Sesi 49 - Week of 3rd Mar 2015

Ways to deepen our relationship with God


Intro

Pada masa prapaskah ini, kita mau untuk lebih mempersiapkan hati kita dan memperdalam hubungan kita dengan Tuhan. Terutama bagi yang sudah mengikuti Retret Luka Batin pada bulan lalu, kita semakin menyadari bahwa hubungan kita dengan Tuhan itu penting sekali untuk perkembangan rohani kita.

Main Discusson

Adalah beberapa cara yang kita bisa lakukan untuk mendalami hubungan kita dengan Tuhan:

Start by listening to Him

Yang penting untuk kita lakukan adalah benar-benar hadir dan mendengarkan. Dibutuhkan investasi waktu dan fokus, untuk kita bisa mendengarkan dia.

Cultivate silence

Kita tidak bisa mendengarkan suara Tuhan jika kita sibuk dengan kebisingan dan mainan. Mainan kita mengalihkan fokus kita dari pertanyaan hidup: mengapa kita disini? Apa arti hidup kita disini? Jika Tuhan itu ada, jika iya, siapakah Dia, dan apa yang dia inginkan dari kita?

Seek humility

Kerendahan hati adalah awal dari kewarasan. Kita tidak bisa benar-benar melihat ‘kasih’ ke egoisan ada di depan kita. Ketika kita pada akhirnya, benar-benar menyadari bahwa kita berdosa dan kita bukan siapa-siapa, maka: pertobatan; belas kasihan, kesabaran, pengampunan dari yang lain akan terjadi. Kebajikan-kebajikan ini adalah batu fondasi dari kebajikan Kristiani: keadilan. Tidak ada keadilan yang bisa terjadi di dalam kemarahan, tuduh-menuduh, dan harga diri yang terluka.

Cultivate honesty

Kejujuran penuh hanya bisa terjadi untuk orang yang rendah hati. Alasannya sangat sederhana. Yang paling menyakitkan tapi paling penting dari kejujuran adalah jujur pada diri sendiri tentang motif pribadi dan tindakan-tindakan yang kita lakukan. Alasan kenapa kejujuran itu adalah suatu magnet yang sangat kuat adalah karena itu adalah sesuatu yang langka.

Banyak dari kebohongan-kebohongan sebenarnya tidak benar-benar diniati dan bahkan tidak menyakiti tapi tetap saja itu adalah kebohongan. Kitab suci memuja wanita dan pria yang jujur karena mereka seperti udara segar di dalam ruangan yang penuh dengan asap. Kejujuran mengizinkan pikiran untuk bernafas dan berpikir jernih.

Seek to be holy

Kesucian tidak hanya diartikan dengan kebaikan, walaupun orang-orang yang sungguh suci seringkali adalah orang yang baik. Ini yang dimaksudkan dalam kitab suci untuk menjadi “di dunia, tetapi bukan dari dunia”. (“in the world, but not of the world”). Dan ini tidak hanya terjadi seperti mukjizat. Kita perlu memilih dan mencari kesucian.

(Orang suci itu sudah pasti baik, orang baik belum tentu suci.)

Jalan Tuhan bukanlah jalan kita. Kesucian adalah suatu kebiasaan untuk menyesuaikan semua pikiran dan tindakan kita dengan jalan Tuhan. Tidak ada langkah tetap (template) dari kesucian, sama seperti kesalehan tidak bisa dikurangi dengan hanya menjadi salah satu jenis doa tertentu atau posture tertentu. Yang terpenting adalah untuk mencintai dunia karena Tuhan mencintainya dan dia telah mengirimkan anakNya yang tunggal untuk menebusnya, tetapi tidak untuk ditangkap oleh kebiasaan dan nilai-nilai, yang tidak saleh.

Pray

Doa itu lebih dari sekedar ketika kita menyarankan kepada Tuhan tentang apa yang kita butuhkan dan apa yang harus kita lakukan. Doa yang sesungguhnya lebih menyerupai dengan “mendengarkan”, dan erat kaitannya dengan ketaatan. Tuhan itu pasti ingin mendengarkan apa yang kita butuhkan dan kita cintai dan takuti, karena ini adalah bagian dari hidup keseharian kita, dan Dia mencintai kita. Tetapi jika kita terus menerus berbicara, kita tidak bisa mendengarkan. Perhatikan juga, bahwa kita tidak bisa benar-benar berdoa tanpa kerendahan hati. Kenapa? Karena doa mengharuskan kita untuk menyerahkan pribadi kita dan segala yang kita alami dan miliki kepada Tuhan. Kesombongan merupakan suatu penghalang.

Read

Kitab suci adalah firman Tuhan yang hidup. Ketika kita membaca firman Tuhan, kita bertemu langsung dengan Tuhan sendiri. Membaca juga mempunyai tujuan sederhana yang lain: menutup kebisingan yang mengalihkan perhatian kita dari refleksi yang baik. Kita tidak bisa membaca firman Tuhan sembari menonton televisi secara bersamaan.

Believe and act

Tidak ada orang yang mendapatkan “iman”. Ini merupakan hadiah dari Tuhan. Tapi kita harus bersedia dan siap untuk menerimanya. Kita bisa mendisplinkan diri untuk bersiap-siap. Jika kita benar-benar tulus untuk mencari kebenaran; jika kita menginginkan hal-hal yang lebih besar dari yang dunia ini tawarkan; dan jika membuka hati kita terhadap Tuhan lalu suatu hari kita akan percaya.

Perasaan bisa berubah-ubah. Kadang sering menyesatkan. Itu bukanlah inti dari iman kita. Kita perlu untuk lebih mensyukuri perasaan kita sebagai hadiah dari Tuhan, tetapi kita juga perlu menilai mereka dengan akal sehat.

Dalam cara yang sama, cerita dramatis pertobatan “perjalanan ke Damaskus” (“road to Damascus”) tidak selalu terjadi kepada kebanyakan orang, dan bahkan Santo Paulus sendiri tidak tinggal di perjalanan itu untuk waktu yang lama. Kenapa? Karena dengan menyatakan diriNya kepada Paulus, Yesus dengan segera memberinya sesuatu untuk dilakukan. Kita tahu dan kita akan mencintai lebih lagi kepada Yesus Kristus dengan melakukan apa yang Ia ingin kita lakukan.

Nobody makes it to heaven alone. We all need friendship and community.

Bahkan Yesus sendiri memiliki dua hal ini persahabatan dan komunitas. Para rasul tidak hanya menjadi pengikut Kristus; mereka juga saudara-saudaraNya dan teman-temanNya, orang-orang yang mengenal dan mendukungNya dengan hubungan yang erat. Kita semua sebagai seorang Kristiani membutuhkan dua hal yang sama. Tidaklah penting apakah kalian seorang yang religius, kaum awam, diakon atau pastur, single atau menikah. Pertemanan dan komunitas itu penting. Teman-teman kita mengekspresikan dan ikut membentuk siapa diri kita. Teman yang baik mendukung kita. Teman yang buruk merusak kita. Dan itulah sebabnya mereka begitu menentukan bagi keberhasilan dan kegagalan dari hidup kristiani kita.

Nothing is more powerful than the sacraments of penance and eucharist in leading us to the God we seek.

Tuhan memberikan diriNya selalu ada untuk kita setiap harinya di ruang pengakuan dosa, dan dalam setiap pengorbanan di setiap misa. Dia tidak pernah habis dalam memberikan kemurahan hatiNya. Dia menunggu kita di dalam heningnya Tabernakel. Dan Dia mencintai dan menginginkan kita untuk mencintai Dia kembali dengan sepenuh hati.

Langkah-langkah ini akan membawa kita semakin dekat kepadaNya.

Pertanyaan sharing:

  1. Sharingkan point mana yang paling mengena dari bacaan di atas dan apa yang ingin kalian terapkan!
  2. Pada masa prapaskah ini, diharapkan (dalam artikel ini) bahwa kita mau berbuat lebih daripada hanya berpantang dan berpuasa makanan atau minuman, sharingkan apa yang akan kalian lakukan untuk hal tersebut!
  3. Ceritakan pengalaman yang lalu pada saat kalian menjalankan pantang dan atau puasa, apa saja buah/hasil yang didapatkan!

Note:

Pesan Prapaskah Bapa Suci Fransiskus tahun 2015

Salah satu tantangan yang paling mendesak yang ingin disampaikan dalam pesan ini adalah Globalisasi ketidakpedulian.

Maka umat Allah memerlukan pembaharuan batin ini, jangan sampai kita menjadi acuh tak acuh dan menarik diri kedalam diri kita sendiri. Refleksi diambil dari tiga teks biblis:

  1. “Jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita” (1 Kor 12:26) – Gereja
  2. “Di mana adikmu?” (Kej 4:9) Paroki dan Jemaat-jemaat
  3. “Teguhkanlah hatimu!” (Yak 5:8) Orang-orang Kristiani secara perorangan

Untuk detailnya bisa cek di link ini: http://katekesekatolik.blogspot.sg/2015/01/pesan-prapaskah-paus-fransiskus-tahun.html

Reference

Closing Prayer:

Doa Masa Prapaskah

Allah Bapa yang mahakuasa, kami bersyukur kepadaMu atas masa prapaskah yang Kau anugerahkan kepada kami. Lewat masa prapaskah ini. Engkau menginginkan kami untuk menyadari segala kebaikanMu. Selama masa prapaskah ini Engkau melimpahkan rahmat untuk menyegarkan iman kami.

Engkau mengajak kami untuk bertobat, menyesali kekurangan dan dosa-dosa kami. Engkau mendorong kami melepaskan diri dari belenggu nafsu yang menyesatkan. Engkau mengajar kami untuk hidup sederhana, mensyukuri segala anugerahMu, dan membantu orang-orang yang menderita. Selama masa prapaskah ini Engkau membimbing para calon baptis yang akan bersatu dengan kami melalui sakramen baptis. Dan sambil mendampingi mereka, kamipun Kau ajak menyegarkan rahmat baptisan yang pernah kami terima dariMu.

Semoga karena rahmatMu, yang Kau limpahkan selama masa Prapaskah ini, kami semakin suci, semakin bersatu dengan umat kesayanganMu, dan berani meneladani Yesus PutraMu, yang rela menderita sengsara, wafat dan bangkit untuk menyelamatkan kami. Sebab dialah Tuhan, pengantara kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Diambil dari: http://www.imankatolik.or.id/doamasaprapaskah.html