Sesi 26 - Week of 31 Mar 2024

Apologetik: Hidup Baru dalam Kristus (Teologi Salib St. Paulus)


Intro

Salah satu bagian pertama dari Kitab Suci yang kita dengar pada Paskah berasal dari pasal ketiga Surat Paulus kepada jemaat di Kolose: “Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.” (Kolose 3:1) Iman Kebangkitan dinyalakan dan dikuatkan oleh sakramen baptisan Paskah. Keseluruhan pasal ketiga dari kitab Kolose berfokus pada pelajaran dasar teologi Paulus dan pembangunan komunitas iman sesuai dengan tantangan Injil dasar dari Yesus, yaitu mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia. Dengan demikian, Kekristenan harus terlihat dalam praktik dan dipahami dalam semangatnya sebagai kekuatan positif dalam kehidupan manusia yang mengikat kita bersama dalam kasih Allah dan persekutuan dengan Yesus sendiri. Kekristenan bukanlah sekadar penghindaran dari dosa, melainkan kekuatan positif untuk kebaikan di dunia oleh orang yang percaya. Tingkah laku moral Kristen didirikan dalam kesatuan dengan Yesus dan dibawa ke kesempurnaan melalui kehidupan doa dan partisipasi dalam kehidupan anugerah yang diperoleh melalui penerimaan sakramen-sakramen lainnya.

Bahan

St. Paulus mengajar kita dalam ajaran kepada jemaat di Kolose bagaimana kita harus menjadi milik Kristus, yang terpilih-Nya, yang dikasihi-Nya—yang kudus. “Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.” (Kolose 3:12-15)

“Damai Kristus” adalah kualitas yang mengalir dari tatanan baru anugerah yang telah Yesus tetapkan; anugerah memberikan kita akses langsung kepada Allah dan kepada damai sejahtera yang setiap orang dari kita rindukan. St. Agustinus mengingatkan kita bahwa Allah telah menciptakan kita untuk-Nya sendiri dan “hati kita gelisah sampai mereka beristirahat dalam Allah.” [cor nostrum inquietum est donec requiescat in Te] (The Confession, Book 1 Chapter 1, Verse 1)

Dalam kehidupan sehari-hari kita, orang-orang kudus seringkali identik dengan orang-orang yang telah dipanggil dan diumumkan demikian oleh Gereja. Meskipun itu benar, kita juga patut memberikan kesaksian mengenai orang-orang yang kita kenal yang menjalani kehidupan anugerah dan membimbing kita untuk mengenal Kristus melalui tindakan mereka. Setiap orang diciptakan oleh Allah dan ditakdirkan untuk surga. Katekismus Baltimore (katekismus lama sebelum KGK) dan Katekismus Gereja Katolik saat ini mengajarkan kepada kita bahwa kita diciptakan untuk mengenal, mengasihi, dan melayani Allah di dunia ini dan untuk bahagia bersama-Nya di akhirat.

Hidup kita memang dimaksudkan untuk memiliki tujuan; orang harus melihat bahwa kita percaya kepada Yesus Kristus dan ajaran Gereja-Nya dan bertindak sesuai dengan kepercayaan itu dalam kehidupan sehari-hari kita. Anehnya, banyak orang tidak mencantumkan di antara keinginan “bucket list” mereka untuk mati dan pergi ke surga. Kita sering sangat siap mengatakan kepada orang untuk “pergi ke neraka,” tetapi tidak benar-benar menyadari kebutuhan untuk menunjukkan kepada orang bahwa KITA MAU mereka dan diri kita sendiri pergi ke surga.

Kita sering menempatkan Allah di akhir rencana hidup kita—kalaupun Dia ada di rencana kita. Sebagai umat Katolik, kita harus membuat rencana hidup yang bermakna dan prosedur yang sungguh-sungguh untuk bekerja dengan anugerah Allah, melalui Kristus dan Gereja-Nya, untuk menggunakan karunia pembaptisan kita untuk membangun hidup kita sesuai dengan hal-hal yang St. Paulus ungkapkan dalam Kolose dan yang orang-orang kudus lainnya telah ajarkan melalui hidup dan tulisan mereka.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (Kol 3:1-17)

Kol 3:1 – Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.

Kol 3:2 – Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.

Kol 3:3 – Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.

Kol 3:4 – Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Kol 3:5 – Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,

Kol 3:6 – semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka).

Kol 3:7 – Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.

Kol 3:8 – Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.

Kol 3:9 – Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,

Kol 3:10 – dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

Kol 3:11 – dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.

Kol 3:12 – Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.

Kol 3:13 – Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

Kol 3:14 – Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

Kol 3:15 – Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.

Kol 3:16 – Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.

Kol 3:17 – Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.

Penutup

“Konversi adalah sesuatu yang sementara, pengudusan adalah kerja seumur hidup” — St. Jose Maria Escriva

Dalam masa paskah ini, kita diajak menjadi manusia baru sebagaimana diajarkan oleh St. Paulus di Kol 3:1-17 di atas. Dengan merenungkan dan mengamalkan poin-poin yang telah dipaparkan di atas, kita diharapkan bisa lebih mengimani Kristus dan menjalani hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Sharing Questions

  1. Sharingkan 3 item yang ada di bucket list mu! Apakah ada perubahan setelah mengikuti CG pada hari ini?
  2. “Hati kita gelisah sampai mereka beristirahat dalam Allah.” Sharingkan pengalamanmu mengalami kegelisahan dan mendapatkan kedamaian dari Tuhan.
  3. Sharingkan bagaimana niatmu untuk berusaha menjadi manusia baru di masa Paskah ini!