Facilitator?
(error)
Jawaban untuk fasil akan ditampilkan

Sesi 14 - Week of 6th Mar 2017

Komunitas dan Pelayanan


Pembukaan

Di kitab Kejadian, Tuhan menciptakan manusia dan berkata “tidak benar bahwa manusia harus sendirian”. Kita berkembang sebagai manusia tidak dengan hidup terisolasi dan hidup oleh diri kita sendiri, melainkan dengan melibatkan diri sebagai anggota penuh komunitas. Minggu ini kita akan bersama membahas tentang komunitas dan pentingnya pelayanan dan doa di dalam komunitas.

 

1. Pengertian Komunitas

Manusia diciptakan Allah bukan untuk hidup sendiri. Sejak semula, Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan (Kejadian 1:27, 2;18), ditakdirkan untuk hidup dalam komunitas dengan satu sama lain dan dengan Tuhan. Ini bukan sesuatu yang ditambahkan pada sifat manusia, tetapi merupakan bagian penting dari sifat manusia. Kita adalah makluk sosial, dan dengan demikian, hidup dalam masyarakat adalah ekspresi penting dari siapa kita.

 

CCC 1878-1879

[table “” not found /]

 

Salah satu dokumen utama Konsili Vatikan II mengatakan sebagai berikut mengenai pentingnya hidup berkomunitas di masyarakat:

“Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga. Tiada sesuatu pun yang sungguh manusiawi, yang tak bergema di hati mereka. Sebab persekutuan mereka terdiri dari orang-orang, yang dipersatukan dalam Kristus, dibimbing oleh Roh Kudus dalam peziarahan mereka menuju Kerajaan Bapa, dan telah menerima warta keselamatan untuk disampaikan kepada semua orang. Maka persekutuan mereka itu mengalami dirinya sungguh erat berhubungan dengan umat manusia serta sejarahnya.”

(Gaudium et Spes, paragraf 1)

Sebuah komunitas mempunyai banyak kesamaan. Anggotanya mungkin memiliki sejarah yang sama dan rasa identitas bersama. Mereka terikat bersama oleh struktur, budaya, politik, dan ekonomi, dan mengekpresikan kehidupan bersama mereka di asosiasi professional, politik, dan rekreasi dan kelompok. Gereja Katolik memahami bahwa komunitas adalah sesuatu yang dikehendaki oleh Allah dan, adalah hadiah dari Allah. Setiap orang Kristiani dipanggil untuk ikut membangun kehidupan sosial, ekonomi, dan politik yang sesuai dengan rencana Allah.

 

Keluarga adalah tempat pertama di mana kita belajar untuk menjadi manusia, itu adalah ‘tempat lahir kehidupan dan cinta’ (CCC, paragraf 209). Oleh karena itu, keluarga adalah pengalaman utama kita bermasyarakat dan juga adalah ‘sel pertama dan penting dari masyarakat’ (CCC, paragraf 211). Ini menempatkan keluarga di pusat kehidupan sosial, sehingga partisipasi dalam keluarga dan masyarakat berjalan beriringan. Karena unit keluarga lahir dari persekutuan orang, berada di pelayanan kehidupan keluarga adalah salah satu cara terbaik yang kita bisa lakukan sebagai pelayanan di masyarakat. Karena itu kehidupan keluarga bisa sebagai jembatan antara prinsip-prinsip bermasyarakat dan partisipasi praktis sehari-hari.

 

Pertanyaan Sharing 1

Sharingkan komunitas apa saja yang kamu ikuti atau pernah terlibat? Apakah kamu merasa komunitas itu ramah dan inklusif? Sharingkan alasanmu.

Inklusif artinya apakah komunitas itu mau menerima dan terbuka terhadap semua orang. Bisa ditekankan mengenai pentingnya komunikasi dan penerimaan anggota komunitas sebagaimana adanya mereka.

 

2. Pelayanan di Komunitas

 Komunitas tidak hanya terjadi begitu saja. Itu adalah sesuatu yang semua orang harus bekerja sama untuk kembangkan. Setiap dari kita dipanggil untuk ikut membangun komunitas dengan cara dan kadar yang sesuai. Ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan, dan dapat dimengerti bahwa orang kadang-kadang menjadi kecewa dengan struktur sosial dan politik yang memungkinkan partisipasi dalam masyarakat dan Gereja. Namun berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat adalah salah satu cara umat Katolik hidup untuk melayani dan menghargai martabat manusia.

 

Roma 12: 4-8

[table “” not found /]

 

Pelayanan Kristiani adalah pelayanan yang meneladan Kristus, yang datang sebagai hamba untuk semua orang dan mengatakan bahwa kita harus melakukan hal yang sama (Markus 10:41-45). Kenyataan bahwa pelayanan adalah jembatan antara masyarakat dan kepentingan umum terlihat dalam tindakan pelayanan Yesus selama Perjamuan Terakhir di injil Yohanes (Yoh 13:1-15). Pengorbanan diri Yesus di sini adalah Yesus mencuci kaki para murid, tindakan pelayanan yang rendah hati. Kita dipanggil untuk meniru teladan Yesus, apapun sifat pelayananan itu.

Yohanes 13:1-15

[table “” not found /]

 

Semua orang Katolik awam di komunitas semua mendapat panggilan untuk bertumbuh dalam kekudusan. Orang Katolik awam bisa ditemukan di semua jenis pekerjaan dan panggilan, dan berada di keadaan biasa kehidupan sosial dan keluarga. Di sana mereka dipanggil oleh Allah untuk berkontribusi pada kesucian dunia dari dalam, seperti ragi, dalam semangat Injil, dengan menjalankan tugas-tugas khusus mereka sendiri.

Kemungkinan kaum awam melakukan pelayanan Gereja dapat didasarkan pada Kitab Suci dan ajaran Gereja, dari Santo Paulus ke Konsili Vatikan II dan dokumen yang lebih baru. “Berbagi dalam fungsi Kristus, imam, nabi dan raja, kaum awam memiliki bagian aktif mereka sendiri dalam kehidupan dan aktivitas gereja. Aktivitas mereka dalam komunitas gereja sangat diperlukan bahwa tanpa itu kerasulan para imam sering tidak akan mampu untuk mendapatkan efek penuh.”

 

Sekarang ini di paroki, sekolah, lembaga Gereja, dan lembaga keuskupan, awam melayani di berbagai pelayanan / ministry yang tidak memerlukan Sakramen Imamat, melainkan cukup didasarkan atas Sakramen Baptis dan Sakramen Krisma, dan bahkan untuk kebanyakan orang, Sakramen Perkawinan. Awam juga bisa merasa terpanggil untuk bekerja sama dengan imam mereka dalam pelayanan masyarakat gerejani, demi pertumbuhan dan kehidupan mereka. Hal ini dapat dilakukan melalui pelaksanaan jenis pelayanan / ministry yang berbeda-beda, menurut kasih karunia dan karisma yang Tuhan telah berkenan berikan kepada mereka. Banyak orang melakukannya secara terbatas dan sukarela: misalnya, pelayanan luar biasa Komuni Kudus, pembaca, pemazmur dan anggota paduan suara, katekis, anggota dewan pastoral, pengunjung orang sakit dan miskin, dan mereka yang melayani dalam program seperti persiapan sakramen, pelayanan kaum muda, termasuk pelayanan dengan orang-orang cacat, amal dan keadilan sosial.

 

Pertanyaan Sharing 2

Sharingkan pelayanan / ministry yang pernah kamu lakukan di komunitas atau di gereja? Mengapa kamu memilih pelayanan / ministry itu? Sharingkan.

Bisa diingatkan bahwa menjadi anggota komunitas bukan cuma sebagai pengisi waktu, tetapi untuk membantu membangun dan mengembangkan komunitas tersebut.

 

3. Doa Komunitas

Doa adalah penting untuk pertumbuhan rohani kita dan kesejahteraan pribadi. Menjadi bagian dari komunitas juga berfungsi sebagai sistem pendukung bagi kehidupan doa kita. Kita jarang ingin sendirian; bukankah kita semua menginginkan untuk berbagi makanan dengan teman dan keluarga? Bahkan, Yesus berbagi sumber dan puncak iman kita melalui makan bersama (dalam misa kudus). Komunitas memperkuat dan menyatukan kita dalam iman kita. Komunitas berdoa untuk intensi-intensi doa kita dalam Misa. Oleh karena itu, doa komunitas adalah cara lain supaya kita menjadi lebih dekat kepada Allah melalui orang lain.

 

Persekutuan orang kudus dan malaikat juga merupakan bagian dari komunitas kita. Orang kudus dan malaikat bisa berdoa atas nama kita, dengan kita dan bagi kita. Katekismus Gereja Katolik mengatakan bahwa doa perantaraan orang-orang kudus adalah pelayanan yang paling mulia sesuai dengan rencana Allah. Kita bisa dan harus meminta mereka untuk berdoa bagi kita dan bagi seluruh dunia. Kita tidak pernah sendirian dalam doa-doa kita.

 

Doa di keluarga adalah tempat pertama pendidikan doa kita. Di dalam keluarga kita belajar doa atas makanan, menghafal doa rosario, berdoa untuk nilai yang baik dalam ujian, dan sebagainya. Pengenalan tentang iman dan doa dimulai di rumah. Ini adalah mengapa sangat penting untuk membuat doa keluarga suatu prioritas.

 

Di dalam komunitas cell group, kita juga sering menyanyikan lagu-lagu pujian bersama. Santo Agustinus mengatakan, “Dia yang bernyanyi dengan baik, sama dengan berdoa dua kali. Untuk orang yang menyanyikan pujian, tidak hanya memuji, tetapi juga memuji dengan sukacita; dia yang menyanyikan pujian, tidak hanya bernyanyi, tapi juga mencintai Dia yang ia nyanyikan.. dalam lagu dari sang kekasih ada cinta. ”

 

Misa, atau Liturgi, adalah doa komunitas yang utama. Ini adalah salah satu alasan mengapa menghadiri Misa sangat penting untuk iman kita. Doa liturgis adalah doa umum yang mengikuti tata cara tertentu yang dimaksudkan untuk menyatukan individu dengan Allah melalui Kristus. Kita diperbarui setiap minggu dalam doa komunitas dengan menghadiri dan berpartisipasi dalam Misa.

 

Pertanyaan Sharing 3

Sharingkan bagaimana menurutmu kehidupan doa di sel group mu? Coba berikan beberapa saran untuk meningkatkan nya?

Bisa didiskusikan berapa sering sel group mu berdoa bersama untuk intensi-intensi anggota sel dan untuk mengatasi permasalahan2 yang ada di dalam sel? Mungkin bisa disarankan untuk mendoakan doa syafaat atau doa rosario bersama-sama pada satu hari yang ditentukan setiap minggu nya.

 

References:

http://www.catholicsocialteaching.org.uk/themes/community-participation/

http://www.catholicapostolatecenter.org/blog/the-importance-of-prayer-and-community

Co-Workers in the Vineyard of God. http://www.usccb.org/upload/co-workers-vineyard-lay-ecclesial-ministry-2005.pdf