Sesi 66 – Week of 4 April 2021

The Great Commandment


Intro

Selamat Paskah! Semoga lewat rangkaian perayaan sengsara, wafat, dan kebangkitan Kristus, kita semakin menyadari betapa besar kasih Tuhan bagi kita. Dan semoga kebangkitan Kristus juga membangkitkan semangat kita untuk menjadi saksi Kristus di dalam hidup kita.

Pada CG kali ini kita akan mendalami kembali tentang perintah Tuhan yang paling utama. Apakah perintah Tuhan yang paling utama? Adakah dari kita yang tahu atau ingat akan perintah ini? Dan, apakah kita sudah melakukan perintah ini?

Materi

Marilah kita mulai pendalaman kita dengan membaca bacaan dari Matius 22:34-40

22:34 – Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka

22:35 – dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:

22:36 – “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?”

22:37 – Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

22:38 – Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.

22:39 – Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

22:40 – Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

Bacaan ini mungkin tidak asing bagi kita semua. Di dalam perikop ini, orang-orang Farisi hendak mencobai Yesus dengan pertanyaan yang sangat sulit: hukum mana yang paling utama di antara semua hukum Taurat? Di dalam tradisi Yahudi, terdapat 613 perintah yang tercatat di dalam hukum Taurat. Namun, Yesus memberikan jawaban melampaui cakupan pertanyaan yang hanya sekedar menyelediki hukum-hukum Taurat yang dicatat oleh orang Yahudi, bahkan Yesus masuk ke dalam ringkasan utama yang merupakan inti utama dari semua hukum-hukum Taurat.

Jawaban Yesus mengutip dua ayat di dalam perjanjian lama:

  1. Ulangan 6:5 Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
  2. Imamat 19:18 Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.

Kutipan Ulangan 6:5 adalah bagian dari Shema Yisrael, yang merupakan salah satu doa Yahudi yang paling penting dan suci. Doa ini merupakan pernyataan iman kepada satu Tuhan. Kata-kata ‘hati, jiwa, pikiran’ tidak mengacu secara spesifik pada bagian itu saja, tetapi lebih menekankan bahwa manusia harus seutuhnya mencintai Tuhan dengan semua sumber daya yang tersedia. Dengan kata lain, kita harus mencintai Tuhan seperti Dia mencintai kita, yaitu tanpa syarat.

Bagi kita para murid-Nya, jawaban Yesus menunjukkan cara hidup dan disposisi yang baru. Dua perintah ini dihubungkan satu sama lain dengan kata ‘kasih’. Kasih kepada Tuhan bukan hanya perasaan saja, tetapi kesetiaan kepada Tuhan, melakukan kehendak Tuhan. Dua perintah ini mengekspresikan esensi utama Kristianitas.

Perintah utama di dalam perikop Injil yang lain

Kedua perintah utama oleh Yesus dapat ditemukan juga di Markus 12:28-34, Lukas 10:25-28, Matius 7:12, 19:19, selain itu juga di dalam surat Rasul Paulus di Roma 13:9 dan Galatia 5:14. Di dalam injil Yohanes 13:34, saat perjamuan malam terakhir, Yesus memberikan perintah baru yang berhubungan dengan kedua perintah ini:

Yohanes 13:34 – Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.

 

Mari kita lihat bacaan dari Injil Markus 12:28-34 tentang kedua perintah utama ini:

12:28 – Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: “Hukum manakah yang paling utama?”

12:29 –  Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.

12:30 –  Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.

12:31 – Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.”

12:32 – Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: “Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.

12:33 – Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan.”

12:34 – Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!” Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

 

Mirip seperti di dalam Injil Matius, dua perintah utama ini dikatakan oleh Yesus sebagai jawaban atas pertanyaan seorang ahli Taurat tentang hukum yang paling utama. Namun, berbeda dengan Injil Matius dan Markus, konteks di dalam injil Lukas 10:25-28 adalah pertanyaan untuk mencapai hidup kekal. Mari kita baca Bersama Injil Lukas 10:25-28

10:25 – Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: “Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”

10:26 –  Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?”

10:27 –  Jawab orang itu: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

10:28 – Kata Yesus kepadanya: “Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup.”

Di sini kita melihat bahwa kedua perintah utama ini adalah jawaban ahli Taurat atas pertanyaan Yesus. Setelah ayat 28, ahli Taurat ini bertanya lagi kepada Yesus, “siapakah sesamaku manusia?”, dan Yesus menjawab pertanyaan ini dengan perumpamaan tentang orang Samaria yang baik sebagai pelajaran yang kuat tentang belas kasih kepada orang yang membutuhkan.

 

Dari ketiga perikop Injil ini, kita dapat melihat bahwa orang Yahudi sangat familiar dengan kedua perintah ini. Walaupun begitu, Yesus menunjukkan kedua perintah ini adalah perintah yang utama. Yesus menghubungkan kedua perintah yang terpisah di dalam dua kitab Taurat (Ulangan dan Imamat), dan menunjukkan bahwa keduanya tidak dapat dipisahkan:

  • Kasih kepada Tuhan menemukan pemenuhannya dalam cinta kepada sesama
  • Kasih kepada sesama berarakar pada kasih kepada Tuhan

Perintah utama ini adalah kewajiban moral, yang dinyatakan sendiri oleh Tuhan. Penekanan bahwa kasih kepada Tuhan tidak terpisahkan dari kasih kepada sesama adalah kunci untuk memperoleh interpretasi yang benar dari hukum dan para nabi.

Romo Jesuit Karl Rahner mengatakan: “Kecintaan seseorang kepada sesamanya adalah bukti cintanya kepada Tuhan. Kitab Suci mengajarkan bahwa Tuhan menganggap kasih yang ditunjukkan kepada sesama sebagai kasih yang ditunjukkan kepada-Nya. Oleh karena itu, dalam arti yang sebenarnya, hubungan kasih antara seseorang dengan sesamanya menunjukkan hubungan kasih antara orang tersebut dengan Tuhan.”

 

Di dalam Injil Matius 25:34-36, kasih kepada sesama adalah satu-satunya standard yang secara eksplisit tertulis sebagai standard bagaimana manusia akan dihakimi saat akhir jaman.

25:34 – Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa- Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.

25:35 – Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;

25:36 – ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.

 

Kedua perintah utama ini juga merupakan ringkasan dari 10 perintah Allah. Jika kita membaca 10 perintah Allah, kita dapat melihat bahwa perintah 1-3 berhubungan dengan kasih kepada Allah, dan perintah ke 4-10 berhubungan dengan kasih kepada sesama.

  1. Jangan menyembah berhala, berbaktilah kepada-Ku saja, dan cintailah Aku lebih dari segala sesuatu.
  2. Jangan menyebut Nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat.
  3. Kuduskanlah hari Tuhan.
  4. Hormatilah ibu bapamu.
  5. Jangan membunuh.
  6. Jangan berzina.
  7. Jangan mencuri.
  8. Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu.
  9. Jangan mengingini istri sesamamu.
  10. Jangan mengingini milik sesamamu secara tidak adil.

Conclusion

Perintah untuk mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama bukanlah saran atau permintaan, ini adalah perintah Tuhan. Keduanya tidak terpisahkan satu sama lain. Kita tidak dapat mengasihi Tuhan tanpa mengasihi sesama kita, dan kita tidak akan mampu mengasihi sesama tanpa kasih Tuhan.

Kasih kepada sesama ditunjukkan lewat perhatian dan kepedulian kepada kesejahteraan dan kebaikan orang lain, tanpa terpengaruh pada perasaan kita kepada orang tersebut. Karakteristik dan ciri khusus dari kasih ini adalah self-giving love. Yesus memerintahkan kita untuk mengasihi satu sama lain seperti Dia mengasihi kita yaitu cinta tanpa syarat (unconditional love). Di masa Paskah ini, kita dapat belajar unconditional love lewat teladan Yesus yang ditunjukkan- Nya dalam perjamuan malam terakhir, sengsara-Nya di jalan salib, hingga wafat-Nya di salib.

Marilah kita bertumbuh di dalam kasih karena kita diciptakan untuk mengasihi.

Sharing

  1. Di Singapore ini kita sangat jarang berinteraksi dengan tetangga kita, tetapi ini bukan alasan kita untuk tidak dapat mengasihi tetangga kita. Sharingkan kebaikan apa yang pernah kamu lakukan untuk tetanggamu atau sebaliknya.
  2. Kasih kepada sesama seharusnya tidak terpengaruh oleh perasaan kita kepada orang tersebut. Pernahkan kamu mengasihi orang yang tidak kamu sukai? Sharingkan
  3. Apakah kamu sudah melakukan perintah utama ini selama masa Prapaskah kemarin? Sharingkan.
  4. Sharingkan hambatan-hambatan apa saja yang kamu alami dalam melakukan perintah utama ini. Apa yang ingin kamu lakukan untuk mengatasinya di masa mendatang?

Reference

  1. The Great Commandment. St Teresa of Avila. RCIA
  2. https://d2y1pz2y630308.cloudfront.net/2705/documents/2015/12/Great%20Commandment%20.pdf
  3. https://st-teresa.com/documents/2015/12/The%20Great%20Comamndment%20.pdf