Sesi 21 - Week of 9 Feb 2020

Rekonsiliasi dengan Tuhan


Apakah itu sakramen rekonsiliasi?

Kata “reconcile”, menurut kamus Merriam-Webster, berarti “untuk memulihkan persahabatan atau keharmonisan”. Di dalam gereja Katolik, rekonsiliasi (aka pengakuan dosa) adalah sebuah sakramen di mana Tuhan Yesus memberikan pengampunan terhadap dosa-dosa yang telah kita perbuat dan untuk masa-masa di mana kita menjauh dari Tuhan. Dalam sakramen rekonsiliasi, manusia mengaku dosa mereka di hadapan Tuhan dan gereja Katolik dengan menunjukkan kesedihan dan penyesalan. Dengan cara ini, manusia dapat memperbaiki kesalahan yang telah mereka perbuat dan menunjukkan niat mereka untuk berusaha menjadi lebih baik.

CCC1424:
… It is called the sacrament of Reconciliation, because it imparts to the sinner the love of God who reconciles: “Be reconciled to God.” …
(Refer to Annex for the complete CCC1424)

Mengapa kita perlu rekonsiliasi dengan Tuhan?

Tuhan telah mengambil langkah pertama untuk memperbaiki hubungan kita denganNya

“And all this is from God, who has reconciled us to himself through Christ and given us the ministry of reconciliation, namely, God was reconciling the world to himself in Christ, not counting their trespasses against them and entrusting to us the message of reconciliation.” (2 Corinthians 5:18-19) Tuhan telah menunjukkan betapa inginNya Tuhan untuk membuat hubungan kita denganNya kembali harmonis. Ia memberikan kita banyak jalan untuk memperbaiki kesalahan yang telah kita lakukan— contohnya: pengakuan dosa, berdoa, adorasi, dll. Tuhan tidak pernah putus asa dalam usahaNya untuk memenangkan kita, anak-anakNya, dari yang jahat. Bahkan, Ia mengirim dan mengorbankan putraNya yang tunggal dan terkasih demi memperbaiki hubungan kita denganNya.

Supaya kita dapat kembali “rukun” dengan gereja dan komunitas kita

Dosa tidak hanya memisahkan diri kita dari Tuhan, tetapi juga dari Gereja dan komunitas sekitar kita. Gereja sebenarnya juga ikut menderita karena dosa-dosa yang kita (salah satu anggotanya) perbuat. Namun, sakramen rekonsiliasi dapat membantu membangun kembali posisi dan hubungan kita di gereja dan komunitas kita. “And you who once were alienated and hostile in mind because of evil deeds, he has now reconciled in his fleshly body through his death, to present you holy, without blemish, and irreproachable before him …” (Colossians 1:21-22) Ketika dosa kita diampuni, kita tidak lagi merasa terasingkan dari Tuhan dan komunitas kita, dan sekarang, kita dapat bersekutu dengan keluarga, teman dan anggota gereja lainnya.

Untuk memperoleh perasaan damai

Melalui absolusi dalam sakramen rekonsiliasi, Tuhan memberikan kita pengampunan dan kedamaian (CCC1424). Kita sekarang dapat menikmati kedamaian di dalam Tuhan karena kita tahu dan yakin bahwa dosa-dosa kita telah diampuni dan hubungan kita dengan Tuhan pun terjalin kembali. Dan dengan kedamaian yang diperoleh di dalam Tuhan, kita juga dapat merasakan kedamaian dan ketentraman dengan saudara-saudari kita di dalam Yesus Kristus. “Therefore, since we have been justified by faith, we have peace with God through our Lord Jesus Christ … ” (Romans 5:1)

Bagaimana cara untuk rekonsiliasi dengan Tuhan?

Salah satu caranya ialah dengan melakukan pengakuan dosa (Langkah-langkah untuk melakukan pengakuan dosa ada di bagian Annex). Jawaban ini sudah sangat jelas, tetapi banyak dari kita masih memberikan 1001 alasan untuk menunda pengakuan dosa kita— entah itu karena takut, malu atau malas. Sebenarnya jika dipikir baik-baik, pengakuan dosa merupakan pengalaman yang paling menyenangkan dan merendahkan hati, di mana manusa dapat menyaksikan dan merasakan rahmat dan belas kasih Tuhan yang luar biasa. Dosa adalah tempat kegagalan, tetapi pengakuan dosa adalah tempat kemenangan. Meskipun manusia telah dikalahkan oleh dosa, Tuhan dapat memutarbalikkan situasi tersebut dengan menghancurkan dosa-dosa manusia memberikan manusia kemenangan atas dosa.

Mengapa kita perlu mengaku dosa kita ke pastor kalau kita bisa langsung menyampaikannya kepada Tuhan?

Memang benar bahwa kita harus menyampaikan dosa-dosa kita ke Tuhan secara langsung, entah itu dosa ringan atau berat. Setelah kita dibaptis, Roh Kudus telah memberikan kita akses langsung kepada Tuhan. Jadi, sudah jelas bahwa kita harus meminta pengampunan dan pertobatan langsung dari Tuhan. Namun, Tuhan menyarankan dan mengajak manusia untuk melakukan pengakuan dosa.

… and he said to them again, ‘Peace be with you. ‘As the Father sent me, so am I sending you.’ After saying this he breathed on them and said: Receive the Holy Spirit. If you forgive anyone’s sins, they are forgiven; if you retain anyone’s sins, they are retained.” (John 20:21-23)

Memang hanya Tuhan yang dapat mengampuni dosa kita, tetapi Tuhan telah memberikan para pastor anugrah untuk mengampuni dosa-dosa kita. Pada saat pengakuan dosa, pastor bertindak sebagai in persona Christi, yang artinya, ia tidak berbicara dengan kapasitas seorang pastor, melainkan atas nama Tuhan Yesus.

Archbishop José Gomez dalam surat pastoral The Tender Mercy of Our God menjelaskan:

By his ordination, the priest is granted sacred power to share in the priesthood of Christ. The priest is anointed with the Holy Spirit and given a new and special character that enables him to act in persona Christi Capitis — in the person of Christ, who is the head of his Church. This means that in the confessional, the priest, by the grace of God, speaks with the very voice of Christ. What we hear in the confessional, then, are Christ’s own words of healing and pardon, addressed to our individual circumstances.

Di kitab perjanjian lama, dalam upaya mencari pengampunan dosa, para Imam seringkali harus menyiapkan persembahan kepada Tuhan. Sekarang, melalui para pastor, Tuhan dapat mengampuni umat-umat yang datang kepadaNya melalui pengakuan dosa. Di dalam ruang pengakuan dosa, apapun yang pastor berikan selalu berdasarkan oleh cinta dan belas kasih Tuhan. Namun, selain itu, setiap pastor yang memberikan pengakuan dosa juga terus “memberikan persembahan” dengan melakukan penitensi bagi para umat yang datang mengaku dosa kepadanya. Ini menunjukkan seberapa berkomitmen dan serius Tuhan dan perantaranya dalam mengampuni dosa-dosa kita.

Gereja menganjurkan umatnya untuk mengaku dosa setidaknya setahun sekali. Ini bukan batas minimum atau maksimum, melainkan hanya sebuah anjuran. Pada akhirnya, pengakuan dosa merupakan wujud cinta kasih kita kepada Tuhan, di mana kita ingin memperbaiki relasi kita dengan-Nya. Hubungan kita dengan Tuhan tidak dapat dihitung oleh seberapa banyak pengakuan dosa yang kita lakukan, melainkan kesungguhan kita dalam memperkuat hubungan kita dengan Tuhan.

Activities

  • Bagikan kertas & alat tulis, dan minta setiap anggota untuk menuliskan dosa-dosa (ringan atau berat) yang belum diakui dalam pengakuan dosa. (This is for your own examination of conscience.)
  • Setiap anggota CG harus membuat target untuk mengaku dosa (CGL please take note). Akan lebih baik jika semua anggota CG dapat mengaku dosa bersama. Bawa kertas berisi dosa-dosa kalian pada saat mengaku dosa.
  • CGL: Follow-up with your members based on the commitment they have made.

Sharing

  1. Apa yang menjadi halangan bagi kalian untuk pergi mengaku dosa? Atau, jika kalian melakukan pengakuan dosa secara teratur, apa yang menjadi motivasi kalian?
  2. Sharingkan pengalaman yang paling berkesan ketika pergi pengakuan dosa atau melakukan penitensi.

Annex

CCC1424

It is called the sacrament of confession, since the disclosure or confession of sins to a priest is an essential element of this sacrament. In a profound sense it is also a “confession” – acknowledgment and praise – of the holiness of God and of his mercy toward sinful man.

It is called the sacrament of forgiveness, since by the priest’s sacramental absolution God grants the penitent “pardon and peace.”

It is called the sacrament of Reconciliation, because it imparts to the sinner the love of God who reconciles: “Be reconciled to God.” He who lives by God’s merciful love is ready to respond to the Lord’s call: “Go; first be reconciled to your brother.”

How to go to Confession

  1. You always have the option to go to confession anonymously, that is, behind a screen or face to face, if you so desire.
  2. After the priest greets you in the name of Christ, make the sign of the cross. He may choose to recite a reading from Scripture, after which you say: “Bless me Father for I have sinned. It has been (state how long) since my last confession. These are my sins.”
  3. Tell your sins simply and honestly to the priest. You might even want to discuss the circumstances and the root causes of your sins and ask the priest for advice or direction.
  4. Listen to the advice the priest gives you and accept the penance from him. Then make an Act of Contrition for your sins.
  5. The priest will then dismiss you with the words of praise: “Give thanks to the Lord for He is good. You respond: “For His mercy endures forever.” The priest will then conclude with:”The Lord has freed you from your sins. Go in peace.” And you respond by saying: “Thanks be to God.”
  6. Spend some time with Our Lord thanking and praising Him for the gift of His mercy. Try to perform your penance as soon as possible

Referensi