Facilitator?
(error)
Jawaban untuk fasil akan ditampilkan

Sesi 62 - Week of 6 Jul 2015

Patron Saints


Intro

Dalam 1 Tim 2:1-2 Rasul Paulus mengajarkan agar kita “menaikkan permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang”. Jadi yang melakukan doa syafaat/ pengantaraan bukan saja hanya Kristus dan Roh Kudus, namun kita semua diundang untuk berdoa syafaat, saling mendoakan satu sama lain.

Sejarah Patron Saints

Praktek mengadopsi santo/santa pelindung berawal dari gereja-gereja pertama di Kekaisaran Romawi, yang sebagian besar dibangun di atas kuburan martir. Gereja-gereja itu kemudian dinamai atas nama martir tersebut yang diharapkan untuk menjadi perantara bagi umat Kristiani yang berdoa di sana. Setelah itu, umat Kristiani mulai mendedikasikan gereja-gereja untuk orang-orang suci lainnya termasuk yang bukan martir. Hari ini, kita masih menempatkan beberapa peninggalan suci (relik) dari Santo/Santa Pelindung di dalam altar setiap gereja, dan mendedikasikan gereja itu untuk mereka.

Peran Santo/Santa Pelindung

Beberapa orang Kristen berpendapat bahwa Santo/Santa pelindung mengurangi penekanan pada Kristus sebagai Juruselamat kita. Kristus adalah perantara Allah dengan manusia jadi mengapa kita masih memohon doa kepada santo/santa pelindung? Mencari perantaraan santo pelindung tidak berarti bahwa seseorang tidak dapat mendekati Allah secara langsung dalam doa; tetapi itu seperti meminta teman untuk berdoa bagi Anda kepada Tuhan dan dalam hal ini, teman tersebut sudah di Surga yang dapat berdoa kepada Allah untuk kita tanpa henti. Namun tentu saja doa syafaat kita ini hanya dapat terjadi karena Pengantaraan Kristus yang satu-satunya itu (lih. 1 Tim 2:5) QUOTE, dan tidak bisa terlepas dari Kristus. Gereja Katolik percaya bahwa Kristus berdoa bagi kita kepada Allah Bapa di dalam Roh Kudus, seperti secara sempurna terlihat dalam Perayaan Ekaristi. Perayaan Ekaristi diadakan di dalam nama Kristus, dan tidak pernah dinyatakan di dalam nama Maria atau dalam nama para kudus, baik Santa ataupun Santo.

Bukankah meminta bantuan doa kepada orang yang telah meninggal tidak diperbolehkan di gereja katolik?

Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci mengajarkan bahwa para kudus yang sudah meninggal itu tidak mati, melainkan tetap hidup. Sebab yang mati hanya tubuhnya, tetapi jiwa orang- orang kudus tersebut tetap hidup bersama Tuhan, karena itulah yang dijanjikan oleh Kristus sendiri, khususnya dalam Yoh 11:25, Rom 8:11, Yoh 3: 16; Yoh 6:58 maupun Yoh 8:51. Maka “mati” di sini artinya bukan tidak bernafas, melainkan tidak hidup lagi di dunia. Dalam perikop Roti Hidup di Injil Yohanes, disebutkan bahwa orang-orang beriman yang di Surga tetap adalah orang-orang kudus yang hidup, karena Kristus, Sang Roti Hidup, telah memberi kehidupan kekal kepada mereka (lih. Yoh 6:54). Maka, memohon dukungan doa dari para orang kudus berbeda dengan pemanggilan arwah orang mati yang dikecam di kitab Perjanjian Lama, yang bertujuan untuk meminta informasi ilahi dari jiwa- jiwa yang sudah meninggal.

KGK 956 Doa syafaat para kudus. “Sebab karena para penghuni surga bersatu lebih erat dengan Kristus, mereka lebih meneguhkan seluruh Gereja dalam kesuciannya; mereka menambah keagungan ibadat kepada Allah, yang dilaksanakan oleh Gereja di dunia; dan dengan pelbagai cara mereka membawa sumbangan bagi penyempurnaan pembangunannya. Sebab mereka, yang telah ditampung di tanah air dan menetap pada Tuhan, karena Dia, bersama Dia, dan dalam Dia, tidak pernah berhenti menjadi pengantara kita di hadirat Bapa, sambil mempersembahkan pahala-pahala, yang telah mereka peroleh di dunia, melalui Pengantara tunggal antara Allah dan manusia yakni: Kristus Yesus. Demikianlah kelemahan kita amat banyak dibantu oleh perhatian mereka sebagai saudara

Mengapa umat Katolik berdoa melalui perantara Santo/Santa? bukankah semua orang kristiani juga disebut santo/santa?

perbedaan S dan s

quote from St Paul…

Kata suci dalam Perjanjian Baru digunakan untuk semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus dan mengikuti ajaran-ajarannya. Namun, dengan berkembangnya jaman arti kata “suci” mulai berubah. Saat umat kristiani mulai menyebar, menjadi jelas bahwa beberapa orang Kristen mempunyai kehidupan yang luar biasa, atau heroik, dan penuh kebajikan. Orang-orang ini adalah contoh terkemuka dari kebajikan moral, dan mereka dengan mudah mempraktekkan kebajikan teologis dari iman ,harapan , dan cinta kasih .

Kata suci sehingga menjadi lebih sempit diterapkan kepada orang-orang seperti itu, yang dihormati setelah kematian mereka sebagai orang-orang kudus, biasanya oleh anggota gereja lokal atau orang-orang Kristen di daerah di mana mereka tinggal, karena mereka terbiasa dengan perbuatan baik mereka.

Akhirnya, Gereja Katolik menciptakan sebuah proses, yang disebut “kanonisasi,” di mana orang terhormat tersebut dapat diakui sebagai orang kudus oleh semua orang Kristen di mana-mana.

Orang2 kudus yang dikanonisasi atau diakui.

Sebagian besar orang-orang kudus yang kita ketahui dengan gelar Santo/Santa (misalnya, St. John Paul II) telah melalui proses kanonisasi. Lain halnya, seperti Santo Petrus dan Santo Paulus, mereka menerima gelar melalui aklamasi, atau pengakuan universal kekudusan mereka.

Gereja Katolik percaya bahwa kedua jenis orang-orang kudus (dikanonisasi dan diakui) sudah di Surga.Salah satu persyaratan untuk proses kanonisasi adalah bukti mukjizat yang dilakukan melaui perantara orang-orang kudus ini setelah kematiannya. Orang Kudus yang dikanonisasi dapat dihormati di mana saja, dan hidup mereka menginspirasi orang Kristiani yang masih berjuang di bumi sebagai contoh untuk ditiru.

Siapakah Santo Pelindung Amoredio selama setahun ke depan?

Tak lain dan tak bukan – Santo Yohanes Paulus Ke 2!!

Karol Josef Wojtyla, beginilah nama asli dari sang Santo, yang lahir pada 18 Mei 1920 di Wadowice, sebuah kota di sebelah barat daya Kota Krakow, Polandia. Masa kecilnya dipenuhi dengan kedukaan yang mendalam. Ibunya yang bernama Emilia Kaczorowska meninggal saat usianya 8 tahun dan kakak tertuanya, meninggal pada saat ia berusia 12 tahun. Benih panggilannya mulai tumbuh saat ayahnya meninggal akibat serangan jantung. Waktu itu Lolek (nama panggilan masa kecil) masih berusia 20 tahun. Sepeninggal ayahnya, saya semakin sadar akan jalan kebenaran. Saya yakin benar kalau Tuhan memanggil saya“ urainya dalam sebuah memoir. Pengalaman unik pada masa kecil Lolek ialah ia pernah bekerja sebagai buruh penggalian batu.

Hal lainnya yang merupakan memori mendebarkan dalam diri seorang Karol Wojtyla, yakni saat pihak Nazi Jerman mengejar-ngejar dan hendak menangkapnya. Sehingga ia memutuskan untuk mengungsi ke pastoran Keuskupan Agung Krakow hingga perang berakhir, inilah momen yang tepat bagi Wojtyla untuk memurnikan panggilannya.

Pada tahun 1942, Karol Wojtyla semakin sadar akan panggilan hidupnya untuk menjadi seorang imam, sehingga ia mulai belajar di seminari “bawah tanah” yang dicetus oleh Kardinal Adama Stefan Sapieha di Keuskupan Agung Krakow. Kemudian setelah menamatkan studinya di seminari tersebut, ia kemudian kembali studi teologi di Universitas Jaghellonica, Krakow dan ditahbiskan menjadi imam diosesan pada 1 November 1946 oleh Uskup Agung Krakow.

Kemudian Romo Karol ditahbiskan menjadi Uskup Agung Krakow oleh Paus Paulus VI. Mgr Karol merupakan salah seorang pemikir yang handal di Konsili Vatikan II sehingga cukup disegani oleh para Uskup yang hadir saat itu, karena keikutsertaannya pada Konsili Vatikan II, ia pun diangkat menjadi Kardinal. Saat Paus Yohanes Paulus I wafat; ia ikut serta dalam konklaf untuk memilih paus baru dan pilihan Tuhan jatuh padanya, sehingga Kardinal Karol menjadi Paus ke- 264 Gereja Katolik dengan nama Yohanes Paulus II.

Ensiklik pertama yang dikeluarkan oleh Paus Yohanes Paulus II adalah Redemptor Hominis pada 15 Maret 1979 dan yang terakhir ialah Ecclesia de Eucharistia pada 17 April 2003 dengan tujuan untuk menghidupkan kembali penyembahan terhadap Sakramen Ekaristi. Selama menjabat sebagai Paus, ia telah mengeluarkan 14 Ensiklik, 15 Nasihat Apostolik, 11 Konstitusi Apostolik, dan 45 Surat Apostolik. Selain itu tercatat, Yohanes Paulus II melakukan 482 kanonisasi dan memimpin 147 beatifikasi dari 1.338 beato-beata yang diangkatnya.

Selama menjadi Paus, telah terjadi berbagai peristiwa yang menggemparkan dunia, salah satu diantaranya ialah pada tanggal 13 Mei 1981, ia hampir tewas akibat ditembak Mehmet Ali Agca dan memberikan teladan yang mencengangkan, saat ia menjenguk Ali Agca di penjara Rebibbia dan seusai berbincang-bincang dengannya, ia berkata “Ketika berbicara dengannya saya anggap ia adalah seorang saudara yang sudah saya ampuni dan saya percayai sepenuhnya.”(cerita ini akan dibahas di sesi CG berikutnya).

Memasuki awal tahun 2005, kesehatan Bapa Suci terus menurun dan pada akhirnya ia menghembuskan nafas yang terakhir 2 April 2005. Dunia merasakan kehilangan yang begitu mendalam, tak henti-hentinya umat Kristen dari seluruh dunia mendoakan Paus Yohanes Paulus II. Lapangan Santo Petrus menjadi penuh dengan pelayat dari penjuru dunia, yang masing-masing memiliki tujuan untuk melihat jasad Paus yang terakhir kalinya.

Tanda-tanda kekudusan dari Paus Yohanes Paulus II mulai menyerbak, salah satu diantaranya berkat perantaraannya, Sr Maria Pierre Simon sembuh dari penyakit Parkinson. Karena mukjizat ini, Paus Benediktus XVI pun menandatangi dekrit yang diperlukan untuk beatifikasi dan menyebut beliau sebagai Venerabilis. Paus Yohanes Paulus II dinyatakan sebagai Beato pada 1 Mei 2011. Pada 5 Juli 2013, mukjizat terjadi pada Floribeth Mora Diaz dari kota San Jose Costa Rica, yang sembuh dari penyakit aneurisma celebral yang disebabkan oleh pelebaran dinding pembuluh arteri di otak, setelah berdoa lewat perantaraannya. Tidak sedikit orang yang menyebut Yohanes Paulus II, sebagai “Kristus” sendiri karena tindakannya yang benar-benar mencerminkan tindakan seorang Kristen, ia mengasihi begitu banyak orang dan bahkan ia mengampuni orang yang hampir membunuhnya. Sehingga Paus Yohanes Paulus II dinyatakan sebagai santo pada 27 April 2014 .

Fun Facts about St JP II

Taylormarshall.com – 10 facts you never knew about St JP II

Pertanyaan Sharing:

  1. Kita semua mengetahui atau pernah mendengar tentang Santo Yohanes Paulus II. Apakah pandangan kalian tentang beliau?
  2. Adakah hal baru/menarik yang kalian pelajari hari ini? Sharingkan.
  3. Sharingkan tentang Santo/Santa Pelindung kalian, mengapa kalian memilih mereka sebagai Pelindung?
    bagi yang belum tahu untuk mencari tahu sekarang.

Closing Prayer – Litani to St JP II

Sumber bahan: