Sesi 37 - Week of 31 July 2022

Discernment


Intro

CG kali ini kita akan belajar bagaimana kita mencari dan mendengarkan panggilan Tuhan untuk hidup kita melalui discernment of spirit. Kita akan lihat penjelasan apa itu discernment of spirit dan ciri ciri panggilan Tuhan melalui discernment. Sebelum masuk ke bahan, mari kita nonton video berikut ini dulu: https://www.youtube.com/watch?v=Pg-k1QylIOQ&list=PLgCGT7nNXGY5-s0TJyvaLBXLXhpvWsTQK&index=64&ab _channel=MatthewKelly

Discernment of Spirit

Bayangkanlah hidup keseharian kita. Pagi hari kita bangun, berdoa, sarapan, melakukan aktivitas dan rutinitas kita seperti kerja atau sekolah, balik ke rumah dan istirahat, besoknya kita melakukan hal yang sama lagi. Begitu juga di hari berikutnya dan juga seterusnya. Terus menerus seperti itu.

Adakah dari kita yang merasa bosan atau merasa ingin perubahan? Lalu kita bertanya ke diri sendiri atau ke Tuhan, Tuhan…apakah ini jalan hidup yang kupilih atau yang Engkau pilih?

Discernment of spirit bukanlah suatu keajaiban atau bakat yang kita dapatkan yang memungkinkan kita bisa melihat hal-hal supernatural (hantu, melihat masa depan atau masa lampau, dsb). Menurut santo Ignatius Loyola, discernment of spirit adalah interpretasi “Gerakan batin”. Gerakan ini terdiri dari pikiran, imajinasi, emosi, kecenderungan, keinginan, perasaan, tolakan, dan ketertarikan. Dengan kita melatih diri kita sensitif dengan gerakan batin ini, refleksi, dan mengerti dari mana semua itu, kita bisa mengerti apa rencana Tuhan buat kita.

Sampai di sini, mungkin ada di antara kalian yang berpikir, bagaimana kalau kita salah mengartikan? Dan kita malah mengikuti kemauan kita sendiri atau mengikuti yang bukan dari Tuhan? Santo Ignatius mengatakan, ada 2 gerakan batin: Spiritual Consolation (penghiburan rohani) dan Spiritual Desolation (kekeringan rohani).

Spiritual Consolation adalah pengalaman begitu bersemangat dengan cinta Tuhan sehingga kita merasa terdorong untuk memuji, mencintai, dan melayani Tuhan serta membantu orang lain sebaik mungkin. Penghiburan rohani mendorong dan memfasilitasi rasa syukur yang mendalam atas kesetiaan, belas kasih, dan keterlibatan Allah dalam hidup kita. Dalam penghiburan, kita merasa lebih hidup dan terhubung dengan orang lain.

Spiritual Desolation adalah pengalaman jiwa dalam kegelapan berat atau kekacauan. Kita diserang oleh segala macam keraguan, dibombardir oleh godaan, dan terperosok dalam keasyikan diri. Kita terlalu gelisah dan cemas dan merasa terpisah dari orang lain. Perasaan seperti itu, dalam kata-kata Ignatius, “menyebabkan seseorang kehilangan iman, harapan dan kasih.” Kita akan bahas ini lebih dalam di CG minggu depan.

Mungkin pada saat ini kalian bertanya bagaimana kita bisa mengerti apakah gerakan batin yang kita alami adalah panggilan Tuhan yang berasal dari spiritual consolation.

Discernment of God’s calling

Matthew Kelly, seorang pembicara motivasi, mengatakan bahwa panggilan Tuhan melalui discernment memiliki 3 ciri:

Kebutuhan yang valid

Menurut Kelly, kita tidak akan pernah merasa cukup memiliki sesuatu yang tidak kita butuhkan. Jadi jika kita menghabiskan hidup kita mengejar keinginan kita daripada kebutuhan yang sebenarnya, kita tidak akan pernah puas.

Apa kebutuhan valid kita? Kelly mendefinisikan empat area. Ini adalah (1) kebutuhan fisik seperti makanan, tempat tinggal, istirahat, dan olahraga; (2) kebutuhan emosional; (3) kebutuhan intelektual yang dipenuhi sebagian besar melalui stimulasi mental dan rekreasi; dan akhirnya, (4) kebutuhan spiritual untuk keheningan, doa, dan Sakramen. Kita harus menyeimbangkan ke-4 kebutuhan di atas, jangan sampai salah satu kebutuhan menjadi lebih dipentingkan dari yang lain.

Pada saat yang sama, ingatlah bahwa sesama kita juga memiliki kebutuhan valid yang sama. Perintah Tuhan untuk mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Mrk 12:31), mendorong kita untuk menyediakan kebutuhan valid orang lain sebaik mungkin. Kita harus melakukan discernment dan menahan diri untuk tidak menyerah kepada setiap keinginan— terutama keinginan yang merusak— karena “mencintai adalah untuk kebaikan orang lain (CCC 1766).” Untuk ini, kita dapat melakukan karya belas kasih jasmani dan rohani (corporal and spiritual works of mercy), contohnya: pemenuhan kebutuhan materi orang miskin, menasihati yang ragu, dan menghibur yang menderita.

Bakat dan Kemampuan

Setelah kita mengidentifikasi kebutuhan yang valid, kita harus menilai apakah kita memiliki bakat dan kemampuan yang relevan.

Kalau kita berpikir dengan baik dan seksama, Tuhan memiliki beberapa tujuan dalam pikiran ketika Ia memilih karisma mana yang ditanam di dalam kita. Janganlah kita merasa bodoh atau berpura-pura bodoh tentang panggilan kita, seperti yang dilakukan hamba yang dipercayakan dengan satu talenta (lihat parabel Matius 25:14-30). Kita adalah stewards dari karunia yang diberikan Tuhan dan dipanggil untuk menginvestasikannya dalam pelayanan yang penuh kasih kepada Allah dan sesama kita.

Bakat dan kemampuan kita adalah vokasional. Mereka memberi petunjuk tentang misi kita dalam hidup. Jangan galau ketika kita merasa hanya memiliki sedikit talenta. Justru panggilan Tuhan semakin terlihat jelas dalam kehidupan kita. Dikatakan bahwa, dari waktu ke waktu, Tuhan mengundang kita untuk keluar dari zona nyaman kita dan mengembangkan talenta baru. Kita harus terbuka untuk ini. Di saat kebutuhan yang valid bertepatan dengan talenta yang kita miliki, kita tinggal selangkah lagi untuk mengkonfirmasi panggilan.

Keinginan terdalam

Jauh di lubuk hati kita, ada hasrat untuk hal-hal baik dan Tuhan telah menempatkan ini di sana. Tetapi apa yang membedakan keinginan duniawi yang dangkal dari keinginan yang terdalam? Kelly menganjurkan kita untuk menempatkan hasrat-hasrat itu di hati kita untuk membimbing kita menuju kehidupan yang Tuhan bayangkan untuk kita.

Keinginan duniawi yang dangkal seringkali egois dan tidak ada gunanya, contohnya adalah keinginan untuk ingin bermalas-malasan, kebanggaan egois, pemuliaan diri, takut ditolak atau gagal, serta keserakahan akan sensasi murahan. Tuhan mengundang kita untuk melihat melampaui hal-hal ini dan menemukan hasrat terdalam yang telah Dia tanamkan di dalam hati kita.

Doa adalah cara terbaik untuk membedakan keinginan terdalam kita. Ketika kita menempatkan diri kita di hadapan Yesus, Hati Kudus-Nya membakar semua kebohongan yang kita katakan pada diri kita tentang panggilan kita, dan tatapan penuh kasih-Nya menenangkan kita dari ketakutan kita. Ketika kita berdoa, kita membiarkan Tuhan membebaskan kita untuk mengeksplorasi hasrat terdalam yang telah Dia taburkan di hati kita.

Nah jadi bagaimana sih caranya kita discernment?

1. Berdoalah minta petunjuk

Proses ini membutuhkan kita untuk mendengarkan Tuhan dan bimbingan-Nya dalam hidup kita. Sama seperti mendengarkan radio, untuk bisa mendengar suara Tuhan kita harus tune-in di frekuensi yang sama dengan cara doa, membaca Alkitab dan menerima Sakramen. Dengan doa ini kita akan lebih mudah melihat dengan jelas apa talenta, bakat, kemampuan kita dan juga melihat oportunitas yang ada. Ini juga akan membuat hidup kita lebih “simple” dan menghindari “burn-out”

2. Tulislah pilihan kita

Setelah kita berdoa, tulislah pilihan kita ini agar kita bisa melihat secara nyata. List ini bisa menjadi awal dari proses.

3. Tanyakanlah kepada Tuhan

Mulailah seleksi pilihan2 ini. Terus ditemani dengan doa dan bawalah pertanyaan2 yang ada kepada Tuhan, tidak usahburu-buru. Mintalah kepada Tuhan untuk membantu memberi jawaban. Dalam suasana teduh, bacalah injil lalu beri Tuhan kesempatan untuk berbicara.

4. Langkah berikutnya

Dari pilihan tersebut, langkah apa yang akan kita ambil? Aksi apakah yang bisa kita lakukan? Jangan malu untuk bertanya kepada orang yang lebih tahu atau yang sudah berpengalaman. Teruslah berdoa.

5. Pilihlah dan percayalah

Setelah suatu opsi muncul, kita mungkin tidak 100% yakin apakah ini benar-benar kehendak Tuhan. Itu wajar. Asalkan kita terus berdoa dan dekat dengan Sakramen-sakramen, yakinlah bahwa kita di jalan yang benar.

6. Just do it!

Setelah kita memilih, mulai saja dan berilah waktu. Terus merefleksikan ini dan dalam proses ini iman kita akan bertumbuh, kita akan bisa melihat lebih jelas dan dekat dengan Tuhan. Bila perlu lakukan lagi langkah2 ini dari step 1.

Pertanyaan

  1. Apakah kalian pernah merasa bingung dalam menghadapi situasi yang sulit tanpa adanya penjelasan yang cukup? Misalnya ditolak atau putus cinta, di-ghosting, tiba-tiba kehilangan pekerjaan, atau lagi mencari pekerjaan sudah sampai setahun tapi tidak ada berita lagi setelah interview— apa yang kalian lakukan waktu itu?
  2. Pernahkah kalian mengalami pergumulan yang hebat dalam mengambil sebuah keputusan penting? Sharingkan pengalaman kalian!
  3. Aktivitas: Ambillah beberapa waktu hening untuk mencoba melakukan langkah-langkah discernment di atas!

Reference