Sesi 38 - Week of 14 Jul 2024

Mukjizat Ekaristi


Intro

Mukjizat Ekaristi adalah peristiwa luar biasa yang meneguhkan kembali iman umat beriman akan Kehadiran Nyata Kristus dalam Ekaristi. Mukjizat ini sering kali melibatkan transformasi hosti yang telah dikonsekrasikan menjadi daging dan darah Kristus, atau fenomena supernatural lainnya. Gereja dengan cermat menyelidiki peristiwa-peristiwa ini untuk memastikan validitasnya.

Mukjizat 1: Miracle of Lanciano

The Bleeding Host: A Eucharistic Miracle of the Real Presence of Christ | Shrine & Parish of Our Lady of Aranzazu

Lokasi: Lanciano, Italia

Mukjizat Lanciano terjadi pada abad ke-8 pada seorang biarawan Basilian yang memiliki keraguan mengenai Kehadiran Nyata Kristus dalam bentuk hosti dan anggur ketika konsekrasi. Suatu hari, pada saat konsekrasi, dia melihat hosti berubah menjadi daging dan anggur menjadi darah. Selama berabad-abad, Gereja telah menjaga relik ini.

Temuan ilmiah:

  • Daging tersebut adalah Daging yang sesungguhnya. Darah tersebut adalah Darah yang sesungguhnya.
  • Daging dan Darah tersebut berasal dari spesies manusia.
  • Daging tersebut terdiri dari jaringan otot jantung.
  • Pada Daging tersebut terlihat bagian-bagian: miokardium, endokardium, saraf vagus, dan juga ventrikel kiri jantung karena ketebalan miokardium yang besar.
  • Daging tersebut adalah sebuah “JANTUNG” yang lengkap dalam struktur esensialnya.
  • Daging dan Darah tersebut memiliki golongan darah yang sama: AB (Golongan darah yang identik dengan yang ditemukan oleh Prof. Baima Bollone pada Kain Kafan Suci dari Turin).
  • Pada Darah tersebut ditemukan protein dalam proporsi normal yang sama (secara persentase) seperti yang ditemukan dalam komposisi sero-proteik dari darah segar yang normal.
  • Pada Darah tersebut juga ditemukan mineral-mineral ini: klorida, fosfor, magnesium, kalium, natrium, dan kalsium.
  • Daging dan Darah masih awet sampai hari ini meskipun dibiarkan dalam keadaan alami dan terpapar dengan hal-hal atmosferik dan biologis.

Mukjizat 2: Miracles of Buenos Aires

The Eucharistic Miracle in Buenos Aires - Emmanuel Community

Lokasi: Buenos Aires, Argentina

Pada tahun 1992, setelah Misa pada hari Jumat, 1 Mei, saat mempersiapkan cadangan Ekaristi, seorang pelayan Ekaristi menemukan beberapa potongan Hosti yang dikonsekrasi di atas kain korporal. Mengikuti apa yang dianjurkan oleh Gereja dalam situasi ini, salah satu pastor memasukkannya ke dalam wadah berisi air, yang kemudian ditempatkan di tabernakel untuk menunggu agar larut. Dalam beberapa hari berikutnya, beberapa pastor memeriksanya, dan mereka menyadari bahwa tidak ada yang berubah. Tujuh hari kemudian, pada hari Jumat, 8 Mei, mereka membuka tabernakel dan melihat bahwa potongan hosti telah berubah warna menjadi merah seperti darah. Pada hari Minggu berikutnya, 10 Mei, selama dua Misa malam, beberapa tetes darah kecil terlihat pada paten yang digunakan pastor untuk mendistribusikan Komuni.

Pada hari Minggu, 24 Juli 1994, selama Misa anak-anak, saat pelayan Ekaristi mengambil piksis dari tabernakel, dia melihat setetes darah mengalir di sisinya. Pada tanggal 15 Agustus 1996, selama Misa Pengangkatan Bunda Perawan Maria yang Mahakudus, sebuah hosti yang dikonsekrasi, yang jatuh ke tanah saat pembagian Komuni, harus dimasukkan lagi ke dalam wadah berisi air agar larut. Beberapa hari kemudian, pada tanggal 26 Agustus, seorang pelayan Ekaristi membuka tabernakel dan melihat bahwa hosti tersebut telah berubah menjadi Darah.

Temuan Ilmiah:

Profesor Castañon Gomez mulai menyelidiki mukjizat dan mewawancarai para pastor yang menjadi saksi langsung peristiwa tersebut. Mereka mengakui dua potongan hosti yang dikonsekrasi yang berdarah pada Mei 1992 telah dimasukkan ke dalam air suling, yang sayangnya merupakan cara terburuk untuk mengawetkan hosti tersebut. Mereka kemudian meminta seorang wanita jemaat yang merupakan seorang ahli kimia, untuk menganalisa hosti yang berdarah. Wanita tersebut menemukan bahwa itu adalah darah manusia dan menunjukkan seluruh formula leukositnya. Dia juga sangat terkejut ketika menemukan sel darah putih aktif, yang biasanya hanya muncul ketika adanya infeksi. Namun, wanita tersebut tidak dapat melakukan pemeriksaan genetik karena pada saat itu sulit untuk melakukannya.

Eucharistic Miracles Confirm Real Presence of Jesus Christ | Eucharistic miracle, Catholic, Eucharistic adoration

Pengujian ilmiah yang dilakukan pada awal tahun 2000-an mengungkapkan bahwa jaringan tersebut berasal dari miokardium, otot jantung yang bertanggung jawab untuk kontraksi, dan menunjukkan adanya tanda-tanda stres dan peradangan yang parah, umum pada seseorang yang sangat menderita. Golongan darah juga diidentifikasi sebagai AB, dan sel darah putih dalam jaringan tersebut ditemukan aktif, menunjukkan bahwa jaringan tersebut tetap hidup saat diperiksa.

Mukjizat 3: Miracle of Siena

Eucharistic Miracle of Siena, Italy 1730

Lokasi: Siena, Italia

Pada tanggal 14 Agustus 1730, selama misa untuk vigil perayaan Pengangkatan Bunda Maria yang Terberkati, pencuri memasuki Gereja St. Fransiskus yang kosong di Siena dan mencuri ciborium emas berisi hosti yang dikonsekrasi. Pencurian ini baru ditemukan keesokan paginya ketika pastor membuka tabernakel untuk Komuni Misa. Dua hari kemudian, pada tanggal 17 Agustus, seorang pastor menemukan hosti di dalam kotak persembahan di Gereja St. Maria di Provenzano. Setelah diperiksa, ditemukan bahwa hosti tersebut sama dengan yang hilang dari Gereja St. Fransiskus, sejumlah 348 hosti utuh dan 6 hosti dalam potongan setengah.

Hosti yang ditemukan ditutupi debu dan kotoran, namun setelah dibersihkan, ditempatkan kembali di dalam tabernakel. Pada hari berikutnya, Uskup Agung Alessandro Zondadari membawa hosti tersebut kembali ke Gereja St. Fransiskus dalam prosesi yang khidmat. Selama dua abad berikutnya, hosti tersebut tidak mengalami kerusakan, tetap segar, dan bahkan memiliki aroma yang harum. Hal ini diyakini sebagai mukjizat berkelanjutan oleh para biarawan Fransiskan.

Temuan Ilmiah:

  • Pada tahun 1780, Pastor Carlo Vipera dari Ordo Fransiskan memeriksa hosti yang dicuri dan menemukan bahwa hosti tersebut masih segar. Pada tahun 1789, Uskup Agung Tiberio Borghese bersama teolog lain menegaskan bahwa hosti tetap utuh. Uskup Agung juga menguji hosti yang tidak dikonsekrasi dan menemukan bahwa mereka membusuk, sedangkan hosti yang dikonsekrasi tetap segar.
  • Pada tahun 1914, atas perintah Paus St. Pius X, penyelidikan lebih lanjut menemukan bahwa hosti menunjukkan tanda pengawetan yang luar biasa. Profesor Siro Grimaldi menyatakan bahwa hosti tersebut merupakan fenomena unik dalam ilmu pengetahuan. Penyelidikan tahun 1922 mengukuhkan bahwa hosti tetap utuh dan terjaga.
  • Pada tahun 1950, hosti dipindahkan ke ciborium yang lebih mahal namun dicuri lagi pada tahun 1951, kali ini pencuri hanya mengambil wadahnya. Hosti kemudian disegel dalam ciborium perak.
  • Hosti tetap utuh dan bersinar selama lebih dari 250 tahun, menunjukkan bahwa mereka masih benar-benar Tubuh Kristus. Hosti ini telah dihormati di Basilika St. Fransiskus di Siena selama lebih dari 250 tahun.

Hosti yang ajaib ini ditampilkan kepada publik setiap tanggal 17 setiap bulan dan pada pesta Corpus Christi. Banyak tokoh penting menghormati hosti ini, termasuk St. John Bosco, Paus John XXIII, Paus Pius X, Benediktus XV, Pius XI, dan Pius XII.

Mukjizat 4: Miracle of Santarém

St Isabel and Santarem eucharistic miracle – My Catholic journey

Lokasi: Santarém, Portugal

Pada tanggal 16 Februari 1266, seorang wanita muda di Santarém yang cemburu terhadap suaminya berkonsultasi dengan seorang dukun yang menyuruhnya mencuri hosti yang dikonsekrasi untuk digunakan sebagai ramuan cinta. Wanita itu mencuri hosti dan menyembunyikannya dalam kain linen yang segera bernoda darah. Ketakutan, ia pulang dan menemukan bahwa darah mengalir dari hosti. Ia menyimpan hosti di laci kamar tidurnya, dan pada malam itu laci tersebut memancarkan sinar terang seperti siang hari.

Suaminya yang juga menyadari fenomena tersebut, memaksa istrinya untuk mengaku. Keesokan harinya, mereka memberi tahu pastor yang kemudian mengembalikan hosti ke Gereja St. Stephen dalam prosesi khidmat. Hosti tersebut berdarah selama tiga hari berturut-turut dan kemudian ditempatkan dalam relikwi yang terbuat dari lilin lebah. Pada tahun 1340, mukjizat lain terjadi ketika tabernakel dibuka dan ditemukan bahwa wadah lilin lebah telah hancur dan digantikan oleh vas kristal berisi darah bercampur lilin. Pada abad ke-18, hosti yang sakral ini pun disimpan di takhta Ekaristi di atas altar utama.

Gereja St. Stephen sekarang dikenal sebagai Kuil Mukjizat Suci. Selama berabad-abad, hosti ini beberapa kali mengeluarkan darah baru dan dalam beberapa kasus, berbagai gambar Tuhan terlihat dalam Hosti. Setiap tahun sejak mukjizat tersebut terjadi, pada hari Minggu kedua bulan April, relikwi berharga ini diarak dari rumah pasangan tersebut ke Gereja St. Stephen. Rumah pasangan itu menjadi kapel pada tahun 1684.

Eucharistic Miracle of Santaram, Portugal - 1247

Temuan Ilmiah: Penelitian ilmiah berkala telah memvalidasi bahwa darah yang ada pada hosti tersebut berasal dari manusia. Selama berabad-abad, hosti tersebut tetap tidak rusak. Tes secara konsisten mengkonfirmasi keberadaan darah yang terus menerus, suatu fenomena yang tidak dapat dijelaskan oleh ilmu pengetahuan modern.

Mukjizat 5: Miracle of Tixtla

Lokasi: Tixtla, Meksiko

Pada 21 Oktober 2006, sebuah hosti yang dikonsekrasi mengeluarkan zat merah selama Perayaan Ekaristi di Tixtla, Keuskupan Chilpancingo-Chilapa. Kejadian ini bermula ketika Pastor Leopoldo Roque mengundang Pastor Raymundo Reyna Esteban untuk memimpin retret spiritual di Paroki St. Martin of Tours. Saat Pastor Leopoldo dan seorang biarawati mendistribusikan Komuni, hosti yang dipegang biarawati itu mulai mengeluarkan zat merah. Uskup Alejo Zavala Castro membentuk Komisi Teologi untuk menyelidiki kejadian tersebut. Pada Oktober 2009, ia mengundang Doktor Ricardo Castañón Gómez untuk memimpin penelitian ilmiah untuk melakukan verifikasi atas kejadian tersebut.

PANNELLO Tixtla_300x400 1

Temuan Ilmiah:

  • Ada filamen tipis dari jaringan di tengah hosti yang mengeluarkan darah. Tes histokimia menunjukkan jaringan jantung. Jaringan tersebut tampaknya terintegrasi dengan hosti, yang secara ilmiah tidak dapat dijelaskan.
  • Jaringan jantung tersebut hidup. Kehadiran sel darah merah aktif dan sel darah putih/makrofag yang dalam proses penyembuhan ditemukan dalam pemeriksaan. Jaringan seharusnya segera mati setelah terputus dari tubuh dan sistem peredaran darahnya, jadi keberadaan jaringan hidup dan darah (setelah tiga bulan, waktu antara mukjizat dan tes) tidak dapat dijelaskan secara ilmiah.
  • Jaringan tersebut mengeluarkan darah segar dari hosti, baik luar dan dalam. Darah di bagian luar hosti telah dipastikan pada tahun 2006, sementara darah di dalam hosti dipastikan segar pada tahun 2010 (tahun di mana analisa dilakukan). Tekanan aliran alami dari dalam ke luar, yang secara ilmiah tidak dapat dijelaskan.
  • Materi DNA berasal dari manusia, tetapi tidak ada profil yang sesuai dan karena kita juga tidak memiliki profil DNA Yesus Kristus.

Penutup

Setiap mukjizat adalah kesaksian tentang Kehadiran Nyata Kristus dalam Ekaristi. Dari Mukjizat Lanciano yang kuno hingga Mukjizat Tixtla yang modern, peristiwa ilahi ini melintasi berabad-abad, budaya, dan geografi, namun semuanya mengarah pada kebenaran yang sama: Yesus Kristus benar-benar hadir dalam Ekaristi. Biarlah mukjizat Ekaristi ini menginspirasi kita, memperdalam pemahaman kita, dan memperkuat iman kita. Semoga kita selalu menghargai karunia ilahi ini dan membiarkannya mengubah kehidupan dan komunitas kita, membawa kita lebih dekat ke hati Kristus dan menjadikan kita cerminan sejati dari cinta dan kehadiran-Nya di dunia.

Sharing Questions

  1. Setelah membaca bahan hari ini, apakah ada hal baru yang kalian pelajari? Bagaimana bahan hari ini mengubah (atau tidak mengubah) keyakinan kalian mengenai tubuh dan darah Yesus Kristus?
  2. Kalau kalian menjadi saksi mata dari salah satu mukjizat di atas, bagaimana kira-kira reaksi kalian?
  3. Apakah kalian pernah merasakan kehadiran Kristus secara nyata saat menerima Ekaristi? Bagaimana pengalaman itu mempengaruhi iman dan kehidupan kalian?

Reference