangan 21:22-23, Paulus mengutip di ayat 13, para rasul mengacu kepada penyaliban Kristus di kayu salib (Kis 5:30, 10:39). Kutipan dari Perjanjian Lama ini sangat berkuasa untuk memperkuat argumen Paulus.

    Ulangan 21:22-23

    [table “” not found /]

    Bagian di Ulangan mengacu kepada orang yang bersalah hukuman mati. Ayat ini menghubungkan kutukan Tuhan di kayu Salib, seseorang yang telah melanggar hukum taurat. Dengan mengutip ini, Paulus telah memperdalam pengajarannya bahwa Kristus mengambil hukum taurat kutukan dengan wafatnya di kayu salib untuk kita semua.

    Paulus juga mengacu kepada berkat Abraham di ayat 14. Bagaimana dia menggambarkan “berkat” yang orang non-Yahudi terima? Apakah kamu melihat hal yang sama dalam deskripsi Yesaya tentang berkat masa depan di Yesaya 44:3?


    Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.

    Yes 44:3

    Paulus mengatakan bahwa “berkat Abraham” adalah untuk orang Non-Yahudi “untuk menerima janji roh kudus melalui iman”. Dengan cara ini, para nabi telah menjelaskan berkat masa depan bagi umat Allah: dengan melibatkan pencurahan roh kudus (Yehezkiel 36:26-27 dan Yoel 2:28)

    Yehezkiel 36:26-27

    [table “” not found /]


    “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan.

    Yoel 2:28

    Paulus dapat mengenali janji Tuhan kepada Abram, berkatnya lebih dari berkat yang sementara. Tentunya itu akan mencakup berkat sementara seperti tanah, dan keturunan-keturunan yang banyak untuk membuat bangsa yang besar. Tetapi Paulus percaya bahwa arti sebenarnya dari berkat Tuhan adalah untuk menjadi sangat bagus, seperti Adam dan Hawa di taman. Untuk dia, seperti para nabi, adalah kehadiran roh kudus di dalam diri seseorang, lahir baru (air dan roh, Yohanes 3:5)


    Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Berkat ini, sangat alami untuk dia menghubungkan “berkat Abram” untuk hidup di dalam roh, yang diterima melalui iman.

    Yoh 3:5
  2. The Law and the Promise (Baca Galatia 3:15-18)2.

    Paulus telah berusaha keras untuk memperlihatkan perbedaan antara perjanjian yang dibuat Allah dengan Abraham, yang diberikan dalam janji, dan perjanjian Allah dengan Moses, yang membutuhkan ketaatan. Yang satu membawa berkat, dan satu lagi membawa kutukan. Yang satu lebih utama dari yang lain. Yang mana, dan mengapa menurut ayat ini?


    Sebuah perjanjian, sekali diubah, tidak dapat diganti dengan yang datang setelah itu. Paulus menunjukkan dengan kronologi menjadi jelas bahwa Hukum Taurat (perjanjian yang Tuhan buat di Sinai dengan Moses) tidak membatalkan perjanjian yang dibuat dengan Abraham. Perjanjian Abraham dibuat terlebih dahulu, dan mempunyai prioritas dari yang datang setelah itu.Di ayat 16, Paulus mengutip Kejadian 12:7, Tuhan membuat perjanjian kepada Abraham dan keturunannya. Dari kata Ibrani seperti “keturunan” dapat tunggal atau pun jamak. Dalam Kejadian 12:7 keturunan ini jamak. Tidak ada kontradiksi diberikan bahwa Kristus adalah kepala gereja dan membentuk satu tubuh. Oleh karena itu, St. Irenaeus mengatakan gereja adalah keturunan Abraham, semua orang Kristen termasuk di dalamnya.
  3. Why the Law? (Baca Galatia 3:19-24)

    Paulus mengatakan bahwa hukuman diberikan “karena pelanggaran” (ayat 19). Telah ditulis di dalam hati kita (the conscience / hati nurani). Hukum-hukum moral dasar dikodifikasikan dan diatur sehingga umat Allah dapat hidup dengannya. Hukuman mengekang dosa (ayat 23), dan itu berfungsi sebagai “penjaga sampai Kristus datang” (ayat 24). Apa tujuan dari hukum Taurat itu? (CCC1963)


    Hukuman walaupun tidak dapat merubah dosa di hati manusia, dapat mengungkapkan kemuliaan dan kekudusan Tuhan. Ini memelihara umat Tuhan yang berbeda dari bangsa lain – di dalam monoteisme, di dalam moralitas, dalam aturan mereka untuk keadilan. Hukum Taurat karena dia berat, juga bekerja untuk mempersiapkan kesetiaan orang Yahudi untuk melihat ke Mesias. Mereka bersedia untuk percaya pada orang yang akhirnya datang dan berkata kepada mereka.Mat 11:29-30 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.”
  4. Di bagian akhir ayat 19, Paulus kembali ke perbandingan antara perjanjian Musa dan perjanjian yang dibuat dengan Abraham. Menurut tradisi orang Yahudi, hukum Taurat itu diberikan di Gunung Sinai oleh para malaikat (Kis 7:53) melalui perantara (Moses). Apa yang Paulus katakan implisit dengan keberadaan perantara (ayat 20)?

    Perantara di perjanjian yang diberikan Hukum Taurat kepada orang Yahudi adalah Musa. Dia mewakili manusia dengan Tuhan dan Tuhan dengan manusia. Oleh karena itu, Tuhan mempunyai dua suara: Tuhan sendiri dan mediatornya.Apakah ada perantara ketika Tuhan membuat perjanjian dengan Abraham? Tidak, Tuhan yang berbicara sendiri. Paulus menyebutkan ini untuk menggarisbawahi keunggulan perjanjian. Keberadaan manusia sebagai mediator membutuhkan sebuah kondisi untuk bekerja (negosiasi, kontrak). Anugrah Tuhan tidak ada kondisi, seperti perjanjian dengan Abraham.
  5. Sekarang Paulus kembali kepada pertanyaan tentang nilai dari Hukum Taurat. Cara terbaik untuk memahami awal dari ayat 21. Apakah hukum Taurat bersaing dengan janji Tuhan? Apakah hukum Taurat bersaing untuk membuat kita berkenan kepada Allah? Bagaimana Paulus menjawab hal itu?

    Paulus berpegang teguh. Tentu saja tidak. Hukum memberikan berkat kepada orang yang menjalankannya dan kutukan bagi orang yang melanggarnya. Tetapi Paulus dengan jelas mengidentifikasikan masalah mendasar dengan yang dibenarkan: hukum tidak dapat membuat manusia begitu saja mematuhinya, tidak berdaya dengan dosa manusia. Jika manusia dapat mengikuti hukum taurat, hukum taurat akan memberikan kehidupan (“kebenaran”). Tetapi manusia tidak dapat mengikuti hukum taurat, sehingga mendapat hukuman.
  6. Son of God through Faith (Baca Galatia 3:25-29)

    Mengapa hukum taurat tidak dapat menjadi “penjaga”?


    Hukum melayani sebagai penjaga bangsa Israel, “hingga iman terungkap” di dalam Kristus. Sekarang Yesus – melalui janji Tuhan kepada Abraham dapat disadari, tidak hanya kepada orang Yahudi tetapi juga kepada “seluruh bangsa” telah datang, tidak ada lagi kebutuhan untuk penjaga. Itu telah memenuhi tujuannya. Perjanjian lama dipenuhi dengan perjanjian baru, disegel dengan tubuh dan darah Yesus Kristus. Paulus mengharapkan pembacanya untuk dapat menghargai mengapa kembalinya hukum Musa tidak perlu dan berbahaya. Itu tidak perlu karena tujuannya telah tercapai. Berbahaya karena itu meninggalkan rahmat Tuhan dan membawa ke perjanjian yang dapat berakhir dengan penghukuman.
  7. Di ayat 27, Paulus menyebutkan bahwa orang Kristen Galatia telah dibaptis dalam Kristus” Baca Kolose 2:11-12. Apakah artinya bagi orang Kristiani?

    Dimana orang Yahudi itu memulai keluarga Tuhan melalui sunat, orang Kristiani lahir kembali di dalam keluarga Tuhan melalui sakramen baptis. Baptisan menyelesaikan sunat. Yesus disunat menurut hukum tetapi wafat dan bangkit, dan kedatangan roh kudus – membuat mungkin sakramen iman menggantikan sunat. Untuk mempertahankan sunat, orang non-Yahudi mengingkari kekuatan baptisan.
  8. Baca ayat 28-29. Beberapa menyarankan Paulus bahwa tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Apakah yang ingin Paulus sampaikan disini?

    Di ayat 28, Paulus tidak membedakan orang-orang “Dalam membangun tubuh Kristus”KGK 791 “Dalam pembentukan Tubuh Kristus berlaku perbedaan anggota dan tugas. Satu Roh yang membagi-bagikan anugerah-Nya yang bermacam ragam, sesuai kekayaan-Nya dan sejalan dengan kebutuhan pelayanan, demi kepentingan Gereja”.Konteks dari pernyataan Paulus adalah bahwa sekarang hanya ada satu cara untuk berkenan di mata Tuhan, tidak peduli siapa atau apa mereka. Ketika manusia telah menaruh Kristus melalui iman dan pembaptisan, mereka satu dalam Kristus dan tentu saja satu dengan yang lain. Beberapa orang telah salah artikan ayatnya menyarankan bahwa Paulus menyatakan tidak ada perbedaan diantara orang dalam peran atau fungsinya. Tidak sama sekali. Paulus selanjutnya mengenali perbedaan di antara orang, tetapi dia teguh bahwa orang di sekitar dibenarkan dalam hal yang sama. Kita semua ada di dalam satu keluarga, dengan perbedaan dan keragaman.
  9. Apakah Judaizer menggunakan Abraham sebagai godaan untuk meyakinkan orang Galatia untuk disunat, bagaimana Paulus merubah argument mereka? (ayat 29)

    Dalam ayat 29, Paulus mengatakan mereka yang menjadi milik Kristus telah menjadi keturunan Abraham – yang artinya mereka tidak perlu disunat. Ini merangkum bagian dari pengajarannya kepada orang Galatia. Dia meyakinkan bahwa kehidupan Abraham dan janji Tuhan membangun iman, bukan hukum yang menjadi sumber dari berkat. Abraham telah menjadi bapa dari semua orang yang memiliki iman seperti dia, termasuk orang non-Yahudi dan mereka telah menjadi janji besar berkat yang diberikan kepadanya oleh Tuhan.
  10. Sharingkan dari pembahasan diatas apa yang bisa kita pelajari dan apa maknanya dalam kehidupan kita.

Referensi

http://www.BibleStudyCatholics.com/

Jeff Cavins’ Talk on Session 5 – Galatians 3:13-29: Why the Law