Sesi 48 - Week of 06 Oct 2024

Doa Syukur Agung


Intro

Untuk CG kali ini kita mau mensharingkan tentang Doa Syukur Agung yang kita doakan di dalam ekaristi. Kita sering sekali mendoakan doa ini, tetapi apakah kita paham dengan arti dan maknanya. Mari kita cari tahu dan diskusikan dalam CG kali ini.

Apa itu Doa Syukur Agung

Doa Syukur Agung adalah pusat dan pokok dari perayaan ekaristi sebagai suatu doa syukur dan pengudusan atas persembahan roti dan anggur yang kita tunjukan kepada Bapa. Dengan begitu kita sungguh menjadi Tubuh dan Darah Kristus dengan bantuan dan karya Roh Kudus yang diutus oleh Bapa. Dengan kata lain, Doa Syukur Agung adalah doa syukur atau doa yang dipersembahkan oleh gereja dalam perayaan ekaristi. Doa Syukur Agung dimulai pada saat imam mengajak umat untuk mengarahkan hati kepada Tuhan dengan berdoa dan bersyukur.

Doa Syukur Agung merupakan ucapan syukur sekaligus jantung hati dalam pusat perayaan Ekaristi. Dalam Katekismus Gereja Katolik disebutkan:

“Dengan Doa Syukur Agung, doa syukur dan konsekrasi, kita sampai kepada jantung hati dan puncak perayaan.” (KGK, no. 1352)

Doa syukur menjadi perwujudan rasa syukur umat atas segala yang berasal dari Allah. Doa ini menjadi ciri khas dari Gereja Katolik yang selalu diucapkan dalam perayaan Ekaristi.

Aturan dalam Doa Syukur Agung

Aturan di sekitar Doa Syukur Agung diatur dengan sangat rinci dan ketat, karena dalam doa ini dihadirkan seluruh misteri penebusan Kristus bagi kita, di atas altar. Wafat dan kebangkitan Kristus dirayakan oleh seluruh Tubuh Mistik Kristus, yaitu Kristus dan Gereja-Nya, berkat Roh Kudus.

Secara liturgis, Perayaan Ekaristi dipimpin oleh imam dalam bentuk perjamuan sakramental di altar. Dari sisi yuridis, sahnya Perayaan Ekaristi tergantung dari materi yang digunakan [roti dan anggur], dan forma sacramenti [keseluruhan Doa Syukur Agung].

Doa Syukur Agung harus didoakan oleh pelayan yang sah [imam yang sah dan tidak terkena hukuman]. Pengaturan yang jelas dan tegas, untuk menjamin agar Perayaan Ekaristi sungguh suatu perayaan yang menghadirkan misteri penebusan Kristus. PUMR [Pedoman Umum Misale Romawi] menerangkan Doa Syukur Agung sebagai berikut: “Pusat dan puncak seluruh Perayaan Ekaristi sekarang dimulai, yakni Doa Syukur Agung, suatu doa syukur dan pengudusan. Imam mengajak jemaat untuk mengarahkan hati kepada Tuhan dengan berdoa dan bersyukur. Dengan demikian, seluruh umat yang hadir diikutsertakan dalam doa ini. Ini disampaikan imam atas nama umat Allah kepada Allah Bapa, dalam Roh Kudus, dengan pengantaraan Yesus Kristus. Maksud doa ini ialah agar seluruh umat beriman menggabungkan diri dengan Kristus dalam memuji karya Allah yang agung dan dalam mempersembahkan kurban” [PUMR 78].

Istilah Doa Syukur Agung

Istilah Doa Syukur Agung dipakai untuk menerjemahkan kata Latin prex eucharistica. Dalam bahasa Yunani, eucharistia, berarti puji syukur. Kata eucharistia merupakan terjemahan dari bahasa Ibrani berakhah yang merupakan doa berkat dalam tradisi perjamuan makan Yahudi. Maka istilah Doa Syukur Agung menunjuk pada isi dan sekaligus bentuk seluruh Perayaan Ekaristi; yakni puji syukur atas misteri karya penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus dalam Roh Kudus. Itulah sebabnya dari awal hingga akhir Doa Syukur Agung, warna dan suasananya adalah pujian dan syukur kepada Allah Bapa, dengan pengantaraan Yesus Kristus, dan dalam Roh Kudus.

Istilah lain Doa Syukur Agung yang dipakai di Gereja Barat ialah canon [bhs.Latin]. Canon berasal dari bahasa Yunani kanon, yang berarti: patokan, garis petunjuk, aturan, pedoman. Seperti sebuah garis yang menjadi patokan, canon dipakai untuk mengukur apakah sesuatu sudah lurus, benar, atau malah menyimpang. Kata canon untuk Doa Syukur Agung ini merupakan singkatan dari Canon actionis gratiarum; yakni norma atau patokan untuk tindakan memuji dan bersyukur, atau ber-Ekaristi.

Bagian-bagian yang paling penting dalam Doa Syukur Agung

Prefasi

Prefase itu bagian: “Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan; Sudah kami arahkan.” Ucapan Syukur, terutama dinyatakan dalam prefasi. Atas nama seluruh jemaat, imam memuji Allah Bapa dan bersyukur kepada-Nya atas seluruh karya penyelamatan atau atas alasan tertentu. Pada pesta atau masa liturgi tertentu salah satu segi dalam karya penyelamatan itu dapat lebih ditonjolkan.

Aklamasi

Seluruh jemaat, berpadu dengan para penghuni surga, melagukan Kudus. Sebagai bagian utuh dari Doa Syukur Agung, aklamasi ini dilambungkan oleh seluruh jemaat bersama imam.

Epiklesis

Epiklesis itu bagian “Agar bagi kami menjadi..”. Dalam doa-doa khusus ini Gereja memohon kuasa Roh Kudus, dan berdoa supaya bahan persembahan yang disampaikan oleh umat dikuduskan menjadi Tubuh dan Darah Kristus; juga supaya kurban murni itu menjadi sumber keselamatan bagi mereka yang akan menyambutnya dalam komuni.

Kisah Institusi dan Konsekrasi

Dalam bagian ini kata-kata dan tindakan Kristus sendiri diulangi, dan dengan demikian dilangsungkan kurban yang diadakan oleh Kristus sendiri dalam perjamuan malam terakhir. Di situ Kristus mempersembahkan Tubuh dan Darah-Nya dalam rupa roti dan anggur, dan memberikannya kepada para rasul untuk dimakan dan diminum, lalu mengamanatkan kepada mereka supaya merayakan misteri itu terus-menerus.

Anamnesis

Dalam bagian ini Gereja memenuhi amanat Kristus Tuhan yang disampaikan melalui para rasul, “lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku!” Maka Gereja mengenangkan Kristus, terutama sengsara-Nya yang menyelamatkan, kebangkitan-Nya yang mulia, dan kenaikan-Nya ke surga.

Persembahan

Dalam perayaan-kenangan ini, Gereja, terutama Gereja yang sekarang sedang berkumpul, mempersembahkan kurban murni kepada Allah Bapa dalam Roh Kudus. Maksud Gereja ialah, supaya dalam mempersembahkan kurban murni ini umat beriman belajar juga mempersembahkan diri sendiri. Maka melalui Kristus, Sang pengantara, dari hari ke hari umat beriman akan semakin sempurna bersatu dengan Allah dan dengan sesama umat, hingga akhirnya Allah menjadi segala-galanya dalam semua.

Permohonan

Dalam permohonan-permohonan ini tampak nyata bahwa Ekaristi dirayakan dalam persekutuan dengan seluruh Gereja, baik yang ada di surga maupun yang ada di bumi; dan juga jelas bahwa kurban Ekaristi diadakan bagi kesejahteraan seluruh Gereja dan semua anggotanya, baik yang hidup maupun yang telah mati, karena semuanya dipanggil untuk mengenyam hasil penebusan dan keselamatan yang diperoleh lewat Tubuh dan Darah Kristus.

Doksologi Penutup

Dalam doksologi ini diungkapkan pujian kepada Allah, yang dikukuhkan dan ditutup oleh jemaat dengan aklamasi Amin agung.

Perayaan Ekaristi adalah perjamuan Paskah. Maka, seperti diamanatkan Kristus, umat beriman yang mempersiapkan hati dengan baik, hendaknya menyambut Tubuh dan Darah Kristus sebagai makanan rohani. Inilah maksud pemecahan roti dan ritus-ritus lain yang menyiapkan dan mengantar umat untuk komuni.

Doa-doa Syukur

Bagi umat Katolik, mengucap syukur tidak terbatas pada waktu-waktu tertentu atau berdasarkan peristiwa suci saja. Peristiwa apapun yang dialami umat dapat menjadi alasan seseorang mengucap syukur kepada Allah.

Mereka yang senantiasa bersyukur akan menganggap hal-hal yang terjadi di kehidupannya sebagai anugerah. Berikut contoh-contoh Doa Syukur Katolik yang bisa dipanjatkan umat setiap saat:

1. Doa ucapan syukur anak-anak
Kamu pun bisa mengajarkan anak-anak untuk bersyukur kepada Tuhan. Kamu bisa mengajaknya untuk bersyukur dari hal-hal kecil, seperti masih dapat bangun, memiliki orang tua, dan Tuhan yang selalu mendampingi sebagai sahabat anak-anak.

2. Doa syukur dalam situasi sulit
Dalam menghadapi situasi sulit, kamu terkadang memerlukan doa untuk mensyukuri apa yang dimiliki. Walaupun berat untuk berterima kasih kepada Tuhan di waktu sulit, kamu bisa menyampaikan rasa syukurmu melalui doa.

3. Doa syukur singkat
Di tengah kesibukanmu, kamu sebaiknya tetap menyempatkan diri untuk berdoa dan mensyukuri anugerah dari Tuhan.

4. Tuhan mengajarkan untuk bersyukur dalam segala hal
Hal ini disampaikannya dalam kitab suci dalam nasihat-nasihatnya. Begini isinya 1 Tesalonika 5 : 16 – 18, “Bersukacitalah senantiasa, Tetaplah berdoa, mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”

5. Bersyukurlah kepada Tuhan dalam doa-doamu
Melalui Surat Paulus, Ia menyampaikan tentang Kematian Tuhan Yesus. Ia mengingatkan untuk tidak henti mengucap syukur dan mengingat Tuhan. “Karena itu, setelah aku mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, aku pun tidak berhenti mengucap syukur karena kamu. Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku” (Efesus 1:15-16)

Kesimpulan

Maksud dari Doa Syukur Agung adalah agar seluruh anggota komunitas umat beriman menyatukan dirinya dengan Kristus untuk mengakui perbuatan Allah yang agung, besar dan untuk mempersembahkan kurban syukur kepada-Nya.

Ucapan syukur menjadi ciri doa Gereja, yang dinyatakan secara sempurna dalam perayaan Ekaristi. Sebab dalam Ekaristi-lah, karya keselamatan Kristus dihadirkan kembali: Kristus yang telah membebaskan kita dari dosa dan kematian, dan menguduskan kita dan mengembalikan kita kepada Allah Bapa, demi kemuliaan nama-Nya. Maka kita sebagai anggota-anggota Tubuh Kristus, mengucap syukur kepada Allah Bapa dalam kesatuan dengan Kristus, Kepala kita. Seperti halnya doa permohonan, setiap kejadian dan kebutuhan dapat menjadi persembahan ucapan syukur.

Pertanyaan Sharing

  1. Seberapa penting kalian menempatkan Doa Syukur Agung pada saat ekaristi? Sharingkan.
  2. Seberapa sering kalian mengucap syukur dan bagaimana kalian mengucap syukur? Sharingkan kebiasaan kalian! 3. Sharingkan 1 hal yang kalian syukuri selama seminggu terakhir!

Sumber