Sesi 36 - Week of 30 June 2024

Mengenal Gembala Kita


Intro

Tahun ini kita mendengar kabar baik bahwa Paus Fransiskus akan berkunjung ke Singapura di bulan Sep yang akan datang. Terakhir kali Singapura dikunjungi oleh seorang Paus adalah di tahun 1986 ketika Paus Yohanes Paulus II datang kesini sebagai Paus pertama yang menginjakkan kaki ke Singapura dan merayakan Misa di National Stadium yang dihadiri 70.000 orang. Dalam CG hari ini kita akan belajar lebih dalam tentang posisi dan peran Paus di dalam gereja Katolik sehingga kita dapat lebih memahami dan menghargai gembala kita yang telah dipilih Tuhan untuk menjalani tugas ini.

Paus Pertama dan Suksesi Apostolik

Kepala Gereja Katolik di dunia dipanggil dengan sebutan Paus (dari bahasa Yunani pappas, atau bahasa Italia papa, panggilan akrab seorang anak kecil terhadap ayahnya) karena otoritasnya yang superior dan karena dilaksanakan dengan cara yang paternal, mengikuti teladan Yesus Kristus.

Dan Aku berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga (Matius 16:18-19). Setiap tanggal 22 Februari, Gereja Katolik memperingati Pesta Tahta Santo Petrus.

Kita tidak dapat menyangkal bahwa Tahta Santo Petrus memiliki kewibawaan yang lebih daripada yang lain, karena Tahta ini merupakan tahta yang ditinggalkan Yesus untuk gereja-Nya dan Yesus menjamin bahwa Tahta ini tidak akan dikuasai oleh alam maut (lihat Matius 16:18-19). Bahkan sejak semula, Tahta di Roma menjadi Tahta yang utama karena di sanalah ada pengganti Petrus.

Ketika kita mencoba melihat dalam Kitab Suci, jelas bahwa jabatan Petrus dan para rasul yang lain harus diwariskan. Mengapa? Karena Gereja harus bertahan sepanjang masa untuk mewartakan kabar baik (Mat 28:16-20). Kita tahu bahwa para rasul tidak mungkin dapat bertahan selamanya karena mereka manusia tetapi Gereja harus bertahan. Oleh karena itulah jabatan Petrus dan para rasul diteruskan kepada pengganti mereka yaitu Paus, Uskup dan para Imam. Kita juga mengetahui bahwa Gereja dibangun atas dasar para rasul dengan Petrus sebagai kepala para rasul. Yesus pernah menekankan pentingnya Pondasi dan kita tahu bahwa Gereja dibangun dengan dasar yang teguh. Oleh karena itu, secara logika, jelas bahwa Jabatan Petrus dan para rasul harus diwariskan, karena Pondasi itu harus tetap mendasari Gereja agar Gereja tetap kokoh berdiri.

Gereja itu bersifat Apostolik di mana gereja itu harus menunjukkan ciri-ciri rasuli karena dibangun di atas para Rasul dengan Kristus sebagai batu Penjurunya. Tentu saja dengan Petrus sebagai kepala dewan para rasul seperti yang Yesus sendiri kehendaki. Konsekuensi dari gereja yang mempertahankan sifat yang Apostolik adalah mempunyai suksesi apostolik yang artinya diwariskan dari para Rasul kepada murid-murid mereka. Dengan adanya suksesi Apostolik maka kedudukan para rasul dan Petrus sebagai kepala dewan para rasul dapat tergantikan sehingga kelangsungan Gereja dapat terjamin sesuai kehendak Yesus sendiri kepada Gerejanya.

Gereja yang mempertahankan suksesi Apostolik, memiliki ciri-ciri antara lain memiliki kesatuan dalam hal iman, ajaran, tata ibadat, hirarki, dll di manapun komunitas itu berada, di mana Gereja yang sekarang sama seperti Gereja pada masa Bapa-Bapa Gereja dan akan tetap sama sampai kepada akhir zaman.

Paus juga menjabat sebagai Uskup Roma. Kenapa harus di Roma? Petrus dan Paulus (para sokoguru jemaat) ingin ke Roma karena itu adalah kehendak Yesus sendiri: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kis 1:8). Ujung bumi menurut pemahaman orang dahulu (para penulis Injil) adalah Roma karena saat itu Roma adalah pusat kekaisaran Romawi dan jika Injil bisa sampai ke ujung bumi (Roma) maka niscaya agama Kristiani akan mudah mencapai tempat-tempat lain di seluruh dunia.

Mungkin inilah yang memicu keretakan di dalam Gereja karena kekaisaran Romawi kemudian terbagi dua sehingga ada 2 kota Roma, yaitu Roma (old Rome) – pusat Gereja Katolik, dan Konstantinopel (new Rome) – pusat Gereja Ortodoks. Tetapi Konsili Konstantinopel I menegaskan bahwa Roma adalah Tahta pertama: “The bishop of Constantinople shall have the primacy of honor after the bishop of Rome, because his city is New Rome” (canon 3 [A.D. 381]).

Rasul-rasul yang kudus (Petrus dan Paulus), setelah mendirikan dan membangun Gereja Katolik di Roma, menyerahkan kursi keuskupan kepada Linus. Paulus menjelaskan tentang Linus dalam surat kedua kepada Timotius (2 Timotius 4:21). Linus kemudian digantikan oleh Anacletus, dan setelahnya, pada urutan ketiga dari para Rasul, Clement diangkat sebagai Uskup. Clement telah bertemu muka dengan para Rasul dan bersama-sama dengan mereka. Boleh dikatakan bahwa dia telah mendengar khotbah para Rasul dan menyaksikan tradisi-tradisi mereka dengan mata kepalanya sendiri. Dan tidak hanya dia, karena masih ada banyak lagi murid yang lain yang telah diajari langsung oleh para Rasul. Dari Paus pertama hingga sekarang, Gereja Katolik telah diberkati dengan 266 Paus.

Paus Fransiskus dan karya-karyanya

Paus Fransiskus adalah simbol kerendahan hati dan kesederhanaan. Sebagai pemimpin rohani dari 1,3 miliar orang Katolik di seluruh dunia, Paus sangat terkenal dengan kasihnya yang begitu besar untuk orang miskin dan yang membutuhkan. Dia juga sangat vokal berbicara tentang keadilan sosial dan perdamaian dunia. Dia selalu menekankan pentingnya menjadi Gereja yang membuka tangan dengan lapang untuk semua orang dan berbelas kasih. Dia mengatakan Gereja adalah rumah sakit untuk orang-orang berdosa dan bukan museum untuk para Kudus. Paus Fransiskus juga telah melakukan banyak kemajuan untuk mereformasi birokrasi di dalam Gereja dan mengutamakan dialog antar agama.

Jorge Mario Bergoglio adalah nama asli Paus Fransiskus yang lahir pada tahun 1936 dari keluarga keturunan Italia yang menjadi imigran di Buenos Aires, Argentina. Dia adalah Paus ketiga yang bukan orang Italia dan yang pertama dari

Amerika Latin. Sebelum memutuskan untuk menjadi imam dan masuk seminari Society of Jesus (Jesuit) di tahun 1958, dia bekerja sebagai teknisi kimia. Dia ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1969 di usia 33 tahun, lalu di tahun 1998 dia menjadi Uskup Buenos Aires menggantikan Uskup sebelumnya yang meninggal dunia.

Di tahun 2001, dia dipilih menjadi Kardinal. Dia menghimbau umatnya di Buenos Aires untuk tidak menghabiskan uang untuk pergi ke Roma menghadiri pentahbisannya sebagai Kardinal, dan menyumbangkan uang tersebut untuk orang miskin. Memang sejak dia menjadi Uskup Buenos Aires, dia selalu mengunjungi bagian-bagian kota yang penuh dengan orang miskin dan sakit.

Dia dipilih menjadi Paus pada tanggal 13 Maret 2013, setelah 5 putaran voting yang dilakukan selama 2 hari. Sejak pelantikannya, Paus Fransiskus terus memperlihatkan kasih dan perhatiannya bagi kaum miskin dan dia tetap mempraktekkan gaya hidup sederhana yang sesuai dengan nama yang dia pilih dari Santo Fransiskus Asisi yang menjadi pelindung untuk orang miskin.

Karya-karya Paus Fransiskus yang sudah dikeluarkan sampai saat ini antara lain:

  1. ‘Lumen Fidei’ (The Light of Faith) – Ensiklik pertama yang dikeluarkan Juni 2013 (3 bulan setelah menjadi Paus) yang mengajarkan tentang iman dan relevansinya untuk dunia saat ini yang sudah menolak iman.
  2. ‘Laudato Si’ (Praise Be to You) – Ini adalah ensikliknya yang kedua yang ditujukan bagi semua orang yang hidup di dunia tentang pentingnya menjaga planet ini yang adalah rumah kita bersama.
  3. ‘Evangelii Gaudium’ (The Joy of the Gospel) – Anjuran Apostolik (Apostolic Exhortation) yang membahas tentang tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini dan peranan Gereja dalam mengatasinya. Di dalam dokumen ini, Paus menekankan tema “Gereja yang membuka diri dan merangkul semua orang”, “komunitas yang terlibat aktif dan saling membantu”, “mencari domba yang hilang” dan “melakukan semua dengan kasih”. Intinya Gereja yang menjadi misionaris dan membantu semua orang tanpa terkecuali untuk merasakan kasih Tuhan dan mendapatkan sambutan hangat untuk menjadi anggota Gereja.
  4. ‘Fratelli Tutti’ (All Brothers) – Di tahun 2020 ketika dunia sedang dilanda pandemi Covid-19, Paus mengeluarkan surat ensiklik ini yang berbicara tentang persaudaraan dan pertemanan. Dia mengecam banyak keburukan dalam masyarakat modern seperti keegoisan, segala sesuatu yang berlebihan, rasis, xenofobia (takut pada orang-orang dari negara lain), prasangka buruk terhadap orang-orang difabel, dan penindasan hak-hak wanita dan kelompok marginal. Paus sangat mengecam perang dan dia menghimbau untuk pembersihan semua senjata nuklir. Para politikus haruslah mengutamakan kepentingan masyarakat umum. Dia mengutip dokumen yang dia tulis bersama dengan Imam Besar dari Al-Azhar, Ahmad Al-Tayyib, ketika Paus berkunjung ke Abu Dhabi, yang mengandung unsur-unsur Kristiani dan Islam tentang pentingnya mempertahankan dan mengajarkan nilai-nilai persaudaraan di dalam masyarakat.

Kunjungan Paus ke Singapura

Logo di atas adalah logo resmi untuk kunjungan Paus ke Singapura di bulan September nanti. Di dalam logo itu, ada elemen-elemen dari iman Katolik kita, yaitu Salib, kesatuan (unity) dan harapan (hope).

Unity – kita sebagai umat Allah membentuk Gereja. Sebagai satu tubuh di dalam Kristus, kita bersatu dengan Kristus yang menjadi kepala, Raja dan Allah kita.

Hope – di tengah-tengah dunia yang penuh dengan keburukan ini, harapan kita di dalam Kristus memberikan kita kekuatan dan tujuan, serta menjadi penerang kita untuk menemukan kasih dan rahmat Allah.

Salib – bentuknya yang menyerupai monstrans mengingatkan kita akan Kristus yang memberikan diri-Nya untuk dunia. Dan bentuknya yang juga menyerupai bintang mengingatkan kita akan bintang yang menjadi penunjuk bagi para majus ke tempat Yesus dilahirkan. Salib ini menggabungkan kesatuan dengan harapan.

Kunjungan Paus ke Singapura ini bertujuan untuk membangkitkan kembali iman kita, menguatkan kasih kita kepada Tuhan dan memberi kita semangat untuk menyebarkan kepada semua orang apa yang mendasari pengharapan kita, seperti tertulis di 1 Pet 3:15 “Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat,…”

Pertanyaan Sharing

  1. Apa pandanganmu tentang Gereja yang membuka diri untuk semua orang tanpa terkecuali? Sharingkan pengalamanmu merasa disambut/diterima atau sebaliknya tidak disambut/diterima di dalam Gereja.
  2. Sharingkan bagaimana persaudaraan di dalam komunitas membuatmu menjadi lebih dekat dengan Tuhan.
  3. Hal apa yang membuat kalian excited dengan kunjungan Paus ke Singapura?

Untuk mendoakan intensi di bawah ini dalam doa penutup

For our Holy Father, Pope Francis, and the Universal Church, that his Apostolic Visit to Indonesia, Papua New Guinea, Timor-Leste, and Singapore may inspire us to bring the joy of the Gospel to all peoples, renew and strengthen our faith, convert hearts, foster unity, and bring hope to humanity. Amen.

Referensi