Sesi 13 - Week of 29 November 2021

Eksorsisme 101


Intro

Sobat-sobat Amoredio pernah mendengar kata eksorsisme?

Eksorsisme sering kita lihat di banyak film horor Hollywood yang memperlihatkan bagaimana sang jagoan berusaha mengalahkan setan dengan menggunakan ritual eksorsisme dan mengusir mereka.

Tapi apakah apa yang kita lihat di film-film itu benar? Apa itu sebenarnya eksorsisme ?

Actually, 'The Conjuring' Is a Love Story

Apa itu Eksorsisme?

Menurut New Advent Encyclopedia, eksorsisme adalah:

  1. Tindakan pengusiran setan-setan atau roh-roh jahat dari orang-orang, tempat, atau benda-benda, yang diyakini kerasukan setan atau menjadi korban atau alat-alat tipu muslihat mereka;
  2. Sebagai cara-cara yang dilakukan untuk maksud ini, terutama pengusiran setan secara resmi (solemn and authoritative) di dalam nama Tuhan.

Dari sudut pandang Katolik, eksorsisme adalah bentuk doa khusus yang digunakan Gereja untuk melawan kuasa iblis. Eksorsisme adalah doa yang termasuk dalam kategori sakramental, yaitu salah satu dari sejumlah tanda suci yang ditetapkan oleh Gereja “to sanctify different circumstances of life” (CCC 351) tapi eksorsisme bukanlah sebuah sakramen, berbeda dari tujuh sakramen Gereja yang ditetapkan oleh Kristus.

Katekismus Gereja Katolik mengajarkan tentang eksorsisme sebagai berikut:
KGK 1673 Kalau Gereja secara resmi dan otoritatif berdoa atas nama Yesus Kristus, supaya seorang atau satu benda dilindungi terhadap kekuatan musuh yang jahat dan dibebaskan dari kekuasaannya, orang lalu berbicara tentang eksorsisme. Yesus telah melakukan doa-doa semacam itu (Bdk. Mrk 1:25-26); Gereja menerima dari Dia kekuasaan dan tugas untuk melaksanakan eksorsisme (Bdk. Mrk 3:15; 6:7.13; 16:17).

Dalam bentuk sederhana, eksorsisme dilakukan dalam upacara Pembaptisan. Eksorsisme resmi atau yang dinamakan eksorsisme besar hanya dapat dilakukan oleh seorang imam dan hanya dengan persetujuan Uskup. Imam itu harus melakukannya dengan bijaksana dan harus memegang teguh peraturan-peraturan yang disusun Gereja. Eksorsisme itu digunakan untuk mengusir setan atau untuk membebaskan dari pengaruh setan, berkat otoritas rohani yang Yesus percayakan kepada Gereja-Nya. Lain sekali dengan penyakit-penyakit, terutama yang bersifat psikis; untuk menangani hal semacam itu adalah bidang kesehatan. Maka penting bahwa sebelum seorang melakukan eksorsisme, ia harus mendapat kepastian bagi dirinya bahwa yang dipersoalkan di sini adalah sungguh kehadiran musuh yang jahat, dan bukan suatu penyakit. (Bdk. CIC, can. 1172).

Meskipun dasar untuk pengusiran setan bermula daripada pelayanan Yesus Kristus (lih. Mrk 1:34, 39), tidak ada dasar ritus pengusiran setan dalam Alkitab selain penggunaan mazmur dan Injil yang secara perlahan dimasukkan dalam ritus pengusiran setan. Namun, yang jelas adalah Tuhan Yesus melibatkan para murid dalam misi-Nya dan mereka pun terus melakukan pengusiran setan yang dimulai oleh Yesus (lih. Mrk 3:14-15; 6:13; 16: 17). Eksorsisme bukan pekerjaan yang mereka mulai dan lakukan sendiri. Mereka melakukannya atas nama Tuhan yang telah menganugerahkan karunia-Nya kepada mereka. Demikianlah pelayanan pengusiran setan berlanjut dalam kehidupan Gereja sebagai bagian dari pelayanan pastoral.

Jenis Eksorsisme: Minor dan Major

Bentuk sederhana (minor) dari eksorsisme dapat ditemukan dalam dua kejadian.

  1. Mereka yang sedang mempersiapkan pembaptisan.
    Rite of Christian Initiation of Adults (RCIA) dan Rite of Baptism for Children memerlukan eksorsisme sederhana
  2. Dalam Exorcisms and Related Supplications.
    Di bagian lampiran (appendix) dari Exorcisms and Related Supplications (ERS) terdapat serangkaian doa yang dapat digunakan oleh umat beriman. Doa ini dapat digunakan untuk mematahkan pengaruh kejahatan dan dosa dalam kehidupan seseorang.

Pengusiran setan besar (major) adalah ritus yang hanya dapat dilakukan oleh uskup atau imam, dengan izin khusus dari Ordinaris wilayah (bdk. Kitab Hukum Kanonik, kan. 1172). Bentuk ini ditujukan “untuk mengusir setan atau untuk membebaskan dari pengaruh setan” (KGK 1673).

Walaupun kedua bentuk pengusiran setan (major dan minor) bermaksud untuk melawan kekuatan iblis, eksorsisme besar hanya boleh digunakan jika ada kasus kerasukan setan yang asli/nyata, yaitu ketika kehadiran dan kekuasaan iblis di dalam tubuh yang kerasukan dapat dipastikan.

Mengapa kita membutuhkan Eksorsisme?

Apakah tidak cukup mengusir Iblis dengan berdoa? Ada saat-saat di mana seseorang perlu dilindungi atau ditarik keluar dari kuasa gelap. Pada saat seperti itu, gereja menyarankan kita untuk meminta perlindungan atau pembebasan secara terbuka dan otoritatif dalam nama Tuhan Yesus, yaitu melalui eksorsisme.

Adam Blai, who coaches priests to perform exorcisms, will speak at St. Mary's on March 15 | Faith & Values | lancasteronline.com

Kapan kita harus memanggil Pengusir Setan (Exorcist)?

“Bagaimana cara membedakan aktivitas demonik dari isu psikologis?” Setiap keuskupan disarankan untuk menetapkan protokol dalam menanggapi permintaan atau pertanyaan seperti ini. Sebagai bagian dari protokol, analisa lengkap harus dilakukan untuk menentukan keadaan sebenarnya dari orang tersebut. Hanya setelah dianalisa secara menyeluruh, termasuk medis, psikologi dan psikiatri, orang tersebut baru dapat dirujuk kepada Exorcist untuk penentuan akhir mengenai kerasukan setan. Untuk lebih jelasnya, penentuan apakah seseorang kerasukan setan itu ditentukan oleh gereja, bahkan walaupun orang tersebut mengakui bahwa dirinya sudah kerasukan setan melalui diagnosa atau psikosis mereka sendiri.

Karena ritus pengusiran setan dikategorikan sebagai sakramental (dan juga berkat), praktek untuk menentukan siapa yang dapat menerima ritus ini diatur dalam Kanon 1170 dari Kitab Hukum Kanonik. Yang diizinkan untuk menerima berkat khusus ini: 1) Umat Katolik; 2) Katekumen; 3) Kristen-Non Katolik yang meminta ritus ini; 4) Orang percaya non-Kristiani asalkan mereka memiliki watak yang tepat – artinya mereka tulus untuk mau bebas dari pengaruh setan. Dalam kasus-kasus yang melibatkan orang non-Katolik, eksorsisme harus dilakukan di bawah perhatian dari Uskup Diosesan (lih. ERS, no. 18).

Apakah kita bisa melakukan Eksorsisme sendiri?

Tidak bisa. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin mengetahui tempat-tempat, benda-benda atau orang-orang tertentu yang terkena pengaruh kuasa jahat. Untuk mengatasi hal ini maka umat beriman dapat berdoa kepada Tuhan agar Tuhan menunjukkan belas kasih-Nya kepada kita dan mengusir pengaruh jahat tersebut. Jika kasusnya memang berat, kita perlu menghubungi pihak keuskupan untuk memohon bantuan dari imam yang khusus ditugaskan untuk tugas ini.

Pada prinsipnya, di dalam doa mengusir kuasa jahat ini, kita sebagai umat Katolik tidak boleh berkomunikasi/menghardik iblis secara langsung. Doa yang kita ucapkan adalah doa permohonan kepada Tuhan untuk mengusir kuasa jahat bagi kita dan doa syafaat dari para Orang Kudus dan malaikat Tuhan untuk membantu kita mengusir setan. Para kudus di surga sudah jelas berhasil mengalahkan kuasa setan dalam hidup mereka, sedangkan kita di dunia ini masih dalam proses perjuangan mengalahkan kuasa jahat, karena kita masih bisa jatuh di dalam dosa. Oleh karena itu, memohon doa kepada Yesus untuk mengusir kuasa jahat, dan memohon agar para kudus mendoakan kita adalah bentuk kerendahan hati, suatu sifat yang paling tidak disukai oleh Iblis. Dengan kerendahan hati, kita menolak dosa utama Iblis, yaitu kesombongan. Dengan berlindung kepada Yesus dan persekutuan para Orang Kudus-Nya, kita memperoleh bantuan dari seluruh bala tentara surgawi untuk menolak kuasa jahat apapun dalam hidup ini.

Salah satu doa yang paling berkuasa untuk mengusir kuasa roh jahat adalah doa Rosario, karena Bunda Maria telah berhasil mengalahkan kuasa jahat dengan kekudusan, kerendahan hati dan ketaatannya kepada Tuhan sepanjang hidupnya. Jika diucapkan dengan disposisi hati yang benar, doa Rosario, beserta dengan doa litani para kudus, akan sangat besar kuasanya. Selain doa, tentu yang sangat besar kuasanya untuk menolak kuasa jahat adalah sakramen Tobat dan Ekaristi.

Bagaimana caranya meminta bantuan Eksorsisme?

Di Singapura, ada The Ministry of Exorcism and Deliverance di bawah naungan ‘The Ministry of the Sick’. Tujuan dari divisi ini adalah untuk membantu orang yang menderita atau terkena gangguan Iblis dengan mengarahkan dan membimbing mereka untuk menjalin relasi dengan Tuhan, menumbuhkan iman melalui Sakramen, dan tumbuh dalam kesucian.

Prosesnya:

  1. Interview untuk mendapatkan informasi dengan proper assessment, diagnosis atau prognosis.
  2. Sesi persiapan, doa-doa dan penugasan sebelum melakukan pembebasan yang sebenarnya dan eksorsime.
  3. Sesi evaluasi untuk menganalisa perkembangannya.

Doa merupakan inti dari perjuangan spiritual untuk membawa orang yang terkena gangguan dan membawanya ke pembebasan, penyembuhan dan pertobatan. Meng-evangelisasi orang tersebut dan keluarganya dan mengenalkan mereka ke komunitas beriman dapat membantu menumbuhkan iman mereka, dan ini juga merupakan bagian dari proses Eksorsisme. Dorongan utama dari pelayanan ini adalah untuk membantu orang tersebut menjalin hubungan pribadi dengan Tuhan dan setia kepada-Nya.

Conclusion

Kita bisa mendoakan dan minta bantuan dari orang kudus, malaikat dan Yesus untuk menjauhkan roh jahat. Apabila benar-benar dibutuhkan kita pun bisa meminta bantuan gereja. Tetapi, seperti kata sebuah pepatah “Prevention is better than the cure”. Apabila eksorsisme memang perlu dilakukan, artinya situasi sudah sangat parah. Sebelum itu terjadi hendaknya kita menjaga diri dan juga mengingatkan keluarga, saudara dan teman untuk selalu berdoa, dekat dengan Tuhan dan jangan mau ditipu oleh iblis dengan janji palsunya.

Pertanyaan Sharing

  1. Apakah kalian pernah melihat atau mengalami peristiwa di mana kalian merasakan pengaruh kuasa jahat? Sharingkan!
  2. Pernahkah kalian mengalami atau melihat ritual eksorsisme minor (i.e. dalam ritual pembaptisan, doa pelepasan/pengusiran roh jahat, doa penyembuhan)? Sharingkan apa yang kalian rasakan!
  3. Setelah CG hari ini, apa tanggapan kalian mengenai ritual eksorsisme yang ada di film-film?

Bonus

Setelah CG boleh membaca pengalaman sharing dari Romo Santo:

https://katolisitas.org/eksorsisme-pengalaman-yang-tak-terlupakan/

DOA LITANI <didoakan bersama-sama>

Tuhan, kasihanilah kami.
Kristus, kasihanilah kami.
Tuhan, kasihanilah kami.

Santa Maria, Bunda Allah,                        doakanlah kami
Santo Mikael,
Santo Gabriel,
Santo Rafael,
Para malaikat pelindung yang suci,
Santo Yohanes Pembaptis,
Santo Yosef,
Santo Petrus,
Santo Paulus,
Santo Yohanes,
Semua rasul-rasul yang suci,
Santa Maria Magdalena,
Dapat ditambahkan para kudus lainnya.

Dari segala kejahatan, bebaskanlah kami, ya Tuhan.
Dari segala dosa,
Dari tipu muslihat setan,
Dari kematian kekal,

Kristus, dengarkanlah kami.
Kristus, kabulkanlah doa kami. Amin.

Reference