Sesi 69 - Week of 2 Jul 2023

Community


Intro

Di kitab Kejadian, Tuhan menciptakan manusia dan berkata “tidak benar bahwa manusia harus sendirian”. Kita berkembang sebagai manusia tidak dengan hidup terisolasi dan hidup oleh diri kita sendiri, melainkan dengan melibatkan diri sebagai anggota penuh komunitas. Minggu ini kita akan bersama membahas tentang komunitas dan pentingnya pelayanan dan doa di dalam komunitas.

Pengertian Komunitas

Manusia diciptakan Allah bukan untuk hidup sendiri. Sejak semula, Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan (Kejadian 1:27, 2;18), ditakdirkan untuk hidup dalam komunitas dengan satu sama lain dan dengan Tuhan. Ini bukan sesuatu yang ditambahkan pada sifat manusia, tetapi merupakan bagian penting dari sifat manusia. Kita adalah makhluk sosial, dan dengan demikian, hidup dalam masyarakat adalah ekspresi penting dari siapa kita.

KGK 1878-1879

  • 1878 Semua manusia dipanggil ke tujuan yang sama: kepada Allah. Ada kemiripan antara kesatuan Pribadi-pribadi ilahi dan sikap persaudaraan, menurutnya manusia harus hidup dalam kebenaran dan kasih antara yang satu dan yang lain. Kasih kepada sesama tidak dapat dipisahkan dari kasih kepada Allah.
  • 1879 Pribadi manusia membutuhkan kehidupan sosial. Ini tidak merupakan suatu pelengkap baginya tetapi suatu tuntutan kodratnya. Melalui pertemuan dengan orang lain, melalui pelayanan timbal balik, dan melalui dialog dengan saudara dan saudarinya, manusia mengembangkan bakat-bakatnya dan dapat menjalankan panggilannya.

Salah satu dokumen utama Konsili Vatikan II mengatakan sebagai berikut mengenai pentingnya hidup berkomunitas di masyarakat:

“Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga. Tiada sesuatu pun yang sungguh manusiawi, yang tak bergema di hati mereka. Sebab persekutuan mereka terdiri dari orang-orang, yang dipersatukan dalam Kristus, dibimbing oleh Roh Kudus dalam peziarahan mereka menuju Kerajaan Bapa, dan telah menerima warta keselamatan untuk disampaikan kepada semua orang. Maka persekutuan mereka itu mengalami dirinya sungguh erat berhubungan dengan umat manusia serta sejarahnya.” — Gaudium et Spes, paragraf 1

Sebuah komunitas mempunyai banyak kesamaan. Anggotanya mungkin memiliki sejarah yang sama dan rasa identitas bersama. Mereka terikat bersama oleh struktur, budaya, politik, dan ekonomi, dan mengekspresikan kehidupan bersama mereka di asosiasi professional, politik, rekreasi dan kelompok. Gereja Katolik memahami bahwa komunitas adalah sesuatu yang dikehendaki oleh Allah dan, adalah hadiah dari Allah. Setiap orang Kristiani dipanggil untuk ikut membangun kehidupan sosial, ekonomi, dan politik yang sesuai dengan rencana Allah.

Keluarga adalah tempat pertama di mana kita belajar untuk menjadi manusia, itu adalah ‘tempat lahir kehidupan dan cinta’ (KGK 209). Oleh karena itu, keluarga adalah pengalaman utama kita bermasyarakat dan juga adalah ‘sel pertama dan penting dari masyarakat’ (KGK 211). Ini menempatkan keluarga di pusat kehidupan sosial, sehingga partisipasi dalam keluarga dan masyarakat berjalan beriringan.

Pelayanan di Komunitas

Komunitas tidak hanya terjadi begitu saja. Semua orang harus bekerja sama untuk mengembangkan komunitas. Setiap dari kita dipanggil untuk ikut membangun komunitas dengan cara dan level yang sesuai, sama seperti bagaimana berbagai anggota tubuh kita mempunyai tugas yang berbeda agar kita dapat berfungsi sehari-hari (Roma 12:4-8). Ini memang bukan hal yang mudah. Kadang-kadang orang bisa saja tidak setuju dengan struktur sosial dan politik yang ada di dalam komunitas masyarakat dan Gereja. Namun, berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat tetaplah penting. Ini adalah salah satu cara umat Katolik hidup untuk melayani dan menghargai martabat manusia.

Roma 12:4-8

  • 12:4 -Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama,
  • 12:5 – demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.
  • 12:6 – Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita.
  • 12:7 – Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;
  • 12:8 – jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.

Pelayanan Kristiani adalah pelayanan yang meneladani Kristus, yang datang sebagai hamba untuk semua orang dan mengatakan bahwa kita harus melakukan hal yang sama (Markus 10:41-45). Pelayanan adalah jembatan antara masyarakat dan kepentingan umum, sama seperti tindakan pelayanan Yesus selama Perjamuan Terakhir di injil Yohanes (Yoh 13:1-15). Pengorbanan diri Yesus di sini adalah Yesus mencuci kaki para murid, tindakan pelayanan yang rendah hati. Kita dipanggil untuk meniru teladan Yesus, apapun sifat pelayananan itu.

Semua orang Katolik awam di komunitas— baik di tempat kerja, keluarga maupun kehidupan sosial— mendapat panggilan untuk bertumbuh bersama di dalam kekudusan. Dengan semangat Injil, kita semua dipanggil oleh Allah untuk berkontribusi pada kesucian dunia dari dalam (seperti ragi), melalui panggilan mereka.

Kemungkinan kaum awam melakukan pelayanan Gereja dapat didasarkan pada Kitab Suci dan ajaran Gereja, dari Santo Paulus ke Konsili Vatikan II dan dokumen yang lebih baru. “Berbagi dalam fungsi Kristus, imam, nabi dan raja, kaum awam memiliki bagian aktif mereka sendiri dalam kehidupan dan aktivitas gereja. Aktivitas mereka dalam komunitas gereja sangat diperlukan bahwa tanpa itu kerasulan para imam sering tidak akan mampu untuk mendapatkan efek penuh.”

Sekarang ini di paroki, sekolah, lembaga Gereja, dan lembaga keuskupan, awam melayani di berbagai pelayanan/ministry yang tidak memerlukan Sakramen Imamat, melainkan cukup didasarkan atas Sakramen Baptis dan Sakramen Krisma, dan Sakramen Perkawinan. Kaum awam juga bisa merasa terpanggil untuk bekerja sama dengan imam mereka dalam pelayanan masyarakat gerejani, demi pertumbuhan dan kehidupan mereka. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai jenis pelayanan/ministry, menurut kasih karunia dan karisma yang Tuhan telah berkenan berikan kepada mereka. Contohnya: pelayanan luar biasa Komuni Kudus, pembaca bacaan, pemazmur dan anggota paduan suara, katekis, anggota dewan pastoral, pengunjung orang sakit dan miskin, dan mereka yang melayani dalam program seperti persiapan sakramen, pelayanan kaum muda, termasuk pelayanan dengan orang-orang cacat, amal dan keadilan sosial.

Doa Komunitas

Doa sangatlah penting untuk pertumbuhan rohani kita dan kesejahteraan pribadi. Menjadi bagian dari komunitas juga berfungsi sebagai sistem pendukung bagi kehidupan doa kita. Kita jarang ingin sendirian; bukankah kita semua menginginkan untuk berbagi makanan dengan teman dan keluarga? Bahkan, Yesus berbagi sumber dan puncak iman kita melalui makan bersama (dalam misa kudus). Komunitas memperkuat dan menyatukan kita dalam iman kita. Komunitas berdoa untuk intensi-intensi doa kita dalam Misa. Oleh karena itu, doa komunitas adalah cara lain supaya kita menjadi lebih dekat kepada Allah melalui orang lain.

Persekutuan orang kudus dan malaikat juga merupakan bagian dari komunitas kita. Orang kudus dan malaikat bisa berdoa sebagai pengantara kita, dengan kita dan bagi kita. Katekismus Gereja Katolik mengatakan bahwa doa perantaraan orang-orang kudus adalah pelayanan yang paling mulia sesuai dengan rencana Allah. Kita bisa dan harus meminta mereka untuk berdoa bagi kita dan bagi seluruh dunia. Kita tidak pernah sendirian dalam doa-doa kita.

Doa di keluarga adalah tempat pertama pendidikan doa kita. Di dalam keluarga kita belajar doa sebelum makan, berdoa rosario bersama, berdoa untuk nilai yang baik dalam ujian, dan sebagainya. Pengenalan tentang iman dan doa dimulai di rumah. Ini adalah mengapa sangat penting untuk membuat doa keluarga suatu prioritas.

Di dalam komunitas cell group, kita juga sering menyanyikan lagu-lagu pujian bersama. Santo Agustinus mengatakan, “Dia yang bernyanyi dengan baik, sama dengan berdoa dua kali.”

Misa adalah doa komunitas yang utama. Ini adalah salah satu alasan mengapa menghadiri Misa sangat penting untuk iman kita. Kita diperbarui setiap minggu dalam doa komunitas dengan menghadiri dan berpartisipasi aktif dalam Misa.

Pertanyaan Sharing

  1. Sharingkan komunitas apa saja yang kamu ikuti atau pernah terlibat! Apakah kamu merasa komunitas itu ramah dan inklusif?
  2. Sharingkan pelayanan/ministry yang pernah kamu lakukan di komunitas Kristiani atau di gereja. Mengapa kamu memilih pelayanan/ministry itu?
  3. Sharingkan bagaimana menurutmu kehidupan doa di cellgroupmu. Coba berikan beberapa saran untuk meningkatkannya!

Reference