Sesi 70 - Week of 23 May 2021

Love and Relationship


Intro

CG kali ini akan membahas tentang Cinta, dasar dari hampir segala hal yang ada di dunia ini, salah satunya adalah relationship atau hubungan antar mahluk hidup.

Setiap dari kita pasti pernah merasakan gimana rasanya dicintai dan mencintai, bisa cinta kepada orangtua, pacar, saudara ataupun Tuhan. Pernah ga kita berpikir kenapa kita pengen banget dicintai? kenapa kok banyak orang yang mencari cinta? dan kenapa perasaan ini seperti perasaan yang paling dalam yang perlu dipuaskan agar kita menjadi bahagia?

Sebenarnya jawabannya sangat gampang, karena kita diciptakan oleh Tuhan dengan cinta! Tuhan meletakan kebutuhan cinta di dalam diri kita sejak di dalam kandungan. jadi kebutuhan cinta ini memang sudah bagian dari DNA kita. Jadi sangat wajar kalau semua orang membutuhkan cinta untuk bisa hidup.

What is true love?

Pada point ini mungkin banyak jadi pertanyaan:

Cinta sejati itu kaya apa sih? Will i ever find “the one”? Kenapa sih kok susah banget nemuin orang yang bisa cinta kita apa adanya? Dan kenapa banyak dari kita yang kecewa karena cinta? Berikut ini beberapa alasannya:

Rasa cinta yang tidak terpenuhi waktu masa kecil

Psikolog mengatakan bahwa inti dari pola emosional kita kurang lebih terbentuk ketika kita umur 5 tahun. Ahli kognitif percaya bahwa 80% dari kecerdasan kita sudah terbentuk pada saat kita mencapai umur 5 tahun. Jadi jika dalam masa kanak-kanak kita cinta ini tidak terpenuhi dari orangtua kita yang seharusnya menghabiskan waktu bersama dengan anaknya, mengajar, memberi perhatian dan peduli sama mereka, tangki cinta mereka akan kosong. Akibatnya anak anak ini tumbuh dengan tingkah laku yang selalu mencari perhatian, membuat keputusan yang tidak dewasa dan menjadi seorang yang pemarah, egois dan tidak sabaran. Atau kadangkala mereka menjadi terutup terhadap semua orang dan menjaga jarak karena mereka lebih baik menolak orang lain dulu sebelum mereka ditolak. Ini adalah cara yang salah untuk memenuhi kebutuhan cinta dan cara ini tidak akan pernah berhasil.

Rasa ingin mengontrol

Tuhan berkata, “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita”. Dengan kata lain kita ini “fotokopi” Tuhan loh! Jauh dalam diri kita, kita memiliki kapasitas untuk mencintai, berjalan dan bergerak seperti Tuhan. Tetapi sayangnya banyak orang yang menyalahgunakan keistimewaan ini untuk mendominasi atau mengontrol orang lain. Kita tidak bisa mendominasi manusia lain karena semua manusia adalah serupa Tuhan dan tidak ada manusia yang bisa mendominasi Tuhan. Jadi para suami tidak bisa mendominasi istri, orangtua tidak bisa mendominasi anak, bos tidak bisa mendominasi karyawan dan sebaliknya.

Keinginan untuk mengontrol ini bisa terjadi karena kita ingin orang lain memenuhi kebutuhan terdalam kita yaitu cinta. Banyak orang yang haus akan cinta karena mereka merasa cinta itu hanya bisa didapatkan dari orang lain. Ketika orang lain tidak memenuhi apa yang kita mau, kita jadi semakin ingin mengontrol, mungkin dengan kemarahan, emosi, omelan, manipulasi, rasa malu, rasa bersalah, mendiamkan…Mungkin ada yang berhasil mendapatkan kontrol atas orang lain dengan cara ini tapi tidak akan berlangsung lama dan bukan dasar yang kuat untuk menjalin suatu relasi dengan sesama.

Mempermalukan orang lain

Rasa malu adalah perasaan bersalah, tidak berharga, dan tidak dicintai. Membuat orang lain malu akan membuat orang lain merasa kalau ada sesuatu yang salah dengan diri mereka sebagai pribadi dengan menyalahkan perbuatan orang itu.

Contoh: “mengapa kamu ga kaya kakak kamu sih?” “kenapa ngerjain hal simple gini aja ga bisa sih?” “dulu waktu papa seumur kamu, papa sudah bisa mandiri” dsb….
Cara mempermalukan orang lain juga salah satu cara mengontrol orang lain untuk mendapatkan yang kita mau.

Tidak mau mengampuni

Efesus 4:32 mengatakan, “tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”

Mengenggam kemarahan dari kesalahan yang terjadi bertahun-tahun lamanya bisa menyebabkan terhalangnya rasa cinta untuk dirasakan atau diterima. Coba kita ingat lagi kalo ada yang pernah bilang “gw masih inget tuh kemaren tanggal 4 Mei jam 1.15 siang dia bilang gini ke gw!” “gw masih sakit hati itu gara-gara tahun lalu dia gituin gw, ga bakal lupa deh!” Sounds familiar? Kalo hati kita diibaratkan seperti kulkas yang penuh sama buah yang uda rusak, susu yang sudah expired, makanan tahun lalu yang masih disimpen dan ga tau bakal disimpen sampe kapan ya gimana kita mau masukin barang belanjaan kita yang masih segar dan baru? harus dibuang dulu itu barang barang yang sudah rusak atau sudah lewat masa pakenya, baru kita bisa mengisi dengan barang barang yang baru.

Rasa egois

ketika orangtua kita menyuruh kita buat belajar, atau ketika kita marah kalo pasangan kita tidak menjaga tingkah laku yang baik, sebenarnya bukan karena kita mau yang terbaik buat anak atau pasangan kita tetapi itu lebih karena kita tidak ingin orang lain menganggap kita sebagai orangtua yang ga baik atau dinilai sebagai pasangan yang ga becus kalau kita bole bertanya diri kita masing-masing dengan jujur.

Jadi? Kita sebaiknya bagaimana?

Berikut beberapa tips yang bisa dipikirkan untuk memahami lebih baik apa itu cinta sehingga bisa mengekspresikannya dengan lebih baik supaya kita mempunyai relasi yang lebih baik juga dengan orang lain.

Berhentilah mengoreksi orang lain

It is difficult! but we need to stop it! mengapa kita hobi banget mencoba memperbaiki orang lain seakan2 itu sesuatu hal yang mulia dan kudus. Alasan yang utama adalah, kita merasa kalau kita berhasil merubah perilaku orang lain menjadi perliaku yang sesuai yang kita mau, kita akan menjadi bahagia dan kebutuhan terdalam kita untuk dicintai itu akan terpenuhi. it is wrong! why? karena kebahagiaan kita akan tergantung oleh orang lain, dan sebenarnya kita tidak mampu dan tidak akan bisa merubah orang lain. Mengubah hati manusia adalah tugas Tuhan, tugas kita hanya untuk mencintai manusia lain. Kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan manusia hanya bisa didapat dari cinta kasih Tuhan, bukan dari manusia.

contoh: Santa Monica sangat bertekun dalam doa agar anak-anaknya menjadi baik dan bukan dengan memaksa mereka untuk bertobat.

Cinta tanpa syarat

this one is more difficult! mana ada orang yang mencintai orang lain tanpa mengharapkan apa-apa? rugi dong kalo udah susah-susah berkorban waktu dan tenaga tapi akhirnya ga dapetin apa-apa? so yes it is difficult, but this is the true love. then how to do it? waktu terbaik untuk menunjukkan cinta tak bersyarat adalah ketika orang lain mengecewakan kita dan membuat kesalahan. ketika anak gagal dalam sekolah biasanya orangtua akan ngomel dan mencaci maki sampai sepanjang masa. “kok bisa ga lulus sih? maen video games melulu sih!” , “ga tau ya papa mama kerja keras setengah mati buat biayain kuliah kamu?” “masa gini aja ga bisa?” dsb…..ingat, mempermalukan orang bukan cara yang tepat dan tidak ada gunanya. Instead let’s do these things. The first step is to listen. Ajaklah duduk dengan tenang, pegang tangannya dan tanya baik2. ” Ada masalah yang mau diomongin ga?” “im here to listen, and not to condemn you” “ada yang bisa dibantu ga buat masalah ini?” jangan mendengar untuk merespon tetapi mendengar untuk mengerti.

And the next step is to give trust and give love. tell them that you love them and will always love them no matter what things they have done. say “i trust you that you are a smart kid and that you can do better next time”. Ketika kita memberi kepercayaan dan cinta kepada orang lain dan tidak berusaha untuk merubah mereka, di saat itulah mereka akan merasa sangat dicintai dan diterima juga sungguh menikmati kepercayaan yang penuh dan otomatis mereka akan mengoreksi diri mereka sendiri. Mereka akan berpikir “mamaku mencintaiku, bagaimana tingkah laku ku bisa mempengaruhi mama?” tetapi kalau tiap 5 menit diomelin, kita justru merasa buruk, ga disayang, dsb. dan malah akan semakin memperlemah relasi itu sendiri.

Minta rahmat Tuhan

Mintalah Tuhan untuk membuang pikiran duniawi sehingga kita dapat meghargai misteri hidup dari orang-orang di sekitar kita. Manusia selalu membuat kesalahan dan martabat manusia tidak dilihat dari kesalahan yang diperbuat melainkan harus dilihat sebagai karya agung Ilahi yang indah, yang diberkati dan diciptakan dengan cinta oleh Tuhan.

Relasi yang dipenuhi rahmat hanya dapat terjadi jika kita adalah seorang yang penuh rahmat. Orang yang penuh rahmat adalah orang yang mempesona. Jadilah orang yang mempesona dan terpersonalah karena orang lain. Untuk mendapatkan rahmat Tuhan bisa dengan cara berdoa atau dengan membaca kitab suci.

Hanya Tuhan yang bisa memuaskan kehausan kita akan cinta

So if you are still questioning, will I ever find “the one” in this world? The answer is unfortunately NO. Pencarian kita harus berakhir di sini! only God alone can satisfy our heart. Tuhan mencintai kita lebih dari yang kita bisa bayangkan. Ada sebuah lubang berbentuk Tuhan dalam hati kita dan tidak ada seorang manusia pun yang cocok dengan lubang itu. Bukan suami, bukan istri, bukan anak dan bukan orangtua kita. He is The One for your heart and soul.

Jangan menggantungkan identitas dan kebahagiaan pada manusia lain karena cinta manusia akan berlalu, bimbang dan gagal. Cinta manusia tidak stabil dan tidak setia. Orang lain akan mengecewakan kita, sahabat, bos, pasangan dan bahkan orangtua. Carilah kasih Tuhan karena cinta Tuhan adalah kekal. Tuhan punya cinta yang berkelimpahan, Dia mencintai kita tanpa syarat dan Dia sudah mencintai kita terlebih dahulu bahkan sebelum kita lahir di dunia ini.

“Akan tetapi, carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, dan semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” – Mat 6: 33

Questions

  1. Setelah membaca bahan di atas, adakah pengalaman pribadimu yang sama dengan point point di atas? Sharingkan kalau ada.
  2. Apakah kalian ada pengalaman dimana kalian merasa cinta Tuhan secara luar biasa? Misal waktu retret atau berdoa pribadi?
  3. Ada ga orang orang di kehidupan kalian yang kalau setelah bertemu mereka jadi merasa lebih terberkati, lebih pede, lebih spesial? Kira2 ada apa dengan orang itu atau apa yang membuat kita merasa begitu? (refer to point 3 tentang orang yang mempesona).
  4. Apakah pendapatmu sekarang berbeda tentang true love? Apakah kalian setuju kalau hanya Tuhan yang bisa memenuhi kehausan kita akan cinta? Jelaskan.
  5. Coba direnungkan, siapa yang kalian cintai lebih dalam dunia ini dan sejauh mana kalian mempraktekan dalam hidup sehari-hari antara hubungan Allah dan manusia dengan atasan kalian?

Referensi

“Is your love tank empty?” – a book by Bo Sanchez