It is written, ‘Man shall not live by bread alone, but by every word that comes from the mouth of God.’
It is written, ‘Man shall not live by bread alone, but by every word that comes from the mouth of God.’
Selama beberapa minggu kemarin kita telah membahas tentang stigmata. Stigmata adalah tanda luka-luka Yesus yang tersalib yang muncul secara tiba-tiba pada tubuh seseorang. Dari semua luka-luka yang dialami Yesus, ada lima yang paling utama, yang dikenal dengan istilah lima luka kudus Yesus. Pada sesi CG hari ini, kita akan membahas tentang lima luka ini dan hubungannya dengan pertumbuhan iman kita. Luangkan sekitar 30 menit di akhir CG untuk doa bersama merenungkan kelima luka kudus Yesus ini.
Selama 2 minggu ini kita telah membahas tentang stigmata, termasuk penjelasan stigmata, kisah-kisah santo santa dan orang suci yang mendapatkan anugerah stigmata, tidak melupakan penjelasan stigmata secara ilmiah dan stigmata yang didapatkan dari iblis atau satan. Satu hal yang berhubungan sangat erat dengan stigmata adalah keadaan ekstase religius (religious ecstasy) yang juga dialami oleh para stigmatis. Pada pertemuan kali ini, kita akan membahas tentang ekstase religious serta hubungannya dengan stigmata.
Masih di dalam tema stigmata seperti di minggu lalu, kali ini kita mau membaca beberapa penggalan kisah dari seorang santo besar yang hidup pada abad ke 20. Santo Pio dari Pietrelcina (Padre Pio) menanggung luka-luka Kristus dalam tubuhnya sendiri selama 50 tahun. Mungkin banyak dari kita yang sering kali mendengar namanya, tetapi masih belum mengenal cerita atau riwayat hidupnya. Oleh karena itu di sesi CG kali ini, kita mau belajar dan memperdalam iman kepercayaan kita dengan mengenal sedikit kisah-kisah dari kehidupan Padre Pio.
Hari ini kita akan membahas tentang salah satu misteri atau keajaiban di Gereja Katolik, yaitu tentang Stigmata. Kita akan membahas apa itu Stigmata dan membaca kisah singkat beberapa Santo/Santa dan orang-orang kudus yang mempunyai Stigmata.
Dua minggu yang lalu kita telah mengenal Jalan Salib, mulai dari latar belakang, isi doa dan penjelasannya. Menjadi pertanyaan selanjutnya, apakah cukup mengenal Doa Jalan Salib dan mendoakannya setahun sekali di gereja bersama sama?
Apakah jalan salib dan apa yang bisa kita pelajari dari jalan salib?
Jalan Salib, juga dikenal sebagai “Via Dolorosa”, adalah narasi dari “final hour” kehidupan Yesus Kristus di dunia yang terus memberikan keyakinan spiritual untuk setiap orang mengaplikasikan dalam kehidupan. Jalan Salib berfungsi sebagai pengingat kerendahan hati Yesus yang bersedia mengesampingkan ketuhanan-Nya untuk memberikan jalan keselamatan melalui pengorbanan-Nya. Jalan salib yang akan kita bahas hari ini berdasarkan “scriptural station of the cross” (Lihat bahan 2 minggu lalu untuk definisinya).
Jalan salib merupakan salah satu devosi yang paling populer dalam gereja katolik. Ke empat belas perhentian jalan salib dapat ditemukan di hampir seluruh gereja katolik saat ini. Devosi ini terutama dilakukan pada masa pra-Paskah. Pada CG kali ini, kita akan belajar lebih jauh tentang asal usul jalan salib, dan bagaimana devosi ini berkembang hingga saat ini.
Mungkin banyak dari kita yang mengasosiasikan kata “kemurnian (chastity)” dengan artinya yang paling dasar yaitu pantang berhubungan seks. Tetapi sebenarnya ada makna yang lebih dalam dari itu dan banyak dari kita yang tidak menyadari bahwa tentang kemurnian (chastity) ada diajarkan di dalam Kitab Suci dan KGK (Katekismus Gereja Katolik). Lalu kita pun bertanya apa pentingnya sih ‘kemurnian’ sampai Gereja merasa perlu untuk mengajarkannya? Jawabannya singkat: karena kemurnian berhubungan erat dengan kebahagiaan kita! Di sesi CG hari ini, kita akan membahas bagaimana manusia bisa mendapatkan kebahagiaan dengan hidup yang murni.
Doktrin Trinitas atau Allah Tritunggal Maha Kudus adalah pengajaran bahwaTuhan adalah SATU, namun terdiri dari TIGA pribadi: 1) Allah Bapa (Pribadi pertama), 2) Allah Putera (Pribadi kedua), dan Allah Roh Kudus (Pribadi ketiga). Karena ini adalah iman utama kita, maka kita harus dapat menjelaskannya
Salah satu hal yang sangat ditekankan dan menjadi prioritas dalam semua pengajaran iman Katolik adalah tentang Roh Kudus. Pengajaran tentang Roh Kudus sangat ditekankan karena tentang hal ini sendiri pernah menimbulkan pelbagai pemahaman yang keliru, yang mengakibatkan munculnya teori-teori yang sama sekali menyimpang dari ajaran Gereja yang sebenarnya.