Sesi 10 - Week of 2nd January 2017

Cara Hidup Jemaat yang Pertama


Intro

Pada bahan kali ini kita ingin lebih memahami karakteristik kehidupan komunitas Gereja Perdana, yaitu:

  1. Pengajaran Para Rasul
  2. Persekutuan
  3. Pemecahan Roti
  4. Doa

Karena memiliki empat karakteristik ini, maka Jemaat atau Gereja Perdana layak disebut Jemaat Kristus Yang Bangkit.

[table “” not found /]
  1. Pengajaran Para Rasul

    Jemaat Kristiani Perdana setia pada “ajaran para rasul”. Karena mereka telah menjadi Kristiani (para pengikut Kristus) dengan menerima sabda Yesus Kristus, Injil Yesus Kristus, maka suatu hidup Kristiani harus senantiasa diperdalam dengan pemberitaan Injil secara berkesinambungan. “Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Rm 10:17).

    Dengan penuh kerendahan hati mereka menerima dan mengakui bahwa keselamatan telah terwujud melalui kematian dan kebangkitan Kristus. Iman akan Kristus yang bangkit memungkinkan jemaat ini menjadi tanda yang menarik banyak orang, seperti ditulis oleh Lukas. “… mereka disukai semua orang” (Kis 2:47).

    Mereka lebih tangguh menghadapi segala tantangan dan perjuangan hidup ini, karena Yesus Kristus telah lebih dahulu membuka jalan menuju kehidupan baru, dengan mengalahkan segala penderitaan dan kematian, “Aku ditolak dengan hebat sampai jatuh, tetapi TUHAN (YHWH) menolong aku. YHWH itu kekuatanku dan mazmurku; Ia telah menjadi keselamatanku” (Mzm 118:13-14).

  2. Persekutuan

    Tanda kedua adalah “persekutuan” (Inggris: fellowship; Yunani: koinonia), yang berarti suatu kehidupan yang disharingkan, …… hidup bersama. Dengan kata lain kita berbicara mengenai “persaudaraan sejati” di sini. Ungkapan koinonia-nya muncul sekali dalam “Kisah Para Rasul”, namun ini adalah ungkapan favorit dari Santo Paulus, yang menggunakan ungkapan ini 13 kali dalam surat-suratnya.

    Ini adalah hidup berbagi dengan Allah sendiri yang disebabkan dan dibuat mungkin lewat pewartaan Injil. Persekutuan ini menjadi sebuah komunitas dengan Yesus yang bangkit, yang dibuat efektif oleh Roh Kudus. Dimensi vertikal dari persekutuan ini menghasilkan suatu dimensi horisontal, suatu persekutuan dengan sesama orang Kristiani dengan mewartakan sabda Allah kepada mereka, dan dengan berbagi benda-benda materiil dengan mereka.

    Jadi, persekutuan misalnya digunakan sehubungan dengan kolekte dari gereja-gereja bimbingan Paulus untuk Gereja induk di Yerusalem (2Kor 9:1-5). Akhirnya persekutuan menggaris-bawahi bahwa jemaat Kristiani Perdana memberikan kontribusi untuk komunitasnya, walaupun bentuknya tidak semua sama, seperti dicontohkan oleh Barnabas yang menjual ladangnya (Kis 4:36-37). Semua itu bukan berdasarkan doktrin ekonomi yang dianut, melainkan sesuatu yang bersifat spontan.

    Jemaat Kristiani Perdana menjalin satu ikatan persaudaraan yang sangat erat, di mana hanya terdapat cinta kasih. Kasihlah yang membuat mereka mampu membagi-bagi harta milik masing-masing dengan orang-orang lain. Kasihlah yang membuat mereka lebih peka terhadap kemalangan dan kekurangan sesama (Kis 2:44-45).

  3. Pemecahan Roti

    Dalam artian yang penuh, “pemecahan roti” berarti Ekaristi Kudus, yang telah senantiasa dan akan tetap menjadi sarana utama dari kehidupan komunitas. Jemaat Kristiani Perdana adalah jemaat yang bersatu dalam Ekaristi. Dalam memecah-mecahkan roti, jemaat termaksud bukan saja menghadirkan kembali perjuangan-perjuangan Yesus di masa lampau, melainkan juga merayakan masa depan mereka, yaitu bersama Yesus mempersembahkan seluruh hidupnya kepada Allah dan sesama (1Ptr 1:3-9).

  4. Doa

    Doa-doa membangun komunitas Kristiani. Gereja atau Jemaat Kristiani adalah jemaat yang bersatu dalam doa (Kis 2:46-47). Sebagai jemaat mereka merasa masih membutuhkan penebusan. Maka, sebagai jemaat yang tertebus mereka sungguh mengakui peranan Kristus dalam hidup dan perutusan mereka masing-masing. Oleh karena itu, sebelum diutus, mereka terlebih dahulu menghadap Tuhan guna mohon berkat dan kekuatan. Mereka mampu menghadapi masalah-masalah dalam hidup ini, karena sudah berkomunikasi dengan-Nya dalam doa.

Pertanyaan Sharing

  1. Bagaimana dengan kita sekarang? Seberapa banyak kemiripan komunitas kita dari praktek komunitas Gereja Perdana?
  2. Apakah kita telah kehilangan semangat Gereja Perdana? Bagaimana kita harus memperbaikinya?
    1. Dalam hal pengajaran?
    2. Dalam hal hidup dalam persekutuan?
    3. Dalam hal merayakan Ekaristi Kudus?
    4. Dalam doa-doa secara komunitas?
  3. Pada tahun baru ini, apa rencana kalian dalam meningkatkan kehidupan berkomunitas?

DOA:

Tuhan Yesus, oleh kuat-kuasa Roh Kudus-Mu, segarkanlah kembali berbagai komunitas yang ada dalam Gereja-Mu, agar memiliki ke empat karakteristik yang digambarkan oleh Lukas dalam “Kisah Para Rasul”, yaitu bertekun dalam pengajaran yang berkaitan dengan sabda-Mu, hidup dalam persekutuan, mengandalkan Ekaristi Kudus untuk senantiasa menguatkan kami sebagai murid-murid-Mu, dan kehidupan doa yang tidak berat sebelah, antara doa-doa secara pribadi dan doa-doa secara komunal. Dengan demikian kami pun dapat menjadi saksi-saksi-Mu yang tangguh. Dengan ini kita berdoa dan mengucap syukur. Amin

Referensi:

https://sangsabda.wordpress.com/tag/hidup-jemaat-perdana/
By Sdr. F.X. Indrapraja, OFS (Cilandak, 24 April 2014)