Facilitator?
(error)
Jawaban untuk fasil akan ditampilkan

Sesi 59 - Week of 31 Jan 2021

Classification of Liturgical Days in the Roman Rite


Intro

Teman-teman AmoreDio pasti sudah sering mendengar tentang hari raya peringatan, hari pesta santo santa, hari raya wajib, dll. Di bulan ini kita sudah belajar banyak tentang liturgi. Bahan CG kali ini terbagi atas 2 topik, dimana kita mau belajar dan menelaah lebih detil lagi tentang : 1) klasifikasi hari-hari liturgi kita dan 2) hari raya wajib misa.

Selain untuk menambah pengetahuan iman kita, tentu saja dengan mengetahui lebih dalam tentang hal ini, kita dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari kita, seperti dalam memprioritaskan hari-hari yang penting di kalender tahunan kita. Mengerti pentingnya hari-hari tersebut sangat membantu kita untuk lebih mengenal dan hidup lebih dekat lagi kepada Tuhan kita.

Main topic 1 : Feast days

Klasifikasi hari-hari liturgi dalam Roman Rite ini memiliki 2 tujuan. Tingkatan (rank) hari-hari ini menunjukan beberapa spesifik point misalnya bagaimana menyelengarakan misa kudus, contohnya : misa di hari solemnity (bhs indo: hari raya) akan mengikutsertakan pengunaan ucapan Gloria in Excelsis dan Creed (syahadat). Sementara misa di hari Feast (bhs indo : pesta) akan menggunakan Gloria, tetapi tidak ada syahadat. Sedangkan di misa kudus di hari memorial (bhs indo : peringatan) tidak mengikutsertakan keduanya.

Tujuan yang lain adalah untuk menentukan ketika ada 2 hari liturgi yang jatuh pada hari yang sama, bagaimanakah perayaan misa akan ditentukan.

Taukah kamu, kalau setiap harinya di dalam kalender liturgi Katolik kita itu memiliki tingkatan (rank) masing- masing. 5 tingkatan dalam Ordinary Form of Roman Rite adalah seperti dibawah ini (urutan dari yang paling penting) :

1. SOLEMNITY

Solemnity adalah hari raya yang paling penting. Di hari-hari ini kita mengingat dan merayakan event-event dari kehidupan Yesus atau Maria atau Santo-santa yang memiliki peranan penting dalam Gereja, baik Gereja Universal maupun di dalam komunitas lokal (termasuk juga hari Minggu).

Seperti yang sudah kita baca di atas, perayaan misa kudus di hari solemnity ini akan menggunakan Gloria dan Creed, juga terkadang akan menggunakan dupa, processional-, recessional hymn dan perayaan masuk atau perayaan keluar. Di luar masa Adven, Puasa dan Paskah, jika solemnity perayaan penting jatuh di hari Minggu, maka akan dirayakan sebagai pengganti hari Minggu tersebut.

Solemnity tidak lah sama dengan Holy days of obligation (hari raya wajib misa). Kita dapat mengatakan kalau semua Holy days of obligation adalah pasti Solemnity, tetapi tidak semua Solemnity days termasuk holy day of obligation. Contohnya: pesta kelahiran Yesus Kristus adalah sebuah solemnity yang selalu termasuk holy day of obligation, sedangkan Solemnity of St. Peter and Paul tidak selalu termasuk holy day of obligation. Kita akan bahas apa itu holy days of obligation dibawah nanti.

Juga dapat terjadi, solemnity berbeda dari 1 tempat dengan tempat yang lain. Contohnya : di Irlandia, St. Patricks day adalah hari Solemnity, sementara di negara lainnya hanya termasuk tingkatan memorial.

2. FEAST

Ini adalah tingkatan kedua dari hari liturgi kita. Di hari pesta (Feast) ini kita merayakan event-event dalam kehidupan Yesus, Maria atau para Rasul yang lebih tidak signifikan dibandingkan dengan solemnity. Juga di hari ini terdapat perayaan Santo-santa besar Gereja kita. Misa kudus di hari Feast akan mengikutsertakan Gloria, tetapi tanpa Creed. Contoh : hari pesta kelahiran Bunda Maria, pesta Tranfigurasi, pesta peringatan hari arwah.

3. MEMORIAL

Peringatan (memorial) adalah perayaan orang kudus (santo/santa) yang berada di bawah tingkatan Feast (pesta). Kebanyakan dari memorial adalah optional atau hanya dirayakan di keuskupan, negara atau daerah tertentu saja.

Peringatan orang kudus tidak akan dirayakan jika jatuh bersamaan dengan solemnity, feast, hari minggu, rabu abu, minggu paskah atau oktaf paskah. Cth : pesta perayaan santo Padre pio, pesta perayaan santa Bernadette, dll.

4. SEASONAL WEEKDAYS

Adalah hari biasa di dalam masa liturgi penting (seperti Adven, Natal, masa puasa, Paskah) yang tidak bertabrakan dengan Solemnity, Feast atau Memorial.

5. FERIA or FERIAL WEEKDAYS

Adalah hari biasa di dalam ordinary time (masa biasa) yang tidak bertabrakan dengan Solemnity, Feast atau Memorial. Jadi selalu antara Senin dan Jumat di ordinary time. Di hari-hari itu, romo memiliki opsi untuk misalnya merayakan misa dengan menggunakan misa hari minggu sebelumnya, atau votive mass, atau juga misa perayaan santo-santa yang dipilihnya sendiri. Romo/pastor dapat memilih bacaan untuk misa tersebut, atau menggunakan bacaan yang sudah disiapkan di dalam Lectionary pada hari itu. (cthnya: lectionary reading year A, B atau C)

Paus Yohanes XXIII mengenalkan pembagian FERIAS menjadi 4 kelas atau tingkatan:

  1. First class ferias : Rabu abu dan hari lainnya dalam Holy Week (senin sampai kamis dalam pekan suci)
  2. Second class ferias : ferias adven dari 17 desember sampai 23 desember, Ember days* of advent, lent and September
  3. Third class ferias : ferias dalam masa puasa dari Kamis setelah rabu abu sampai hari Sabtu sebelum Minggu palma, kecuali ember days. Juga hari-hari di masa adven sampai tanggal 16 desember, kecuali Ember days.
  4. Fourth class ferias : ferias yang lain yang tidak termasuk diatas

*Ember days are four separate sets of three days within the same week – specifically the Wednesday, Friday and Saturday – roughly equidistant in the circuit of the year, that were formerly set aside for fasting and prayer.

Ember days dikenal juga dalam Bahasa latinnya sebagai quatuor tempora (four seasons) atau jejunia quatuor temporum (fast of the 4 seasons). Ember days jatuh antara minggu ke 3 dan 4 adven, antara minggu 1 dan ke 2 masa pra paskah, antara pentakosta dan minggu tritunggal maha kudus dan antara minggu ke 3 dan 4 di bulan September.

Main topic 2 : Holy days of obligation

Hari pesta wajib adalah sebuah perayaan luar biasa (extraordinary) yang terdapat dalam kalender liturgi gereja, dimana kita sebagai umat katolik wajib untuk ikut berpartisipasi merayakannya, seperti halnya tiap hari Minggu. Gereja mengajarkan kita untuk ikut ambil bagian dalam perayaan ini dan menempatkan hari-hari tersebut di tempat yang lebih spesial dalam kehidupan spiritualitas kita.

Katekismus Gereja Katolik 2185 menjelaskan seperti ini:

Pada hari Minggu dan hari-hari pesta wajib lainnya, hendaknya umat beriman tidak melakukan pekerjaan dan kegiatan-kegiatan yang merintangi ibadat yang harus dipersembahkan kepada Tuhan atau merintangi kegembiraan hari Tuhan atau istirahat yang dibutuhkan bagi jiwa dan raga (Bdk. CIC, can. 1247.).

Kewajiban-kewajiban keluarga atau tugas-tugas sosial yang penting memaafkan secara sah perintah mengikuti istirahat pada hari Minggu.

Tetapi umat beriman harus memperhatikan bahwa pemaafan yang sah tidak boleh dijadikan kebiasaan yang merugikan penghormatan kepada Allah, kehidupan keluarga, dan kesehatan.

Selain itu dalam Kitab Hukum Kanonik Gereja juga tertulis:

Can. 1246 §1. Sunday, on which by apostolic tradition the paschal mystery is celebrated, must be observed in the universal Church as the primordial holy day of obligation. The following days must also be observed:

  • the Nativity of our Lord Jesus Christ,
  • the Epiphany,
  • the Ascension,
  • the Body and Blood of Christ,
  • Holy Mary the Mother of God,
  • her Immaculate Conception,
  • her Assumption,
  • Saint Joseph,
  • Saint Peter and Saint Paul the Apostles,
  • and All Saints.

10 hari diatas adalah hari pesta wajib yang dirayakan di Vatikan, tetapi bisa berbeda di negara-negara lain (seperti halnya di Singapura). Alasan kenapa bisa demikian, tertulis di hukum kanonik berikutnya:

Can. 1246 §2. With the prior approval of the Apostolic See, however, the conference of bishops can suppress some of the holy days of obligation or transfer them to a Sunday.

Jadi di berbagai negara yang berbeda, mereka merayakan hari pesta wajib yang berbeda pula. Tetapi hari Minggu adalah hari yang wajib dirayakan dimana pun.

Negara yang paling sedikit memiliki hari pesta wajib adalah Hongkong, yang hanya memiliki 1 yaitu Natal. Sementara Kanada memiliki 2 hari, yaitu Natal dan Maria, Bunda Tuhan. Di Singapura sendiri, kita memiliki 4 hari pesta wajib (termasuk minggu). Yaitu (3A1C) : Ascencion of the Lord, Assumption of blessed virgin Mary, All saints day, and Christmas.

So what if I’m not going to mass?

Melewati misa mingguan atau misa hari-hari pesta wajib adalah merupakan sebuah pelanggaran yang berat. Ketika kita melakukannya dengan sengaja dan tanpa paksaan, walaupun sudah tau itu salah, kita masuk ke dalam sebuah kondisi yang sering kita dengar sebagai ‘state of mortal sin’.

Ketika kita di dalam kondisi ini, kita dengan sengaja memutuskan hubungan cinta kita kepada Tuhan. Salah satu hal yang sungguh jangan pernah kita lakukan saat dalam kondisi ini adalah menerima komuni kudus dalam misa.

Baiknya ketika kita sadar kalau kita ada dalam kondisi tersebut, secepatnya kita pergi pengakuan dosa. Supaya Tuhan yang maha Rahim, bisa memulihkan lagi kondisi dan hubungan keintiman kita.

Time given to Christ is never time lost, but is rather time gained, so that our relationships and indeed our whole life may become more profoundly human. (Deus Domini 7)

Sharing Questions

1. Gimana kalo holy days of obligation nya jatuh disaat aku lagi travel ke luar negri?

Sudah pasti tidak sedikit dari kita yang saat berjalan-jalan ke luar negeri, bertanya-tanya dalam hati, “Hmm aku harus ke gereja gak ya?” Sebagai umat Katolik, kita diwajibkan untuk merayakan misa kudus di hari minggu dan hari pesta wajib, jikalau tidak ada halangan seperti misalnya: sakit. Baik ketika kita sedang tour, wisata kuliner, bulan madu, dsb.

Ketika kita menempatkan Tuhan di prioritas utama dalam hidup kita, maka tak mungkin kita melewatkan waktu untuk pergi ke misa kudus dalam travel-planing kita. Jikalau kita sudah berencana untuk pergi ke tempat yang mungkin tidak ada gerejanya, baiknya bisa berkonsultasi dengan romo dahulu.

Tapi mungkin ada yang bertanya, kalau hari pesta wajib tiap negara beda-beda, mana yang harus aku ikutin? Negara yang aku kunjungi? Atau Negara yang aku tinggal?

Jawabannya ada di dalam Kitab Hukum Kanonik 12.3, 102.

Singkatnya, jika kita travel ke suatu negara, dengan tidak punya intensi untuk menetap disana dan kurang dari 3 bulan, kita mengikuti aturan dari Uskup dimana tempat kita tinggal.

Contoh: jika kalian pergi ke Kanada, dan pas kebetulan melewati hari Maria, Bunda Tuhan yang adalah hari wajib di Kanada. Kalian tidak diwajibkan untuk misa kudus. Biarpun semua orang di Kanada diwajibkan untuk misa. (tentu saja sangat baik jika kalian tetap merayakan)

Sebaliknya, jika kalian pergi ke Kanada, tetapi berdomisili di Singapura, kalian harus tetap misa kudus ketika perayaan Maria diangkat ke Surga yang merupakan hari wajib di Singapura tetapi bukan hari wajib di Kanada.

  1. Sharingkan pengalamanmu mengikuti perayaan misa kudus di negara asing (mungkin dengan bahasa dan kebudayaan yang berbeda dengan tempat asalmu)
  2. Adakah feast days tertentu (solemnity, memorial, feast) yang berkesan di dalam hidupmu? Sharingkan mengapa. (contoh: natal, paskah, pesta perayaan santo/santa favoritmu, dll)
  3. Pernahkah kamu mengalami kesulitan dalam mengikuti perayaan di holy days of obligation? Sharingkan.

Reference