Sesi 1 - Week of 26th Aug 2018

The Real Jesus


Intro

Dari zaman dulu hingga sekarang, selalu ada orang yang mempertanyakan apakah Yesus itu benar-benar hidup 2,000 tahun yang lalu dan apakah cerita di Kitab Suci tentang Yesus benar terjadi. Sebagai orang Katolik, kita harus belajar untuk bisa menjelaskan iman kita kepada orang-orang yang skeptikal. Dalam sesi CG hari ini, kita akan membahas jawaban apologetik untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut.

(Apologetics definition: religious discipline of defending religious doctrines through systematic argumentation and discourse)

Bahan

  1. Apakah ada bukti bahwa Yesus benar-benar hidup 2,000 tahun yang lalu?Sebenarnya kebanyakan ahli sejarah percaya bahwa Yesus benar-benar hidup di dunia 2,000 tahun yang lalu. Akan tetapi orang yang skeptikal masih akan mempertanyakan hal ini.

    Kalau kita melihat dari sudut pandang Kitab Suci, selain tertulis di Injil, kisah kehidupan Yesus juga ditulis dalam surat rasul Paulus. Paulus mengalami pertobatan dan berubah dari seorang Yahudi yang ingin menghancurkan jemaat Kristiani pertama menjadi seorang rasul yang gigih menyebarkan Injil dan mengajarkan iman Kristiani. Banyak ahli yang memakai tulisan Paulus sebagai bukti sejarah dan di dalam tulisan-tulisannya, Paulus dengan sangat jelas menulis tentang Yesus yang adalah keturunan Daud, dilahirkan oleh seorang perawan, yang makan bersama murid-muridNya, disalibkan dan kemudian bangkit. Paulus tidak pernah hidup bersama dengan Yesus ketika Yesus masih di dunia tetapi dia percaya bahwa Yesus benar ada dan dia mengetahui banyak kisah Yesus lewat murid-muridNya (ingat kembali Paulus beberapa kali datang ke Yerusalem untuk bertemu dengan Petrus dan murid-murid yang lain).

    Ada juga bukti-bukti lain di luar Kitab Suci. Ahli sejarah Yahudi, Josephus, menyebut Yesus dua kali dalam buku sejarahnya tentang bangsa Yahudi berjudul Antiquities of the Jews. Dia menulis tentang seorang yang dirajam dan menyebutnya saudara dari Yesus Kristus (orang yang dirajam ini adalah rasul Yakobus). Di bagian lain dari bukunya, Josephus menyebut Yesus sebagai orang yang bijaksana (wise man), guru yang mempunyai banyak pengikut baik dari orang Yahudi maupun Yunani.

    Ada lagi ahli sejarah Romawi, Tacitus, yang menulis dalam bukunya bahwa setelah kebakaran besar di Roma, Kaisar Nero menuduh kumpulan orang Kristiani sebagai penyebabnya. Tacitus kemudian menjelaskan bahwa kumpulan ini didirikan oleh seorang bernama Kristus yang dihukum mati oleh Pontius Pilatus pemimpin di Yudea pada masa Tiberius. Bukti ini sejalan dengan kisah yang ditulis di Kitab Suci.

    Di zaman gereja perdana, ada orang-orang yang berusaha memutarbalikkan ajaran gereja atau mengajarkan hal-hal yang sesat (heresy) tapi tidak ada satupun yang mempertanyakan apakah Yesus benar-benar hidup. Ini adalah bukti kuat bahwa orang-orang di zaman itu (baik orang Kristiani ataupun tidak) percaya bahwa Yesus benar-benar hidup.

    Walaupun banyak ahli-ahli sejarah lain yang sama sekali tidak menulis tentang Yesus, ini tidak bisa dijadikan basis untuk mengatakan bahwa Yesus tidak benar-benar hidup. Bahkan tentang Pontius Pilatus, seorang pemimpin Romawi yang cukup besar, hanya ditemukan dalam 3 karya sejarah yang ditulis oleh Josephus, Tacitus dan Philo, apalagi tentang Yesus yang pada saat itu hanya dikenal sebagai guru orang Yahudi yang dihukum mati.

  2. Apakah kita bisa percaya kisah Yesus yang ditulis di Injil? Injil itu sendiri ditulis bertahun-tahun setelah Yesus meninggal oleh penulis yang tidak dikenal dan kita tidak punya tulisan aslinya, yang ada hanyalah copynya.Memang manuskrip yang kemudian menjadi Injil awalnya tidak diketahui siapa penulisnya (anonymous) dan nama pengarangnya (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) baru ditambahkan kemudian berdasarkan tradisi Gereja. Tetapi perlu diingat bahwa karya-karya sejarah yang diakui oleh para kritik juga awalnya anonymous. Misalnya karya Tacitus juga tidak menulis namanya sebagai si pengarang. Kita mengetahui bahwa Tacitus yang mengarang itu karena ada karya lain yang menyebut Tacitus sebagai si pengarang. St Agustinus pernah berdebat tentang hal ini. Dia mengatakan jika karya-karya sejarah lainnya diakui berdasarkan kesaksian dari pengarang-pengarang lain yang merujuk kepada karya-karya tersebut, maka seharusnya metode yang sama juga dipakai untuk mengkonfirm tulisan Perjanjian Baru.

    Ditambah lagi manuskrip-manuskrip Injil ini ditulis beberapa puluh tahun setelah kejadiannya, yang berarti tulisan ini lebih dekat dengan sumber beritanya dibandingkan dengan tulisan sejarah lainnya. Misalnya biografi Alexander Agung dan Siddharta Gautama baru ditulis 400 tahun setelah kematian mereka. Manuskrip Injil dipercayai ditulis antara 40-70 tahun setelah masa Yesus dan masih masuk di akal bahwa dalam tahun-tahun tersebut murid-murid Yesus masih ingat dengan jelas apa yang terjadi di masa itu dan jika ada saksi hidup lainnya, mereka bisa mendukung kisah tersebut atau memperdebatkan jika menurut para saksi cerita yang ditulis itu tidak benar.

    Di dalam Injil juga kita menemukan cerita-cerita yang memalukan para rasul (misalnya tentang Yakobus dan Yohanes yang minta Yesus untuk memberikan posisi kepada mereka, atau tentang Petrus yang menyangkal Yesus, dll). Jika Injil ini tidak orisinil, sang pengarang pastilah sudah menghapus cerita yang memalukan ini. Ditambah lagi jika niat si pengarang adalah untuk menyebarkan cerita fiksi yang akan banyak dibaca orang, pasti dia sudah memilih nama Petrus atau Maria sebagai pengarangnya, akan tetapi yang justru dipakai disini adalah nama Matius, Markus, Lukas, yang tidak terkenal.

    Memang tidak ditemukan manuskrip asli dari Injil, akan tetapi banyak ditemukan copynya (sekitar 25,000). Justru ini menjadi bukti kuat keabsahan cerita Yesus karena tidak mungkin ada satu kelompok/komunitas yang bisa mengubah cerita Yesus tanpa ketahuan, karena semua manuskrip ini menuliskan hal yang sama. Juga ayat-ayat dalam Perjanjian Baru banyak dikutip oleh para Bapa Gereja (Pastor/Uskup/Paus yang hidup sebelum abad ke 8, yang berperan penting dalam mengajarkan dan mengembangkan iman Kristiani) dalam karya-karya mereka. Banyak karya-karya sejarah kuno yang tidak ditemukan manuskrip aslinya, jadi para kritikus seharusnya tidak memperdebatkan hal ini untuk Perjanjian Baru.

  3. Ada legenda yang mengatakan bahwa dewa-dewa bangsa kafir lahir pada tanggal 25 Des. Apakah kisah Yesus jiplakan dari legenda ini?Mari kita bandingkan kisah Yesus dengan 2 dewa, Mithra dan Horus, yang dikatakan menjadi sumber inspirasi umat Kristiani. Mithra adalah dewa Romawi yang dipercayai lahir tanggal 25 Des dari seorang perawan, mempunyai 12 murid dan mengadakan perjamuan terakhir dengan murid-muridnya sebelum dia disalib dan kemudian bangkit. Cerita ini persis sama dengan kisah Yesus, tetapi apakah ini benar?

    Sejarah memang menceritakan adanya Mithra, dewa bangsa Persia, tapi ceritanya sungguh berbeda dengan dewa Mithra Romawi yang dibandingkan dengan Yesus. Jadi dewa Mithra Romawi adalah jiplakan dari Persia dan baru muncul setelah Kristiani berkembang jadi tidak mungkin kisah Yesus menjiplak ini. Mithra Romawi dipercayai muncul dari batu, bukan dilahirkan, dan tidak pernah diceritakan dia meninggal kemudian bangkit.

    Lalu bagaimana dengan Horus yang adalah dewa langit bangsa Mesir? Perbandingan antara cerita Horus dengan Yesus juga tidak masuk akal. Horus dipercayai lahir dari Isis yang melakukan hubungan seksual dengan Osiris. Dikatakan Horus disalib karena ada gambar dimana Horus berdiri dengan merentangkan tangannya, tetapi ini tidak berarti dia sedang disalib dan ditambah lagi kebudayaan Mesir kuno tidak memakai hukuman salib. Horus dihidupkan kembali oleh ibunya setelah dia meninggal karena disengat kalajengking. Jadi ceritanya sungguh berbeda dengan Yesus.

    Banyak juga berita beredar bahwa kelahiran Yesus pada tanggal 25 Des tidak benar dan tradisi ini menjiplak festival bangsa Romawi untuk menghormati dewa matahari mereka. Fakta penting yang perlu kita ingat adalah bahwa Yesus benar-benar dilahirkan ke dunia (lihat lagi pertanyaan no. 1). Apakah tanggalnya 25 Des atau tidak itu tidak begitu penting. Bahkan gereja Orthodoks dan gereja Katolik Roma sampai sekarang merayakan kelahiran Yesus di tanggal yang berbeda. Jemaat pertama sudah merayakan kelahiran Yesus sejak abad ke-4. Perayaan kelahiran Yesus dan perayaan bangsa Romawi berjalan bersamaan, lalu siapa yang mempengaruhi siapa? Kita bisa membawa orang yang non-Kristiani menjadi Kristiani, lalu apa bedanya dengan perayaan bangsa Romawi yang kemudian dibawa menjadi perayaan Kristiani? Bangsa kafir mempunyai pemahaman tentang Allah yang tidak kelihatan (unknown God) dan mereka merindukan Allah. Kerinduan ini terpenuhi dalam agama Kristiani.

    Jadi tidak ada bukti kuat yang mendukung klaim bahwa kematian dan kebangkitan Yesus meniru legenda dewa-dewa dari bangsa-bangsa lain.

  4. Apakah benar Yesus pernah menikah dan Gereja berusaha menutup-nutupi injil lain yang menceritakan Yesus sebagai manusia biasa dan bukan Anak Allah?Konspirasi teori sehubungan dengan adanya fakta-fakta tentang Yesus yang disembunyikan berkembang setelah keluarnya novel The Da Vinci Code. Dalam novel ini dikatakan bahwa Yesus adalah manusia belaka walaupun kuat dan penuh kuasa. Juga diceritakan bahwa Yesus pernah menikah karena dalam budaya Yahudi zaman itu tidak mungkin seorang laki-laki Yahudi hidup selibat. Novel ini mengklaim ajaran bahwa Yesus adalah Tuhan baru diperkenalkan pada Konsili Nicea tahun 325. Perubahan ini diperintahkan oleh Kaisar Konstantinus yang juga menyuruh untuk menghancurkan dan menyembunyikan injil-injil yang menulis bahwa Yesus adalah manusia.

    Klaim dari novel fiksi ini sebenarnya bertentangan dengan sejarah. Ahli sejarah kuno (sekitar abad ke-2) yang anti Kristiani justru menulis tentang orang-orang Kristiani yang menyembah Yesus sebagai Tuhan. Misalnya Lucian dari Samosata yang menulis bahwa orang-orang Kristiani menyembah seseorang yang telah disalib di Palestina, atau gubernur Romawi Pliny the Younger yang menulis bagaimana orang-orang Kristiani mempunyai kebiasaan berkumpul di hari-hari tertentu dan menyanyikan lagu puji-pujian kepada Kristus seperti layaknya memuji Tuhan. Ini membuktikan bahwa umat Kristiani awal sudah menyembah Yesus bahkan sebelum keluar perintah dari Konstantinus.

    Injil-injil yang tidak diakui oleh Gereja (misalnya injil Philip atau injil Yudas) malah ditulis lebih lama, sekitar 100-300 tahun setelah kematian Yesus. Injil-injil ini tidak menentang bahwa Yesus adalah Tuhan, melainkan mereka mengklaim bahwa Yesus bukanlah manusia, melainkan Allah yang mengambil rupa manusia. Kebanyakan injil-injil ini mendukung aliran gnostic, yaitu sekte yang mengajarkan pengikutnya bahwa dibutuhkan pengetahuan khusus (gnosis dalam bahasa Yunani) untuk dapat diselamatkan.

    Argumen yang mengatakan bahwa laki-laki Yahudi tidak mungkin hidup selibat juga tidak benar. Dari zaman perjanjian lama, ada nabi-nabi yang tidak menikah, misalnya Banus dan bahkan Yohanes Pembaptis. Kita juga tahu bahwa rasul Paulus hidup selibat dan dalam suratnya kepada umat di Korintus dia juga mengajak untuk hidup selibat.

  5. Apakah Yesus benar mati di salib dan bangkit dari alam maut? Ini tidak masuk akal.Hanya ada 2 kelompok yang menentang pernyataan bahwa Yesus mati disalib: 1) orang-orang yang berpikiran bahwa Yesus tidak benar-benar ada; 2) orang yang percaya ajaran Qu’ran bahwa Yesus tidak disalib melainkan orang yang mirip dengan Dia yang disalib menggantikan Yesus. Selain dari 2 kelompok ini, ahli-ahli sejarah lainnya (baik yang Kristiani ataupun bukan) setuju bahwa Yesus dari Nazareth disalib di abad pertama Yudea.

    Lalu apakah Yesus benar-benar mati waktu di atas kayu salib? Menurut penelitian medis, sangat tidak mungkin Yesus bisa bertahan hidup setelah dipukuli, dicambuk, dan disalib. Juga jika Yesus tidak mati, maka murid-muridNya tidak akan percaya bahwa Yesus bangkit dari alam maut. Hampir semua ahli sejarah (baik Kristiani maupun tidak) setuju bahwa Yesus mati disalib. Yang menjadi bahan perdebatan sekarang adalah apa yang terjadi setelah Yesus disalib. Apakah Yesus benar dikubur di kuburan Yusuf dari Arimathea, ataukah Dia dibuang ke lubang atau dibiarkan saja di salib sampai dimakan burung? Menurut kitab Ulangan 21:22-23, orang Yahudi dilarang oleh hukum mereka untuk membiarkan seorang kriminal tergantung di salib dan haruslah menguburkan orang itu secepatnya. Maka lebih masuk di akal kalau para pengarang Injil menulis tentang Yesus yang dikuburkan sesuai hukum Taurat.

    Lalu apakah Yesus benar-benar bangkit? Bukti yang pertama: kubur yang kosong. Para murid Yesus menceritakan tentang kubur yang kosong di Yerusalem. Karena lokasinya yang dekat, para skeptikal di zaman tersebut dapat dengan mudah membuktikan hal ini dengan pergi langsung ke kubur. Juga diceritakan dalam Injil bahwa perempuan-perempuanlah yang pertama kali menemukan kubur itu kosong. Perempuan pada zaman Yesus dianggap tidak bisa dipercaya dan kesaksian mereka tidak bisa dijadikan pegangan. Jika mau menyebarkan berita palsu, pasti bukan perempuan yang dipilih sebagai saksi mata pertama. Ada juga skeptikal yang mengatakan bahwa jenazah Yesus dicuri oleh murid-muridNya. Apa keuntungan yang didapat oleh para murid dengan menyebarkan hoax ini? Mereka malah menjadi martir. Ini adalah bukti yang kedua kalau Yesus bangkit dan murid-muridNya percaya akan itu.

Conclusion

Penting bagi kita untuk mengetahui siapa Yesus yang sebenarnya. Dia adalah anak Allah yang datang ke dunia untuk menebus dosa manusia. Dia dari dulu hingga sekarang adalah 100% Allah dan 100% manusia. Dan Dia mau kita mengenal Dia secara personal. Kita harus bertobat, lalu percaya sehingga kita layak menerima berkat Tuhan.

Sharing

  1. Apakah pertanyaan-pertanyaan di atas pernah muncul dalam pikiran kalian? Kalau iya, apakah penjelasan yang dipaparkan membantu kalian untuk lebih mengerti?
  2. Menurut kalian, apakah penting untuk mendapatkan bukti konkret bahwa Yesus benar-benar hidup di zaman dulu atau cukup percaya dengan iman saja?
  3. Sharingkan pengalaman kalian menjelaskan tentang iman kepada orang yang tidak percaya Tuhan (atheis) atau berdebat tentang ajaran Katolik dengan orang yang non-Katolik. Apa yang kalian rasakan saat itu dan tindakan apa yang kalian ambil?

Referensi

Catholic Answers – The Real Jesus, by Trent Horn

https://www.catholic.com/magazine/online-edition/refuting-the-pagan-roots-of-christmas-claim