Sesi 4 - Week of 5 Oct 2025

Kekuatan Doa Rosario


Intro

Doa Rosario merupakan salah satu devosi non-liturgi yang paling dikenal dan dicintai oleh umat Katolik di seluruh dunia. Walaupun bukan bagian dari liturgi resmi Gereja seperti Misa atau sakramen, rosario memiliki peran besar dalam kehidupan rohani umat. Melalui rosario, kita diajak merenungkan misteri kehidupan Yesus Kristus bersama Bunda Maria, sambil mengarahkan hati dan pikiran kita pada karya keselamatan Allah.

Bahan CG hari ini ditujukan untuk membantu kita memahami bukan hanya nilai devosinya, tetapi juga warisan iman, kekuatan doa bersama, dan teladan kesetiaan dalam berdoa.

Bahan

Awal Mula Doa Rosario

Praktek doa Rosario dimulai dari kebiasaan doa di kalangan para rahib di dalam kehidupan monastik zaman dulu. Setiap hari, para rahib biasanya mendaraskan 150 buah Mazmur sebagaimana terdapat di dalam Kitab Suci. Para rahib awam yang tidak tahu membaca atau yang buta huruf mengganti pendarasan Mazmur itu dengan 150 buah doa yang lain. Biasanya doa pengganti itu ialah doa ‘Pater Noster’ (Bapa Kami). Untuk mempermudah mereka mengetahui berapa sudah doa Bapa Kami yang didaraskan, mereka menggunakan seutas tali bersimpul atau bermanik-manik. Tali itu sering disebut juga “Pater Noster”.

Dari sejarah perkembangan devosi diketahui bahwa sejak zaman dahulu umat Kristiani telah menaruh devosi yang tinggi kepada Santa Perawan Maria. Pada abad ke-11 berkembanglah kebiasaan memberi salam kepada Bunda Maria bila seseorang melewati patung atau arca Maria. Pada masa itu belum dikenal bentuk doa ‘Salam Maria’ seperti dewasa ini. Dahulu doa itu masih singkat, hanya terdiri dari bagian pertama yang berakhir dengan kata-kata: “dan terpujilah buah tubuhmu”. Jumlah doa Salam Maria yang sempat didaraskan dihitung pada tali ‘Pater Noster’ itu. Lama kelamaan berkembanglah kebiasaan untuk menggantikan doa Bapa Kami dengan doa Salam Maria. Jumlahnya tetap 150 sesuai jumlah Mazmur yang didaraskan para rahib.

Karena pada masa itu 150 Mazmur yang didaraskan telah dibagi menjadi 3 bagian, maka para rahib yang buta huruf pun membagi doa Salam Maria ke dalam 3 bagian, masing-masing berjumlah 50 kali ulangan. Dari sinilah awal mula doa rosario yang tersusun atas 3 rangkaian peristiwa, dengan setiap rangkaian terdiri dari 5 peristiwa dan 10 kali doa Salam Maria. Rangkaian Salam Maria yang terdiri dari 50 buah itu disebut ‘Korona’ (=mahkota). Kata ini mengingatkan kita akan hiasan-hiasan kembang menyerupai mahkota yang biasanya dibuat pada arca-arca Bunda Maria.

Mulai tahun 1475, muncullah di dalam Gereja tarekat-tarekat religius yang mempopulerkan doa Rosario. Dengan munculnya teknik cetak, daftar 3 rangkaian peristiwa Rosario (Mulia, Gembira, Sedih) yang ditetapkan sebagai landasan renungan selama doa rosario, mulai dikenal di mana-mana. Daftar itulah yang kemudian disahkan oleh Paus Pius V, ketika beliau menetapkan Rosario sebagai doa Gereja yang sah. Pada Oktober 2002, St Yohanes Paulus II mengeluarkan Surat Apostolik Rosarium Virginis Mariae yang menguraikan doa Rosario dan menambahkan Peristiwa Terang.

Bagian pertama doa “Salam Maria” yang melukiskan tentang peristiwa kunjungan malaikat Gabriel kepada Maria dan kesediaan Maria menerima Tuhan dalam rahimnya, diambil dari Kitab Suci. Bagian kedua doa ‘Salam Maria’, yaitu “Santa Maria Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan pada waktu kami mati. Amin”, menjadi doa resmi semenjak Paus Pius V meresmikan terbitan ‘Breviarium’ (=doa harian Gereja) pada tahun 1568.

Kekuatan Doa Rosario

Ada sekian banyak peristiwa ajaib yang mendorong pimpinan tertinggi Gereja menghimbau bahkan mendesak umat berdoa Rosario untuk memohon perlindungan Bunda Maria atas Gereja. Berikut beberapa contoh peristiwa yang terkenal dalam sejarah Gereja:

No   Peristiwa                                                                    Tahun   Ringkasan Mukjizat
1       Pertempuran Lepanto                                             1571       Pasukan Kristen Eropa menang melawan armada Turki Ottoman yang jauh lebih besar, setelah Paus Pius V meminta seluruh umat Katolik mendaraskan rosario untuk memohon perlindungan Maria atas Gereja. Kemenangan ini didapatkan pada tanggal 7 Oktober 1571 yang kemudian diperingati sebagai Pesta Santa Maria Ratu Rosario yang kita rayakan saat ini. Paus Leo XIII meningkatkan nilai pesta ini dengan menetapkan seluruh bulan Oktober sebagai Bulan Rosario untuk menghormati Maria.

2   Keselamatan dari Bom Atom Hiroshima              1945       Delapan imam Yesuit yang tinggal dekat pusat ledakan selamat tanpa cedera serius, meski semua di sekitarnya hancur; mereka rutin mendoakan rosario.

3   Perang Austria – Pengusiran Soviet dari Wina   1955        Setelah sembilan tahun pendudukan Soviet, umat Austria berdoa rosario secara nasional, dan secara mengejutkan Soviet menarik pasukan mereka tanpa pertumpahan darah.

Bunda Maria juga secara langsung memberikan pesan untuk berdoa rosario di berbagai peristiwa penampakannya, antara lain:

Lokasi                                                   Tahun           Penerima Penampakan                                                             Isi Pesan Utama
Lourdes, Prancis                                 1858              Santa Bernadette Soubirous                                                    Mengajak umat bertobat dan berdoa; Bunda Maria membawa rosario sebagai teladan doa.
Fatima, Portugal                                 1917               Lucia dos Santos, Francisco, dan Jacinta Marto                 Mengajak berdoa rosario setiap hari untuk perdamaian dunia dan pertobatan umat manusia.
Beauraing, Belgia                               1932–1933   Fernande, Gilberte, Andrée, Albert, dan Gilberte Voisin   Mengajak umat berdoa, bertobat, dan setia; menekankan devosi kepada Hati Maria yang Tak Bernoda.
Medjugorje, Bosnia-Herzegovina   Mulai 1981   Enam anak visioner                                                                    Mengajak umat berdoa rosario setiap hari demi perdamaian, pertobatan, dan iman yang teguh.

Bunda Maria memberikan 15 janji khusus kepada setiap orang yang dengan setia mendaraskan doa rosario, sebagaimana diwahyukan kepada St. Dominikus dan Beato Alan de la Roche. Janji-janji ini mencakup berkat rohani seperti perlindungan khusus dari Bunda Maria, rahmat besar dalam hidup dan menjelang kematian, pembebasan dari dosa, pertumbuhan dalam kebajikan, kedamaian hati, dan jaminan keselamatan bagi jiwa yang tekun. Doa rosario juga dijanjikan sebagai senjata ampuh melawan dosa, sumber rahmat melimpah, serta jalan menuju kasih yang lebih besar kepada Kristus. Mereka yang setia berdoa rosario akan mendapatkan bantuan Bunda Maria dalam segala kebutuhan dan tidak akan ditinggalkan di saat-saat sulit, terutama pada saat kematian.

Peperangan Yang Harus Kita Hadapi Saat Ini

Hingga saat ini pun, doa rosario masih sering didoakan. Strukturnya yang sederhana, mudah diingat, serta sebuah sarana yang mudah dan efektif untuk merenungkan hidup Yesus adalah beberapa alasan mengapa doa rosario disukai oleh banyak orang.

Namun, apa sebenarnya alasan bagi kita untuk terus berdoa rosario?

Dalam sejarahnya, doa rosario terbukti menjadi senjata rohani yang efektif untuk memenangkan berbagai peperangan serta menguatkan iman. Sebenarnya, di saat ini pun, kita sedang berada dalam peperangan dan doa rosario justru semakin dibutuhkan di masa sekarang ini.

Lihatlah keluar, ke lingkungan sekitar kita, ke media sosial kita, dan kita akan menjumpai banyak peperangan yang sedang terjadi. Peperangan antara para pewarta perdamaian dengan mereka yang berusaha merusak perdamaian. Peperangan antara mereka yang peduli dan mau memperjuangkan kebenaran melawan mereka yang menyebarkan hoax dan kebencian. Peperangan antara mereka yang peduli dengan orang miskin melawan mereka yang memeras orang kecil. Bahkan peperangan di dalam batin kita sendiri antara keinginan berbuat baik melawan godaan dosa. Dan masih banyak lagi peperangan-peperangan yang lain.

Di tengah berbagai macam peperangan tersebut, sulit bagi kita untuk mampu merasakan kedamaian. Bahkan, terkadang kita merasa sulit untuk menemukan harapan. Di sinilah doa rosario menjadi doa yang amat penting.

St Yohanes Paulus II dalam Surat Apostolik-nya Rosarium Virginis Mariae mengatakan bahwa “Rosario pada dasarnya adalah doa untuk perdamaian, karena terdiri dari kontemplasi akan Kristus, Sang Pangeran Perdamaian”, seperti tertulis dalam Ef 2:14 “Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah,…”. Dengan setia mendoakan rosario secara tenang, kita akan menemukan kedamaian dalam tiap butir doanya. Dan melalui perenungan akan setiap peristiwa hidup Yesus yang ada, kita akan mampu berjumpa dengan Kristus yang menggerakkan kita untuk menjadi pewarta perdamaian.

Bagaimana Kita Sebaiknya Mendoakan Rosario?

Kita dapat membiasakan diri mendoakan rosario di pagi hari sebelum memulai aktivitas, sebagai bekal rohani untuk menjalani hari. Dalam setiap peristiwa yang kita renungkan, mari kita hayati bagaimana Tuhan Yesus mengundang kita untuk menjadi pewarta Kabar Gembira dan hadir bagi mereka yang sedang mengalami kesusahan. Atau, kita juga bisa mendoakan rosario pada malam hari, sambil merefleksikan apakah perbuatan kita sepanjang hari ini sudah mencerminkan kehidupan Yesus yang kita renungkan dalam setiap peristiwanya. Sambil berdoa, kita memohon rahmat agar esok hari kita semakin mampu menjadi perantara Kabar Gembira Yesus dalam setiap perkataan, tindakan, dan sikap kita. Mari kita mulai dari langkah sederhana ini, karena doa yang setia akan mengubah hati kita dan membawa terang Kristus kepada sesama.

Pertanyaan Sharing

  1. Sharingkan pengalaman pribadimu ketika mendapatkan berkat melalui doa rosario. Apa yang paling berkesan dari pengalaman tersebut?
  2. Sharingkan bagaimana doa rosario membantumu melawan godaan dosa atau menguatkanmu untuk tetap setia pada iman.
  3. Kapan dan di mana biasanya kamu mendaraskan rosario? Apa yang membantumu untuk tetap konsisten melakukannya?

Referensi
https://www.imankatolik.or.id/kalender/7Okt.html
Doa Rosario – Doa-Doa Katolik
Rosario: Senjata Rohani Dahulu dan Sekarang | YOUCAT Indonesia