Sesi 6 - Week of 17 Sep 2023

God Reveals Himself


Intro

Dalam perjalanan rohani kita, sering kali kita mengalami bagaimana Tuhan menampakkan diri-Nya kepada kita dengan cara yang penuh misteri dan indah. Dalam CG hari ini kita akan menggali lebih dalam tentang cara Tuhan menyatakan kehadiran-Nya kepada umat manusia serta alasan Dia melakukan hal ini. Mari kita menjelajahi hikmah dan kebenaran yang mengarahkan kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang sifat dan rencana Allah bagi kita.

Bacaan — Kolose 1:15-20

Kol 1:15 – Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,

Kol 1:16 – karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.

Kol 1:17 – Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.

Kol 1:18 – Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.

Kol 1:19 – Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia,

Kol 1:20 – dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.

Bagaimana Tuhan menunjukkan diri-Nya?

Watch: 3MC – Episode 08 – How has God revealed Him
Tuhan menampakkan diri-Nya kepada umat manusia melalui berbagai cara. Berikut adalah beberapa caranya:

  1. Alam Semesta: Tuhan menunjukkan keberadaan dan kebijaksanaan-Nya melalui ciptaan-Nya. Keindahan, kerumitan, dan keteraturan alam semesta menggambarkan karakter-Nya sebagai Pencipta yang bijaksana dan kuasa. Ayat-ayat dalam Kitab Suci seperti Mazmur 19:1-4 dan Roma 1:20 menegaskan bahwa alam semesta adalah bukti keberadaan-Nya.
  2. Kehidupan Manusia: Pengalaman hidup manusia, termasuk sukacita, penderitaan, dan pencarian makna, mengungkapkan gambaran tentang Allah yang menciptakan kita dengan tujuan tertentu. Kehidupan manusia juga mencerminkan nilai-nilai moral yang dapat menggambarkan karakter dan kehendak Tuhan.
  3. Peristiwa Sejarah: Tuhan menampakkan diri-Nya melalui peristiwa-peristiwa sejarah yang memiliki efek rohaniah. Contohnya: perjanjian Allah dengan Abraham, pembebasan bangsa Israel dari Mesir, serta kelahiran, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus.
  4. Kitab Suci: Kitab Suci, terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, adalah sumber utama wahyu Tuhan kepada umat manusia. Kitab Suci mengandung kata-kata Tuhan yang diilhamkan kepada para nabi, rasul, dan penulis lainnya. Kitab Suci membawa informasi tentang sifat, kehendak, dan rencana Tuhan bagi umat manusia.
  5. Yesus Kristus: Allah menjadi manusia dalam pribadi Yesus Kristus, dan ini adalah bentuk paling lengkap dan khusus dari wahyu Tuhan kepada kita. Yesus adalah “wahyu” Allah dalam bentuk manusia. Pengajaran, kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Nya mengungkapkan kasih, kebenaran, dan rencana penyelamatan Allah.
  1. Roh Kudus: Roh Kudus adalah “Penghibur” yang dijanjikan oleh Yesus untuk memimpin kita kepada kebenaran dan membantu kita memahami wahyu Tuhan. Roh Kudus memberikan pencerahan, inspirasi, dan pemahaman tentang kehendak Allah.
  2. Tradisi Gereja: Gereja, yang dipimpin oleh Roh Kudus, juga merupakan saluran wahyu Tuhan. Tradisi Gereja melibatkan ajaran-ajaran, praktik-praktik, dan pengalaman-pengalaman yang diwariskan dari generasi ke generasi dan membantu kita memahami lebih dalam arti dari Kitab Suci.

Mengapa Tuhan menunjukkan diri-Nya?

Watch: 3MC – Episode 07 – Why does God reveal Him

Semua ini kembali kepada kebenaran yang mendalam bahwa Allah, Pencipta alam semesta, menginginkan hubungan pribadi dengan ciptaan-Nya. Sentimen ini terulang sepanjang Kitab Suci, mulai dari bab-bab pembukaan Kitab Kejadian, di mana Allah berjalan dan berbicara dengan Adam dan Hawa di Taman Eden, hingga kata-kata lembut Yesus dalam Perjanjian Baru, di mana Ia menyebut pengikut-Nya sebagai teman-teman-Nya. Kitab Kejadian menggambarkan kedekatan Allah dengan umat manusia saat dikatakan, “Lalu kedengaranlah bunyi langkah TUHAN Allah di taman itu, pada waktu keduanya bersembunyi dari hadapan TUHAN Allah di antara pohon-pohon taman” (Kejadian 3:8, BIS). Allah benar-benar dekat secara fisik dengan manusia dan dapat berinteraksi langsung dengan mereka.

Meskipun kemudian manusia jatuh ke dalam dosa dan menjadi jauh secara fisik dari Allah, kedatangan Yesus ke dunia menunjukkan kerinduan Allah akan hubungan tersebut. Di dalam Injil, Ia berbicara tentang Allah sebagai Bapa yang penuh kasih yang mencari ikatan erat dengan anak-anak-Nya. Perumpamaan Anak yang Hilang (Lukas 15:11-32) menegaskan kerinduan Allah agar kita kembali kepada-Nya dan menikmati hubungan yang dipulihkan. Tema ini berlanjut dalam surat-surat Santo Paulus, yang berbicara tentang iman bahwa kita adalah anak-anak Allah (Roma 8:15) dan pewaris janji-janji-Nya (Galatia 3:26-29).

Oleh karena itulah, Tuhan menunjukkan diri-Nya melalui berbagai cara yang sudah dijelaskan di atas supaya Ia dapat kembali menjalin hubungan yang erat dengan kita.

Conclusion

Allah dapat menunjukkan diri-Nya dengan berbagai cara karena Dia ingin selalu hadir dekat dengan ciptaan-Nya. Tapi apakah kita selalu menyadari kehadiran-Nya atau sebaliknya kita terlalu sibuk dengan hal-hal material yang ada di sekitar kita hingga kita tidak peka akan kehadiran Allah?

Allah memberikan kehendak bebas kepada manusia dan Dia dengan sabar menunggu kita untuk datang kembali kepada-Nya. Dia ingin mengenal kita secara personal, untuk mengenal keluarga dan teman-teman kita juga. Namun, apakah kita sungguh ingin mengenal Dia?

Marilah kita mohon rahmat dari Roh Kudus untuk membantu kita mengenali kehadiran Allah dalam perjalanan hidup kita dan menanamkan kerinduan dalam hati kita untuk mau mendekat dan mengenal Allah lebih dalam lagi.

Pertanyaan Sharing

  1. Bagaimana pengalamanmu melihat keajaiban alam semesta atau keindahan yang mengingatkan kita akan kehadiran dan kuasa Tuhan? Apakah ada momen khusus di mana kalian merasa Tuhan berbicara melalui ciptaan-Nya?
  2. Bagaimana kalian merespons Kitab Suci sebagai wahyu Tuhan? Apakah ada cerita atau ajaran dalam Kitab Suci yang telah membuka wawasan kalian tentang Tuhan?
  3. Tuhan menunjukkan dirinya melalui Roh Kudus untuk memimpin kita kepada kebenaran dan membantu kita memahami wahyu Tuhan. Roh Kudus memberikan pencerahan, inspirasi, dan pemahaman tentang kehendak Allah. Sharingkan bagaimana hubungan kalian dengan Roh Kudus saat ini.
  4. Pernahkah kalian mengalami sendiri / mendengar pengalaman orang lain yang menyerupai ‘Perumpamaan Anak yang Hilang’? Sharingkan!