Sesi 84 - Week of 29th Feb 2016

Introduction to the Divine Mercy


Intro

Kita pasti pernah mendengar tentang Divine Mercy (kerahiman ilahi), mungkin ada yang mendalaminya, tapi ada juga yang masih bingung dengan apakah itu kerahiman ilahi. Apakah kerahiman ilahi itu sebuah pesan, nama gereja, atau devosi?

Latar Belakang

Kerahiman ilahi disampaikan kepada kita melalui diari seorang suster Polandia saat dia masih muda; sebuah devosi spesial yang mulai menyebar ke penjuru bumi dari tahun 1930an. Pesan yang ingin disampaikan bukanlah sesuatu yang baru, hanya sebuah peringatan dari Tuhan bahwa Gereja selalu mengajar melalui injil dan tradisi: yaitu bahwa Tuhan adalah maha penyanyang dan pengampun, dan kita juga harus menunjukkannya. Tetapi dalam devosi kerahiman ilahi, pesan yang ingin disampaikan memiliki makna baru yang kuat, yaitu memanggil orang untuk mendalami bahwa cinta Tuhan tidak terbatas dan sebaliknya tersedia untuk semua orang – terutama para pendosa.

Pesan dan devosi kepada Yesus sebagai sang kerahiman ilahi berdasarkan diari St. Faustina Kowalska, yang didalam ketaatannya menulis sekitar 600 halaman yang mencatat wahyu pribadi yang dia dapat tentang kerahiman Tuhan. Bahkan sebelum ia meninggal pada 1938, devosi ini telah mulai menyebar.

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa Tuhan mencintai kita – semua dari kita – tanpa peduli seberapa besar dosa kita. Ia mau kita menyadari bahwa belas kasihan-Nya lebih besar daripada dosa-dosa kita; agar kita dapat memanggil nama-Nya dengan penuh kepercayaan; terima belas kasihan-Nya dan biarkan hal tersebut mengalir melalui kita kepada orang lain. Sehingga, semua orang akan bersuka ria membagikan kegembiraan-Nya.

Pesan yang ingin disampaikan melalui devosi ini dapat diingat dengan singkat:

  • Ask for His mercy (Minta belas kasihan-Nya.)
    Tuhan mau kita mendekati-Nya dengan selalu berdoa, menyesali dosa-dosa kita dan meminta agar Dia memberikan belas kasihan-Nya kepada kita dan kepada seluruh dunia.
  • Be merciful (Kasihanilah sesamamu.)
    Tuhan mau agar kita menerima belas kasihan-Nya dan membiarkannya mengalir melalui kita kepada orang lain. Ia mau kita menjadi perpanjangan tangan-Nya untuk mencintai dan memaafkan orang lain seperti dia mencintai dan memaafkan kita.
  • Completely trust in Jesus (Percayalah secara penuh kepada Yesus.)
    Tuhan mau agar kita tahu bahwa rahmat belas kasihan-Nya bergantung kepada kepasrahan diri kita kepada-Nya. Semakin kita percaya kepada Yesus, semakin banyak kita akan menerima rahmat-Nya.

Devosi Kerahiman Ilahi

Devosi kepada sang kerahiman ilahi memerlukan komitmen penuh kepada Tuhan sang pengasih. Sebuah pilihan untuk mempercayai Ia sepenuhnya, untuk menerima belas kasihan-Nya dengan penuh syukur, dan untuk menjadi penyanyang seperti Dia.

Devosi yang diajukan dalam buku harian St. Faustina adalah sesuai dengan ajaran Gereja dan memiliki akar yang kuat dalam Injil penyelamat kita yang penuh belas kasih. Dengan memahami dan melaksanakannya dengan sunguh-sunguh, akan membantu kita bertumbuh sebagai pengikut Kristus yang sejati.

Hati-Nya yang penyayang

Terdapat 2 ayat dari injil yang harus kita ingat dalam menjalankan devosi ini:

Yes 29:13 TUHAN berkata, “Orang-orang itu hanya menyembah Aku dengan kata-kata, tetapi hati mereka jauh dari Aku. Agama mereka hanya peraturan manusia yang dihafalkan.

Mat 5:7 Berbahagialah orang yang mengasihani orang lain; Allah akan mengasihani mereka juga!

Sebuah ironi dan juga fakta yang menakutkan, yaitu banyak orang-orang religius pada jaman Yesus (orang-orang yang menjalani agamanya dan menunggu kedatangan messiah) yang tidak dapat mengenali-Nya saat Ia datang.

Orang-orang yang disebut oleh Yesus pada Yes 29:13 adalah orang-orang yang sangat terdevosi kepada doa-doa, peraturan dan ritual agama mereka; tetapi lama kelamaan arti sebenarnya dari apa yang mereka lakukan menjadi pudar dan hilang. Orang-orang ini memberi kurban yang terbaik, berdoa dengan benar dan berpuasa secara rutin, juga mewartakan tentang Tuhan terus menerus; tetapi tidak ada dari hal yang mereka lakukan itu yang menyentuh hati mereka. Sehingga hasilnya, mereka memiliki hubungan yang buruk dengan Tuhan, mereka tidak hidup secara dengan apa yang Ia inginkan, dan mereka tidak siap untuk kedatangan Yesus.

Kalau kita lihat gambaran sang penyelamat yang penuh belas kasih, atau jika kita khusus berdoa pada jam 3, atau saat kita mendoakan koronka (Divine Mercy Chaplet) – apakah hal-hal ini membawa kita semakin dekat dengan Gereja dan mempersilahkan Yesus merubah hati kita? Atau mereka hanya menjadi kebiasaan belaka? Dalam hidup kita sehari-hari, apakah kita bertumbuh menjadi orang yang penuh belas kasih? Atau kita hanya “ngomong doang” tentang belas kasihan-Nya?

Pertanyaan Sharing
Menurut kalian, apa hal-hal yang membawa kalian semakin dekat dengan Gereja dan Tuhan? Jelaskan dengan pengalaman kalian!

Menghidupi pesan belas kasih

Devosi yang diungkapkan melalui St. Faustina ini diberikan kepada kita, agar kita dapat menjadi “Vessels of Mercy”; sehingga cinta Tuhan dapat mengalir melalui kita. Tidaklah cukup hanya dengan memasang gambar kerahiman ilahi dirumah kita, atau berdoa koronka setiap jam 3, atau menerima komuni suci saja. Kita juga harus memperlihatkan belas kasih yang kita dapat kepada sesama kita.

Pesan penting dari St. Faustina

Berikut adalah beberapa pesan penting yang dikutip langsung dari buku harian St. Faustina:

  • “I will not allow myself to be so absorbed in the whirlwind of work as to forget about God. I will spend all my free moments at the feet of the Master hidden in the Blessed Sacrament.” (82, page 42)
  • “A soul does not benefit as it should from the sacrament of confession if it is not humble. Pride keeps it in darkness. The soul neither knows how, nor is it willing, to probe with precision the depths of its own misery. It puts on a mask and avoids everything that might bring it recovery.” (113, page 63)
  • “Great love can change small things into great ones, and it is only love which lends value to our actions. And the purer our love becomes, the less there will be within us for the flames of suffering to feed upon, and the suffering will cease to be a suffering for us; it will become a delight! By the grace of God, I have received such a disposition of heart that I am never so happy as when I suffer for Jesus, whom I love with every beat of my heart.” (303, page 140)
  • “He who knows how to forgive prepares for himself many graces from God. As often as I look upon the cross, so often will I forgive with all my heart.” (390, page 175).
  • “Although temptations are strong, a whole wave of doubts beats against my soul, and discouragement stands by, ready to act. The Lord, however, strengthens my will, against which all attempts of the enemy are shattered as if against a rock. I see how many actual graces God grants me; these support me ceaselessly. I am very weak, and I attribute everything to the grace of God.” (1086, page 406)

Pertanyaan Sharing
Sharingkan kerahiman Allah terbesar yang pernah kalian dapatkan sampai saat ini?
Setelah mempelajari dan mendiskusikan kerahiman ilahi, ceritakan apa yang kalian masing-masing pahami tentang kerahiman ilahi!

Divine Mercy Prayer

Opening

You expired, Jesus, but the source of life gushed forth for souls,
and the ocean of mercy opened up for the whole world.
O Fount of Life, unfathomable Divine Mercy,
envelop the whole world and empty Yourself out upon us.

O Blood and Water, which gushed forth from the Heart of Jesus as a fountain of Mercy for us, I trust in You! (Repeat 3 times)

Our Father, Hail Mary and the Apostle’s Creed

For each of the five decades

(On each “Our Father” bead of the rosary, pray)
Eternal Father, I offer you the Body and Blood, Soul and Divinity of Your Dearly Beloved Son, Our Lord, Jesus Christ, in atonement for our sins and those of the whole world.

(On each of the 10 “Hail Mary” beads, pray)
For the sake of His sorrowful Passion, have mercy on us and on the whole world.

Concluding (Repeat 3 times)

Holy God, Holy Mighty One, Holy Immortal One, have mercy on us and on the whole world.

Closing

Eternal God, in whom mercy is endless and the treasury of compassion inexhaustible, look kindly upon us and increase Your mercy in us, that in difficult moments we might not despair nor become despondent, but with great confidence submit ourselves to Your holy will, which is Love and Mercy itself.

Reference

https://www.ewtn.com/Devotionals/mercy/backgr.htm – Background of the Divine Mercy Devotion