Sesi 74 - Week of 27 Jun 2021

Komuni Virtual


Intro

Sejak pandemik ini kita sudah sering mengikuti misa secara virtual untuk menghindari penyebaran virus Covid-19. Misa harian dan hari Minggu tetap diadakan di altar Gereja dan kita dapat mengikuti secara fisik maupun secara virtual. Imam merayakan setiap ekaristi dalam kesatuan dengan seluruh gereja, seperti halnya dalam kesatuan dengan para kudus.

Mengikuti misa secara virtual juga memenuhi perintah Tuhan dalam menguduskan Hari Tuhan, dan, menerima Tuhan secara batin, lewat Komuni batin.

Apa itu Komuni Batin?

Komuni Spiritual, atau Komuni Batin, secara umum merupakan keinginan mendalam untuk bersatu dengan Yesus Kristus dalam Ekaristi Kudus sebagai tanggapan akan keinginan Tuhan sendiri atas persatuan tersebut. Praktik ini biasa dilakukan di kalangan umat Katolik yang belum dapat menyambut komuni secara nyata (sakramental) dalam Misa Kudus. Dalam Kamus Teologi dikatakan bahwa Komuni Spiritual merupakan praktik menerima komuni dalam batin atau secara rohani jika penerimaan Hosti Kudus secara jasmani tidak memungkinkan (misalnya karena dosa berat). Penerimaan komuni secara spiritual tetap mensyaratkan umat yang hendak melakukannya untuk mempersiapkan dirinya layaknya orang yang mengikuti perayaan Ekaristi.

Komuni batin atau Komuni spiritual adalah keinginan mendalam untuk bersatu dengan Yesus Kristus dalam Ekaristi Kudus, dimana Tuhan sendiri mengundang kita untuk tinggal di dalam Dia dan Dia di dalam kita. Namun, karena kita berhalangan menghadiri ekaristi secara langsung, maka kita dapat menerima Tuhan dalam bentuk Komuni Batin. Secara konkrit, ketika atas alasan-alasan yang pantas maka seseorang tidak dapat merayakan ekaristi secara sakramental, lewat kehadiran secara fisik, maka ia boleh menerima dan menyambut Tuhan secara rohani, lewat Komuni Batin.

Alangkah baiknya jika kita mempersiapkan diri seperti halnya kita pergi ke gereja dan mengikuti misa. Berpakaian baik dan pantas. Dengan tenang dan fokus. Ikutlah secara keseluruhan misa dari awal hingga akhir, ikut berdiri, duduk, berlutut dan membungkuk selayaknya dalam mengikuti misa di gereja. Dan pada saatnya imam menyambut Tubuh dan Darah Kristus maka pada saat itu jugalah kita menerima Komuni Batin, dengan mengucapkan Doa Komuni Batin.

Komuni Batin ini bukanlah hal yang baru. Praktek ini dilakukan pada saat awal ketika gereja dianiaya dan umat tidak diperbolehkan merayakan ekaristi. Para Bapa Gereja juga menganjurkan hal ini pada awal mula gereja. Namun apakah Komuni Batin ini bisa menggantikan perayaan Ekaristi? Tentu saja tidak. Jika kondisi dan keadaan memungkinkan, akan lebih baik kalau kita merayakan ekaristi dengan hadir dan pergi ke gereja.

Makna Komuni Batin

Dalam Ensiklik Ecclesia de Eucharistia Bab 4 – 34, Paus Yohanes Paulus II mengutip perkataan Nicholas Cabasilas, seorang mistikus Bizantin dan Santo di Gereja Ortodoks Timur, yang mengatakan bahwa: misteri persekutuan dari Sakramen Ekaristi amatlah sempurna, tidak seperti sakramen lainnya, sehingga menghantar setiap orang yang menerimanya (dengan layak) ke puncak segala hal yang baik; di mana hal ini merupakan tujuan akhir setiap keinginan manusia, karena seseorang menggapai Tuhan dan Tuhan mengikatkan dirinya sendiri kepada orang tersebut dalam persatuan yang paling sempurna.

Menurut Bapa Suci, atas alasan tersebut setiap umat perlu menumbuhkan keinginan tetap dan teratur dalam hatinya untuk menerima Ekaristi; dan inilah asal mula praktik “komuni spiritual” yang telah didirikan dengan gembira dalam Gereja selama berabad-abad, serta direkomendasikan oleh para kudus yang adalah ‘pakar’ dalam kehidupan spiritual. Kemudian St Yohanes Paulus II melanjutkan dengan mengutip kata-kata Santa Teresa dari Avila yang ditulisnya di buku “Jalan Kesempurnaan” Bab 35:

“Bila kalian menghadiri Misa tanpa komuni, kalian bisa menerima komuni secara rohani yang sangat bermanfaat; dan sesudahnya kalian bisa mempraktikkan keterpusatan batin dengan cara yang sama, karena ini dapat menimbulkan cinta yang mendalam kepada Tuhan dalam hati kita.”

Santo Thomas Aquinas, dalam Summa Theologia, menjelaskan bahwa seseorang yang menerima komuni sakramental secara layak (tidak dalam halangan untuk menerimanya), juga menerimanya secara batin; pembedaan makna komuni batin sebenarnya terjadi di mana seseorang tidak dapat memperoleh manfaat dari penerimaan secara sakramental. St Thomas juga menegaskan bahwa manfaat dari Sakramen Ekaristi (maksudnya: Komuni Kudus) dapat dirasakan oleh setiap orang walau ia hanya merindukan atau menginginkannya, tidak menerimanya secara nyata, serupa dengan Baptisan Kerinduan (1 Korintus 10:1-4). Namun, bagaimanapun juga seseorang perlu menerima komuni secara sakramental agar memperoleh manfaat sepenuhnya dari sakramen tersebut, dibandingkan dengan hanya keinginan itu saja.

Apakah Doa Komuni Batin?

Rumusan Doa Komuni Batin dari Santo Alfonsus Liguori [Abad 16] sesuai terjemahan dari Komisi Liturgi Keuskupan Agung Semarang.

Yesusku, aku percaya bahwa Engkau hadir dalam Sakramen Mahakudus.

Aku mengasihi-Mu melebihi segala sesuatu, dan aku merindukan Engkau dalam seluruh jiwaku.

Karena aku tidak dapat menerima-Mu secara sakramental saat ini, maka datanglah ya Tuhan, sekurang-kurangnya secara rohani, dalam hatiku; meskipun Engkau selalu datang.

Aku memeluk-Mu dan ingin mempersatukan seluruh diriku seutuhnya dengan-Mu, dan janganlah pernah ijinkan aku terpisah dari-Mu.

Amin.

Sharing

  1. Sharingkan bagaimana kalian mengikuti misa online: Apakah sendiri, atau bersama teman, atau keluarga? Misa online manakah yang sering kalian ikuti? Bahasa Indonesia atau Inggris?
  2. Hal-hal positif apakah yang dapat kalian ambil dalam mengikuti misa online? Terutama jika kita hanya menerima komuni batin?
  3. Apakah kalian merasa ada kesulitan, halangan atau tantangan untuk dapat mengikuti misa di gereja dengan baik dan fokus? Sharingkan!
  4. Apakah preferensi kalian dalam mengikuti misa? Online atau Offline? Sharingkan alasan kalian!

Reference