Sesi 5 - Week of 30th Sep 2014

Holy Days of Obligation


Intro

Di dalam bulan September ini, kita akan belajar beberapa hal yang diajarkan oleh Gereja kita. Salah satu hal yang mendasar adalah tentang ‘holy days of obligation’ atau hari pesta/raya wajib. Mungkin banyak dari kita yang sudah mengikuti ajaran ini, tetapi masih belum mengerti apa sih hari raya wajib itu dan kenapa kita harus menjalankannya. Yuk sama-sama kita belajar di CG hari ini.

 

Main Topic

What are the Holy days of obligation?

Hari pesta wajib adalah sebuah perayaan luar biasa (extraordinary) yang terdapat dalam kalender liturgi gereja, dimana kita sebagai umat katolik wajib untuk ikut berpartisipasi merayakannya, seperti halnya tiap hari Minggu. Gereja mengajarkan kita untuk ikut ambil bagian dalam perayaan ini dan menempatkan hari-hari tersebut di tempat yang lebih special dalam kehidupan spiritualitas kita.

Katekismus Gereja Katolik 2185 menjelaskan seperti ini:

Pada hari Minggu dan hari-hari pesta wajib lainnya, hendaknya umat beriman tidak melakukan pekerjaan dan kegiatan-kegiatan yang merintangi ibadat yang harus dipersembahkan kepada Tuhan atau merintangi kegembiraan hari Tuhan atau istirahat yang dibutuhkan bagi jiwa dan raga Bdk. CIC, can. 1247..

Kewajiban-kewajiban keluarga atau tugas-tugas sosial yang penting memaafkan secara sah perintah mengikuti istirahat pada hari Minggu.

Tetapi umat beriman harus memperhatikan bahwa pemaafan yang sah tidak boleh dijadikan kebiasaan yang merugikan penghormatan kepada Allah, kehidupan keluarga, dan kesehatan.

Selain itu dalam Kitab Hukum Kanonik Gereja juga tertulis:

Can.  1246 §1. Sunday, on which by apostolic tradition the paschal mystery is celebrated, must be observed in the universal Church as the primordial holy day of obligation. The following days must also be observed:

  • the Nativity of our Lord Jesus Christ,
  • the Epiphany,
  • the Ascension,
  • the Body and Blood of Christ,
  • Holy Mary the Mother of God,
  • her Immaculate Conception,
  • her Assumption,
  • Saint Joseph,
  • Saint Peter and Saint Paul the Apostles,
  • and All Saints.

10 hari diatas adalah hari pesta wajib yang dirayakan di Vatikan, tetapi bisa berbeda di negara-negara lain(seperti halnya di Singapura). Alasan kenapa bisa demikian, tertulis di hukum kanonik berikutnya:

Can.  1246 §2. With the prior approval of the Apostolic See, however, the conference of bishops can suppress some of the holy days of obligation or transfer them to a Sunday.

Jadi di berbagai negara yang berbeda, mereka merayakan hari pesta wajib yang berbeda pula (selain hari Minggu yang selalu dirayakan dimana pun).

Negara yang paling sedikit memiliki hari pesta wajib adalah Hongkong, yang hanya memiliki 1 yaitu Natal. Sementara Kanada memiliki 2 hari, yaitu Natal dan Maria, Bunda Tuhan. Di Singapura sendiri, kita memiliki 4 hari pesta wajib selain minggu. Yaitu (3A1C) : Ascencion of the Lord, Assumption of blessed virgin Mary, All saints day, and Christmas.

Why are these days important?

Hari-hari tersebut penting karena kita sebagai umat Katolik datang bersama ke Gereja untuk merayakan dan menghormati event-event penting dalam liturgi gereja kita. Kita bukanlah individu yang terpisah, tetapi kita adalah satu, yaitu satu tubuh Kristus. Jadi kita merayakan ekaristi bersama sebagai satu Gereja yang universal dan meluangkan waktu tersebut sebagai waktu yang ‘suci’ untuk Tuhan dan untuk diri kita sendiri.

Gereja membantu kita dengan menetapkan kalau kita wajib merayakan misa kudus di hari minggu dan  hari-hari pesta wajib sebagai salah satu dari lima Perintah Gereja.

Mungkin banyak dari kita yang sungguh amat berat dan terbeban untuk pergi misa kudus di hari biasa, entah karena kerjaan, atau mungkin karena mau istirahat, dll. Tetapi justru disini kita bisa mengambil kesempatan untuk menunjukan kepada Tuhan, kalau kita sungguh-sungguh menempatkan Dia sebagai prioritas terdepan dalam hidup kita. Jika kita bisa melihat seperti itu, kita jadi bisa melihat ‘holy days of obligation’ menjadi ‘holy days of opportunity’.

Apa sih yang bisa kita dapat dengan merayakan hari pesta wajib?

  1. Kita dapat menjadi satu dengan umat Katolik seluruh dunia dan merayakan hal yang sama
  2. Kita dapat menjadi satu dengan Kristus dalam ekaristi
  3. Kita dapat menyembah Tuhan
  4. Kita dapat menunjukan cinta dan prioritas kita yang utama, yaitu Tuhan
  5. Kita dapat berdoa dalam bentuk yang paling sempurna, yaitu misa kudus
  6. Kita dapat mengevagelisasi kepada orang-orang lain yang mungkin belum mengerti kenapa kita melakukan hal ini.

Practicalities

What if I am on vacation to another country?

Sudah pasti tidak sedikit dari kita yang saat berjalan-jalan ke luar negeri, bertanya-tanya dalam hati, “Hmm aku harus ke gereja gak ya?” Sebagai umat Katolik, kita diwajibkan untuk merayakan misa kudus di hari minggu dan hari pesta wajib, jikalau tidak ada halangan seperti misalnya: sakit. Baik ketika kita sedang tour, wisata kuliner, bulan madu, dsb.

Ketika kita menempatkan Tuhan di prioritas utama dalam hidup kita, maka tak mungkin kita melewatkan waktu untuk pergi ke misa kudus dalam travel-planing kita. Jikalau kita sudah berencana untuk pergi ke tempat yang mungkin tidak ada gerejanya, baiknya bisa berkonsultasi dengan romo dahulu.

Tapi mungkin ada yang bertanya, kalau hari pesta wajib tiap negara beda-beda, mana yang harus aku ikutin? Negara yang aku kunjungi? Atau Negara yang aku tinggal?

Jawabannya ada di dalam Kitab Hukum Kanonik 12.3, 102.

Singkatnya, jika kita travel ke suatu negara, dengan tidak punya intensi untuk menetap disana dan kurang dari 3  bulan, kita mengikuti aturan dari Uskup dimana tempat kita tinggal.

Contoh: jika kalian pergi ke Kanada, dan pas kebetulan melewati hari Maria, Bunda Tuhan yang adalah hari wajib di Kanada. Kalian tidak diwajibkan untuk misa kudus. Biarpun semua orang di Kanada diwajibkan untuk misa. (tentu saja sangat baik jika kalian tetap merayakan)

Sebaliknya, jika kalian pergi ke Kanada, tetapi berdomisili di Singapura, kalian harus tetap misa kudus ketika perayaan Maria diangkat ke Surga yang merupakan hari wajib di Singapura tetapi bukan hari wajib di Kanada.

So what if I’m not going to mass?

Melewati misa mingguan atau misa hari-hari pesta wajib adalah merupakan sebuah pelanggaran yang berat. Ketika kita melakukannya dengan sengaja dan tanpa paksaan, walaupun sudah tau itu salah, kita masuk ke dalam sebuah kondisi yang sering kita dengar sebagai ‘state of mortal sin’.

Ketika kita di dalam kondisi ini, kita dengan sengaja memutuskan hubungan cinta kita kepada Tuhan. Salah satu hal yang sungguh jangan pernah kita lakukan saat dalam kondisi ini adalah menerima komuni kudus dalam misa.

Baiknya ketika kita sadar kalau kita ada dalam kondisi tersebut, secepatnya kita pergi pengakuan dosa. Supaya Tuhan yang maha Rahim, bisa memulihkan lagi kondisi dan hubungan keintiman kita.

Time given to Christ is never time lost, but is rather time gained, so that our relationships and indeed our whole life may become more profoundly human.

Deus Domini 7

Sharing

  1. Pernahkah kamu mengalami kesulitan dalam mengikuti perayaan hari pesta wajib? Sharingkan.
  2. Sharingkan tips atau pengalamanmu ketika travel ke luar negeri dan berhadapan dengan hari pesta wajib / hari Minggu.
  3. Apakah arti Misa kudus untuk dirimu?
  4. Pernahkah kamu merasa terganggu ketika sedang merayakan misa kudus, seperti : orang disebelahmu main hp, atau ada anak-anak yang berisik atau baby yang menangis, atau orang yang datang terlambat, dsb. ? Berikan pendapatmu dan sharingkan apa yang kamu lakukan/pikirkan saat itu?

 

Reference

https://www.catholic.com/magazine/online-edition/what-are-the-holy-days-of-obligation

http://www.aggiecatholicblog.org/2010/09/why-have-holy-days-of-obligation/