Facilitator?
(error)
Jawaban untuk fasil akan ditampilkan

Sesi 6 - Week of 7th November 2016

Demonologi


Intro

Pada CG sebelumnya kita telah mempelajari mengenai segala sesuatu mengenai malaikat. Nah, kali ini kita akan membahas tentang suatu sosok yang biasa kita sebut setan.

Wah, mungkin kita berpikir…..seram sekali topik kali ini….bukannya malah menjadi bertambah takut nih sama setan, buat apa belajar hal beginian?

Nah, sobat sekalian, kita belajar mengenai setan bukan untuk merasa takut. Justru kita belajar perihal setan agar kita bisa mengenali dan sadar bahwa setan itu benar-benar ada. Setan bukanlah hanya sebuah simbolik dari dosa atau kejahatan manusia. Ya, setan itu adalah sebuah pribadi yang benar-benar ada.

Banyak hal simpang siur mengenai setan dan sayangnya kita pun “tahu” soal setan dari film-film horror Thailand maupun Hollywood yang belum tentu benar. Akibat dari pengetahuan yang salah ini kita pun menjadi merasa lebih takut terhadap setan, justru seharusnya kita lebih “takut” terhadap Tuhan dibandingkan setan.

Dan setelah kita tahu dan sadar apa itu setan, kita pun bisa belajar mengenai hal yang lainnya seperti:

  • Bagaimana setan itu bisa mempengaruhi manusia,
  • Bagaimana setan bisa masuk ke dalam diri manusia melalui “pintu” yang terbuka,
  • Bagaimana mengenali tanda-tanda kehadiran setan,
  • “Senjata” apakah yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita agar kita tidak terjerumus dalam dosa karena jebakan setan.

Pertanyaan sharing:

Q1. Apa yang kalian ketahui mengenai setan sebelum CG hari ini?

I. Apakah setan itu ada?

Ya ada! Karena Tuhan Yesus pun mengajarkan demikian (lih. Mat 4:1-11; 12:22-30; Mrk 1:34; Luk 10:18; 22:31; Yoh 8:44). Maka Gereja Katolik selalu mengajarkan bahwa iblis itu ada dan bukan hanya mitos.

Konsili Lateran yang ke-empat tahun 1215, dalam dekritnya mengecam ajaran sesat Manichaeism yang mengajarkan dualisme. Konsili tersebut mengajarkan bahwa “iblis dan roh-roh jahat lainnya diciptakan baik pada awalnya, hanya mereka menjadi jahat oleh karena tindakan mereka sendiri”. Ini adalah pernyataan Gereja untuk meluruskan ajaran sesat yang mengajarkan dualisme yang mengajarkan keberadaan dua Tuhan: yaitu Tuhan yang baik dan Tuhan yang jahat (iblis) sejak awal mula.

Mari kita telaah KGK berikut yang membahas mengenai setan:

KGK 391 Di balik keputusan nenek moyang kita untuk membangkang terdengar satu suara penggoda yang bertentangan dengan Allah (Bdk. Kej 3:1-5)., yang memasukkan mereka ke dalam maut karena iri hati (Bdk. Keb 2:24). Kitab Suci dan tradisi melihat dalam wujud ini seorang malaikat yang jatuh, yang dinamakan setan atau iblis (Bdk. Yoh 8:44; Why 12:9). Gereja mengajar bahwa ia pada mulanya adalah malaikat baik yang diciptakan Allah. “Setan dan roh-roh jahat lain menurut kodrat memang diciptakan baik oleh Allah, tetapi mereka menjadi jahat karena kesalahan sendiri” (Konsili Lateran IV, 1215: DS 800).

KGK 2851 … kejahatan bukanlah hanya satu pikiran, melainkan menunjukkan satu pribadi, setan, si jahat, malaikat yang berontak terhadap Allah. “Iblis” [diabolos] melawan keputusan ilahi dan karya keselamatan yang dikedakan di dalam Kristus (NB: dikedahkan digenapi-accomplished)

Ajaran Gereja Katolik tentang keberadaan iblis/setan sangat jelas terlihat dalam liturgi. Pada Perayaan Baptisan, mereka yang dibaptis diminta untuk menyatakan penolakan terhadap setan, perbuatan-perbuatannya, dan janji-janjinya yang kosong. Bahkan dalam doa yang diajarkan Yesus sendiri, Doa Bapa Kami, kita berdoa “Bebaskanlah kami dari yang jahat”. Sebagai tambahan, keuskupan umumnya memiliki satu exorcist priest.

Q 2. Kenapa ada setan? Bukankah Tuhan menciptakan segala sesuatu yang baik saja?


Setan adalah malaikat yang jatuh. Ingatlah pada CG minggu lalu: malaikat pun mempunyai kehendak bebas, maka mereka pun bisa “jatuh”. Pada awalnya mereka malaikat mulia yang diciptakan Tuhan. Namun karena keinginan mereka yang sebenarnya tidak salah namun diperjuangkan dengan cara yang salah (yakni dengan kekuatan sendiri mau merebut kemuliaan Allah) membuat mereka terhukum dan menjadi setan.

Bagaimana asalnya setan di dunia juga bisa dilihat dalam kitab Wahyu.

Wahyu 12:7-9

[table “” not found /]

Tahun 1975, Kongregasi Suci untuk Penyembahan Ilahi mengeluarkan dokumen yang disebut Christian Faith and Demonology. Dokumen ini mengutip ajaran Paus Paulus VI tentang setan:

“Adalah suatu penyimpangan dari gambaran yang diberikan oleh Kitab Suci dan ajaran Gereja, [suatu paham] yang menolak untuk mengenali keberadaan setan; untuk menganggapnya sebagai…. sebuah konsep dan personifikasi imajiner (tak nyata) dari sebab-sebab yang tak diketahui dari kemalangan kita…. Para ahli Kitab Suci dan Teologi harus tidak menjadi tuli untuk mendengar peringatan ini.”

Intinya adalah setan itu ada dan kita harus selalu waspada.

II. Aktivitas demonik

Jika kita ingin mengalahkan setan, manusia membutuhkan kekuatan di luar manusia yang tidak lain adalah Tuhan sendiri.

Menurut St. Thomas Aquinas kehendak manusia dipengaruhi oleh tendensi dan nafsu bahkan perasaan emosional. Setan bisa mempengaruhi manusia dan setan lebih kuat dari manusia karena mereka sebenarnya roh murni, setan bisa mengaburkan kemampuan akal budi manusia. Malaikat juga bisa mampengaruhi manusia dengan cara menguatkan kemampuan intelektual (akal budi) dan membuat manusia lebih sadar akan kebenaran yang akan dicurahkan. Manusia selalu dipengaruhi oleh aktivitas demonik dan angelik karena manusia bertubuh. Manusia yang lemah akibat dosa akan sangat mudah dipengaruhi oleh kegiatan demonik dan bahkan bisa dikontrol secara fisik oleh setan seperti pada kasus yang disebut secara popular: kerasukan.

Manusia bisa dipengaruhi emosi, tendensi, dan nafsunya yang luka akibat dosa; sehingga segalanya tidaklah sesempurna mengetahui yang benar dan memilih yang baik dan benar. Bahkan manusia karena emosinya bisa diperlihatkan hal-hal yang tidak nyata dalam bentuk imajinasi, pikiran-pikiran jelek sehingga manusia takut dan hilang imannya akan Tuhan.

III. Hirarki di antara setan

Menurut St. Thomas Aquinas, hirarki setan bukanlah cinta kasih dan persahabatan namun penguasaan. Mereka yang tertinggi dalam hirarki setan adalah yang paling tidak bahagia. Dia menambahkan bahwa malaikat yang tingkatannya paling rendah dapat mengalahkan bahkan mengontrol setan yang paling kuat, karena malaikat bertindak atas nama Tuhan. Jenis-jenis setan yang bisa mempengaruhi manusia:

  1. Setan Okultisme. Roh jahat yang terikat pada perdukunan. Jenis ini paling sukar diusir karena mereka yang terkena sebenarnya sengaja dan sadar mengundang setan yang terlibat dalam penyembahan berhala. Termasuk mereka yang tidak sadar terlibat dari penyembahan berhala. Masuk melalui praktek black magic, penyembahan berhala, perdukunan, bahkan perjanjian dengan setan. Pengusiran bisa dilakukan melalui doa pelepasan.
  2. Setan Dosa. Karena manusia terjebak dalam kebiasaan dosa. Roh ini bisa berupa roh penyembahan berhala, kenajisan, nafsu seksual, kerakusan, dsb. Mereka masuk dari kelemahan manusia yang berdosa dan memperdaya sehingga manusia terikat dan kedosaan menjadi gaya hidup. Pengusiran setan ini memerlukan pertobatan yang mendalam.
  3. Setan Trauma, masuk melalui pengalaman trauma masa lalu (kesedihan, penolakan, pengkhianatan, pelecehan, ketakutan, dsb). Mereka masuk saat luka batin menggurita terjadi. Pelepasan setan ini harus menyangkut pengampunan. Disarankan lewat retret luka batin.
  4. Setan Turunan, yang diturunkan dari generasi sebelumnya, umumnya karena penyembahan berhala dan kutuk, umumnya menyebabkan sakit tertentu yang ada pada setiap generasi, ketergantungan pada obat, konflik dalam keluarga (eg, perceraian), tidak tanduk sosial yang tidak bersahabat. Dianjurkan untuk mendoakan generasi sebelumnya (doa pohon keluarga).

IV. Mengapa setan bisa mempengaruhi manusia dan apakah pintu masuk setan dalam diri manusia?

Mengapa Tuhan mengizinkan setan mempengaruhi manusia dengan leluasa, bahkan membawa manusia pada kesesatan dan hukuman abadi?

  1. Pengaruh setan, apalagi pada kasus kerasukan, akan membawa iman kita semakin dikuatkan. Karena setan sungguh takut akan Allah, demikian pula banyak hal yang kita anggap sepele; seperti air kudus, garam yang sudah diberkati, dan segala hal yang sudah diberkati; mempunyai efek dalam menghalau kekuatan si jahat.
  2. Supaya kelihatan wajah si jahat sebenarnya. Menurut St. Ignatius Loyola, pengaruh aktivitas setan menunjukkan kondisi jiwa yang tidak tenang. Jiwa mengalami kekeringan rohani, tertarik terhadap hal-hal dosa, kehilangan iman, harapan, kasih sayang, dan selalu dalam keadaan tidak damai, serta sedih yang disertai keterasingan dari Tuhan.

Bagi kita yang serius dengan iman, godaan dan pengaruh aktivitas setan merupakan pemurnian serta membantu mereka untuk lebih berkembang dalam iman, harapan, dan kasih kepada Tuhan.

V. Pintu masuk setan dalam diri manusia

Godaan akan mempan apabila di dalam hati manusia sudah mempunyai nafsu, tendensi, and ambisi untuk dirinya sendiri terlepas dari Tuhan. Manusia ingin menjadi Tuhan. Godaan manusia ini sama dengan apa yang terjadi kepada setan ketika mereka diciptakan.

Ajaran iman Katolik mengatakan, meskipun manusia sudah menerima penebusan Yesus Kristus dalam Sakramen Pembaptisan, namun luka akibat dosa asal tetap ada. Hal ini membuat manusia cenderung untuk berbuat dosa (contoh: cinta diri yang berlebih). Dosa tetap mengintip manusia untuk mencari jalan masuk, apalagi si penggoda. Kemampuan akal budi manusia bisa dibutakan dalam kegelapan dosa karena pengaruh nafsu, kepentingan diri, tendensi, dan emosi; sehingga bukannya mengabdi kebenaran tetapi mengabdi pada kebohongan, kesesatan, dan kesia-siaan. Kita akan gampang tergoda apabila nilai-nilai hidup kita tidak berakar pada Tuhan. Manusia memiliki kehendak bebas, setan hanya menggoda. Maka tidaklah benar keberdosaan manusia tidak ada dan manusia berdosa karena setan.

Berikut adalah pintu masuk setan (baca juga – Hirarki setan):

  1. Manusia selalu berbuat dosa dan menjadikan perbuatan dosa sebagai kebisaaan menetap tanpa berusaha bertobat.
  2. Seseorang bersekutu dengan setan dengan menyembahnya dalam praktek perdukunan, yang tidak lain adalah bersekutu dan mengandalkan si jahat. Setan bisa menyamar sebagai malaikat terang dengan menawarkan penyembuhan, melihat masa depan, atau bahkan meramal nasib dengan menggunakan nama suci tersuci Tuhan Yesus Kristus. Banyak yang tersesat dengan mengatakan itu adalah ilmu putih. Dalam Gereja apapun yang bukan dari Tuhan, pasti berasal dari si jahat. Gereja meyakini: dari buahnya kamu akan mengetahui sumbernya. Orang yang dekat dengan Allah akan bertindak sesuai dengan apa yang dijelaskan pada bahan CG karunia hirarki dan karismatik, dalam “peranan hirarki Gereja dalam mengenali karunia karismatik”. Bila karunia itu tidak berasal dari Allah, maka ia akan membawa orang tersebut semakin jauh dari Allah, mengagungkan diri sendiri. Umumnya seseorang yang dipengaruhi si jahat akan mencoba menyerang Gereja dan memisahkan diri dari Gereja dan menganggap apa yang dipunyainya melebihi semua orang.
  3. Luka batin atau trauma yang belum disembuhkan. Mereka yang terluka akan sangat rapuh secara emosi dan setan akan dengan mudah masuk melalui luka masa lampau, bahkan luka yang dialami ketika kita masih dalam kandungan dan mempengaruhi hidup seseorang. Kemampuan untuk mengampuni masa lalu, meski sakit dan trauma sekalipun, akan berarti menutup pintu masuk si jahat dalam mempengaruhi manusia.
  4. Kutukan, sering disebut guna-guna, santet, dsb. Bagaimana kita tahu bahwa seseorang terkena kutuk? Indikasi (pantas di curigai) menurut Francis Macnut and Gabriel Amorth:
    • Berada dalam situasi emosional terganggu dan selalu tidak stabil bahkan permanen tanpa kesalahan dirinya sendiri. Sering terlibat dalam praktek perdukunan, termasuk oleh nenek moyang, menyebabkan situasi demikian.
    • Penyakit kronis yang berulang-ulang dan tidak kunjung sembuh setelah dokter mendiagnosa berulang ulang dan tidak menemukan penyebabnya. Penyakit kronik ini juga bersikap turunan.
    • Tendensi kemandulan dan keguguran dalam keluarga besar.
    • Tendensi perceraian dan konflik dalam keluarga besar.
    • Bisnis yang selalu tidak bisa berhasil
    • Anggota keluarga (besar) selalu cenderung mengalami kecelakaan.
    • Terdapat anggota keluarga yang meninggal karena kekerasan dan bunuh diri serta meninggal mendadak tanpa sebab.
      Dalam kitab Keluaran dikatakan bahwa hukuman Tuhan, terutama dalam hal penyembahan berhala bisa menjangkau dari generasi ke generasi (Kel 20:5-6)
  5. Roh-roh keluarga (oleh Francis Macnut). Roh-roh ini dapat berupa roh jahat dan roh yang meminta doa supaya mereka diperkenankan menghadap Bapa di surga. Mereka yang terkena pengaruh roh demikian akan menderita dan terganggu juga.

Note: Mereka yang mempunyai kemampuan preternatural (indera ke-6) ini akan menjadi sensitif dan terbuka bagi pengaruh diabolik (setan). Oleh karena itu manusia yang memiliki kemampuan ini perlu dibimbing dan diarahkan untuk hidup spiritual yang kuat, bahkan tradisi spiritual Kristiani yang tidak gampang ditipu oleh musuh jiwa.

Q3. Renungkan apakah dalam hidup kalian, kalian mengalami salah satu pintu masuk dari setan di atas? Apakah pernah (atau akan) berusaha mengatasinya dan bagaimana?

VI. Aktivitas Demonik pada Ciptaan dan Manusia.

Aktivitas setan yang paling umum adalah godaan. Godaan setan itu bisa memperbesar kadar keinginan berdosa seseorang dengan memainkan imaginasi sehingga keinginan dosa dibuat lebih menggiurkan. Bahkan Yesus pun pernah digoda. Jenis-jenis aktivitas setan:

  1. Infestasi. Sesuatu atau manusia mengalami pengaruh setan. Infestasi dapat terjadi pada:
    • Manusia. Biasanya karena terkena kutukan (black magic) atau dia melakukan praktek perdukunan, akibatnya secara emosi dan akal budi akan cenderung pada kejahatan dan bahkan sakit. Infestasi tidak berpengaruh terhadap akal budi dan kehendak bebas seseorang.
    • Tempat. Terjadi karena orang pernah bunuh diri atau pembunuhan, pernah dipakai sebagai ritual perdukunan atau tempat kejahatan (eg. prostitusi).
    • Binatang. Banyak ritual perdukunan menggunakan binatang sebagai sarana.
    • Objek tertentu yang berfungsi untuk menghadirkan kekuatan si jahat seperti jimat.
  2. Obsesi. Terjadi pada emosi, perasaan, dan imajinasi. Manusia tidak kehilangan kontrol akal budi dan kehendak bebas seluruhnya. Mereka yang terkena cenderung menjadi tidak terkontrol, irasional, dan memikirkan hal-hal jahat pada malam hari, biasanya diikuti penolakan atas hal-hal yang sifat sakral (doa, Ekaristi Kudus, air suci, dan garam yang sudah diberkati, patung kudus, Rosario, dll). Mereka akan hidup dalam keputus-asaan dan sepertinya tidak ada semangat hidup, sehingga ada tendensi atau kecenderungan bunuh diri.
  3. Setan langsung menyerang dan mencelakai fisik manusia (dalam kisah orang kudus seperti St. Yohanes Maria Vianney). Kadang kala ada fenomena, tiba-tiba mobil pendoa yang mendokan orang yang terkena aktivitas rusak tanpa sebab.
  4. Opresi. Seseorang kehilangan kesehatan, anggota keluarga bahkan harta benda (kisah Ayub), atau orang kehilangan kemampuan bicara dan mendengar (Mrk 9:14-32).
  5. Kerasukan. Dimana setan mengontrol seluruh manusia terutama kemampuan tubuh sehingga bertindak tanpa kehendak bebas manusia. Disini setan benar-benar memperlihatkan pengaruhnya dalam dunia nyata. Tanda paling nyata adalah penolakan apapun yang bersifat sakral dan rohani, bahkan Tuhan sendiri.

Bagaimana manusia yang sudah dibaptis masih bisa terkena pengaruh setan bahkan kerasukan setan? Bukankah tubuh adalah bait Roh Kudus? Lihat cerita Yudas Iskariot, bagimanapun manusia selama di dunia belumlah secara final ditebus. Ada bagian dari manusia yang tetap perlu ditebus total karena manusia dengan kecenderungannya berbuat dosa dan bisa secara langsung atau tidak langsung membuka diri pada pengaruh setan (I Yoh 2:16).

Walaupun ada pengaruh setan, bahkan dalam tahap kerasukan, itu tidak berarti Roh Kudus tidak berada dalam dirinya. Roh kudus adalah Allah sendiri yang tidak bisa dibatasi oleh setan terkuat sekalipun (lihat bagian IV di atas mengapa Allah mengizinkan). Gereja Katolik yakin bahwa Roh Kudus dan aktivitas demonik dapat terjadi bersamaan. Roh Kudus ada di mana-mana bahkan di dalam diri orang yang kerasukan. Kehadiran ilahi Roh Kudus tidak membuat seseorang lepas dari pengaruh setan apabila ia tidak hidup dalam keadaan berahmat.

VII. Tanda-tanda kehadiran aktivitas demonik

Menurut ritual romanum tahun 1614 (di revisi 1999), tanda indikasi adalah sebagai berikut (tahap kerasukan):

  • Kemampuan berbicara atau mengerti bahasa yang tidak dikenal sebelumnya oleh korban. Kemampuan ini tidak akan dimiliki apabila dalam tahap tidak kerasukan. Karena setan mengontrol kemampuan bahasa dan bicara seakan-akan bahasa ibu.
  • Kemampuan membaca hal-hal yang tersembunyi atau di masa mendatang. Setan dapat memprediksi dari observasinya dan korban tidak sadar dengan apa yang dikatakannya. Setan menggunakan kemampuan demikian untuk menakuti seseorang atau menunjukan kemampuannya. Setan kadang kala membuka dosa yang belum diakukan dalam Sakramen Pengakuan.
  • Mempunyai kekuatan fisik yang melampaui kenormalan dari segi umur dan kebisaannya, contoh: kekuatan meronta, levitation, membuat badan mereka berat. Kadang kala munculnya binatang liar di sekitar mereka.

Mereka yang terkena pengaruh demonik akan mengalami kesulitan dalam berdoa dan ketenangan batin dalam olah rohani. Kesombongan atau tinggi hati merupakan halangan bagi penyembuhan korban. Hal lain yang menguatkan indikasi adalah: mimpi buruk yang menyeramkan secara berulang dan sangat nyata, penderitaan emosional, mengalami bahwa ada sesorang/sesuatu hadir yang melihat atau mengawasinya, selalu tidak segar kesehatan jiwa dan raga, merasa ada yang berbisik atau berbicara dengan mereka tentang hal-hal yang aneh termasuk menghujat Tuhan, karir yang hancur terus, hubungan yang mengalami konflik terus menerus, cenderung menyendiri, tergoda untuk melakukan kejahatan dan bunuh diri.

Apakah yang membedakan pengaruh demonik dan penyakit mental?

Seseorang bisa sangat realistis berhubungan dengan dunia luar, pekerjaan dan karirnya bagus serta menjalankan kehidupan, kalau dia tidak sedang diserang. Terapi dan obat tidak akan membantu, hanya doa yang dapat merubah mereka. Untuk tim pendoa, karunia pembedaan Roh sangat penting untuk membedakan aktivitas demonik.

Q4. Renungkan apakah ada indikasi aktivitas demonik dalam hidup kalian atau orang yang kalian kenal seperti dalam poin VIII. Sharingkan bila kalian memiliki pengalaman dalam kehadiran aktivitas demonik.

VIII. Kerasukan

Setan mencoba menguasai tubuh seseorang dengan tiga alasan utama: iri hati, kesombongan, dan kejahatan. Karena kesombongannya setan ingin menyaingi Roh Kudus dalam menjadikan tubuh manusia baitnya tetapi dengan tujuan penghancuran.

Menurut Malachi Martin ada tiga tahap:

  1. Setan masuk karena diundang langsung maupun tidak langsung.
  2. Karena pengaruh setan ini, membuat pikiran manusia menjadi tidak tenang dan membuat keputusan yang salah dan pikirannya tidak jernih dan kadang kala salah dalam banyak hal.
  3. Setan merasa sebagai bagian dari seseorang, setan mulai mengontrol bagian tubuh, dan hal-hal yang berhubungan dengan fisik (emosi, imajinasi, perasaan).

Hidup dalam keadaan berahmat (tidak melakukan dosa besar dan kecil) adalah senjata utama melawan setan.

Bila kerasukan berlangsung dalam waktu lama, wajah korban bisa menunjukan karakter setan yang merasukinya (misalnya mendesis seperti ular/binatang lainnya, mempunyai sifat ganas seperti serigala, harimau, dll).

IX. Doa Pembebasan dan Eksorsisme

Bagaimana usaha Gereja Katolik membantu umat agar terhindar dari pengaruh setan? Yang terutama adalah si umat sendiri hidup dalam rahmat; yakni hidup suci dan tidak berdosa. Hidup dalam hadirat Tuhan adalah yang paling utama. Gereja Katolik memiliki sarana yaitu melalui doa pembebasan maupun doa pengusiran (Eksorsisme).

Doa pembebasan boleh dilakukan siapapun yang sudah dibaptis dengan keyakinan iman bahwa Yesus menyelamatkan dan menebus, dan setan tidak berdaya lagi. Namun eksorsisme adalah ritual resmi Gereja yang hanya boleh didoakan oleh Uskup atau imam yang diberi ijin resmi oleh Uskup. Eksorsisme tidak boleh didoakan oleh mereka yang tidak tertahbis dan bahkan imam yang tertahbis pun tanpa ijin Uskup tidak boleh mendoakan Ritual Eksorsisme. Dalam doa pelepasan maupun ekorsisme hendaknya selalu ingat akan pertolongan para malaikat terutama Malaikat Agung Michael dan orang kudus terutama Bunda Maria.

X. Conclusion

Efesus 6:11-12

[table “” not found /]

Jangan lengah guys! The battle is real! Kita tidak perlu takut karena Allah telah melengkapi kita dengan senjata Allah sendiri untuk melawan Iblis.

Sources:

Demonologi dan Eksorsisme, Pastor Johanes Robini Marianto OP, 2014

C.S Lewis’ Great divorce

Reflection

A terrific moment in C.S Lewis’ Great divorce. Seorang pria berdiri berhadapan dengan seoarang malaikat yang menawarkan pengampunan. Pria ini tidak yakin apakah dia memerlukan pengampunan. Di pundak pria ini terdapat seekor kadal licik membisikan bisikan najis di telinga pria ini. Kadal ini telah mendominasi hidupnya. Pria (P) ini tidak menghendaki hal ini tetapi dia tidak dapat mebayangkan hidup tanpa bisikan-bisikan tersebut. Dia bertanya ke malaikat (M) itu apakah ada cara untuk menutup mulut kadal(K) ini.

M: “Ada, aku akan membunuhnya.”

Malaikat ini maju mendekat.

P: “Membunuh? Apakah tidak ada cara yang perlahan-lahan?”

M: “Cara perlahan tidaklah berguna.”

Tangan malaikat yang berapi mulai membakar kadal ini bersama dengan pria itu. Pria ini sangat kesakitan dan takut bahwa dia akan mati, tetapi malaikat itu meyakinkan dia bahwa dia akan hidup.

P: “Mengapa kau tidak langsung membunuh kadal itu tanpa bertanya kepadaku terlebih dahulu?”

M: “Aku tidak bisa mebunuhnya bila itu melawan kehendak bebasmu, apakah kau mengizinkanku membunuhnya?”

K: “Berhenti!!! Malaikat ini dapat membunuhku, dengan persetujuanmu malaikat ini tidak akan mengampuniku. Dan kau akan hidup tanpaku selamanya. Tanpaku ini bukan hidupmu, kau tak dapat hidup tanpaku.”

P ini berteriak: “Malaikat, bunuh kadal ini, lakukan apa yang kau mau” dan P ini berdoa “Tuhan, tolong aku. Tuhan tolong aku.” dan

Tuhan mengabulkan.