Sesi 12 - Week of 15 November 2021

Melawan Kuasa Setan


Intro

Apakah setan itu ada? Sudah pasti jawabannya ya! Tetapi setan itu licik, dia bersembunyi karena dia ingin manusia berpikir dia tidak nyata lalu menjadi lengah dan gampang jatuh dalam jebakannya. Perlu kita ingat bahwa untuk melepaskan diri kita dari kuasa setan, kita memerlukan pertobatan (change of heart).

Sebenarnya penyebab utama kita mendapat serangan dari setan adalah karena iman kita yang terkontaminasi. Kita harus membersihkan (purify) iman kita, menempatkan Tuhan sebagai pusat iman kita, dan merubah cara hidup kita. Dalam CG hari ini, kita akan melihat penyebab yang membuat kita jadi lebih mudah “diganggu” oleh setan dan bagaimana kita dapat melawannya.

Sebelum kita mulai membaca bahan di bawah, marilah kita nonton video homili Uskup William Goh berjudul Spiritual Warfare:

Mengenali Akar Masalah

Serangan setan dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari imaginasi atau pemikiran untuk berbuat jahat, gangguan-gangguan dari luar (misalnya: tiba-tiba sakit karena kena santet), sampai tahap kerasukan di mana setan/roh jahat masuk ke dalam tubuh seseorang.

Kita mungkin bertanya kenapa serangan setan ini bisa dialami oleh satu orang tetapi tidak dialami oleh orang lain. Biasanya serangan setan ini adalah hasil akhir setelah seseorang mengalami banyak kejadian yang membuat orang tersebut menjadi lebih lemah (vulnerable) atau lebih terbuka terhadap kuasa setan.

Berikut ini adalah contoh hal-hal yang dapat membuat seseorang jadi lebih mudah diganggu oleh kuasa setan:

  1. Terlibat dalam permainan atau aktivitas yang berhubungan dengan dunia gaib misalnya Ouija board, jelangkung, dsb
  2. Terlibat dalam ritual gaib seperti sihir, kutukan, santet, dsb
  3. Pergi ke kuburan atau tempat-tempat lainnya yang “berhantu” dengan tujuan untuk memburu hantu
  4. Pergi melayat atau berada dekat dengan orang yang baru meninggal di mana orang tersebut dipercayai mempunyai kemampuan psikis berhubungan dengan roh
  5. Membawa jimat
  6. Terlibat dengan dunia roh, misalnya berkomunikasi dengan roh leluhur atau kerabat yang telah meninggal, meminta petunjuk kepada roh (misalnya minta dikasih nomor undian), dsb
  7. Terlibat dalam sekte / aliran setan
  8. Mengalami trauma (luka dalam hal psikologi dan emosional dapat menjadi pembuka untuk setan masuk ke dalam diri orang yang mengalami trauma itu)
  9. Melakukan dosa besar (misalnya aborsi) atau menjalani gaya hidup yang tidak benar untuk waktu yang lama (misalnya mabuk-mabukan, berjudi, dsb)
  10. Mencari kesembuhan atau keuntungan lain (misalnya kekayaan, jodoh, dsb) dari peramal, dukun, dsb
  11. Terlibat dalam perselisihan dengan orang yang mempunyai akses untuk melakukan sihir, kutukan, dsb
  12. Sengaja melatih diri untuk membuka mata ketiga
  13. Mendengarkan musik heavy metal yang dipercayai dapat menghipnotis dan membawa efek negatif kepada psikis pendengarnya
  14. Terlibat dengan praktik-praktik gaib ketika masih kecil (mungkin karena orang tuanya atau anggota keluarga lain)

Setelah mengetahui hal-hal di atas, marilah kita menghindarinya sehingga kita tidak gampang diserang. Di dalam gereja Katolik, kita juga memiliki banyak senjata untuk melawan kuasa setan. Selain doa-doa pelepasan/eksorsisme (yang kita akan bahas di CG mendatang), kita juga memiliki sakramental yang dapat menjadi senjata kita. Tetapi senjata yang paling penting adalah kita harus menjaga diri kita tetap kudus dan iman kita teguh berpegang pada Tuhan sebagai satu-satunya Juru Selamat.

Sakramental Untuk Melawan Kuasa Gelap

Katekismus Gereja Katolik mengajarkan bahwa sakramental adalah sebuah tanda suci (atau tindakan) yang memiliki sebuah kemiripan kepada sakramen, yang mempunyai efek spiritual yang signifikan dan diperoleh melalui doa-doa di dalam Gereja. Lebih spesifik lagi, sakramental adalah objek (air, minyak, garam, crucifix, skapulir, medali, dll) yang diberkati oleh uskup, pastor atau dekan. Sakramental juga adalah sebuah tindakan (memberi berkat, menumpangkan tangan) yang membantu untuk menyalurkan berkat. Sakramental bekerja dengan mengubah hati dan pikiran kita kepada Tuhan, ketika kita menggunakannya dengan iman yang teguh.

Berikut ini adalah beberapa contoh sakramental selain salib dan rosario yang dapat dipakai untuk melawan kuasa gelap:

Air suci, minyak suci dan garam suci

Sakramental suci ini bukan hanya untuk diletakkan di tempat berdoa saja, tetapi juga bisa digunakan secara langsung dan rutin. Contohnya adalah dengan mengoleskan air suci saat sebelum kita pergi tidur; Dengan menaburkan garam suci secara teratur sebulan atau seminggu sekali di sekeliling ruang tamu atau kamar tidur; Dengan mengoleskan minyak suci dengan membuat tanda salib di dinding ruang anak-anak sambil berdoa untuk perlindungan mereka. St. Teresa dari Avila mempunyai sebuah kebiasaan untuk meminum air yang telah diberkati.

Walaupun sakramental adalah benda-benda suci, kemujaraban mereka datangnya adalah dari iman kita; Maka dari itu, saat kita menggunakannya, kita tidak boleh mempunyai keraguan atau ketakutan dalam hati kita. Juga perlu diingat bahwa benda yang digunakan haruslah benda yang natural untuk menyimbolisasikan kemurnian, contohnya adalah dengan menggunakan garam yang tanpa bahan aditif (i.e. iodium) dan minyak zaitun murni (bukan campuran dan tanpa aditif).

Lilin suci

Nyalakan lilin suci ini saat kamu merasakan kehadiran atau penjelmaan setan. Api dari lilin suci ini menyimbolisasikan Yesus sang terang dunia yang kehadiran-Nya mengusir segala roh jahat. Menyalakan lilin suci lalu berdoa untuk pembebasan adalah sebuah cara yang sangat efektif untuk membersihkan sebuah tempat dari roh jahat.

Medali St. Benedict

Medali St. Benedict adalah salah satu medali yang paling tua dan yang paling dihormati di Gereja Katolik. Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah mukjizat yang dikaitkan dengan medali ini. Medali ini juga sering disebut sebagai “medali pengusir setan”. Medali suci, terutama medali St. Benedict, sangatlah efektif terhadap roh jahat, dikarenakan oleh doa eksorsisme yang diukir di dalamnya.

Doa Kepada Santo Mikael

Salah satu doa yang sering kali dipakai dalam pergumulan kita melawan si jahat adalah doa kepada Santo Mikael. Doa ini ditulis oleh paus Leo ke 13 di tahun 1886. Saat itu paus mendapatkan penglihatan akan demonic activity yang sangat buruk di kota Roma. Ia kemudian meminta seluruh umat Katolik di dunia untuk mendoakan doa St. Mikael ini setiap kali setelah misa selesai. Tradisi ini sekarang bukan lagi sebuah keharusan; walau pun demikian masih banyak paroki yang melakukannya.

Siapakah Santo Mikael? Ia adalah seorang malaikat agung yang kita kenal kisahnya dalam kitab wahyu 12:7-8 di mana ia melawan naga yang akan memakan seorang anak laki-laki. Gereja Katolik memberikan gelar Santo untuk Mikael, Gabriel dan Raphael sebagai tanda hormat dan teladan, walaupun mereka adalah malaikat dan bukan manusia biasa. (pada umumnya gelar Santo dan Santa diberikan kepada manusia yang telah wafat dan melewati proses kanonisasi)

Why 12:7 – Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,

Why 12:8 – tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.

Malaikat Agung Mikael dihormati sebagai pelindung para polisi, paramedik, orang sakit, dan juga dikenal sebagai malaikat pelindung dari kuasa si jahat. Pesta Santo Mikael kita rayakan setiap tanggal 29 september.

Santo Mikael, bantulah dan lindungilah kami dalam perang melawan kejahatan dan tipu daya setan. Kami mohon dengan rendah hati, kiranya Allah menghukumnya. Dan engkau, Panglima bala tentara surga, dengan kekuatan Ilahi, usirlah kembali ke dalam neraka, setan dan roh jahat lainnya yang berkeliaran di atas bumi yang hendak membinasakan segala jiwa. Amin.

Pertanyaan Sharing

  1. Kita semua percaya kalau setan/iblis itu nyata. Menurut pemikiran dan persepsi kalian, seperti apakah setan/iblis itu? Sharingkan.
  2. Dari 14 contoh di atas, tindakan manakah yang paling shocking buat kamu? Mengapa?
  3. Sharingkan pengalamanmu memakai sakramental (misalnya air suci, garam, salib, rosario, dsb) atau doa St Mikael sebagai sarana untuk memohon perlindungan dari Tuhan dalam melawan gangguan setan/roh jahat.

Referensi

  • Catholic Handbook of Deliverance Prayers by Fr Jose Francisco C. Syquia from Office of Exorcism, Archdiocese of Manila