CG 2nd week June 2009 Mati Terhadap Diri


 

WELCOME

Apakah kematian baik atau buruk?  Apakah anda takut akan kematian?  Mengapa menurutmu banyak orang takut akan kematian?

 

WORDS

YOHANES 12: 21-24

12:21  Orang-orang itu (Yunani) pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus."

12:22  Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus.

12:23  Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. 

12:24  Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.

 

FILIPI 2:3-5

2:3  dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

2:4  dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

2:5  Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

 

Small groups are 

 

…good centres for Christian formation and missionary outreach. These are groups of Christians…(who) come together for prayer, Scripture reading, catechesis, (discipleship), and discussion on human and ecclesial problems with a view to a common commitment.

(Pope John Paul II, Mission of the Redeemer #51)

 

…an effective way of promoting communion and participation in parishes and Dioceses, and as a genuine force for evangelisation. These small groups help the faithful to live as believing, praying and loving communities like the early Christians (cf. Acts 2:44-47; 4:32-35). They aim to help their members to live the Gospel in a spirit of fraternal love and service.

(Pope John Paul II, Ecclesia in Asia #25)

 

 

QUESTIONS

 

  1. 1. Dalam bacaan dari kitab Yohanes, mengapa Filipus dan Andreas pergi menemui Yesus? (V.21-22)

 

Karena ada orang-orang Yunani yang datang kepada Filipus.  Mereka ingin bertemu dengan Yesus. (Yoh 12:21)

 

 

  1. 2. Apa maksud dari “: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.”? (V.24)

 

Gandum berkembang biak dengan menggunakan bijinya.  Biji yang telah mati akan jatuh ke tanah, dan biji tersebut akan menjadi bakal akar untuk rumpun gandum baru.  Pada ayat 23, Yesus mengatakan bahwa “saatnya telah tiba untuk Anak Manusia dimuliakan”.  Dari konteks ucapan Yesus mengatakan perumpamaan ini setelah meyatakan bahwa saatNya telah tiba, Yesus menunjukkan bahwa biji gandum itu adalah diriNya sendiri, dan Ia sudah mengerti apa yang akan terjadi pada diriNya.  Dengan kematianNya, maka kemuliaan Yesus bisa dirasakan oleh semua orang.  

 

Di sini juga Yesus memberikan pencontohan dari hidup kita.  Yesus memegang komitmen untuk menghantarkan keselamatan bagi manusia di atas hidupNya sendiri.  Ini menunjukkan suatu sikap pengorbanan sejati.  Kita sebagai umat Kristiani yang terpilih, harus juga memegang komitmen yang sama dalam hidup kita untuk kemuliaan Tuhan.  Ini berarti mengorbankan sifat-sifat fana/duniawi kita yang tidak sejalan dengan ajaran Kristus.

 

(Cross reff: Mrk 8:35, Mat 16:25, Lukas 9:24, Mat 10:39, Lukas 17:33.  Baca juga Yoh 12:25)

 

 

  1. 3. Apa maksud dari “dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri”(FLP 2:3)?  Apakah ini berarti memiliki rasa rendah diri / tidak percaya diri?

 

Ayat ini mengarahkan kita pada inti dari ajaran Kristus.  Doktrin utama Katolik mengajarkan kita bahwa Kristus adalah kasih.  Di kitab 1 Kolose 13:4-5, jelas sekali cirri-ciri kasih seperti di tegaskan oleh Rasul Paulus:

 

1Co 13:4  Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

1Co 13:5  Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

 

Di sini jelas sekali bahwa kasih sejati menjauhkan diri dari kepentingan pribadi.  Ini adalah landasan utama dari perbuatan seorang Kristiani.

 

Kerendahan diri di sini merupakan pencontohan dari sikap kasih tersebut.  Bila kita melihat terusan dari surat Paulus ke pada jemaat di Filipi (Flp 2:6-11), Paulus mengatakan bahwa Yesus tidak memandang kesetaraanNya dengan Allah sebagai sesuatu yang harus dipertahankan, namun Ia mengosongkan diriNya, mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia.  Dengan “merendahkan diriNya” bahkan mati di kayu salib, itulah sebabnya Ia ditinggikan.  Kerendahan hati Yesus, menunjukkan kerelaanNya melepas segala kemuliaanNya, taat pada tujuanNya sampai akhir, bahkan mati.  Ia yang begitu mulia rela direndahkan, agar manusia yang merupakan “hamba” Tuhan bisa diselamatkan.

 

  1. 4. Sebagai komunitas yang tergabung dalam persektuan doa, sel grup dan saat-saat lain, bagaimana kita tidak hanya “mencari kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga”? (FLP 2:4)

Share

  1. 5. Bagaimana dengan berkumpul dalam persekutuan doa / sel grup bisa membantu kita untuk hidup dan bertumbuh sebagai seorang kristiani, sehingga memiliki “pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus” (FLP 2:5)?  (refer to quotes from Pope John Paul II)

 

Share

 

  1. 6. adakah sesuatu hal dalam hidupmu (hubungan, persahabatan, sifat, kebiasaan, dosa) di mana anda perlu mati terhadap hal tersebut?  Bagaimanakah bergabung dengan suatu komunitas bisa membantu anda melakukannya?

 

Share

 

  1. 7. Saat orang-orang Yunani mendekati Filipus untuk mencari Yesus, Filipus terlebih dulu menemui Andreas dan mereka berdua pergi menemui Yesus.  Siapakah dalam hidupmu yang mirip dengan orang-orang Yunani yang mencari Yesus, di mana anda bisa bantu bawa terhadap Yesus?  Siapakah “Andreas” dalam hidup anda yang bisa membantu anda melakukannya?

 

Share

 

Model answers adapted from footnotes of United States Conference of Catholic Bishops site (www.usccb.org)

 

WORK

  1. 1. Tuliskan dalam buku harian/jurnal anda, satu aspek dalam hidup anda di mana anda perlu “mati” terhadap aspek tsb.  Bisa di share dengan partner hidup, accountability partner, prayer buddy, atau siapapun dalam komunitas anda yang bisa anda percayai.
  2. 2. Kita dipanggil untuk “mati” terhadap diri kita agar kita bisa berbuah bagi orang lain dan membantu mereka agar bisa melihat Kristus.  Bantulah seseorang dalam hidup anda untuk melihat Kristus dengan perkataan dan perbuatan anda.