Sesi 20 - Week of 31st Mar 2019

Pemakaian Gambar / Patung dalam Gereja Katolik


Intro

Dalam CG hari ini kita akan membahas tentang pemakaian gambar/patung dalam Gereja Katolik – sebuah topik hangat yang sering menjadi bahan perdebatan dengan tetangga kita dari Protestan.

Bahan

Perbedaan Pandangan Tentang 10 Perintah Allah

Salah satu pendiri gereja Seventh Day Adventist menulis buku berjudul “What’s Behind The New World Order?” yang mengklaim gereja Katolik berada di belakang susunan dunia baru ini. Gereja Katolik dianggap sebagai binatang yang tertulis di kitab Wahyu bab 17 dan buku ini menuliskan tanda-tanda untuk membuktikan klaim di atas. Satu tanda yang akan kita bahas hari ini adalah tentang pengubahan pada 10 Perintah Allah. Gereja Katolik dituduh telah merubah Perintah Allah yang ke-2 karena memperbolehkan penyembahan gambar/patung.

Sekarang mari kita kembali ke Kitab Suci untuk membaca tentang 10 Perintah Allah di kitab Ulangan bab 5 dan kitab Keluaran bab 20. Jika kita bandingkan 10 Perintah Allah dalam Gereja Katolik dan Protestan, yang paling berbeda adalah cara pembagiannya. Sayangnya di Kitab Suci tidak tertulis jelas bagaimana kita harus membagi/menomori perintah-perintah Allah tersebut.

Menurut gereja Katolik pembagiannya adalah sebagai berikut:

Perintah 1

[table “” not found /]

Perintah 2

[table “” not found /]

Perintah 3

[table “” not found /]

Dan seterusnya…

Pembagian ini dipelopori oleh Santo Agustinus dalam tulisannya mengenai kitab Keluaran.

Sementara dalam gereja Protestan, pembagiannya adalah sebagai berikut:

Perintah 1

[table “” not found /]

Perintah 2

[table “” not found /]

Perintah 3

[table “” not found /]

Dan seterusnya…

Dengan menggabungkan ayat 6-10 menjadi satu, gereja Katolik dituduh telah mengubah Perintah Allah dan menutup-nutupi Perintah Allah yang melarang penyembahan kepada gambar atau patung.

Penjelasan Tentang Pemakaian Gambar/Patung Dalam Kitab Suci

Sekarang coba kita renungkan pertanyaan ini: “Apakah Tuhan melarang kita membuat patung atau melarang kita menyembah patung?” Jika Tuhan melarang kita menyembah patung, maka ini sejalan dengan perintah 1 dalam gereja Katolik, dimana ayat 7-10 adalah satu kesatuan.

Jika Tuhan melarang membuat patung tanpa peduli alasannya, maka ini bertentangan dengan ayat-ayat lain di Kitab Suci. Di Kitab Keluaran 25:18-21, Tuhan meminta Musa membuat dua patung malaikat (cherubim) untuk ditaruh di atas Tabut Perjanjian.  Kemudian di kitab Bilangan 21:8-9, Tuhan meminta Musa membuat patung ular tembaga yang ditaruh di tiang supaya orang-orang yang digigit ular bisa melihat ke patung ular tersebut dan sembuh. Memang patung ular tersebut kemudian dihancurkan oleh raja Hezekiah karena orang-orang Israel telah menyembah patung tersebut sebagai allah.

[table “” not found /]

Ingat kembali dalam Injil, Yesus membandingkan diri-Nya dengan ular tembaga ini.

[table “” not found /]

Dalam Perjanjian Lama, juga diceritakan bahwa di dalam ruang belakang Bait Allah terdapat dua patung malaikat besar (10 hasta tingginya) dan Solomo mendekorasi tembok-tembok Bait Allah dengan gambar malaikat, pohon palem dan bunga (1Raja-Raja bab 6). Dalam pembuangan di Babel, nabi Yehezkiel mendapatkan mimpi dari Tuhan tentang desain Bait Allah yang baru dimana terukir banyak gambar malaikat dan pohon palem (Yeh 41:17-25).  Ayat-ayat ini mendukung pernyataan bahwa Tuhan tidak melarang pembuatan gambar/patung.

Penjelasan Tentang Pemakaian Gambar/Patung Dalam Gereja Katolik

Dalam Konsili di Trent (1545-1563), Gereja Katolik mengeluarkan pernyataan resmi tentang gambar/ patung, seperti tertulis di bawah:

The images of Christ and of the Virgin Mother of God, and of the saints are to be had and retained particularly in churches, and due honor and veneration are to be given them; not that any divinity or virtue is believed to be in them on account of which they are to be worshipped, or that anything is to be asked of them, or that trust is to be reposed in images, as was of old by the Gentiles, who placed their hopes in idols; but because the honor which is shown them is referred to the prototypes which these images represent; so that we through the images which we kiss…or bend the knee, adore Christ and venerate the saints, whom they represent. [The Canons & Decrees of the Council of Trent (TAN Books, 1978) p. 215-6]

Gereja tidak mengharuskan umatnya untuk berlutut atau berdoa di depan gambar/patung. Gereja juga tidak memperbolehkan umatnya berdoa kepada gambar/patung. Tetapi Gereja memperbolehkan umatnya untuk menghormati (venerate) gambar/patung selama penghormatan itu ditujukan kepada Kristus dan santo-santa-Nya.

Ada beberapa orang yang mungkin menolak memberikan penghormatan kepada gambar/patung santo-santa karena menurut mereka penghormatan itu hanya boleh ditujukan kepada Tuhan dan tidak kepada santo-santa termasuk Bunda Maria. Pemikiran ini berdasarkan ayat di 1 Tim. 1:17

[table “” not found /]

Penolakan ini karena mereka tidak mengerti perbedaan antara penghormatan mulia/penyembahan (divine honor – yang ditujukan hanya bagi Allah) dan penghormatan biasa yang ditujukan kepada manusia. Menurut Kitab Suci, umat Israel bersujud di hadapan raja Daud untuk menghormati dia.  Obaja sujud di depan nabi Elia karena menghormati dia sebagai nabi yang diutus Allah.  Dalam 10 Perintah Allah, kita diwajibkan untuk menghormati orang tua kita. Bahkan Yesus juga mematuhi perintah ini.

Gereja memperbolehkan kita menghormati santo-santa dan gambar/patung mereka selama penghormatan itu sama seperti kita menghormati manusia lain.

[table “” not found /]

Kesimpulan

Gereja Katolik tidak pernah mengubah 10 Perintah Allah, khususnya perintah ke-2 seperti yang diklaim oleh buku di atas. Penomoran perintah Allah dalam gereja Katolik memang berbeda dengan gereja Protestan, tetapi ini disebabkan oleh perbedaan tradisi dan bukan sengaja untuk merubah perintah Allah tersebut. Jika perbedaan nomor ini dianggap sangat penting, lalu bagaimana dengan Yesus yang merubah 10 Perintah Allah menjadi 2 seperti tertulis di Matius bab 22.

[table “” not found /]

Gereja sangat melarang penyembahan kepada gambar, patung dan bahkan santo-santa itu sendiri  karena ini dianggap penyembahan berhala dan melanggar perintah nomor 1.  Untuk umat Kristiani, patung Yesus di salib seharusnya tidak hanya dianggap sekedar patung, tetapi sebagai peringatan akan kurban Yesus yang sungguh besar demi keselamatan kita dan pesan-Nya bagi kita:

[table “” not found /]

Pertanyaan Sharing

  1. Bayangkan jika kamu ditanya mengapa kamu menyembah gambar/patung di Gereja, bagaimana kamu akan menanggapinya?
  2. Sharingkan pengalamanmu memakai gambar/patung untuk membantu pertumbuhan imanmu, misalnya supaya lebih fokus dalam berdoa atau lebih bisa merasakan kehadiran Tuhan, dsb.
  3. Apa hal menarik yang pernah kamu baca / lihat tentang gambar/patung yang dipakai dalam Gereja Katolik? (misalnya: gambar/patung Kerahiman Ilahi dibuat sesuai dengan pesan Yesus kepada Santa Faustina)

Referensi