It is written, ‘Man shall not live by bread alone, but by every word that comes from the mouth of God.’
It is written, ‘Man shall not live by bread alone, but by every word that comes from the mouth of God.’
Tahun lalu kita pernah belajar tentang Daily Examen yang diajarkan oleh Santo Ignatius Loyola dan bagaimana Daily Examen ini dapat membantu kita menemukan Tuhan di dalam kesibukan kita. Sebagai lanjutannya, hari ini kita mau belajar aspek lain dari latihan rohani (spiritual exercise) yang diajarkan oleh Santo Ignatius.
Ada 2 fase yang pasti akan dialami seseorang ketika ia berusaha untuk menemukan Tuhan: konsolasi dan desolasi. Konsolasi adalah situasi suka cita karena merasakan Tuhan selalu hadir bersama kita dan hal-hal baik terjadi pada kita. Sangatlah baik jika kita mengalami fase ini. Namun, kita perlu waspada ketika mengalami desolasi atau yang disebut kesepian rohani karena kita merasa Tuhan sudah meninggalkan kita. Di dalam fase ini, mudah sekali iblis datang mengacaukan pikiran dan hati kita.
Dalam hidup, manusia pasti mengalami fase konsolasi dan desolasi berkali-kali. Karena itu kita perlu mengenali bahaya desolasi ini dan berusaha untuk segera keluar dari fase ini dengan melakukan tips-tips yang akan dibahas di bawah.
CG kali ini kita akan belajar bagaimana kita mencari dan mendengarkan panggilan Tuhan untuk hidup kita melalui discernment of spirit. Kita akan lihat penjelasan apa itu discernment of spirit dan ciri ciri panggilan Tuhan melalui discernment. Sebelum masuk ke bahan, mari kita nonton video berikut ini dulu: https://www.youtube.com/watch?v=Pg-k1QylIOQ&list=PLgCGT7nNXGY5-s0TJyvaLBXLXhpvWsTQK&index=64&ab _channel=MatthewKelly
Pada tahun 2013, Paus Fransiskus mencopot seorang uskup dari tugas episkopalnya karena membuat skandal gereja di Jerman dengan membangun tempat tinggal mewah senilai $34 juta dengan menggunakan dana gereja. Media Jerman menjuluki uskup tersebut sebagai “luxury bishop.” Sejak awal kepausannya, Paus Fransiskus sangat tegas dalam posisinya untuk hidup sederhana dengan membayar tagihan hotelnya sendiri dan memilih sebuah mobil kecil untuk dirinya sendiri— bukannya mobil mewah. Hari ini kita mau belajar tentang pandangan Gereja Katolik tentang materialisme (kemewahan) dan bagaimana seharusnya kita bersikap.
“High risk, high reward!” Teman-teman Amoredio pasti pernah bertemu dengan salah satu variasi dari slogan tersebut. Ya, hari ini kita akan membahas tentang investasi! Tepatnya tentang berinvestasi sebagai seorang Katolik. Apakah kita perlu berinvestasi? Kapan sih saat terbaik untuk mulai atau berhenti investasi? Apakah ada investasi yang dilarang? Tapi sebelumnya kita mau kasih disclaimer dulu ya sobat-sobat Amoredio, apapun yang kita bahas hari ini adalah hanya panduan secara luas dan bukanlah nasihat (financial advice) untuk pribadi masing-masing, Diskusikanlah dengan financial planner kalian masing-masing karena setiap orang mempunyai kebutuhan finansial yang berbeda-beda.
Sekularisme sudah merajalela di zaman sekarang dan telah berhasil merayu orang-orang muda untuk meninggalkan kepercayaan mereka kepada Tuhan. Banyak dari mereka yang merasa terkekang karena kehidupan beragama dan hidup menurut ajaran Tuhan menuntut mereka untuk menjalani kehidupan dengan standar moral yang tinggi. Sekularisme paling sering didefinisikan sebagai pemisahan agama dari urusan sipil dan negara, tetapi dapat diperluas untuk mencakup kebutuhan yang menghapus atau meminimalkan peran agama di ruang publik manapun. Sekularisme berusaha menafsirkan kehidupan berdasarkan prinsip-prinsip yang semata-mata berasal dari dunia material, tanpa mengandalkan agama. Ini menggeser fokus dari agama kepada sesuatu yang "temporal" dan material.
Jadi, apakah sekularisme benar-benar buruk?
Sakramen krisma adalah sakramen yang mungkin paling membingungkan kita semua. Sering kita berpikir kalau sakramen krisma adalah dimana kita mendapatkan roh kudus, tetapi bukankah roh kudus turun saat kita dibaptis? Jadi bagaimana dong?
Sakramen krisma sebenarnya menguatkan dan meneguhkan kehadiran Roh Kudus dalam diri kita yang diberikan saat kita dibaptis. Tanda dari sakramen ini adalah pengurapan dengan menggunakan minyak suci, yang disebut chrism. Pengurapan dengan minyak di masa Perjanjian Lama mempunyai makna yang sangat penting, seperti untuk penyucian dan pengobatan, tetapi makna yang terutama adalah untuk pentahbisan seorang imam, nabi atau raja disaat mereka masuk ke dalam panggilan tugas atau peranan ini.
Apa yang pertama kali muncul di pikiran kita ketika mendengar kata evangelisasi? Mungkin kita langsung mengasosiasikan tugas ini sebagai hal yang sulit, atau tugas khusus untuk para pastor, misionaris, dan orang-orang “terpilih” lainnya. Tetapi tahukah kamu bahwa evangelisasi adalah misi yang diberikan oleh Yesus kepada Gereja-Nya? Ini berarti setiap orang Katolik mempunyai tugas untuk melakukan evangelisasi yang intinya adalah mewartakan Kabar Injil kepada seluruh dunia. Hari ini kita akan membahas tentang evangelisasi baru dan belajar tentang peranan Roh Kudus dan Bunda Maria yang membantu kita dalam menjalani misi ini.
Pernahkah sobat2 AmoreDio mengalami interaksi seperti di atas? Ya hal ini pasti pernah kita alami sebelumnya. Maksudnya mungkin baik dengan mengenalkan orang kepada Yesus. Masalahnya adalah cara seperti ini kadang justru membuat orang kaget, marah, dan lalu malah membuat jarak dan justru tidak mau mengenal Yesus. Nah untuk menghindari kejadian seperti itu, dalam ajaran hari ini kita akan belajar mengenai PRE-EVANGELISASI.
Apakah teman-teman pernah mendengar tentang Beato Carlo Acutis? Banyak media menulis artikel berita bahwa dia adalah Santo Generasi Z Pertama dalam Gereja Katolik. Kisah Carlo yang merupakan seorang gamer yang jago komputer grafis, juga suka main bola dan pergi ekaristi, telah mendapat banyak perhatian dan minat dari seluruh dunia. Wah, kedengeran mirip dengan kita-kita zaman sekarang ya! Siapakah dia? Yuk, mari kita belajar untuk tahu lebih banyak tentang Beato Carlo Acutis.
Sobat-sobat Amoredio, hari ini kita akan membahas sesuatu yang lebih berlaku dan bisa diaplikasikan di kehidupan kita sehari-hari. Santo-santa moderen! Santo-santa bukanlah hanya orang-orang tua jaman kuno, jaman medieval atau jaman renaissance saja. Apa itu santo-santa moderen? Siapakah contoh-contohnya? Apakah kita bisa dan/atau perlu menjadi santo-santa moderen? Mari kita bahas lebih lanjut bersama-sama, dan kita akhiri dengan pesan dari Paus Fransiskus.