Sesi 15 - Week of 12 December 2021

Mencontoh Keluarga Kudus


Intro

Pesta Keluarga Kudus merayakan kesucian dan kegembiraan Keluarga Kudus Yesus, Maria dan Yosef dari Nazaret. Perayaan ini terjadi pada hari Minggu setelah hari Natal, kecuali jika hari Natal jatuh pada hari Minggu, di mana perayaan ini akan jatuh pada hari Jumat berikutnya. Gereja ingin kita melihat pentingnya hubungan antara kelahiran Penyelamat kita dan Keluarga Kudus.

Paus Fransiskus mengatakan perihal Pesta Keluarga Kudus, “…Liturgi mengajak kita semua untuk merayakan Pesta Keluarga Kudus dari Nazaret. Setiap kandang Natal memperlihatkan Yesus bersama dengan Bunda Suci dan St. Yosef di Bethlehem. Tuhan mau dilahirkan ke dalam keluarga manusia dan Dia menginginkan seorang ibu dan ayah seperti kita.”

Keluarga kudus adalah contoh terbaik untuk membangun keluarga kita dalam iman dan cinta. Hal-hal apakah yang kita bisa pelajari dan contoh dari mereka? Mari kita bahas bersama-sama dalam sesi CG hari ini!

Contoh Yang Sempurna

Mungkin ada dari kita yang merasa bahwa Keluarga Kudus adalah sebuah contoh yang terlalu tinggi untuk diikuti. Bagaimana caranya kita dapat meniru sifat-sifat Keluarga Kudus yang begitu bagus dan sempurna layaknya Maria (yang tak bernoda), Yesus (yang sungguh Allah sungguh manusia) dan Yosef (yang seorang santo)? Tetapi, bacaan kitab suci dan refleksi tentang Keluarga Kudus mengatakan sebaliknya.

Lambang Kesetiaan (Faithfulness)

Keluarga Kudus menjadi contoh kesetiaan penuh kepada Allah dan panggilan-Nya dalam hidup mereka yang mereka jalani dengan tekun.

Kesetiaan Maria

Kita semua tahu jawaban Maria ketika menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel, “terjadilah padaku menurut kehendak-Mu”. Bunda Maria tidak gentar atau berlari mencari orang lain untuk meminta nasihat atau menjawab dengan ragu-ragu. Dia dengan tegas menjawab “ya”. Selama hidupnya, Bunda Maria menunjukkan kesetiaan ketika dia mengurus rumahnya, membesarkan Yesus dan pada akhirnya mempercayakan semuanya kepada Allah Bapa ketika melihat Yesus didera dan disalibkan.

Kesetiaan Yosef

Begitu juga dengan Santo Yosef yang setia kepada rencana Bapa. Ketika dia mengetahui bahwa Maria sudah mengandung, dia tidak meninggalkannya atau mengadilinya. Sebaliknya, dia percaya dan mengikuti apa yang dikatakan oleh Malaikat dalam mimpinya. Dia setia kepada rencana Bapa walau dia mungkin tidak mengerti sepenuhnya. Santo Yosef adalah seorang kepala keluarga yang kuat dan bijaksana. Dia melindungi keluarganya dan menyediakan kebutuhan mereka dengan bekerja keras.

Kesetiaan Yesus

Kesetiaan Yesus pada Bapa-Nya di surga sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Selama pelayanan-Nya di dunia, Dia dicerca, dituduh, diadili, didera dan disalibkan, tetapi tidak sekalipun Dia memberontak. Karena pengorbanan Yesus, kita mendapat kesempatan untuk hidup kekal bersama Dia.

Lambang Cinta

Cinta kepada Allah Bapa adalah batu penjuru dari Keluarga Kudus

Cinta mereka kepada Allah Bapa dan keinginan untuk selalu setia dan menyenangkan Dia dalam segala hal inilah yang membuat cinta di dalam Keluarga Kudus semakin kuat.

Buah dari cinta adalah kepatuhan dan penerimaan

Keluarga Kudus menerima setiap rencana Tuhan yang unik bagi mereka masing-masing dan patuh menjalaninya. Bunda Maria menerima panggilan Tuhan untuk menjadi ibu dari Yesus; Santo Yosef menerima Maria ke dalam rumahnya dan bersedia menjadi ayah angkat bagi Yesus; Yesus menerima misi yang telah diberikan Allah kepada-Nya tanpa mengeluh walau perjalanannya sangat berat.

Lambang pengampunan

Pengampunan adalah jalan menuju cinta. Contoh yang paling sempurna diberikan oleh Yesus yang tidak melawan orang-orang yang menyakiti-Nya dan malah sebaliknya Dia mau mengampuni mereka karena mereka tidak tahu apa yang telah mereka lakukan.

Menerapkan Sifat-Sifat Keluarga Kudus Di Dalam Keluarga Kita

Berikut adalah hal-hal yang dapat kita contoh dari Keluarga Kudus dan terapkan dalam keluarga kita masing-masing:

  1. Pray together — Dalam sebuah keluarga, hal yang paling penting adalah kita harus bisa membawa anggota keluarga kita lebih dekat kepada Kristus. Dan dengan cara apakah kita dapat melakukannya? Tentu saja lewat doa. Misalnya, ketika kita pergi bersama-sama ke misa kudus. Atau juga ketika kita berdoa bersama sebelum makan dan mengucapkan syukur atas berkat-berkat yang diterima sebelum menjelang waktu tidur.
  2. Be Faithful to Your Vocation — Yesus, Maria dan Yosef setia akan panggilan mereka masing-masing. Dan kita bisa juga melakukan demikian. Contohnya, seorang ibu, dapat mempersembahkan kepada Tuhan pekerjaan-pekerjaan rumah yang ia lakukan, seperti cuci piring, ngepel, masak, dll. Hal-hal ini mungkin terlihat sederhana, tetapi sangatlah penting ketika kita melakukan hal tersebut, kita tidak melakukannya dengan penuh keluhan dan gerutu.
  3. Honor Each Other — Tuhan mau kita menghormati setiap anggota keluarga kita. Contohnya, orang tua selalu dapat memilih untuk mengasuh anak-anak dengan kasih daripada dengan keluh kesah. Sebaliknya juga seorang anak dapat menghormati orang tuanya dengan memberikan waktu, atau juga mendengarkan mereka dengan penuh kesabaran. Terkadang, sangatlah sulit melakukan hal ini, apalagi jika orang tua kita sudah sangat berumur dan sakit-sakitan. Tetapi Tuhan memanggil kita untuk bersabar dan menghormati mereka sebagai tanda iman kita kepada Dia.
  4. Accept Each Other — Betapa harmonisnya sebuah kehidupan berkeluarga jika kita dapat menerima anggota keluarga kita tanpa selalu mencoba merubah mereka. Seperti halnya Keluarga Kudus, kita juga adalah anak-anak Allah. Setiap dari kita punya kepribadian yang unik dan Tuhan sudah mempunyai rencana untuk setiap diri kita. Kita tidak hanya menerima rencana unik Tuhan untuk kita, tapi kita juga harus menerima rencana unik Tuhan atas orang lain.
  5. Forgive Daily — Ini mungkin kebajikan yang paling sulit untuk dilakukan. Sangatlah mudah bagi kita untuk acuh dan membiarkan sebuah kesalahan begitu saja sampai kita lupa, dibanding untuk memaafkan dan tidak mengungkit-ungkit lagi. Terkadang kita juga tidak sadar kalau kita sering menjadikan rumah kita seperti ruang sidang, dibanding ruang pengakuan dosa. Kita sering dengan cepat menjadi seperti seorang hakim di pengadilan. Ingatlah kalau kita semua punya kekurangan. Tidak ada yang sempurna selain Tuhan. Jika kita melakukan kesalahan, beranilah untuk meminta maaf. Bagikanlah juga kerahiman tersebut kepada anggota keluarga lainnya.
  6. Be Present in Communication — Keluarga Kudus di zaman dulu tentu saja tidak memiliki banyak gangguan komunikasi seperti kita sekarang ini. Adalah sebuah ironi di mana alat-alat dan teknologi yang seharusnya membantu kita untuk berkomunikasi, malah yang menjadi hambatan buat kita untuk berkomunikasi dengan anggota keluarga kita. Untuk mencontoh Keluarga Kudus dalam berkomunikasi, kita dapat melakukannya dengan menyingkirkan gadget kita, berbicara dengan bertatap muka, mendengarkan dengan seksama. Bahkan Paus Fransiskus pernah memberikan tantangan kepada keluarga-keluarga Katolik untuk bisa menyingkirkan hp mereka dari meja makan dan mendorong anggota keluarga untuk berkomunikasi satu sama lain seperti halnya yang dilakukan Keluarga Kudus.

Ajakan untuk kita semua bisa dibaca dari Kol 3:12-14:

Kol 3:12 – Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.

Kol 3:13 – Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

Kol 3:14 – Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

Conclusion

Setiap dari diri kita adalah bagian dari sebuah keluarga. Entah kita sebagai seorang anak, seorang saudara/i, seorang ibu, seorang ayah, dll. Kita punya peranan dan panggilan yang unik dari Tuhan. Keluarga Kudus menunjukan kita kalau kita dapat bertumbuh dan menjadi kudus seperti mereka, dengan saling mencintai, menghormati, menerima dan yang terpenting adalah dengan menarik satu sama lain untuk lebih dekat lagi kepada Kristus.

Pertanyaan Sharing

  1. Kita pasti pernah mengalami momen di mana kita tahu apa yang Tuhan inginkan dari kita tetapi itu bukan sesuatu hal yang kita sukai. Apa yang kita lakukan pada saat itu? Ketika kamu mengingatnya kembali saat ini, apa yang dapat kamu pelajari dari pengalaman tersebut?
  2. Sharingkan hal-hal apa yang sudah kita lakukan untuk menunjukkan cinta kita dalam keluarga kita! Atau hal apa lagi yang mau kamu lakukan?
  3. Dari 6 hal yang bisa kita contoh langsung dari Keluarga Kudus diatas, yang mana yang akan kamu mulai terapkan dari hari ini? Sharingkan!

Aktivitas

Buatlah sebuah komitmen apa yang akan kamu lakukan untuk keluargamu dimulai dari sekarang sampai akhir tahun 2021. Update group chat CG mu setelah kamu melakukan hal tersebut. Contoh: telpon orang tua setiap malam, volunteer bareng sekeluarga, etc.

Prayer for Families

Lord God, from You every family in Heaven and on earth takes its name.
Father, You are love and life.
Through Your Son, Jesus Christ, born of woman, and through the Holy Spirit, the fountain of divine charity, grant that every family on earth may become for each successive generation a true shrine of life and love.
Grant that Your grace may guide the thoughts and actions of husbands and wives for the good of their families and of all the families in the world.
Grant that the young may find in the family solid support for their human dignity and for their growth in truth and love.
Grant that love, strengthened by the grace of the sacrament of marriage, may prove mightier than all the weaknesses and trials through which our families sometimes pass.
Through the intercession of the Holy Family of Nazareth, grant that the Church may fruitfully carry out her worldwide mission in the family and through the family.
We ask this of You, Who is life, truth and love with the Son and the Holy Spirit. Amen.

Referensi