Sesi 28 - Week of 8th July 2019

Lima “Tanda” Keluarga Katolik


“Selain dari cara kita berdoa (tanda salib dan aturan gereja) apakah perlu keluarga Katolik berbeda dengan keluarga non-Katolik? Kalau memangnya, seperti apa?

Sebagian besar orang Katolik kemungkinan besar akan jawab “ya, kita perlu berbeda”, tapi sebagian besar orang Katolik juga akan berpikir hal ini tidak gampang kalau dibanding dengan orang sekuler atau Kristen yang ahli dalam membangun keluarga yang mengikuti aturan aturan atau cara mereka sendiri yang kalau di Analisa dengan baik, memang sesuai dengan ajaran Katolik juga. Sering dan banyak juga orang Katolik akan berpikir, selama kita itu berdoa dengan cara Katolik, gereja setiap minggu, dan juga mengikuti ajaran gimana kita hidup sehari hari, kita punya jati diri sebagai keluarga Katolik, tapi kalau di lihat dan analisa dengan baik, tetap saja mirip atau sama dengan mereka yang non-Katolik.

Gereja Katolik sebenarnya sangat memperhatikan bagaimana kita memperlakukan satu sama lain terutama dalam pernikahan dan keluarga kita, makanya gereja juga keluarkan aturan aturan bagaimana kita hidup sebagai keluarga Katolik. Tantangannya memang bagaimana kita mempraktekan dalam kehidupan sehari hari. Mungkin ada sebagian dari kita juga berpikir kita perlu belajar giat, masuk sekolah teologi atau sampe perlu jadi Diakon untuk mengerti aturan2 itu supaya bisa praktekin, tetapi hal itu bukan requirement untuk menjadi keluarga Katolik ideal.

Pertanyaan: apa yang kalian pikirkan kalau mendengar keluarga Katolik ideal? Atau ada gambaran keluarga Katolik ideal itu bagaimana.

Lima “Tanda” Keluarga Katolik

  1. Keluarga Katolik menyembah (worship) Bersama – misa adalah panggilan kita semua yang menjadi salah satu sumber dari rasa cinta dan intimasi. Maka dari itu, kita sebagai keluarga Katolik, kita perlu ke misa gereja setiap minggu dan juga hari hari yang ditentukan oleh gereja seperti peringatan orang kudus atau kenaikan Yesus ke Surga. Kita juga perlu menerima bahwa kita adalah orang jatuh dalam dosa dan kita juga berjuang untuk menjadi komunitas yang penuh cinta seperti Yesus ajarkan ke kita. Maka kita juga perlu ngaku dosa pada saat kita ke gereja sebelum misa dengan tujuan mencari rahmat dari Tuhan supaya hidup kita semakin baik secara pribadi dan di rumah juga.
  2. Keluarga Katolik doa bersama, sebagai gereja domestik (di rumah) kita juga perlu mengakui bahwa kita akan kesulitan untuk mencintai satu sama lain tanpa ada Tuhan dan kita perlu berdoa untuk itu. Maka dari itu, kita perlu berdoa secara pribadi, dan juga berdoa sebagai keluarga (suami istri anak) setiap hari dan pada saat kita berdoa bareng kita perlu berterima kasih dan memuji Tuhan untuk segala berkah atau pemberian dari Tuhan yang telah diterima dan juga meminta berkah untuk bisa mencintai satu sama lain di keluarga dan dunia luar. Kita juga mencari apa rencana Tuhan dalam doa dan juga berdoa struggle kita, apa yang kita pikir kita butuhkan di pribadi dan keluarga seperti apa yang Romo Patrick Peyton katakan, keluarga yang berdoa bersama, akan selalu tetap Bersama
  3. Keluarga Katolik adalah keluarga yang dipanggil untuk menjadi intim, Tertullian (penulis Kristiani pada masa Romawi di Afrika) pernah menulis “Dunia berkata, lihatlah orang2 Kristiani, lihatlah bagaimana mereka mencintai satu sama lain”. Kehidupan Kristiani itu dipanggil untuk intimasi. Kita perlu mengakui bahwa keluarga adalah sekolah cinta. Maka dari itu, sebagai keluarga, kita perlu juga selalu mencari bagaimana kita bisa mencintai satu sama lain semakin dalam dan semakin terbuka sebagai suami istri, orang tua, dan sebagai anak. Sebagai orang tua perlu menyadari bahwa anak-anak harus menjadi tanda nyata persatuan cinta antara suami dan istri dan kami berupaya mewujudkannya di rumah kami baik dalam kualitas hubungan kami maupun dalam keterbukaan kami terhadap kehidupan. Maka dari itu, perlu memupuk pernikahan dan praktik pengasuhan yang membuat setiap anggota keluarga – suami dan istri, orang tua dan anak-anak – rela terbuka satu sama lain dan berusaha untuk secara bebas memberikan diri mereka untuk menciptakan “komunitas cinta” yang lebih dalam dan mempraktikkan semua kebajikan yang membantu kita menjalani hidup sebagai hadiah.
  4. Keluarga Katolik mendahulukan keluarga, kita perlu sadari bahwa hubungan keluarga adalah kendaraan utama yang Tuhan gunakan untuk menyempurnakan kita dan menantang kita untuk menjadi segala yang kita ciptakan — kehidupan keluarga, itu sendiri, adalah kegiatan yang paling penting. Untuk melindungi keintiman yang kita dipanggil untuk berkultivasi sebagai gereja domestik, kita mengakui pentingnya ritual keluarga reguler dan kami sengaja menciptakan dan melindungi kegiatan-kegiatan tersebut seperti makan malam keluarga, doa dan ibadat keluarga, malam permainan dan / atau “hari keluarga ”, dan waktu reguler untuk komunikasi satu-satu dan membangun hubungan. Kami mengadakan kegiatan ini sebagai ritual sakral gereja domestik dan menghargai mereka atas semua kegiatan lain yang ingin bersaing dengan mereka.
  5. Keluarga Katolik adalah seorang Saksi dan Tanda – Tuhan ingin mengubah dunia melalui keluarga kita. Kita membiarkan diri kita menjadi bagian dari rencananya untuk mengubah dunia dengan dua cara. Pertama, dengan berusaha menunjukkan – dengan segala cara dalam interaksi sehari-hari kita sebagai suami dan istri, orang tua dan anak-anak – cinta dan keintiman yang dirindukan setiap hati manusia. Kita harus menunjukkan kepada dunia bahwa cinta ini adalah mimpi yang mungkin layak diperjuangkan. Kedua, kita akan membawa cinta ini di luar rumah dengan melayani dunia secara luas dengan cara yang bertanggung jawab dan menghormati integritas unit keluarga. Kita melakukan ini dengan mengikatkan diri kita dan keluarga kita pada praktik yang disengaja dari semua pekerjaan fisik dan spiritual dari belas kasihan di dalam rumah dan di luarnya. Untuk tujuan ini, cara kita, sebagai keluarga, berusaha memenuhi tanggung jawab ini akan menjadi topik pembicaraan rutin di rumah kita.

Pertanyaan:

  1. Kapan kalian ke gereja bersama keluarga terakhir kali? Ngaku dosa bersama? Ada rencana untuk melakukan ini bersama lagi? Dan pada saat bersamaan di gereja apakah kalian akan tutup telepon kalian? Atau ad acara apa yang kalian kerjakan untuk lebih “bersama”dengan keluarga?
  2. Kapan terakhir kalian berdoa bersama di keluarga kalian? Adakah jadwal atau kebiasaan berdoa bersama di keluarga? Ada rencana untuk mulai berdoa Bersama? Pernahkan merasa bosan atau males untuk berdoa bersama keluarga?
  3. (sebagai anak) apa yang kalian ingat dari orang tua tentang bagaimana mencintai sesama di dalam keluarga? Apakah kalian mempraktekan di kehidupan sehari hari? Apakah ada struggle dalam prakteknya? (sebagai orang tua) bagaimana kalian mengajarkan ke anak tentang keterbukaan dan saling mencintai?
  4. Adakah kebiasaan di keluarga masing masing yang kalian selalu rindukan atau selalu nantikan? Ada rencana untuk memulai kebiasaan baru di keluarga?
  5. Apakah kalian sering diskusi tentang kehidupan kalian di Singapore ini dengan orang tua kalian? Sejauh apa yang kalian diskusikan? Ada yang dari kalian share ke orang tua waktu kalian mulai ada plus satu (pacar)? Sebagai orang tua apakah kalian juga bertanya ke anak anak tentang kehidupan mereka?

Closing Prayer

Lord God, from You every family in Heaven and on earth takes its name. Father, You are love and life.

Through Your Son, Jesus Christ, born of woman, and through the Holy Spirit, the fountain of divine charity, grant that every family on earth may become for each successive generation a true shrine of life and love.

Grant that Your grace may guide the thoughts and actions of husbands and wives for the good of their families and of all the families in the world.

Grant that the young may find in the family solid support for their human dignity and for their growth in truth and love.

Grant that love, strengthened by the grace of the sacrament of marriage, may prove mightier than all the weaknesses and trials through which our families sometimes pass.

Through the intercession of the Holy Family of Nazareth, grant that the Church may fruitfully carry out her worldwide mission in the family and through the family.

We ask this of You, Who is life, truth and love with the Son and the Holy Spirit. Amen.

Reference:

https://catholicexchange.com/five-marks-catholic-family