Apologetik: Peranan Bunda Maria dalam mukjizat di Kana


Intro

Happy New Year! Semoga tahun yang baru ini membawa banyak berkat untuk kita semua!

Di awal tahun ini kita mau membahas tentang mukjizat karena pastinya kita berharap banyak mukjizat akan terjadi dalam hidup kita di tahun ini. Mukjizat atau Miracle berasal dari bahasa Latin miraculum yang artinya “sesuatu yang sangat mengagetkan/mencengangkan”. Di dalam konteks Kitab Suci, mukjizat adalah sesuatu yang terjadi kepada manusia karena intervensi dari Allah. Banyak mukjizat yang diceritakan dalam Kitab Suci tetapi mukjizat yang akan kita bahas hari ini terjadi berkat perantaraan satu orang manusia yaitu Bunda Maria.

Bahan

Perkawinan di Kana (Yohanes 2:1-11)
Yoh 2:1 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;

Yoh 2:2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.

Yoh 2:3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: “Mereka kehabisan anggur.”

Yoh 2:4 Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.”

Yoh 2:5 Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!”

Yoh 2:6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.

Yoh2:7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: “Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air.” Dan merekapun mengisinya sampai penuh.

Yoh 2:8 Lalu kata Yesus kepada mereka: “Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta.” Lalu merekapun membawanya.

Yoh 2:9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya ia memanggil mempelai laki-laki,

Yoh 2:10 dan berkata kepadanya: “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.”

Yoh 2:11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

Mari kita lihat ayat dari Yoh 2:1-5. Dari ayat-ayat di atas terlihat jelas bahwa Maria membuat permohonan kepada Yesus dengan mengatakan “Mereka kehabisan anggur”. Dan Yesus mengerti ini adalah sebuah permohonan dan bukan sekedar pemberitahuan, sehingga Dia mengatakan “Mau apakah engkau dari pada-Ku, Ibu? Saat-Ku belum tiba”. Hal ini adalah sama saja dengan mengatakan “Mengapa engkau (Ibu Maria) meminta Aku untuk melakukan sesuatu [mukjizat], yang belum saatnya Aku lakukan?” Percaya dan tahu akan Putera-Nya, maka Bunda Maria bukan memohon kepada para pelayan, namun memerintahkan kepada para pelayan untuk melakukan apapun yang dikatakan oleh Yesus.

Bunda Maria adalah satu-satunya orang yang pernah dilahirkan di dunia ini yang berkumpul dengan Yesus setiap hari sejak di kandungan sampai sekitar 30 tahun. Kalau ada orang yang paling mengerti Yesus maka orang itu sudah pasti adalah Bunda Maria. Coba kita renungkan jika kita yang mengklaim telah menerima Roh Kudus dapat mengerti ajaran Yesus dan apa yang dilakukan oleh Yesus, maka terlebih lagi Bunda Maria, sang mempelai Roh Kudus. Bunda Maria telah mengandung Sang Sabda, hidup bersama-sama dengan Sang Sabda selama 30 tahun, setiap hari mengasihi Sang Sabda, sehingga Sabda tersebut menyatu dalam kehidupannya, perkataannya, perbuatannya, dan seluruh keberadaan dirinya. Bunda Maria sungguh mengenal dan memahami ajaran dan kehendak Yesus sehingga apa yang dipikirkan, dilakukan dan diminta oleh Bunda Maria senantiasa sesuai dan sejalan dengan kehendak Yesus.

Dengan fakta ini, kita harus mengakui, bahwa Bunda Maria dan Yesus mempunyai hubungan yang begitu dekat, begitu murni, saling membagi, sehingga keduanya dapat mengatakan “ini aku, aku milikmu“. Yesus sendiri, sebagai manusia dalam kebudayaan Yahudi, menghormati dan taat kepada orang tuanya. Ini dicatat dalam Injil Lukas, “Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.” (Lk 2:51-52)

Mungkin penjelasan dari beberapa Bapa Gereja dapat lebih membantu kita memahami perbuatan Yesus dalam kisah ini. St. Krisostomus mengatakan: ” Meskipun Ia [Yesus] menjawab demikian, namun Ia mengabulkan doa ibu-Nya, sehingga Ia dapat menghormatinya dan tidak tampak mengeraskan hati terhadapnya, ataupun juga mempermalukan dia di hadapan begitu banyak orang yang hadir.” Dan Euthymus mengatakan, “Betapa besar Yesus menghormati Maria adalah jelas dari banyak kejadian, termasuk juga di sini, bahwa Ia memenuhi permintaannya.”

Mengenal Keilahian Yesus melalui Bunda Maria

Tindakan Bunda Maria yang meminta Yesus untuk menolong tuan rumah yang kehabisan anggur sangatlah tepat. Hal itu menggambarkan bahwa Bunda Maria sangat mengenal dan memahami Yesus, bahwa Yesus dapat melakukan segala hal, bahkan yang mustahil sekalipun. Bunda Maria juga mengatakan kepada para pelayan, “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!” (Yoh 2:5). Ayat tersebut menggambarkan peran Bunda Maria sebagai perantara antara Yesus dan pelayan, dan bahkan peran itu berlanjut hingga saat ini, di mana Bunda Maria juga menjadi perantara doa kita kepada Yesus.

Nah, lalu apa yang dikatakan dan dilakukan Yesus? Kita semua tahu bahwa akhirnya Yesus mengadakan mukjizat mengubah air menjadi anggur, mukjizat pertama yang dibuat oleh Yesus sepanjang karya-Nya di dunia. Namun awalnya Yesus menjawab, “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.” (Yoh 2:4). Hmmm, kira-kira kenapa, ya, Yesus mengatakan hal itu?

Sebenarnya tindakan Yesus merupakan bentuk ketaatan seorang anak kepada ibunya. Jika kita refleksikan kembali, tanggapan Yesus memang tampaknya seperti ungkapan protes namun sebenarnya itu menunjukkan rasa hormat Yesus yang besar kepada Bunda Maria. Mukjizat ini menunjukkan keilahian Yesus dan keinginan Dia untuk memenuhi kebutuhan umat-Nya. Apa yang dilakukan Yesus sejalan dengan kehendak Bapa. St. Bernardus, salah satu Bapa Gereja, mengatakan, “Saya melihat dengan jelas bahwa Yesus mengatakan, “Mau apakah engkau daripadaKu, ibu”, bukan karena Ia memarahi/menegur, atau mau mengaburkan kesederhanaan hati ibu-Nya yang merendah, namun karena demi kita, sehingga apa yang menjadi perhatian orang tua menurut daging janganlah membuat kita yang sudah percaya, menjadi kuatir.” Sebab Yesus nyatanya taat kepada ibu-Nya, dan untuk menghormatinya, Ia melakukan mukjizat itu.

Bunda Maria sangat berperan dalam rencana keselamatan Allah. Seringkali kita khawatir akan banyak hal, takut akan masa depan dan lalu menutup diri akan kekurangan-kekurangan dalam diri kita. Tapi, dari peristiwa pesta perkawinan di Kana kita dapat belajar beberapa hal.

1. Kemuliaan Tuhan sungguh hadir. Mukjizat di Kana membuat murid-Nya percaya bahwa Yesus sungguh-sungguh Tuhan.

2. Kepercayaan bahwa Tuhan akan menyelamatkan. Bunda Maria telah membuktikan sendiri betapa Tuhan tidak akan membiarkan kita yang menaruh pengharapan kepadaNya menjadi kecewa.

 

Kesimpulan

Kita semua dapat belajar dari Bunda Maria. Bunda Maria tahu dan percaya akan keilahian Yesus. Yesus selalu memiliki cara dan waktu-Nya sendiri untuk mengadakan suatu mukjizat. Namun Bunda Maria memperlihatkan bahwa jawaban dan pertolongan Yesus tidak akan pernah terlambat. Berkat-Nya selalu cukup tersedia bagi kita, tepat pada waktuNya. Kepercayaan Bunda Maria kepada Yesus menghancurkan segala kekhawatiran dan melengkapi kekurangan yang ada dalam diri kita.

Sharing Questions

  1. Cerita tentang 1 mukjizat yang paling berkesan atau berdampak paling besar yang kamu alami di tahun 2023!
  2. Bayangkan dirimu di posisi pelayan yang mendapat perintah yang tidak masuk akal dari Yesus. Apa yang akan kamu lakukan jika kamu di posisi itu? Apakah kamu pernah mengalami situasi dimana pesan yang kamu dapatkan dari Yesus susah untuk diterima secara logika?

    Catatan: Yesus menyuruh pelayan-pelayan mengisi tempayan dengan air. Tempayan itu biasanya dipakai untuk menaruh air untuk pembasuhan ketika baru datang ke suatu pesta. Perintah Yesus pastinya terdengar aneh menyuruh mengisi tempayan ketika pesta sudah berlangsung bahkan mungkin sudah di penghujung acara. Apalagi menyuruh menyedok air dari sana untuk dikasih minum kepada pemimpin pesta.

  3. Cerita tentang devosi kepada Bunda Maria yang pernah kamu lakukan dan buah-buah dari devosi tersebut.

Reference

https://www.imankatolik.or.id/Aplogetik_Bunda_Maria_Perkawinan_di_Kana.html https://www.katolisitas.org/peran-maria-dalam-mukjizat-di-kana/ https://www.youcat.id/article/mengenal-keilahian-yesus-melalui-bunda-maria/ https://www.imankatolik.or.id/alkitabq.php?q=Yoh2:1-11; catholicproductions.com/blogs/blog/the-wedding-at-cana-and-jesus-response-to-mary