Sesi 30 - Week of 5th Aug 2019

Tujuh Dosa Berat dan Tujuh Kebajikan Pokok


Intro

Dalam pembahasan hari ini kita mau belajar apakah arti dosa, apa saja tujuh dosa berat (seven mortal sins) dan tujuh kebajikan pokok (seven capital virtues) yang bisa dipakai untuk melawan tujuh dosa berat tersebut.

Main Discussion

Dosa adalah kata, perbuatan, atau keinginan yang dilakukan oleh seseorang dengan penuh kesadaran dan dengan kemauan sendiri walaupun dia tahu hal tersebut bertentangan dengan kebenaran yang telah diberikan oleh Tuhan. Dosa berarti menjauhkan diri dari kasih Tuhan karena terlalu mencintai diri sendiri bahkan terkadang ingin menjadi seperti Tuhan. (YOUCAT #315, KGK 1849)

Dosa berat merusakkan kasih di dalam hati manusia oleh satu pelanggaran berat melawan hukum Allah.  Tanpa kasih Allah, tidak ada keselamatan kekal. Dosa terhadap kehidupan atau terhadap Allah yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan dengan kemauan sendiri termasuk dalam dosa berat ini. Contohnya membunuh, berzinah, menghina nama Tuhan, dll. Dosa berat memutuskan hubungan dengan Allah secara total sementara dosa ringan hanya melanggar atau melukainya. (YOUCAT #316, KGK 1855-1856)

Kebajikan adalah suatu kecenderungan yang tetap dan teguh untuk melakukan yang baik. Ia memungkinkan manusia bukan hanya untuk melakukan perbuatan baik, melainkan juga untuk menghasilkan yang terbaik seturut kemampuannya. Kebajikan membuat kita berbalik pada Allah. Untuk itu, kita harus berusaha membentuk karakter kita sehingga bisa dengan mudah, bebas dan sukacita menjalankan kehidupan moral secara baik. Manusia yang berkebajikan melakukan yang baik dengan sukarela. Iman yang kuat sudah pasti membantu mendapatkan kebajikan ini, akan tetapi kebajikan ini perlu dilatih supaya kita bisa tetap teguh dalam melakukan kebaikan. (YOUCAT #299-300, KGK 1803-1804)

Tujuh Dosa Berat vs Tujuh Kebajikan Pokok

Seven Deadly SinsSeven Virtues
Kesombongan (pride)
Kesombongan adalah dosa utama dan dosa yang paling dibenci Tuhan. Kesombongan berasal dari sikap mencintai diri sendiri yang berlebihan dan arogansi yang tinggi. Kesombongan memandang rendah orang lain, bahkan memandang rendah Tuhan. Alkitab menuliskan bangsa Israel sebagai bangsa kesayangan Allah menjadi sombong dan merasa bahwa mereka dapat menyaingi Tuhan. Bangsa Israel membangun bangunan yang tingginya mencapai langit untuk melebihi kuasa Tuhan di atas langit (Menara Babel).
Kerendahan hati (humility)
Mengatasi dosa kesombongan. Kerendahan hati adalah kebajikan yang mengakui ketergantungan penuh kepada Tuhan untuk hal yang dimiliki atau yang akan dimiliki. Segala sesuatu di bumi adalah titipan Tuhan, termasuk penampilan, uang, rumah, dll. Kadang kita berpikir bahwa kita memperolehnya dengan hasil kerja keras kita sendiri atau bakat kita padahal sebenarnya Tuhanlah yang memberikan semuanya kepada kita. Kesombongan adalah dosa besar iblis. Kerendahan hati datang dari hati dan iblis tidak mempunyai hati. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya bahwa yang pertama akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang pertama.
Ketamakan (greed)
Santo Thomas Aquinas melukiskan ketamakan sebagai sebuah dosa yang melawan Tuhan karena keinginan untuk mendapatkan materi duniawi dan melupakan hal surgawi. Gereja Katolik menilai ketamakan sebagai dosa atas sifat yang menggebu-gebu untuk mendapatkan kekayaan, kekuasaan, dan status sosial. Fitnah dan pengkhianatan, manipulasi pihak yang berwajib, pencurian dan perampokan harta benda, dan perampasan melalui kekerasan adalah bentuk dari ketamakan.
Kedermawanan (charity)
Mengatasi dosa ketamakan. Contohnya menyumbangkan materi, waktu dan bakat kita bagi yang kurang beruntung. Sama halnya seperti yang Yesus katakan kepada orang muda yang kaya yang bertanya apa lagi yang harus ia lakukan untuk memperoleh hidup yang kekal selain melakukan 10 perintah Allah. Kedermawanan adalah TIDAK karena kita mempunyai kekayaan berlebihan. Kedermawanan membutuhkan pengorbanan pribadi kita atau cara hidup kita. Ingat janda dalam Alkitab yang memberikan dua sen nya di rumah ibadat, dan Yesus berkata bahwa dia memberi lebih dari yang lain (Lukas 21:1-4).
Kecemburuan (envy)
Seperti halnya dengan ketamakan, kecemburuan menginginkan sesuatu yang lebih dari apa yang dipunyai. Bila dibandingkan dengan ketamakan yang lebih mementingkan materi, kecemburuan menginginkan semuanya secara umum. Kecemburuan juga melibatkan perasaan menginginkan sesuatu yang dipunyai oleh sesama, maupun perasaan ingin melebihi sesama dengan menghalalkan segala cara.
Kasih persaudaraan (kindness)
Mengatasi dosa kecemburuan. Kebajikan ini membuat kita benar-benar bahagia dengan keberhasilan semua orang, termasuk orang yang tidak kita sukai. Kita harus mengakui bahwa itu adalah kehendak Allah jika suatu peristiwa / berkat terjadi dalam hidup orang itu dan bukan pada diri kita karena Tuhan berkuasa untuk memberkati semua orang.
Kemurkaan (anger)
Murka disebutkan sebagai dosa atas perasaan marah dan benci yang tidak terkontrol. Manifestasinya adalah dengan melukai diri sendiri, kekerasan, dan kebencian yang merusak. Terkadang perasaan ini dipicu oleh keinginan untuk balas dendam atau sifat tidak sabaran. Murka menjadi dosa satu-satunya yang tidak berhubungan dengan keegoisan diri, kecuali seseorang menjadi marah atas alasan pribadi, seperti cemburu. Bunuh diri adalah bentuk dari dosa murka yang paling tidak disukai oleh Tuhan karena tidak menghargai apa yang telah Tuhan hadiahkan, yaitu kehidupan.
Kelemahlembutan (patience)
Mengatasi dosa kemurkaan. Yesus berkata, "Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan mewarisi bumi." (Matius 5:5) Kelemahlembutan adalah kebajikan yang mengontrol kebencian pada orang lain dan memupuk kesabaran. Ledakan marah terhadap hal kecil adalah karakteristik apabila kita tidak memiliki kebajikan kelemahlembutan. Ketika Yesus dihadapkan dengan massa yang marah, yang menyiksa dan ingin membunuh Dia, Ia tidak hanya tidak membuka mulut-Nya, malah sebaliknya Dia berdoa untuk mereka.
Percabulan / hawa nafsu (lust)
Percabulan atau hawa nafsu adalah dosa yang berhubungan dengan sifat ingin memiliki dan menikmati lawan jenis secara seksual, termasuk seks di luar nikah, seks dengan yang bukan suami/istrinya, perlakuan seks yang berlebihan (seks dengan sesama jenis dan yang menggunakan kekerasan), dan perasaan cinta yang terlalu dalam sehingga mengesampingkan hal-hal lainnya yang lebih penting.
Kesucian (chastity)
Mengatasi dosa hawa nafsu. Kesucian adalah kebajikan yang diperlukan semua orang khususnya di jaman ini dimana kita dibombardir dengan gambar seksual dari TV, film, billboard, surat kabar, dll. Kesucian tidak hanya menghindari kita dari tindakan fisik untuk kenikmatan seksual, tetapi juga membantu kita untuk mengatasi pikiran-pikiran yang mendahului tindakan yang tidak murni tersebut. Alkitab mengatakan bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus (1Kor 6:19), tapi berapa banyak dari kita yang mengotori tubuh dengan hawa nafsu. Tuhan menciptakan tubuh kita untuk menjadi bait suci, bukan untuk istana kesenangan setan.
Kerakusan (gluttony)
Kerakusan adalah dosa yang berasal dari sifat menikmati makanan secara berlebihan, makan sebelum lapar, dan mengkonsumsi makanan hanya yang mahal dan mewah. Santo Thomas Aquinas mengatakan bahwa dengan rakusnya mengkonsumsi makanan dapat menimbulkan sifat serakah, keinginan untuk membenarkan diri dan menang sendiri, dan kemalasan.
Kesederhanaan (abstinence)
Mengatasi dosa kerakusan. Kesederhanaan adalah kebajikan yang membantu kita untuk dapat mengendalikan keinginan untuk makan, minum dan seks. Kesederhanaan, di sisi lain, membantu kita untuk berhenti di tengah-tengah kesenangan (tahu membatasi diri).
Kemalasan (sloth/acedia)
Menurut Santo Thomas Aquinas, setiap dosa yang egois berasal dari kemalasan. Kemalasan memaksa seseorang untuk melakukan apa pun dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekayaan dan kekuasaan agar mereka dapat bermalas-malasan tanpa harus bekerja. Sifat malas juga yang membuat manusia berpaling dari hadapan Allah. Ketidakpedulian dan penolakan untuk melakukan sesuatu adalah bentuk dari kemalasan.
Ketekunan (diligence)
Mengatasi dosa kemalasan. Ketekunan adalah kebajikan yang memberitahu kita untuk memenuhi kewajiban kita dalam hidup, bahkan pada saat kelelahan. Sering kali orang ingin lari dari masalah dan dari kewajiban. Diperlukan ketekunan untuk tetap setia melakukan kewajiban kita, termasuk pekerjaan, tanggung jawab terhadap keluarga, negara, komunitas dan Gereja.

Fasil sekarang bisa membagikan kepada setiap orang 1 lembar kartu secara tertutup. Jikalau orang yang datang lebih dari 7, maka bisa berdua-dua.

Masing-masing member yang mendapat kartu jangan memberi tahu orang lain apa yang ia dapat.

Berikan waktu 2 menit untuk membaca apa yang tertulis di kartu masing-masing.

Sekarang, setiap orang/grup dapat mensharingkan 1 pengalaman ia jatuh dalam dosa tersebut ATAU 1 pengalaman  dalam melakukan kebajikannya. Dalam melakukan sharing ini, orang tersebut tidak boleh menggunakan kata kunci dari 7 dosa berat atau 7 kebajikan pokok tersebut.

Cth: saat sharing tidak boleh menggunakan kata “pride”, “sombong”, atau “humble”, “rendah hati”.

Selesai sharing, member lain dapat menebak dosa atau kebajikan apa yang barusan disharingkan.

Kemudian keterangan dapat dibacakan ke semua.

Masing2 diharapkan sharing sekitar 5 menit.

Bagi yang dapat menebak tepat pertama kali, berilah hadiah kecil. (cth: permen, coklat, dll)

Pertanyaan tambahan (dapat dipakai beberapa kalau waktu masih banyak)

  1. Coba jelaskan lagi dengan kata-katamu sendiri definisi dosa berat. Mengapa tujuh dosa di atas disebut tujuh dosa berat?
  2. Coba jelaskan dengan kata-katamu sendiri definisi kebajikan dan dari tujuh kebajikan pokok yang dibahas di atas, kebajikan mana yang kamu rasa paling kuat di dalam diri kamu? (sharing)
  3. Sharingkan salah satu dosa berat yang sedang atau pernah kamu hadapai dan bagaimana kamu mengatasinya.
  4. Kebajikan adalah sesuatu yang harus diusahakan dan bukan datang dengan sendirinya. Apakah tindakan-tindakan yang sudah atau yang akan kamu lakukan untuk mendapatkan kebajikan-kebajikan ini? (sharing)

Referensi

Katekismus Gereja Katolik (KGK) http://www.ekaristi.org/kat/

(Katekismus Gereja Katolik adalah penjelasan resmi mengenai iman dan ajaran Gereja Katolik)

YOUCAT

(Katekismus untuk youth)

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/599/jbptunikompp-gdl-fransiskus-29918-8-unikom_f-i.pdf

http://www.catholicbible101.com/thevirtues.htm

http://www.catholicbible101.com/7deadlysins.htm

 

Doa Penutup – Prayer to overcome the seven deadly sins

O Jesus, meek Savior and Prince of Peace, implant in me the virtues of gentleness and patience. Let me curb the fury of anger and restrain all resentment and impatience so as to overcome evil with good, attain your peace, and rejoice in Your love.

O Jesus, Model of humility, divest me of all pride and arrogance. Let me acknowledge my weakness and sinfulness, so that I may bear mockery and contempt for Your sake and esteem myself as lowly in your sight.

O Jesus, Teacher of abstinence, help me to serve You rather than our appetites. Keep me from gluttony – the inordinate love of food and drink and let me hunger and thirst for Your justice.

O Jesus, Lover of purity, remove all lust from my heart, so that I may serve You with a pure mind and a chaste body.

O Jesus, Father of the poor, help me to avoid all covetousness for earthly goods and give me a love for heavenly things. Inspire me to give to the needy, just as You gave Your life, that I might inherit eternal treasures.

O Jesus, Exemplar of love, keep me from all envy and ill-will. Let the grace of Your love dwell in me that I may rejoice in the happiness of others and bewail their adversities.

O Jesus, zealous Lover of souls, keep me from all sloth of mind or body. Inspire me with zeal for your glory, so that I may do all things for You and in You.

O Jesus, my Merciful Redeemer, my Loving Savior, my Divine Healer, all this I humbly pray and ask in confidence, and filled with faith, hope and trust, in Your Holy and Mighty name, Amen.