It is written, ‘Man shall not live by bread alone, but by every word that comes from the mouth of God.’
It is written, ‘Man shall not live by bread alone, but by every word that comes from the mouth of God.’
Apakah setan itu ada? Sudah pasti jawabannya ya! Tetapi setan itu licik, dia bersembunyi karena dia ingin manusia berpikir dia tidak nyata lalu menjadi lengah dan gampang jatuh dalam jebakannya. Perlu kita ingat bahwa untuk melepaskan diri kita dari kuasa setan, kita memerlukan pertobatan (change of heart).
Sebenarnya penyebab utama kita mendapat serangan dari setan adalah karena iman kita yang terkontaminasi. Kita harus membersihkan (purify) iman kita, menempatkan Tuhan sebagai pusat iman kita, dan merubah cara hidup kita. Dalam CG hari ini, kita akan melihat penyebab yang membuat kita jadi lebih mudah “diganggu” oleh setan dan bagaimana kita dapat melawannya.
Pada dasarnya banyak dari kita yang tidak suka membicarakan tentang kematian. Di jaman modern sekarang ini, kematian dianggap bukanlah sesuatu yang sopan untuk diperbincangkan, malah terkadang sering dianggap tabu untuk dibicarakan. Padahal di dalam kehidupan duniawi kita ini, ada 1 hal yang pasti terjadi, yaitu kematian. Tapi mengapakah kita jarang atau hampir tidak pernah berbincang tentang end of life issue? Apakah karena hal tersebut terlalu asing untuk kita? Di CG hari ini kita mau belajar beberapa poin yang dapat memperluas wawasan kita akan hal tersebut.
Sudah siap mati? “Wah nanti dulu boss!”
Mungkin itulah jawaban dari kebanyakan dari kita. Kematian adalah suatu subjek yang dianggap tabu dan tidak layak dibahas. Padahal bagi umat Katolik, kematian adalah bagian yang sangat penting dari iman kita. KGK 1006: "Di hadapan mautlah teka-teki kenyataan manusia mencapai puncaknya".
Fr Henri Nouwen, salah satu penulis gereja berkata "Dying is the most general human event, something we all have to do." Kematian badani itu sifatnya alami. Semua manusia suatu hari pasti akan mati secara badani. Ini bukan berarti kita harus berserah begitu saja. Dalam CG hari ini, kita akan membahas bagaimana kita dapat mempersiapkan kematian kita secara praktikal.
“Jangan aku deh yang pimpin doa.” Pasti kalimat ini tidak asing di telinga kita. Setiap dari kita mungkin pernah mengucapkan kalimat ini paling tidak sekali dalam hidup, apalagi pada saat awal kita mulai masuk sekolah atau awal ikut komunitas Gereja atau saat baru dibaptis. Pengalaman ini adalah bagian dari pertumbuhan iman kita. Layaknya anak bayi yang baru belajar berjalan, awalnya takut dan harus dibantu, tetapi setelah beberapa saat dia akan dapat berjalan sendiri dan bahkan berlari. Kehidupan rohani kita pun harus bertumbuh! Karena itu hari ini kita mau belajar bagaimana cara mengatasi rasa takut itu dan belajar untuk memimpin doa dalam Gereja/kelompok/CG kita dengan lebih baik.
Sobat-sobat AmoreDio, pernahkah kalian berdoa meminta sesuatu terus merasa..nothing hmm Tuhan tidak kasih jawaban ya. Padahal mungkin kalian merasa kalian berdoa buat hal yang baik, minta pekerjaan baru, minta rezeki, minta pasangan atau minta kesembuhan. Habis itu rasanya gimana? Frustasi? Kesal sama Tuhan? “Tuhan dengerin gak sih? Apa gua mesti puasa dulu baru Tuhan dengar?”
Siapapun yang berdoa pasti pernah mengalami frustasi karena doa yang tidak dijawab. Dalam Matius 7:7-8 Yesus menyatakan, "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu dibukakan.”
Kita pasti punya beribu-ribu alasan untuk tidak berdoa: anak lagi teriak-teriak di rumah, perlu kerjain tugas sekolah, atau perlu OT sampai subuh. Sering kita lupa untuk berdoa di tengah kesibukan. Kewajiban untuk berdoa seolah-olah menjadi suatu borgol di tangan kita tetapi justru ketika kita berdoa kita akan mendapatkan kebebasan sejati, dan kebebasan adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh banyak orang saat ini.
Pada CG hari ini kita akan bersama-sama belajar hal apa yang membuat kita susah berdoa. Kita akan belajar bersama betapa pentingnya kehidupan doa dan bagaimana kita bisa memperbarui kehidupan doa kita dengan Tuhan.
Sobat-sobat Amoredio, dalam sebulan ini kita telah belajar tentang prioritas dan bagaimana kita harus memprioritaskan Tuhan. Tetapi bagaimana kita bisa melakukan itu jika kadang kita menemukan diri kita sangat sibuk sampai kita sendiri merasa “lost”.
Hari ini kita akan belajar mengenai Daily Examen yang diajarkan oleh Santo Ignatius Loyola dan bagaimana Daily Examen dapat membantu kita untuk menemukan Tuhan di dalam kesibukan kita.
Setiap dari kita tentu saja punya relasi dengan sesama, baik itu di dalam lingkup keluarga, dalam lingkup pacaran, dalam lingkup pertemanan, pekerjaan, komunitas gereja, dll. Di sesi CG kali ini kita mau belajar bersama tentang apa sih prioritas yang paling penting di dalam hubungan kita dengan sesama dan bagaimana kita dapat “keep it up”.
Dalam bahan hari ini kita akan menggunakan contoh di lingkup pacaran/pasangan hidup, tetapi tentu saja pembahasan hari ini dapat juga digunakan di dalam lingkup lainnya. Buat yang belum mempunyai pasangan, bahan hari ini bisa dipakai untuk persiapan ketika mendapatkan pasangan di masa depan.
Dalam kehidupan zaman sekarang, banyak hal yang membutuhkan perhatian kita. Mulai dari pekerjaan, pasangan, keluarga, pelayanan, hiburan, dll. Semuanya membutuhkan perhatian kita bahkan mungkin pada saat bersamaan. Kadang itu membuat kita merasa kewalahan, overwhelmed, burnt-out dan tidak tahu mana yang lebih penting dan akhirnya malah keteteran dan kita pun jadi stress.
Di kitab Kejadian, Tuhan menciptakan manusia dan berkata "tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja". Manusia ditakdirkan untuk hidup dalam komunitas dengan satu sama lain dan dengan Tuhan. Ini bukan sesuatu yang ditambahkan pada sifat manusia, tetapi merupakan unsur dasar dari sifat manusia. Kita tidak dapat bertumbuh dengan hidup terisolasi dan hanya fokus pada diri sendiri. Dalam hidup berkomunitas, setiap orang mempunyai peranan yang berbeda-beda dan saling melengkapi. Inilah yang membuat komunitas tersebut dan setiap anggotanya dapat berkembang. Dalam CG hari ini kita akan membahas tentang bagaimana kita melayani di dalam komunitas.