Sesi 3 - Week of 25th Aug 2019

The Importance of Christian Community


Persiapan Fasil

Mendoakan satu dekade rosario sebelum datang ke CG untuk kekompakan dan perkembangan iman CG masing-masing.

Intro

“Saya tidak perlu Gereja, saya bisa berdoa sendiri di rumah, saya bisa membaca kitab suci sendiri untuk mengenal Tuhan.” Siapa di antara kita yang pernah mendapat pertanyaan seperti ini, atau bahkan pernah berpikir demikian?

Panduan fasil: Fasil dapat bertanya kepada anggota CG dan memfasilitasi sharing sebelum kita memulai materi CG ini.

Kita semua, umat ​​Katolik, adalah bagian dari tubuh mistis Kristus. Itulah sebabnya mengapa kita beribadah bersama, merayakan misa bersama.

Untuk menemukan jawabannya, kita dapat membuka Alkitab. Ada banyak contoh dalam Perjanjian Baru yang menunjukkan perlunya persekutuan di antara orang Kristiani. Ingatlah bahwa selalu ada waktu dan tempat untuk doa pribadi. Namun, kehidupan bersama umat Kristiani juga merupakan sesuatu yang harus diberikan tempat yang semestinya.

Materi

Komunitas adalah sekelompok orang yang bekerja bersama untuk suatu tujuan yang sama, seringkali mereka memiliki keyakinan dan visi yang sama.

 

Komunitas kristiani di dalam Alkitab

Dari semula, Tuhan adalah satu komunitas Allah Tritunggal Maha Kudus. Kita, manusia, yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah tentu saja merupakan makhluk sosial, yang perlu berkomunitas.

Di dalam Matius 18:20, Yesus berkata, “Karena di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situlah Aku ada di tengah-tengah mereka.” Jadi hal terbaik dari berkumpul bersama sebagai orang Kristen adalah kita dapat yakin bahwa Yesus ada di antara kita. Ini, tentu saja, masih bisa dialami dalam beberapa hal di luar Misa atau adorasi Sakramen Maha Kudus, contohnya, pertemuan untuk pendalaman Alkitab, pertemuan doa Rosario, atau sesi berbagi iman dalam kelompok kecil semuanya juga merupakan pertemuan kita dengan Tuhan.

Di dalam surat kepada umat Ibrani (Ibrani 10: 24-25), kita diingatkan tentang pentingnya komunitas: “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” Di dalam komunitas, kita saling menyemangati, mendorong kasih, dan pekerjaan yang baik.

Kemudian di dalam Kisah Para Rasul (Kis 2:42), kita melihat cara hidup jemaat pertama: “Mereka bertekun dalam pengajaran para rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.” Dorongan dan persekutuan ini sangat dibutuhkan dewasa ini, terutama ketika banyak umat Katolik yang, misalnya, memasuki kehidupan sekuler menemukan diri mereka sendiri tanpa dukungan apa pun untuk iman mereka.

 

Komunitas meningkatkan kasih

Semakin kita mengenal saudara-saudari kita di dalam Kristus, semakin nyaman kita bersama mereka. Semakin kita merasa nyaman di sekitar saudara-saudara kita, semakin dalam hubungan pribadi kita dengan mereka, menuntun kita untuk saling mengenal luar dalam. Mereka dapat memberi tahu kita saat kita menyimpang dari jalan yang benar. Teman-teman ini mengetahui perjuangan kita, dan mereka kemudian dapat mendorong kita ketika kita berusaha untuk menjadi lebih seperti Kristus.

Seperti kisah orang lumpuh dalam Injil. Kita dapat dengan mudah mengidentifikasi diri kita pada posisi orang yang lumpuh karena kita semua pernah sakit secara rohani, terbelenggu oleh dosa yang begitu berat sehingga kita merasa kita tidak dapat melakukan apa pun dengan benar. Tetapi jika kita memiliki lingkaran teman-teman dalam komunitas Kristiani yang dapat berkumpul di sekitar kita dengan doa, kita juga dapat disembuhkan karena perantaraan doa mereka, sama seperti orang lumpuh itu disembuhkan karena perantaraan teman-temannya. Sama seperti mereka menurunkan si lumpuh ke dalam rumah di mana Yesus berada, demikian juga teman-teman kita dapat mengangkat kita dalam doa karena kita semua adalah satu tubuh di dalam Kristus. Karena seperti yang dikatakan Santo Paulus dalam Surat Pertama kepada jemaat Korintus (1 Korintus 12: 26-27), “Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.”

Tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri. Tanpa teman, kita menjadi kesepian dan terisolasi. Bagaimanapun, ada alasan mengapa Tuhan memberi Adam pasangan. Tidaklah baik apabila kita menjalani kehidupan tanpa sistem pendukung (support system), dan sistem pendukung apa yang lebih baik daripada Tubuh Kristus? Tanpa dukungan yang kita temukan melalui komunitas kita, kita tidak memiliki seorang pun di sekitar kita yang dapat membangun kita, dan “membangkitkan kita” untuk mencintai dan melakukan pekerjaan baik yang diminta Tuhan untuk kita lakukan.

Jadi pada saat seseorang mencoba memberi tahumu bahwa kamu hanya perlu Alkitab untuk memiliki hubungan dengan Yesus Kristus, pastikan kamu memberi tahu mereka bahwa Tubuh Kristus lebih dari hanya diri kita pribadi. Kita dibuat untuk saling melengkapi, dan kita dibuat untuk melayani Tuhan dengan membawa sebanyak mungkin teman dan orang-orang di sekitar kita kepadanya.

 

Pentingnya Doa Bersama dalam Komunitas

Doa sangat penting untuk pertumbuhan rohani kita. Tuhan tidak bermaksud agar kita memikul salib kita sendirian. Di dalam Matius 11: 28-30 Yesus berkata, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.”

Menjadi bagian dari komunitas iman berfungsi sebagai sistem pendukung bagi kita. Komunitas memperkuat dan mempersatukan kita dalam iman kita. Doa bersama dalam komunitas adalah cara lain bagi kita untuk menjadi lebih dekat dengan Tuhan melalui orang lain. Contohnya di dalam komunitas, kita mendoakan intensi-intensi teman-teman kita.

Persekutuan para kudus dan malaikat juga merupakan bagian dari komunitas kita. Para santo/santa dan malaikat dapat berdoa bersama kita dan untuk kita.

CCC2683

The witnesses who have preceded us into the kingdom, especially those whom the Church recognizes as saints, share in the living tradition of prayer by the example of their lives, the transmission of their writings, and their prayer today. They contemplate God, praise him and constantly care for those whom they have left on earth. When they entered into the joy of their Master, they were “put in charge of many things.” Their intercession is their most exalted service to God’s plan. We can and should ask them to intercede for us and for the whole world.

Katekismus Gereja Katolik menyatakan, “syafaat santo/santa adalah pelayanan mereka yang paling agung dalam rencana Allah. Kita dapat dan harus meminta mereka untuk menjadi perantara bagi kita dan bagi seluruh dunia.” Kita tidak pernah sendirian dalam doa kita. Kita dapat memohon perantaraan santo/santa dimana kita merasa dekat dengan mereka (mungkin dari kesamaan background, pekerjaan, atau visi).

Doa bersama di dalam keluarga adalah tempat pertama dari pendidikan doa kita, juga disebutkan dalam Katekismus. Pengalaman doa kita mungkin berawal dari doa sebelum makan, doa rosario, berdoa untuk nilai yang baik pada ujian. Pengantar iman dan doa kita dimulai di komunitas keluarga. Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk menjadikan doa keluarga sebagai prioritas.

Misa adalah doa komunitas yang paling utama. Inilah salah satu alasan mengapa menghadiri misa sangat penting bagi iman kita. Doa liturgi adalah doa publik mengikuti ritual yang ditentukan yang dimaksudkan untuk menyatukan individu dengan Allah melalui Kristus. Kita diperbarui setiap minggu dalam doa komunitas dengan menghadiri dan berpartisipasi dalam Misa.

 

Pertanyaan Sharing

  1. Komunitas kecil manakah yang selalu kamu andalkan di dalam hidupmu (misalnya: keluarga, teman-teman dekat, CG, dll)? Sharingkan di dalam hal apakah kamu bergantung kepada mereka.
  2. Di dalam komunitas ada saatnya kita memberi dan ada saatnya kita menerima. Sharingkan pengalamanmu memberi atau menerima sesuatu yang berguna/berharga di dalam komunitas.
  3. Menurutmu bagaimana komunitas kristiani dapat membantu meningkatkan iman orang-orang di dalam komunitas tersebut?
  4. Apakah kamu memiliki tips / saran-saran untuk teman-teman yang sedang mencari komunitas?

Referensi: