2013 Sesi 8 Week of 11 Nov 2013 Catholics Come Home The New Evangelization


[2013] Sesi 8 – Week of 11 Nov 2013
Catholics Come Home, The New Evangelization – by Tom Peterson

Intro

Watch YouTube Video: “Epic:120” Catholics Come Home

“God has something extraordinary planned for your life”. Tuhan menginginkan kita bahagia dan mengalami kasih sayangNya. Tiap individu adalah unik dan diberkati dengan talenta, karunia, karisma, ide, dan inspirasi yang berbeda. Tuhan mau kita tahu bahwa kita ada untuk sebuah tujuan. Kita semua dipanggil untuk melayani Tuhan di dalam keluarga, lingkungan tempat tinggal, tempat kerja, sekolah, dan dimana pun juga.

Kita bisa menjadi kaum awam yang memberitakan injil Kristus kepada banyak orang dengan belajar dan mensharingkan iman Katolik kita. Inilah cara penginjilan baru yang sering disebut “the New Evangelization”. Temukan bagaimana panggilan Tuhan terhadapmu untuk ambil bagian dalam karya evangelisasi ini untuk membantu orang-orang Katolik kembali pulang (Catholics come home).

Main Discussion
Berikut adalah cara-cara bagaimana kita bisa meng-evangelisasi:

~ Downsize and Simplify
Menyederhanakan hidup berarti mengurangi hal-hal yang tidak penting dan mengurangi ego pribadi. Dengan melakukan ini, hidup keseharian kita menjadi lebih mudah. Kita pun bisa mulai memperlakukan orang lain dengan lebih baik, lebih perhatian, lebih tulus, iklas, lebih halus dan sabar, dan kita menjadi semakin serupa dengan Kristus (Christ-like). Bagi kita yang sudah mengalami kasih Tuhan, pastinya kita juga ingin membantu orang lain untuk merasakan kasih Tuhan juga; membantu orang lain untuk lebih dekat/kembali kepada Tuhan.
Ini memang bukan hal yang mudah. Tuhan telah memberikan kita karunia dan talenta yang unik tapi terkadang kita gunakan itu justru untuk hal-hal yang membuat kita jatuh dalam dosa. Contohnya: seseorang yang mempunyai karunia berpenampilan cantik atau ganteng bisa jatuh dalam dosa karena menjadi terlalu pede atau sombong. Atau seseorang yang mempunyai karunia dalam keterampilan berbicara, bisa tergoda untuk memutar-balikkan kata atau memainkan ego untuk memanipulasi orang. Sering kita gagal dalam mengatasi godaan dosa tetapi dengan kekuatan dan berkat Tuhan, kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Untuk itu, mari kita pergunakan karunia dan talenta yang diberikan Tuhan untuk menumbuhkan iman kita terhadap Tuhan.
Sharing: Hal apakah dalam hidupmu yang ingin kamu sederhanakan? Lalu bagaimana kamu bisa menyederhanakan hidupmu atau memperbaiki kekurangan/kelemahanmu? Contoh: gak sabaran, bagaimana cara membuat dirimu menjadi lebih sabar? Bagaimana bisa tetap bersikap sabar ketika menghadapi situasi yang tidak menyenangkan? Atau contoh lain, suka terlalu khawatir, control-freak, dll.
~ Don’t Look Back
Seringkali setelah kita selesai ikut suatu retret, kita membuat janji pada diri sendiri. Contohnya mungkin berjanji untuk lebih sering baca Alkitab, pergi ke Gereja setiap minggu, berdoa rosario setiap hari, atau menyediakan waktu untuk berdoa pagi. Ini adalah niat yang baik, tapi seiring berjalannya waktu kadang-kadang kita lupa melakukan hal tersebut atau malah enggan. Kita sering membiarkan gangguan, godaan, dan ketidakdisiplinan kita menggangu niat baik kita yang awalnya untuk menjadi lebih dekat kepada Tuhan. 
Lalu bagaimana caranya kita bisa kembali disiplin dan fokus kepada Tuhan? Pertama-tama, kita harus mematikan keinginan daging kita. Kita harus bisa memindahkan prioritas dan fokus kita dari keinginan pribadi pada pelayanan terhadap Tuhan dan sesama. Mungkin disela kesibukan kita ada saat-saat dimana kita mau skip untuk tidak pergi ke gereja atau skip berdoa. Kita diingatkan lagi lewat firman Tuhan: “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Mat 6:33). Ketika kita mulai fokus kepada Tuhan dan bertobat dengan hati yang tulus, Tuhan akan memenuhi dengan sukacita dan berkat kasihNya. Akan ada saat dimana kita dicobai dan digoda oleh setan untuk kembali ke jalan hidup kita yang lama tetapi janganlah melihat ke belakang, sebaliknya terus maju dengan pandangan tetap terarah kepada Tuhan.
~ Fast Before You Feast
Dalam perumpamaan tentang seorang penabur (Markus 4), diceritakan bahwa manusia itu seperti benih yang ditabur. Ada yang mengacuhkan firman Tuhan sepenuhnya. Ada yang menerimanya dengan gembira, namun imannya tidak kuat. Beberapa menerima firman Tuhan sepenuhnya tapi kemudian datang godaan dunia sehingga tidak berbuah. Tetapi, benih yang jatuh di tanah yang baik, akan menyambut firman itu lalu berbuah berlipat-lipat.
Supaya iman kita bisa bertumbuh, dibutuhkan tanah yang subur dan akar yang kuat. Cara yang baik untuk mendapatkan itu adalah dengan rajin pergi ke misa, menerima Sakramen dan doa yang rutin. Kita menjadi apa yang ada di lingkungan kita buku-buku yang kita baca, teman-teman dekat kita, TV yang kita tonton, dan waktu yang kita habiskan untuk Tuhan dan kehidupan Sakramen. Tuhan tidak menginginkan kita untuk hidup biasa-biasa saja tetapi untuk mengasihi Dia dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan kita. Kita harus tetap terus mencari surga, jika tidak akan dengan mudahnya kita terjebak dalam moral relativisme dan sekularisme.
Selagi kita berusaha menumbuhkan iman, tetaplah ingat bahwa kita juga bertanggung jawab untuk menjaga kehidupan kita tetap sehat. Jaga pikiran, tubuh dan jiwa dalam harmoni yang baik sehingga kita bisa melayani Tuhan dan memenuhi panggilan Tuhan untuk kita.
Bila kamu mengundang seseorang untuk kembali ke Gereja dan undanganmu ditolak, jangan kecewa, tapi berdoalah! Hal terbaik yang bisa kamu lakukan untuk orang-orang yang telah jauh dari Gereja adalah mendengarkan, mengasihi, dan yang terpenting mendoakan mereka.

Sharing: Pernahkah kamu tergoda untuk skip/lupa berdoa? Apa tindakanmu untuk mendisiplinkan diri dalam mengatasi godaan tersebut? Ingatlah ketika kita mendisiplinkan diri dalam perjalanan iman yang lebih dalam, kita akan bisa lebih efektif dalam menolong diri sendiri dan orang lain untuk kembali pulang kepada Tuhan.

~ Ask, Seek, Knock
Yesus berjanji, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” (Matius 7:7). Janganlah malu bertanya kepada seseorang untuk kembali kepada iman akan Tuhan. Jangan takut untuk mencari domba yang hilang. Percayalah bahwa Tuhan sudah mengetuk pintu hati mereka, sehingga undanganmu untuk mereka kembali bisa menjadi dorongan mereka untuk membuka pintu dan membiarkan Tuhan masuk dalam kehidupan mereka.
Santo Paulus dalam suratnya kepada Timotius 2:24-25, berkata:”…sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran.” Apabila kamu menggunakan argumen yang keras saat berdiskusi tentang kehidupan beragama dengan orang lain, itu justru mungkin menghalangi mereka untuk kembali kepada Tuhan. Memang benar kita harus menyatakan kebenaran, kebaikan dan keindahan iman, tapi nyatakanlah dengan lemah lembut. Kamu memanggil mereka kembali kepada surga, bukan untuk berargumen dengan mereka hingga mereka menyerah. Dalam Yakobus 5:19-20 dikatakan: “Saudara-saudaraku, jika ada di antara kamu yang menyimpang dari kebenaran dan ada seorang yang membuat dia berbalik, ketahuilah, bahwa barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.”

~ Embrace the Mystery, Discover the Adventure
Hidup adalah sebuah misteri, seperti gunung es di laut. Kita tidak tahu pasti apa yang akan terjadi tiap harinya. Banyak rencana tidak berjalan dengan lancar dan hidup jadi semakin rumit. Namun, dengan Tuhan, kita punya tujuan, dan iman kita mempunyai harapan. Dengan Tuhan, segala sesuatu menjadi mungkin.
Setiap hari Tuhan memanggil kita untuk menggunakan talenta yang kita punya untuk melayani Tuhan dengan menjalani dan mensharingkan iman kita kepada orang-orang di sekeliling kita. Kita harus berani keluar dari zona nyaman supaya dapat membangun karakter kita. Kita percaya sepenuhnya bahwa Roh Kudus akan mengembangkan iman kita dan membantu kita lebih berani menghadapi kesulitan, tanpa ragu untuk apa yang diminta atau akan diarahkan kemana. Kita percayakan diri kepada Tuhan yang akan memampukan kita untuk menjadi saksi iman dan membawa pencerahan pada orang-orang di sekitar kita. (artikel dari Paus Fransiskus, lihat link: http://www.catholic.org/international/international_story.php?id=51074)

~ Love Somebody to Heaven
Sebelum naik ke surga, Yesus berkata, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,” (Matius 28:19). Maka dari itu, Gereja Katolik mengetahui bahwa misi utamanya adalah penginjilan (evangelisasi). Tetapi penginjilan itu tidak hanya terbatas pada para misionaris yang pergi ke tempat-tempat terpencil. Setiap dari kita pun mempunyai misi yang sama untuk membawa kabar baik dan kasih Tuhan kepada keluarga, teman, tetangga dan orang-orang lain di sekitar kita.
Ada kalanya kita berpikir, “Iman adalah hal yang pribadi, saya tidak mau mempengaruhi orang lain untuk pindah agama.” Mungkin juga, kita takut kita sendiri kurang mengerti tentang iman sehingga tidak bisa menjelaskannya kepada orang lain. Tapi kita tidak perlu menjadi ahli teologi untuk dapat mewartakan iman. Apa yang dibutuhkan hanyalah menanam bibitnya. Kamu tidak perlu bisa menjelaskan pertanyaan-pertanyaan tentang doktrin yang sulit; cukup dengan menceritakan pengalaman pribadimu, bagaimana Tuhan bekerja dalam kehidupanmu. Kamu bisa mensharingkan pengalaman doa yang dikabulkan, kedamaian dalam keluarga, dan berkat-berkat lain yang pernah kamu terima. 
Nobody cares how much you know until they know how much you care. Jangan hanya berbicara tentang kasih Tuhan, tetapi jadilah kasih itu sendiri. Siapkan dirimu untuk menerima karunia dari Roh Kudus, sehingga terang Tuhan dan kasih dari Allah bisa mengalir ke dalam setiap orang yang kamu temui. Waktunya adalah sekarang! “Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.” (1 Petrus 4:10).

~ Home for Good
Santo Paulus dalam suratnya kepada Timotius berkata bahwa: “Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.” (2 Timotius 4:2).
Marilah kita bawa kasih Kristus kepada jiwa-jiwa yang terluka di sekitar kita. Mari kita jadikan Bunda Maria yang terberkati sebagai panutan, mencontoh dia dalam melayani Tuhan dengan sepenuh hati dan jiwa. Kita juga harus melakukan hal yang sama dengan membawa terang Kristus kepada dunia yang memerlukan pengharapan. Tuhan memanggil kita untuk membantu saudara-saudara Katolik kita untuk kembali. Bagaimana kamu menjawab panggilan ini? Jika kita tidak mensharingkan iman ini, ajaran Katolik hanya akan menjadi cerita terhebat yang tidak pernah diceritakan.
“Pergilah dan lihatlah pekerjaan-pekerjaan Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia” (Mzm 66:5).
Sharingkan pengalaman kalian dalam evangelisasi. Pernahkah kalian memberitakan tentang kasih Tuhan mungkin kepada teman, saudara, teman sekantor, tetangga atau orang asing? Dan bagaimana reaksi mereka?

Doa Penutup

Tuhan Yesus, sumber cinta kasih hidup kami , sungguh besar kasih dan kuasaMu di dalam hidup kami.
Bagai sungai yang terus mengalir tanpa henti, begitu pula kasihMu kepada kami.
Tak peduli seberapa seringnya kami berpaling daripadaMu, Kau selalu menantikan kami untuk pulang dan menjadikan Engkau sebagai sumber kehidupan kami.

Maka sudah layak dan sepantasnya jika kami pun membagikan kasihMu yang kami terima untuk sesama kami. Layakkanlah kami Tuhan agar hari lepas hari kami dapat semakin bertumbuh dalam karakter dan iman, sehingga kami pantas untuk menjadi saksi atas cinta kasihMu.
Pertemukan kami Tuhan dengan jiwa-jiwa yang membutuhkan penghiburan dan uluran tangan, agar dengan hati yang peka dan lembut kami dapat menjadi perpanjangan tanganMu dan menjadi bukti bahwa Engkau sungguh nyata dan hidup menyayangi mereka.

Kami mohon berkati pula pribadi-pribadi yang secara kami sadari atau tidak, telah menjadi cahaya bagi hidup kami, pribadi-pribadi yang membantu kami lebih mengenal dan merasakan kasihMu, biar berkatMu selalu melimpah pula untuk mereka. Agar pada akhirnya kami semua bisa kembali pulang kerumah Bapa di Surga menjadi satu keluarga yang berbahagia di Kerajaan Surga. Demi Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, Amin.

Referensi
Sumber dari buku “Catholics Come Home” by Tom Peterson
www.youtube.com.sg/user/catholicscomehome
www.facebook.com/catholicscomehome.org
www.catholicscomehome.org/
Untuk informasi lebih lanjut, bisa baca bukunya atau lihat videonya di youtube. Banyak cerita tentang conversion dan kembalinya umat Katolik ke Gereja.