Sesi 9 - Week of 25 October 2021

Tips Memimpin Doa Dalam Kelompok


Intro

“Jangan aku deh yang pimpin doa.” Pasti kalimat ini tidak asing di telinga kita. Setiap dari kita mungkin pernah mengucapkan kalimat ini paling tidak sekali dalam hidup, apalagi pada saat awal kita mulai masuk sekolah atau awal ikut komunitas Gereja atau saat baru dibaptis. Pengalaman ini adalah bagian dari pertumbuhan iman kita. Layaknya anak bayi yang baru belajar berjalan, awalnya takut dan harus dibantu, tetapi setelah beberapa saat dia akan dapat berjalan sendiri dan bahkan berlari. Kehidupan rohani kita pun harus bertumbuh! Karena itu hari ini kita mau belajar bagaimana cara mengatasi rasa takut itu dan belajar untuk memimpin doa dalam Gereja/kelompok/CG kita dengan lebih baik.

Langkah Awal Untuk Mengatasi Rasa Takut

Ketika kita berdoa bersama sebelum memulai aktivitas kelompok, kita mempersembahkan semua usaha dan rencana kita kepada Tuhan karena kita tahu Tuhan hadir di tengah-tengah kita dan kita memohon bimbingan dari Roh Kudus. Doa kelompok membuat aktivitas kita kudus karena kita mempersembahkannya untuk kemuliaan Tuhan.

Doa adalah bagian penting dari agenda pertemuan kita tetapi banyak orang yang merasa tidak nyaman ketika diminta untuk memimpin doa spontan dan menolak tugas itu dengan halus. Sebenarnya semua orang bisa memimpin doa, hanya kebanyakan belum tahu bagaimana memulai doa spontan ini. Mari kita lihat 3 langkah sederhana di bawah ini:

  1. Kita memanggil dan memuji Tuhan. Banyak nama yang dapat kita pakai untuk memanggil Tuhan, misalnya Allah yang Maha Kuasa, Tuhan yang Maha Baik, Bapa yang Maha Pengasih, dsb. Setelah itu, kita lanjutkan dengan pujian/penyembahan kepadanya seperti “…puji syukur atas segala berkat yang telah Engkau berikan hari ini…”, “…kami datang kehadapan-Mu saat ini untuk memuji-Mu…”, dsb.
  2. Kita mengingat semua berkat/kebaikan/perlindungan yang telah kita terima dari Tuhan, baik di masa yang telah lewat atau pada saat itu.
  3. Kita memohon Tuhan untuk mendengarkan dan mengabulkan intensi kita, biasanya berhubungan dengan tujuan dari pertemuan kelompok kita saat itu.

Lakukan langkah di atas dan berbicaralah kepada Tuhan seperti kamu berbicara dengan teman dan jadilah doa spontan-mu! Jangan lupa untuk membuat tanda salib di awal dan akhir doa.

Contoh doa pembuka singkat untuk CG:
Allah Bapa yang baik, kami bersyukur atas segala berkat yang telah Engkau berikan dan kesempatan pada malam ini untuk mengikuti CG secara virtual. Bukalah hati dan pikiran kami untuk menerima pengajaran hari ini dan berkati fasil kami dalam memimpin sharing nanti. Doa ini kami panjatkan dengan perantaraan Putra-Mu terkasih, Tuhan kami Yesus Kristus. Amin

Persiapan Sebelum Memimpin Doa

Setelah melewati tahap awal dan berhasil mengatasi rasa takut, kita dapat mulai melatih diri untuk memimpin doa dengan lebih baik atau untuk kelompok yang lebih besar (misalnya di Persekutuan Doa, atau rapat pengurus CG, dsb).

Ketika kita diminta untuk memimpin doa, apalagi jika tugas ini sudah diinfokan dari jauh-jauh hari, kita bisa mulai melakukan persiapan supaya lebih siap pada hari H. Beberapa tips di bawah dapat dipakai sebagai panduan:

  • Selesaikan dahulu persiapan-persiapan yang diperlukan sebelum mulai sesi doa. Amatlah sangat membantu jika kita menyiapkan segala hal-hal yang diperlukan, contohnya: bersih-bersih rumah, mengatur kursi, menyiapkan minum, dll. jauh sebelum sesi doa akan dimulai. Sering kali waktu tenang yang kita perlukan sesaat sebelum doa dimulai malah dipenuhi dengan kesibukan lain.
  • Pastikan kalau semua yang diperlukan itu lengkap. Jika membantu, buatlah checklist. Cek apakah barang-barang yang diperlukan itu lengkap, misalnya: lilin, alkitab, kertas doa, rosario ketika doa rosario, dll.
  • Jangan lakukan sendirian! Empower and delegate! Carilah seseorang lain untuk membantumu dalam menyiapkan dan dalam menyambut tamu-tamu. Dengan begitu kamu dapat lebih fokus ke dalam tugas-tugas tertentu.
  • Berdoa sendiri dahulu sebelum sesi doa bersama mulai. Duduklah diam, tenangkan diri dan berdoalah. Jika perlu pergilah ke ruangan yang berbeda, sehingga kamu dapat waktu tenang sendirian. Mengambil waktu doa seperti ini dapat membantumu melawan kegugupan dan segala kekhawatiran yang mungkin kamu pikiran saat itu. Ingatlah kalau Tuhan selalu ada bersamamu.
  • Call people to prayer. Panggilah teman-teman ketika sesi doa akan dimulai. Pastikan mereka tahu kalau sesi akan dimulai. Ingatkan bahwa kita berkumpul untuk berhadapan dengan Kristus. Tunggulah sejenak supaya setiap orang mempunyai waktu untuk menenangkan diri dan membawa diri ke sikap doa.
  • Jangan perhatikan jam melulu. Tidak ada yang lebih penting di agenda kalian selain fokus ke hadirat Allah. Put the needs of the group before God, and let God lead the meeting.

Lalu bagaimana kita mempersiapkan isi doa kita?

Setiap dari kita pasti pernah mengalami sesi doa yang terasa diburu-buru atau terasa hanya seperti menyelesaikan tugas saja. Seperti doa rosario yang dilakukan secara ngebut, mungkin 5 dekade selesai dalam waktu 15 menit saja, atau doa bergantian dari buku doa yang jadi hanya sekedar baca cepat bergantian. Iya, kita berdoa, tapi apakah itu doa yang baik? Ataukah itu hanya untuk tick the box saja?

Cara kita berdoa itu mencerminkan iman kepercayaan kita. Hal tersebut dapat menginspirasi orang-orang disekitar kita, tetapi dapat juga terjadi sebaliknya. Ketika kita percaya bahwa Tuhan itu sungguh-sungguh hadir, kita perlu menunjukkan hal itu dengan bersikap doa yang baik dan benar.

Bagaimana cara kita membuat isi doa yang bermakna untuk semua orang yang berdoa bersama? Setiap kelompok memiliki kebutuhan yang berbeda. Doa yang “one size fits all” bisa membuat orang merasa bahwa doa nya kurang bermakna, atau tidak berhubungan dengan mereka atau untuk acara tersebut. Kita harus sadar dan merenung dahulu saat mempersiapkan doa, doa tidak seharusnya menjadi suatu agenda saja-sesuatu yang hanya harus diselesaikan sebelum kita lanjut ke topik meeting kita. Waktu saat kita berdoa, apa yang kita doakan, dan siapa yang berdoa bersama sangatlah penting.

Untuk membuat doa kita menjadi lebih bermakna, marilah kita pertimbangkan hal-hal berikut:

  • WHY: Apa tujuan atau alasan utama dari perkumpulan ini?
  • WHAT: Adakah keputusan yang harus dibuat? Pekerjaan yang harus diselesaikan? Hasil apa yang kita cari dari Tuhan setelah perkumpulan ini?
  • WHO: Siapakah yang berdoa bersama-sama kita? Apakah permohonan kita? Ajaklah semua peserta untuk berdoa bersama-sama untuk permohonan kita dan permohonan sesama kita.
  • HOW: Adakah berkah Tuhan yang harus kita syukuri? Adakah karunia yang telah kita terima? Adakah situasi gembira yang telah terjadi?
  • WHEN: Apa musim tahun liturgi sekarang? Adakah doa atau lagu yang bisa digabungkan dalam doa ini?
  • WITH WHOM? Apakah hari ini pesta Santo Santa tertentu? Adakah doa khusus yang berhubungan dengan santo/santa tersebut? Atau adakah santo santa pelindung yang sesuai dan akan bermakna untuk acara/anggota?
  • FOR WHOM? Siapa lagi atau apalagi di komunitas kita-dan di dunia luar-yang butuh doa kita?
  • THE LITURGY: Apakah meeting ini berhubungan dengan persiapan sakramen? Adakah doa-doa dari upacara sakramen yang bisa dipakai dalam doa ini? Apa bacaan liturgi minggu ini? Adakah yang berhubungan dengan topik atau keadaan anggota meeting? Gunakan bacaan kitab suci, kita bisa memasukkan bacaan dalam doa ditambah refleksi hening, atau kita bisa mendoakan bacaan menggunakan lectio divina.
  • CONCLUDE: Tutuplah dengan doa yang diketahui semua orang, seperti doa Bapa Kami, Kemuliaan, atau Salam Maria. Inilah cara terbaik agar semua orang ikut ambil bagian dalam doa.

Walaupun semua jawaban dari pertanyaan di atas tidak perlu dimasukkan ke dalam isi doa kita, cara ini akan membantu kita, sebagai seorang pemimpin doa, untuk fokus ke dalam kebutuhan spiritual semua anggota dan juga komunitasnya. Perhatian yang kita berikan untuk mempersiapkan doa yang bermakna ini akan membuahkan koneksi yang lebih dalam diantara tindakan Roh Kudus dan aktivitas kelompok kita.

Kesimpulan

Doa adalah hal penting ketika kita berkumpul sebagai satu Tubuh Kristus. Apapun tujuan dari pertemuan itu, fungsi doa yang terutama adalah untuk memuliakan Tuhan, jadi doa bukanlah sekadar kegiatan tambahan di pertemuan itu. Setelah kita melakukan persiapan-persiapan seperti tertulis di atas selama beberapa kali, tentunya tugas memimpin doa dalam kelompok tidak menjadi hal yang menakutkan lagi. Jadi, langkah pertama untuk bisa memimpin doa yang baik adalah untuk say yes kalau diminta memimpin doa. Lalu, langkah kedua adalah dengan menawarkan diri untuk memimpin doa.

Sharing

  1. Apakah kamu pernah merasa takut ketika diminta untuk memimpin doa? Kenapa kamu takut dan setelah membaca bahan di atas apakah kamu menemukan tips untuk mengatasi rasa takut itu?
  2. Sharingkan pengalaman yang paling kamu ingat ketika kamu diberi tugas untuk memimpin doa. Biasanya yang paling diingat adalah ketika kita merasa sangat takut/stress ketika diberi tugas itu atau kita melakukan suatu kesalahan yang membuat kita malu. Apa yang kamu pelajari lewat pengalaman tersebut?
  3. Pernahkah kamu merasa tersentuh ketika berdoa/didoakan (dalam kelompok)? Sharingkan pengalaman tersebut!

Aktivitas

Pilihlah satu anggota CG yang sudah lama (atau belum pernah) memimpin doa dan bantulah dia untuk membuat doa penutup yang bermakna menggunakan panduan yang terlampir.

Reference