Facilitator?
(error)
Jawaban untuk fasil akan ditampilkan

Sesi 35 - Week of 14 June 2020

Pria dan Wanita


Persiapan Fasil

  1. Baca bahan baik-baik
  2. Puasa pada hari CG / e-CG akan berlangsung
  3. Nonton “The Essential reason Porn is Wrong by Matt Fradd” untuk lebih mengerti mengenai pornografi. https://www.youtube.com/watch?v=JpUbaMa8wBo

Intro

Di bulan ini, kita belajar mengenal lebih banyak tentang teologi tubuh. Jadi di sesi CG saat ini, kita akan belajar melihat dari ke 2 sisi yang berbeda, dari sisi pria dan dari sisi wanita. Materi dibawah akan dibawakan dalam bentuk 2 short statements / pernyataan singkat dan dilanjutkan dengan komentar dan penjelasan.

Baiknya jika saat CG bahan dibaca bergantian, biarkan member wanita yang membaca bagian wanita dan member pria yang membaca bagian pria.

Main Discussion

Untuk Pria (by Jason)

“How are you supposed to keep your mind pure?”

Cobaan selalu datang di tiap saat, terutama di jaman sekarang ini dimana pakaian wanita semakin minim. Tetapi godaan seksual yang terbesar datang biasanya ketika kita di usia remaja, apalagi jika kita ada di dalam lingkungan yang tidak mendukung untuk hidup suci. Ketika aku masih duduk di bangku SMA, sangatlah sulit bagiku menjalani hidup dalam kesucian. Teman-teman sekitarku selalu berbicara tentang hal-hal seksual, nonton film-film pornografi, dll. Dibandingkan dengan waktu doaku yang sangat sedikit, tidaklah heran jika aku begitu lemah jika dihadapkan dengan dorongan nafsu birahi yang begitu besar.

Kadang kita berpikir : Oke Tuhan, aku mau hidup suci, jadi ambil aja keinginan daging ini dari diriku. But it doesn’t work that way. Jika kita mau jujur, kenyataannya kita punya kontrol atas situasi kita, lebih dari yang kita mau akui. Kita dapat mencari teman yang baik, buang segala media pornografi, kita jaga mata kita dari gambar-gambar yang merangsang dan bertekun dalam kehidupan doa kita. Percayalah, kalau godaan masih akan tetap datang, tapi frekuensinya akan berkurang jauh sekali dan kita akan lebih mudah menang melawannya.

The point of purity is not to repress our desires and act like they don’t exist, but to acknowledge their power and beg for the strength to love as God loves. Jika kita lakukan hal ini, seksualitas kita tidak akan menjadi sesuatu yang kita harus sembunyikan dari Tuhan, melainkan Tuhan akan memancarkan kemuliannya lewat diri kita, para pria, kepada wanita yang kita cintai.

“What’s wrong with porn? You’re not hurting anyone.”

Pornografi itu adalah sebuah perangkap. Kita seperti merasakan kepuasan, tanpa ada konsekuensi dan kita merasa kita tidak terikat akan hal tersebut. But before you realize it, the damage has been done. Hal ini selalu sama dengan dosa-dosa yang lain : It promises us everything and gives us nothing.

Di dalam konteks pornografi, hal yang paling mengganggu biasanya datang di kemudian hari, terutama ketika kita berusaha mencintai seorang wanita. Riset membuktikan bahwa pria yang suka mengkonsumsi pornografi akan lebih merasa tidak puas dengan pasangannya, baik dari penampilan fisik, perilaku dan lain-lainnya. Bahkan banyak para suami yang berpikir kalau mereka berhak menuntut pasangannya seperti fantasi yang mereka dapatkan dari pornografi. Mereka merasa kalau istri mereka tidak seperti itu, itu salah kaum wanita.

Bagi yang pernah melihat pornografi, kita mengetahui hal ini.. apa yang kita lihat dalam hitungan detik, terkadang perlu waktu berbulan-bulan atau bahkan tahunan untuk dapat melupakannya. Dulu aku tidak mengerti apa akibat dari hal ini. Pusat sumber kepuasan dari otak seorang pria dikenal dengan kata medial preoptic nucleus dan ini adalah sesuatu yang amat sangat mudah dilatih. Ketika seorang pria mendapatkan kenikmatan seksual contohnya lewat pornografi, ia melatih otaknya untuk mengasosiasikan apa yang ia lihat dan apa yang ia lakukan dengan kebahagiaan seksual. Jadi dalam konteks ini, pria terlatih untuk mengartikan kebahagian seksual dengan ratusan jenis fantasi- fantasi terlarang yang ia lihat sebelumnya.

Bagaimana untuk seorang pria, yang sudah hidup seperti itu bertahun-tahun dan sekarang harus berbalik 180 derajat? Otak kita dapat dilatih ulang, tetapi akan membutuhkan proses yang panjang. Jadi, mulailah dari sekarang. Buanglah media-media pornografi yang kamu punya. Tapi jangan stop disana saja, kita dapat juga berhenti mensupport secara langsung atau tidak langsung industri-industri yang merendahkan harkat martabat wanita, seperti industry pornografi, escort service, dll.

Pornografi mengajarkan kita hanya untuk mengambil dan menggunakan wanita sebagai objek saja. Jadi jika kita menghilangkan hal tersebut dalam diri kita dan mau berusaha untuk menghargai harkat martabat setiap wanita, kita dapat pelan-pelan menjadi seorang pria seperti yang Tuhan rancangkan dan menjadi seorang pria yang wanita butuhkan. Seperti yang St. Josemaria Escriva katakan : “There is need for a crusade of manliness and purity to counteract and nullify the savage work of those who think man is a beast. And that crusade is your work.”

Untuk Wanita (by Crystalina)

“Good guys don’t exist.”

Sejak aku kecil, aku selalu bermimpi untuk mendapatkan seorang pria yang sempurna. Tetapi sedihnya, mimpi itu sudah aku buang jauh-jauh, bahkan sebelum aku menjadi seorang wanita dewasa. Dari pada bermimpi seperti itu, aku memberikan semua usaha dan tenagaku untuk pacarku pada saat itu, yang aku percaya adalah seorang pria yang sempurna, walaupun dalam lubuk hatiku aku tau kalau itu hanya sebuah ilusi. Segala kesalahannya aku acuhkan. Aku tutup sebelah mata. Ada beberapa kesalahan fatal (red flags) yang ia lakukan, tetapi aku tidak mau memperdulikannya dan hanya berfokus pada kebaikannya saja. Aku tidak mau menghadapi masalah tersebut, karena aku takut kalau aku akan kehilangan pacar yang ‘sempurna’ ini.

Pengalaman-pengalaman buruk yang aku dapatkan dari hubunganku dengan pacarku, membuat aku kehilangan kepercayaan kepada Tuhan. Aku berpikir kalau, Tuhan tentu tidaklah punya rencana yang indah untuk seorang wanita seperti diriku ini. Semua laki-laki di dunia ini sama saja. Mereka cuma mau 1 hal saja dari seorang wanita. Jadi, aku berpendapat dan berasumsi kalau pria yang baik di dunia ini tidak lah ada.

Ketika kita ingin mencari pria yang baik, mungkin kita mulai berbicara pada diri kita sendiri : ah, mana ada sih cowok kaya gitu? Aku ingat suatu kejadian, dimana Jason, suamiku saat ini, memberikan seminar kepada anak-anak SMA di sekolah. Sekelompok anak-anak wanita datang ke Jason dan bertanya.. dimanakah kita dapat menemukan seorang pria yang baik?

Jason kemudian mulai bertanya akan kehidupan seorang anak wanita di grup tersebut. Ia bercerita kalau ia sekarang berpacaran dengan seorang drug dealer, yang suka minum-minum dan suka berkata kasar. Orang tua anak wanita ini sangat tidak suka kepada pacarnya. Kemudian anak wanita yang lain ikutan menyahut : ‘Cowok-cowok jaman sekarang di party semuanya brengsek. Beberapa minggu lalu terjadi, seorang cowok di party menuangkan bir ke kepala pacarnya. Hal itu terjadi lagi seminggu sesudahnya… dan terulang lagi di minggu kemarin.’ Jason kemudian bertanya, jadi apa yang akan kalian lakukan minggu ini? Mereka menjawab: ‘pergi ke party itu lagi’

Let’s face it. Wanita mengharapkan belas kasih, pengakuan dan penerimaan dari seorang pria. Pria pun sebaliknya. Begitulah Tuhan menciptakan pria dan wanita… untuk menjadi sebuah hadiah bagi satu sama lain. Tetapi kita sering lupa kalau tidak ada 1 pria pun di dunia ini, yang dapat memenuhi hal-hal tersebut secara total. Yang dapat memenuhi hal itu dengan sempurna, hanyalah Tuhan sendiri. Sering kali kita mencoba mengisi kekosongan dan kehampaan diri kita dengan seorang pacar, padahal harusnya kita mencari Tuhan terlebih dahulu.

Ingatlah, kalau Bapa kita di Surga adalah seorang Raja, kita ini adalah seorang Princess. Kita harus ingat martabat diri kita sebagai seorang putri kerajaan surga dan sebagai seorang anak dari Raja segala Raja.

Saat ini, jika kita mau menemukan pria yang baik, berkecimpung lah dalam hal-hal yang suka dilakukan oleh ‘pria yang baik’. Bergabunglah dalam sebuah komunitas dimana ‘pria yang baik’ bergabung. Bahkan lebih baik lagi, instead of looking for the ideal man, become the ideal woman and let him look for you.

“As long as I stay a virgin…”

Okay, aku akan lakukan ini dengan dia.. tapi aku ga akan melakukan hal yang satu ‘itu’. Semua kesalahan besarku, dimulai dari kompromi yang kecil-kecil. “I’ll still be a virgin, so it wont be that big of a deal.” Sedikit demi sedikit, hal tersebut menjadi lebih besar.. lebih besar lagi.. dan sampai ke “I think we went a little too far.” “Yeah, we need to make sure we don’t do that again.”

Tentu saja, batasan ini tidak berlangsung lama, cepat atau lambat, semua itu menjadi sebuah batu loncatan untuk mencapai persetubuhan (sex). Akhirnya toh, tidak ada lagi yang tidak kami lakukan, selain sex. Semuanya sudah kami jalani, dan pikiran kami mulai terpengaruhi sedikit demi sedikit, sampai pada akhirnya kami berpikir : “ Its not that big of a deal. Everybody’s doing it. We’ll stay together. This is love.” Tetapi sesungguhnya ini adalah sesuatu hal yang besar dan seks diluar pernikahan adalah sebuah dosa berat.

Satu indikator jika kita melakukan hal yang salah adalah ketika kita mulai menghabiskan waktu untuk selalu meyakinkan diri kita sendiri kalau apa yang kita lakukan itu tidak lah salah. Ini adalah tanda kalau hati nuranimu sedang terganggu. Tuhan menciptakan hati kita untuk cinta, dan cinta itu akan memberikan kedamaian.

Tidak ada kedamaian sampai adanya cinta yang penuh. Aku hidup dalam ketakukan, takut hamil, takut diketahui oleh orang lain, takut ditinggalkan, takut mendapatkan STD, dll. Pelan-pelan hati nuraniku menjadi mati rasa dan sedikit demi sedikit aku tidak lagi menghargai tubuhku yang diberikan Tuhan ini.

Jadi, apa yang harusnya menjadi standar bagi kita para wanita? ‘to love and respect yourself, glorify God with your body…’ Kesucian adalah tantangan untuk setiap pasangan. Jika si pria (pacarmu/calon suamimu) lari dari tantangan tersebut saat ini, maka lebih baik jika kamu tidak bersama orang tersebut.

Pertanyaan Sharing

Common stereotype: wanita lebih tidak mementingkan kondisi tubuh, fisik dan kesucian pria. Sedangkan sebaliknya, seorang pria condong menginginkan seorang wanita yang suci (virgin).

  1. Pertanyaan kepada wanita : sharingkan 1 hal konkret dan spesifik yang kamu inginkan dari seorang pria idamanmu, yang berhubungan dengan kesucian/purity. Jelaskan mengapa?
  2. Pertanyaan kepada pria : sharingkan 1 hal konkret dan spesifik yang kamu inginkan dari seorang wanita idamanmu yang tidak berhubungan dengan kesucian/purity. Jelaskan mengapa? (hindari broad answer seperti: orangnya harus baik, dsb.)
  3. Diskusi antara pria dan wanita : jika pacarmu/calon spousemu saat ini pernah melakukan salah satu dosa seksual (pre-marital sex, prostitusi, pornografi, dll) di masa lalu, bagaimanakah kamu menyikapi atau menghadapi kondisi itu? Apakah tantangannya? Sharingkan.
  4. Sharingkan pengalamanmu atau orang yang kamu kenal dalam memperjuangkan hidup dalam kesucian.

Referensi

  • Pure Manhood by Jason Evert, 2013 Totus Tuus Press LLC.
  • Pure Womanhood by Christalina Evert, 2013 Totus Tuus Press LLC.

PS: untuk yang tertarik membaca lebih lengkap dari buku tersebut, dapat meminjam bukunya dari MMF